Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Cyberbulying

Cyber bullying adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan
dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet. Cyber bullying adalah
kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan
oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler.
Cyber bullying dianggap valid bila pelaku dan korban berusia di bawah 18 tahun dan secara
hukum belum dianggap dewasa. Bila salah satu pihak yang terlibat (atau keduanya) sudah
berusia di atas 18 tahun, maka kasus yang terjadi akan dikategorikan sebagai cyber crime
atau cyber stalking (sering juga disebut cyber harassment).
Bentuk dan metode tindakan cyber bullying amat beragam. Bisa berupa pesan
ancaman melalui e-mail, mengunggah foto yang mempermalukan korban, membuat situs web
untuk menyebar fitnah dan mengolok-olok korban hingga mengakses akun jejaring sosial
orang lain untuk mengancam korban dan membuat masalah. Motivasi pelakunya juga
beragam.Ada yang melakukannya karena marah dan ingin balas dendam, frustrasi, ingin
mencari perhatian bahkan ada pula yang menjadikannya sekedar hiburan pengisi waktu
luang.Tidak jarang, motivasinya kadang-kadang hanya ingin bercanda.
Cyber bullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri anak, membuat
anak menjadi murung, khawatir, selalu merasa bersalah atau gagal karena tidak mampu
mengatasi sendiri gangguan yang menimpanya. Bahkan ada pula korban cyber bullying yang
berpikir untuk mengakhiri hidupnya karena tak tahan lagi diganggu! Remaja korban cyber
bullying akan mengalami stress yang bisa memicunya melakukan tindakan-tindakan rawan
masalah seperti mencontek, membolos, lari dari rumah, dan bahkan minum minuman keras
atau menggunakan narkoba.
Anak-anak atau remaja pelaku cyber bullying biasanya memilih untuk menganggu
anak lain yang dianggap lebih lemah, tak suka melawan dan tak bisa membela diri. Pelakunya
sendiri biasanya adalah anak-anak yang ingin berkuasa atau senang mendominasi.Anak-anak
ini biasanya merasa lebih hebat, berstatus sosial lebih tinggi dan lebih populer di kalangan
teman-teman sebayanya. Sedangkan korbannya biasanya anak-anak atau remaja yang sering
diejek dan dipermalukan karena penampilan mereka, warna kulit, keluarga mereka, atau cara
mereka bertingkah laku di sekolah. Namun bisa juga si korban cyber bullying justru adalah
anak yang populer, pintar, dan menonjol di sekolah sehingga membuat iri teman sebayanya
yang menjadi pelaku.
Cyber bullying pada umumnya dilakukan melalui media situs jejaring sosial seperti
Facebook dan Twitter.Ada kalanya dilakukan juga melalui SMS maupun pesan percakapan di
layanan Instant Messaging seperti Yahoo Messenger atau MSN Messenger.Anak-anak yang
penguasaan komputer serta internetnya lebih canggih melakukan cyber bullying dengan cara
lain. Mereka membuat situs atau blog untuk menjelek-jelekkan korban atau membuat
masalah dengan orang lain dengan berpura-pura menjadi korban. Ada pula pelaku yang
mencuri password akun e-mail atau situs jejaring sosial korban dan mengirim pesan-pesan
mengancam atau tak senonoh menggunakan akun milik korban.
Cyber bullying lebih mudah dilakukan daripada kekerasan konvensional karena si
pelaku tidak perlu berhadapan muka dengan orang lain yang menjadi targetnya. Mereka bisa
mengatakan hal-hal yang buruk dan dengan mudah mengintimidasi korbannya karena mereka
berada di belakang layar komputer atau menatap layar telelpon seluler tanpa harus melihat
akibat yang ditimbulkan pada diri korban. Peristiwa cyber bullying juga tidak mudah
diidentifikasikan orang lain, seperti orang tua atau guru karena tidak jarang anak-anak remaja
ini juga mempunyai kode-kode berupa singkatan kata atau emoticon internet yang tidak dapat
dimengerti selain oleh mereka sendiri.Harus diwaspadai bahwa kasus cyber bullying ini
seperti gunung es.Korban sendiri lebih sering malas mengaku. Ini karena bila mereka
mengaku biasanya akses mereka akan internet (maupun HP) akan dibatasi. Korban juga
terkadang malas mengaku karena sulitnya mencari pelaku cyber bullying atau membuktikan
bahwa si pelaku benar-benar bersalah.Ini menyebabkan munculnya kondisi gunung es
tadi.Tujuannya adalah untuk mengganggu, mengancam,mempermalukan,
menghina,mengucilkan secara sosial, atau merusak reputasi orang lain.

2.2. Karakteristik CyberBullying


Materi cyberbullying (Tulisan, photo. video) dapat di-distribusikan secaraworldwide dan
seringkali tidak bisa dihilangkan.
Pelaku bullying biasanya bersifat anonim, menggunakan nama lain atauberpura-pura
sebagai orang lain.
Kejadiannya bisa kapan saja dan dimana saja.
Contoh Perilaku Cyberbullying :
a. Flame War
Dapat terjadi di milis atau online forum, berupa perdebatan yang tidak esensial atau
penyanggahan tanpa dasar yang kuat dengan menggunakan bahasa kasar dan
menghina.
b. Gangguan (Harassment)
Berulang kali posting diforum atau mengirimkan pesan tidak pantas melalui email.
Mengirim spam e-mail degan jumlah belasan hingga ratusan email per-hari.

2.3 Kenapa Orang Melakukan CyberBullying?


Motivasi sesorang melakukan cyberbullying diantaranya adalah:
Marah, sakit hati, balas dendam atau karena frustasi.
Haus Kekuasaan dengan menonjolkan ego dan menyakiti orang lain.
Merasa bosan dan memiliki kepandaian melakukan hacking.
Untuk hiburan, mentertawakan atau mendapatkan reaksi.
Ketidaksengajaan, misalnya berupa reaksi/komentar impulsif dan emosional.
Upaya Preventif
Cara terbaik menghadapi dan mengurangi resiko cyberbullying adalah dengan upaya
pencegahan dari sejak awal.Sadarilah bahwa kehadiran online (punya alamat email,online
profile, posting di milis atau forum, menulis di blog atau website) padadasarnya seperti kita
berada ditempat umum.Dengan kata lain, kita harus pandai-pandai menjaga diri dalam citra
diri dan citrayang berkaitan dengan kita (misalnya sebagai orang indonesia), keamanan
datapribadi yang bersifat sensitif, dan memperhatikan azas manfaat untuk diri sendirimaupun
orang lain.Jagalah keamanan detail pribadi seperti nomor ponsel, alamat email,
password,nomor pin, nama, alamat rumah, nama sekolah, tempat kerja, nama keluarga
ataunama teman. Informasi tersebut bisa digunakan orang yang tidak bertanggung jawabdi
internet. Jangan memberitahukan password kepada teman anda, dia mungkin
sajamemberitahukannya kepada orang lain.Hindari menuliskan nomor ponsel,password,
alamat email diselembar kertas, karena kalauhilang, orang lain jadi mengetahui.Jika anda
menggunakan computer umum diwarnet, sekolahan, ataudiperpustakaan, jangan lupa logout
dan meng-clear private datasebelum pergi (Jika andamenggunakan Mozila Firefox pilihTools
---> klik Clear Private Data).

2.4. PengaruhCyberbullying Terhadap Indidvidu dan Organisasi


Korban bullying pada umumnya mengalami masalah kesehatan secara fisik
danmental.Gejala Fisik: Selera makan hilang, sulit tidur/gangguan tidur, keluhan masalah
kulit,pencernaan dan jantung berdebar-debar.
Gejala Psikologis: Gelisah, depresi, Kelelahan, rasa harga diri berkurang, sulitkonsentrasi,
murung, menyalahkan diri sendiri, gampang marah, hingga pemikiranbunuh diri.Berdasarkan
riset dan wawancara, menyaksikan atau berada didekat korban cyberbullyingsama stres-nya
dengan korban bullying. Selain itu, mereka tidak berani bertindakkarena khawatir akan
menjadi korban bullying juga.Adanya rasa ketidakberdayaan dan emosional negatif diantara
pegawai tersebut akanberdampak kegagalan memberikan kontribusi kemampuan kerja
terbaik, tidakmemberikan ide ekstra atau feedback dalam menghadapi masalah-
masalahorganisasi.Pergantian staf yang keluar akibat bullying, peningkatan ketidakhadiran
karena sakit,penurunan produktifitas, pengusutan atas perlakuan buruk dan potensi
penuntutansecara hukum atau proses pengadilan jelas pada akhirnya akan merugikan
organisasi.

2.5. Hukum tentang Cyberbulying


Apakah pelaku kejahatan di dunia maya seperti cyber bullying dapat ditangkap dan
diproses hokum? Sekarang saja Indonesia sudah mendapat complain dari lebih 40 negara
yang menjadi korban internet fraud atau penipuan di internet yang dilakukan oleh warga
Indonesia. Hukuman di Indonesia untuk kejahatan serius di dunia maya sepertinya kurang
member efek jera.Namun demikian, Potensi serius dari kejahatan ini dim as depan membuat
divisi cyber crime Kepolisian Republik Indonesia harus terus meningkatkan kualitas
layanannya. Selain di jerat dengan pasal hukuman pidana, para penjahat dunia maya ini juga
bias dikenai pasal undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronika yang telah disahkan
pada tanggal 25 Maret 2008 yang lalu. Dengan demikian mereka yang mengalami kasus
cyber bullying bisa dijerat pasal 27, dalm bab perbuatan yang di larang. Mereka yang
melanggar bisa dikenakan hukuman pidana hingga lebih dari 5 tahun.
Ada beberapa hal yang harus dihindari saat kita membuat atau memakai jejaring
sosial antara lain:
1. Membuat password yang sederhana dan mudah di tebak (seperti nama pacr, nama anak,
tanggal lahir, dan sebagainya).
2. Memberi password pada orang lain walaupun itu teman dekat kita sendiri.
3. Gampang percaya dengan berita atau kabar yang tidak jelas asal usuklnya di internet, apalagi
jadi ikut-ikutan memforward ke orang lain.
4. Terlalu lengkap memasang profil atau data diri.
5. Memasang foto-foto diri anda yang sekiranya anda sendiri tidak merasa nyaman apabila foto-
foto tersebut disabar luaskan secara bebas. Sekali foto tersebar mustahil anda dapat
menariknya dari internet.
6. Senbarangan add friend atau approval atas permintaan seseorang ntuk menjadi teman.
Manfaat Tindakan Malalui Jalur Hukum
Keluarga korban kadang-kadang merasa bahwa keprihatinan mereka tidak ditanggapi
oleh pihak sekolah secara serius.Sehingga keluarga korban melibatkan lembaga bantuan
hukum atau pengacara untuk merubah keadaan tersebut.Lembaga bantuan hukum dapat
memberikan dukungan terhadap individu yang tidak memiliki kekuasaan dalam menghadapi
wewenang pihak sekolah. Pihak pengadilan pun dapat memutuskan bahwa sekolah tidak
melakukan hal sebagaimana mestinya dan memberikan ganti rugi/kompensasi terhadap
korban yang
menderita.
Pasal 80 ayat 1:
"Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6
(enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah)."
Bullying di Sekolah dan Undang-Undang Perlindungan Anak
Meskipun tidak ada peraturan mewajibkan sekolah harus memiliki kebijakan program
anti bullying, tapi dalam undang-undang perlindungan anak No.23 Tahun 2002 pasal 54
dinyatakan: Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau temantemannya di dalam
sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.Dengan kata lain, siswa
mempunyai hak untuk mendapat pendidikan dalam lingkungan yang aman dan bebas dari
rasa takut. Pengelola Sekolah dan pihak lain yang bertanggung jawab dalam penyelengaraan
pendidikan mempunyai tugas untuk melindungi siswa dari intimidasi, penyerangan,
kekerasan atau gangguan. Yang dimaksud dengan anak dalam undang-undang perlindungan
anak No.23 Tahun 2002 adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan (Pasal 1 ayat 1).
Di beberapa negara lain, antara lain Australia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat,
masalah bullying telah mendapat perhatian pemerintah masing-masing dengan membuat
undang-undang atau peraturan. Selain itu, disetiap sekolah dan perguruan tingginya diadakan
kebijakan program anti-bullying. Program tersebut melibatkan pihak sekolah, konselor, orang
tua dan siswa dengan memberikan penyuluhan tentang apa itu perilaku bullying dan
akibatnya. Bagaimana strategi pencegahan dan cara menghadapi kejadian bullying.
Resiko Penyelesaian Melalui Jalur Hukum
Pengadilan biasanya memerlukan waktu tidak sebentar.Berkas perkara
perludipersiapkan dan saksi yang mau bersaksi harus dicari.Keputusan pengadilan
punkadang-kadang baru dikeluarkan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun kemudian.Selain
itu, jika penuntut tidak mendapatkan bantuan hukum, akan memerlukan biayatidak sedikit.

2.6. Kasus Cyber Bullying Di Indonesia


Pada umumnya kasus cyberbullying di indonesia yang diekspos media massa dan
disurveiLSM adalah bullying di lembaga pendidikan (Sekolah dan Perguruan Tinggi).
Salahsatu diantaranya adalah kasus yang terjadi di IPDN/STPDN.Juga terjadi kasus bullying
di sebuah SMA di Jakarta yang telah menerapkan programanti bullying. Hal ini menunjukkan
bahwa bullying tidak bisa atau sulit di stop, tapiharus dicegah dan dipantau secara
berkesinambungan dengan melibatkan semuaunsur di sekolah serta orang tua siswa.Berikut
ini data dari berbagai sumber mengenai berita kasus bullying di indonesia.Kasus ini berakhir
dengan dibubarkannya geng Gazper dan 5 orang siswa yang melakukanaksi kekerasan
dikeluarkan dari SMA 34.Lain lagi dengan kasus di kota Pati, Jawa Tengah. Bulan Juni lalu,
Geng Nero melakukankekerasan terhadap adik kelasnya.Geng yang beranggota anak-anak
perempuan ini sudahada sejak tahun lalu dan sering menggencet orang-orang yang tidak
mereka sukai. Intinya,geng ini akan ikut campur dengan orang-orang yang sebenarnya tidak
berhubungan denganmereka, tapi dengan anggota geng Nero.
Sebelum anak Anda atau kita sendiri menjadi korban, mari cermati dan lakukan 7 tips
untuk mencegah dan menghentikan cyberbullying:
1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu,
jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak lantas merasa diperhatikan.
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan
membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.
3. Adukan pada orang yang dipercaya. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus
melapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban,
tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.
4. Simpan semua bukti. Oleh karena aksi ini berlangsung di media digital, korban akan lebih
mudah meng-capture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang
dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak-
pihak yang bisa membantu.
5. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk pesan instan,
teks, atau komentar profil, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika
terjadi saat chatting, segera tinggalkan chatroom.
6. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk yang dilakukan, seperti
membicarakan orang lain, bergosip, atau memfitnah, akan meningkatkan risiko seseorang
menjadi korban cyberbullying.
7. Jadilah teman, jangan hanya diam. Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak
berbuat apa-apa akan menyuburkan aksi bullying dan menyakiti perasaan korban. Suruh
pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui bantu korban menenangkan
diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.
Tips jitu hadapi cyberbulying
1. Putuskan komunikasi
Blok dulu akun si pelaku cyberbully. Dengan begitu mereka tidak akan dapat meneruskan
serangannya. Kalaupun kita diserang, tidak perlu kita ketahui.Dengan begitu kita bisa
menenangkan diri tanpa perlu diganggu lagi. Jika si pelaku cyberbully tahu usahanya sia-sia,
maka ia akan menghentikan aksinya. Mungkin dia akan menggunakan akun lain untuk
meneruskan serangan, tapi setidaknya kita bisa lebih waspada.
2. Siap mengajukan keluhan
Ada fitur report abuse pada Facebook dan Twitter, ini dapat membuat si akun pembully
terblokir. Atau minta bantuan teman-teman untuk bersama-sama mengklik tombol report as
spam pada Twitter agar si pelaku dideaktivasi oleh admin Twitter. Jika serangan datang
melalui email, kita dapat melaporkannya ke penyedia layanan tempat si pelaku cyberbully
mengakses Internet.
3. Ambil tindakan hukum
Masih belum cukup?Bahkan si pelaku cyberbully sudah berlaku lebih jauh lagi dengan
meneruskan serangan dan menjelekkan dirimu di forum publik?Jika merasa benar, jangan
takut untuk mengambil jalur hukum. Hubungi teman atau orang yang memahami aspek
hukum, dan coba bicara dengan mereka, tindakan apa yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai