How Personalization May Benefit the Learning Design Process with LAMS
(Bagaimana Personalisasi Dapat Menguntungkan Proses Desain Pembelajaran dengan
LAMS)
MAKALAH
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Berbasis TIK
Oleh:
Kelompok 9:
17138041 / Silvia Marti Veri
17138081 / Reska Mayefis
Dosen Pembimbing:
Dr. Elfi Tasrif, MT
Dr. Dedy Irfan, M.Kom
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, serta dengan izin-Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah dengan judul CHAPTER 9 How Personalization May
Benefit the Learning Design Process with LAMS (Bagaimana Personalisasi
Dapat Menguntungkan Proses Desain Pembelajaran dengan LAMS). Shalawat
dan salam senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Pembelajaran Berbasis Teknologi
dan Informasi Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal shaleh bagi
Bapak dan Ibu serta mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Makalah ini ditulis sesuai dengan ketetapan dan aturan yang ada. Apabila
masih terdapat kesalahan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan di kemudian hari. Semoga Allah SWT menilai ibadah yang
penulis kerjakan dan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Padang, Oktober 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di bidang pendidikan berbasis web, personalisasi dapat dianggap sebagai cara
baru pengembangan dan penyebaran mekanisme adaptif secara tradisional lingkungan
non-adaptif seperti sistem manajemen pembelajaran/ Learning Management systems
(LMS). Area lingkungan belajar adaptif (ALEs), termasuk system bimbingan cerdas
dan sistem pendidikan adaptif hipermedia, memiliki banyak hal yang ditawarkan
untuk tujuan ini. (Grigoriadou et al.2010; Knutov et al.2009)
ALE umumnya menawarkan bantuan dan bimbingan bagi peserta didik untuk
memperhitungkan karakteristik dan kebutuhan masing-masing. Sumber adaptasi yang
umum adalah karakteristik individu pelajar yang terlibat dalam pengetahuan proses
akuisisi seperti tujuan pembelajaran, tingkat pengetahuan, latar belakang, penjelajahan
pengalaman, preferensi, pengetahuan sebelumnya, dan gaya belajar / pengetahuan.
(Akbulut dan Cardak2012; Brusilovsky2001; Nakic et al.2015; Graf et al.2009).
Dalam hal ini, adaptasi didefinisikan berdasarkan pada tingkat kontrol terhadap
mekanisme adaptasi yang diizinkan pengguna (Brusilovsky 2001), mulai dari kontrol
penuh adaptasi oleh sistem (adaptivitas) hingga kontrol penuh adaptasi oleh pelajar
(kemampuan beradaptasi). Selain itu, sebagian besar sistem ini menawarkan guru alat
authoring yang tepat untuk mengembangkan materi pembelajaran yang bisa
digunakan kembali oleh peserta didik dengan profil yang berbeda. (Brusilovsky2003;
Papanikolaou2015).
Akhir-akhir ini, beberapa penelitian telah mengkaji bagaimana personalisasi dapat
menguntungkan pengguna Sistem manajemen pembelajaran (LMS) memberikan
karakteristik individu peserta didik dan perilaku mereka selama interaksi memiliki
peran penting dalam konteks pembelajaran yang terutama dikendalikan oleh peserta
didik tersebut. (De Bra et al 2013; Graf et al. 2009; Mazza dan Botturi 2007; Zhang et
al. 2007). Studi ini berfokus pada pengembangan fungsionalitas dan tools yang sesuai
untuk memfasilitasi adaptivitas atau kemampuan beradaptasi, sedangkan kebutuhan
pengguna dan manfaat yang diharapkan bagi pelajar atau perancang bimbingan harus
dikembangkan lebih lanjut. (Papanikolaou2014).
1
2
A. Studi Empiris
3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Data Penelitian
Data penelitian terdiri dari dua versi pelajaran yang dibuat pada LAMS, yaitu
versi awal (Tahap A) dan versi adaptif (Tahap B), serta kuesioner evaluasi LAMS
yang diselesaikan oleh siswa pada akhir bimbingan.
Selama Tahap A, lima belas pelajaran telah dibuat. Subjek pelajaran ini
bervariasi dari topik yang terkait dengan informatika hingga topik yang lebih
umum. Gambar 1a menyajikan versi awal / non-adaptif dari pelajaran berjudul
"Database" yang dibuat pada Tahap A, seperti yang dipratinjau melalui lingkungan
penulisan LAMS. Sifat sekuensial pelajaran digambarkan melalui anak panah yang
menunjukkan urutan tugas yang harus diselesaikan oleh pelajar.
Pada Tahap B, siswa diminta untuk mengubah pelajaran yang tercipta dalam
Fase A menjadi pelajaran adaptif. Secara total, 14 pelajaran adaptif diciptakan
karena perubahan anggota pada kelompok awal. Gambar 1b menunjukkan versi
adaptif pelajaran tentang "Database", di mana alat percabangan dan
pengelompokkan muncul. Setiap grouping tools berisi berbagai jalur berdasarkan
nilai karakteristik individu peserta didik yang digunakan sebagai sumber adaptasi
(grouping tools dipresentasikan dalam bingkai). Penambahan alat pengelompokan
ke urutan memungkinkan aktivitas lain berjalan dalam mode kelompok kecil, bukan
sebagai aktivitas kelas secara keseluruhan.
Isi pelajaran tentang "Database" adalah sebagai berikut: Pendahuluan, Panduan
Studi, Unit 1.1: Model hubungan entitas (Model ER): teori, kuis, aktivitas; Unit 1.2:
Model Relasional: teori, kuis; Unit 1.3: Desain Mutu: teori, aktivitas; dan Unit 2.1,
2.2: Pengantar SQL: teori, kuis, aktivitas, Evaluasi Pelajaran. Pada Tahap B,
grouping tools ditambahkan di semua unit pelajaran yang mempersonalisasi tugas
berdasarkan pengetahuan awal siswa tentang database.
4
5
Gambar 1. Perspektif penulis tentang versi awal a pelajaran di LAMS dan b yang adaptif termasuk tools LAMS
yang digunakan untuk menerapkan adaptasi: branching, grouping, and multiple-choice tools ( Sumber pelajaran
adaptif tentang "Database")
B. Analisis Data
Untuk mengeksplorasi cara adaptasi diperkenalkan (pertanyaan penelitian1),
kami melakukan analisis komparatif antara versi adaptif pelajaran mengenai :
(a) karakteristik peserta didik yang digunakan sebagai sumber adaptasi,
(b) karakteristik sistem yang dibedakan menurut profil peserta didik, dan
(c) Fitur adaptasi yang ditawarkan.
6
7
8
atau berdasarkan pilihan siswa), alat untuk membuat pertanyaan pilihan ganda, dan
alat evaluasi yang dapat digunakan sebagai masukan untuk kondisi pengendalian
percabangan atau pengelompokkan siswa; mis., berdasarkan hasil tes yang menilai
pengetahuan peserta didik, peserta didik dapat diatur secara otomatis dalam
kelompok (lihat juga Gambar 1b).
Tabel 1 Perspektif penulis tentang versi akhir pelajaran di LAMS
Pelajaran Phase A Phase B Jenis alat yang ditambahkan pada Fase B
1 19 33 Perhatikan alat papan dan alat
manajemen sekuensial
2 28 32 Urutan alat manajemen
3 17 21 Alat survei, alat percabangan, alat
aktivitas opsional, alat sumber berbagi, alat
survei untuk menentukan gaya belajar peserta
didik
4 25 27 Bagikan sumber daya alat, alat papan
pemberitahuan, dan alat percabangan
5 13 16 Alat cabang, alat aktivitas, dan kegiatan
penilaian
6 43 46 Perhatikan alat papan, bagikan alat
sumber, dan alat percabangan
7 31 47 Bagikan sumber daya alat, kirimkan alat
file, alat Q dan A, papan pemberitahuan alat,
alat percabangan, dan alat pilihan ganda
Gambar 2 Alat percabangan mengusulkan dua jalur belajar dengan berbagai aktivitas yang
sama berdasarkan gaya peserta didik atau pilihan siswa.
Salah satu temuan utama penelitian ini adalah bahwa menurut jawaban siswa
terhadap kuesioner, LAMS memiliki potensi signifikan dalam menciptakan
pelajaran dengan karakteristik adaptif. Ini menawarkan alat yang tepat untuk
menciptakan jalur pembelajaran alternatif (seperti branching dan grouping tools).
LAMS memungkinkan pengembangan pelajaran adaptif, meskipun merupakan
lingkungan e-Learning tujuan umum yang pada awalnya tidak dirancang sebagai
10
diamati mengarah pada aktivitas dengan interaktivitas yang signifikan. Pada Tabel
3, kategori Web 2.0 tools yang digunakan dalam pelajaran adaptif muncul.
Tabel 2 Skor pelajaran pada Fase A dan B berdasarkan kriteria evaluasi TPACK
Fase A Fase B
Kriteria Rata-rata Rata-Rata Rata-rata Rata-Rata
setiap setiap jenis setiap setiap jenis
Kriteria pengetahuan Kriteria pengetahuan
TK : Kriteria 1-4 2.65 3.16
Kriteria 1: Kemampuan untuk 3.20 3.57
menggunakan berbagai jenis alat
dari lingkungan authoring (LAMS)
untuk merancang sebuah pelajaran
Kriteria 2: Kemampuan untuk 2.80 2.93
mencari, mengevaluasi, dan
memilih informasi dan multimedia
yang sesuai di Internet
Kriteria 3: Kemampuan untuk 1.87 3.14
membuat objek belajar
menggunakan Web 2.0 tools
Kriteria 4: Kemampuan untuk 2.73 3.00
memilih dan menggunakan
berbagai alat digital untuk
menerapkan skenario pendidikan
CK : Kriteria 5-8 2.94 3.05
PK : Kriteria 9-14 2.10 2.82
Kriteria 9: Kemampuan untuk 2.27 2.64
menilai pengetahuan siswa dengan
berbagai cara
Kriteria 10: Kemampuan 1.93 2.57
mempersonalisasi instruksi
(mengenalkan adaptivitas /
kemampuan beradaptasi)
berdasarkan tingkat pengetahuan
peserta didik
Kriteria 11: Kemampuan untuk 0.53 3.14
mempersonalisasikan instruksi
dengan karakteristik individu
peserta didik
Kriteria 12: Kemampuan untuk 2.47 3.00
menggunakan berbagai teknik
instruksional seperti penyelidikan,
studi kasus, pemecahan masalah,
dan permainan peran
Kriteria 13: Kemampuan untuk 2.27 2.36
berfokus pada konsep konten yang
berbagai kesulitan dalam
memahami dan salah paham telah
dievaluasi
Kriteria 14: Kemampuan untuk 3.13 3.21
mengatur hasil belajar
dikategorikan dalam pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensi
13
Tabel 3 Jumlah pelajaran termasuk Web 2.0 tools yang spesifik pada Tahap B
Kategori Web 2.0 tools Jumlah pelajaran
Kuis tools 10
Presentasi tools 6
Alat pembuatan awan kata 4
Konsep / alat pemetaan pikiran 4
tools pengeditan video 3
Subtitling tools 2
tools pengolah gambar 2
Tools pembuatan komik 1
Tools untuk membuat situs Web 1
tools untuk pemrosesan peta 1
tools tujuan khusus seperti applet, kompiler online, game 4
Dengan demikian, mengenai pengetahuan pedagogik dan pedagogik teknologi
Pengetahuan, contoh spesifik dieksplorasi dalam pelajaran dari kedua fase
berdasarkan Kriteria 9-14 dan Kriteria 19 dan 20 secara bersamaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Akbulut, Y., & Cardak, C. S. (2012). Adaptive educational hypermedia
accommodating learning styles: A content analysis of publications from 2000
to 2011. Computers & Education, 58(2), 835842.
Brusilovsky, P. (2001). Adaptive hypermedia. In A. Kobsa (Ed.), User Modeling
and User Adapted Interaction, Ten Year Anniversary Issue (vol. 11, pp. 87
110).
Brusilovsky, P. (2003). Developing adaptive educational hypermedia systems:
From design models to authoring tools. In T. Murray, S. Ainsworth, & S.
Blessing (Eds.), Authoring Tools for Advanced Technology Learning
Environments (pp. 377409).
De Bra, P., Smits, D., van der Sluijs, K., Cristea, A.I., Foss, J., Glahn, C., & Steiner,
C. (2013). GRAPPLE: Learning management systems meet adaptive learning
environments, chapter 6 in Intelligent and adaptive educational-learning
systems: Achievements and trends. Springer.
Felder, R. M., & Silverman, L. K. (1988). Learning and teaching styles in
engineering education. Engineering Education, 78(7), 674681.
Graf, S., Kinshuk, & Liu T. -C. (2009). Supporting teachers in identifying students
learning styles in learning management systems: An automatic student
modeling approach. Educational Technology & Society, 12(4), 314.
Graham, C. R., Borup, J., & Smith, N. B. (2012). Using TPACK as a framework to
understand teacher candidates technology integration decisions. Journal of
Computer Assisted learning, 28, 530546.
Grigoriadou, M., Papanikolaou, K., Tsaganou, G., Gouli, E. & Gogoulou, A.
(2010). Introducing innovative e-learning environments in higher education.
International Journal on Control Engineering Education and Life-Long
Learning, 20(3/4/5), 337355.
Honey, P., & Mumford, A. (1992). The manual of learning styles. Maidenhead:
Peter Honey.
Knutov, E., De Bra, P. M. E., & Pechenizkiy, M. (2009). AH 12 years later: a
comprehensive survey of adaptive hypermedia methods and techniques. New
Review of Hypermedia and Multimedia, 15(1), 538.
Kolb, D. A. (1984). Experiential learning: Experience as the source of learning and
development. New Jersey: Prentice-Hall.
LAMS Foundation, Retrieved July 15, 2015, from
http://lamsfoundation.org/index.htm.
Leontides, M., & Papadakis, S. (2013). Digital educational content based on the
dominant learning style of adult learners. In Proceedings of the 3rd Pan-
Hellenic Conference Integration and Use of ICT in the Educational Process,
16