Anda di halaman 1dari 4

Kringkringkring

Bel masuk sekolah berbunyi. Nellanella, Tasya, Ricky, Aldi, dan Dikatino masuk ke kelas menanti Guru
masuk. Sementara itu, Sandi dan Rudi yang juga teman sekelas mereka belum datang, padahal Pak Budi,
Guru pelajaran pertama sebentar lagi akan masuk.

Dika : Bro si cupu dua orang itu belum datang juga ya, kemana mereka ? (sambal melirik
kearah Aldi dan Ricky)
Aldi : Iya ya, tapi ah sudahlah, bodo amat ngurusin orang.
Ricky : Tumben ya mereka telat datang, padahal paling disiplin tu.

Tidak lama kemudian Pak Budi pun datang, kelas yang tadinya rebut menjadi serentak diam. Kemudian
Aldi sebagai ketua kelas mengambil aba aba untuk hormat.

Aldi : Hormat.
Murid : Selamat pagi Pak?!

Pak Budi : Pagi anak anak. Baik, sekarang kita lanjutkan pelajaran minggu yang lalu, silakan
buka halaman 23.

Sementara itu, dengan tergesa gesa Sandi dan Rudi datang dengan muka kelelahan.

Pak Budi : Loh Sandi, Rudi kalian baru datang?


Sandi&Rudi : Iya Pak
Pak Budi : Kenapa kalian terlambat?
Sandi : Maafkan kami Pak, motor Rudi tadi pecah ban.
Rudi : Iya Pak, jadi kami harus membawanya ke bengkel.
Dika : Alasan Pak, mereka takut pelajaran bapak kali.
Aldi : Benar tu, materi kita kan bola basket. Sandi mana bisa main basket, badannya kan Ya
gitu deh (karena Sandi adalah anak yang pendek)
Ricky : Hukum aja Pak biar mereka kapok, ntar malah jadi kebiasaan buat sering terlambat tuh
Pak.
Dika : Benar tu Pak, hukum aja Pak.
Pak Budi : Sudah-sudah, kalian jangan main hakim sendiri, ini keputusan Bapak, jadi Bapak yang
berhak menentukannya. Sandi, Rudi, duduklah.
Sandi&Rudi : Terimakasih Pak (dengan suara kaku)

Sandi dan Rudi pun berjalan untuk duduk ke tempat mereka masing masing, ketika hendak melewati
Dika, Dika pun menyengkang kaki Sandi sehingga membuat Sandi jatuh tersungkur.

Dika : Ah cupu lo! Masa agitu aja jatuh, tak punya tenaga ya? Oh iya kan abis dorong motor,
hahahaha!

Serentak Dika, Aldi, Ricky, dan Tasya tertawa. Sandi pun langsung bangun dan duduk di mejanya
sendiri.

Nella : Tasya jangan nertawain orang begitu, kasihan mereka..


Tasya : Iya, iyaa, maafkan aku..
Pak Budi : Sudah-sudahh. Bisa Bapak lanjutkan?
Murid-Murid : Bisa Pak!
Pak Budi : Kamu tidak apa-apa kan, Sandi?
Sandi : Tidak apa-apa kok Pak.
Pak Budi : Ya sudah kalua begitu. Baiklah kita lanjutkan pelajaran kita.

Merekapun kembali serius belajar, tanpa terasa bel istirahat telah berbunyi.

Pak Budi : Baiklah anak anak, kita akhiri dulu pertemuan kita pada hari ini, kita lanjutkan di
pertemuan selanjutnya, Selamat pagi dan sampai jumpa.
Murid-Murid : Selamat pagi Pak.

Murid murid pun segera keluar dari ruangan kelas, sementara itu Nellanela dan Tasya tidak pergi
kemana-mana, mereka memanfaatkan waktu istirahat mereka didalam kelas saja. Aldi, Dika, dan Ricky
pun juga tidak pergi kemana-mana.

Aldi : Eh Pet, kalian nggak keluar? Biasanya kalian kalua istirahat pergi ke perpus atau ke
kantin. (tanya Aldi yang sedang duduk diatas meja)
Nella : Nggak ah lagi malas, kami lagi pengen dikelas aja. Kalian kenapaa nggak keluar,
biasanya juga kalian kala istirahat tidak pernah dikelas?
Tasya : Iya, tumben kalian dikelas?
Aldi : Kami lagi ada misi.
Nella : Misi apaan?
Aldi : Ada deh mau tau aja.
Tasya : jangan buat kita penasaran dong.
Aldi : Kami rencana mau kerjain Sandi sama Rudi biar mereka kapok sekalian, lo mau ikut
nggak? (bertanya kepada Tasya)
Tasya : Emang rencana apaan sih?
Aldi : Gue tanya, lo mau ikut nggak ?
Tasya : Iya emang apa dulu rencananya?
Aldi : (Aldi pun semakin emosi dengan pertanyaan Tasya yang dianggapnya tidak penting)
Lho mau ikut apa kagak sihh!
Tasya : Ok! Ok! Gue ikut kalian. Tapi renca kalian apa, merekan kan lagi ngga ada dikelas,
kalian mau buat apa orangnya aja nggak adaa.
Aldi : Udah lo ikutin aja kita, ntar lo juga tahu, iya nggak bro? (melirik kea rah Dika dan
Ricky)
Ricky&Dika : Yo i bro.
Nella : Tas! Jangann kamu nggak kasiann? (menggelengkan kepala dengan wajah polos
tanda melarang)
Tasya : Udah gue ama mereka dulu, seru nih kayaknya.. nggak lama kok, ya ya

Tidak lama kemudian Sandi dan Rudi pun datang.

Aldi : Guys mereka datang tuh.

Maka bergegaslah mereka menuju pintu masuk.

Aldi : Eh cupu, kalian abis dari manaa?


Sandi : Kami abis dari kelas sebelah.
Ricky : Oh dari kelas sebelah.
Aldi : Bagi duit dongg?
Sandi : Maaf, aku lagi nggak punya duit, orang tua ku juga belum gajian.
Tasya : Mana duli, mau bokap lo udah gajian atau belum, emang urusan kita?!
Sandi : Tapi Tas, duit kita beneran nggak ada.
Dika : Alaahh, udah sini gue periksa ! (sambal meraba saku celana Sandi). Ah nih ada, lo
mulai mau bohong sama kita ya?! Ni bro duitnya. (Sambil menyerahkan duit Sandi tersebut pada Aldi)
Sandi : Jangan Len, aku mohon, itu duit untuk bayar uang SPP.
Rudi : HEH! Kalian jangan macam-macam sama teman gue ya, kalian fikir kalian siapa?!
Ricky : Wah wahh belum tau dia kita siapa broo.
Dika : Lu mau tau kita siapa?! Hahh! (bentak Dika kepada Rudi)

Kemudian mereka mulai berantem satu sama lain. Karena merasa sudah tidak taahan melihat perlakuan
Aldi dan kawan-kawan termasuk Tasya yang merupakan temannya sendiri yang ikut-ikutan membuli
Sandi dan Rudi, maka pergilah Nellanela menghampiri mereka.

Nella : Cukup! Cukup! Hentikan!

Mereka pun langsung terdiam menderngar teriakan Nellanela.

Nella : Tolong hentikan, apa perlu aku panggil Kepala Sekolah untuk menghukum kalian? Aldi,
Dika, Ricky, dan kamu Tasya, sadar nggak dengan perbuatan kalian. Hahhh?!

Mereka tertunduk diam mendengar perkataan Nellanela. Sementara itu Sandi hanya bisa menangis
meratapi perlakukan teman-temannya itu.

Nella : Aku sedih melihat kalian seperti ini. Apakah kalian sadar kalua tindakan kalian ini
sudah kelewatan?! Kalian kan tahu kalua uang itu untuk Sandi membayar SPP. Kalau kalian ambil
uangnya, bagaimana dia bisa bayar SPP?! Jika kalian berada di posisi Sandi, apa yang bisa kalian
katakana kepada orang tua kalian?! Kalian tidak pernah mau mengerti dengan keadaan orang lain. Kalian
hanya mengikuti apa yang menjadi keinginan kalian saja, tanpa memikirkan orang lain.

Semuanya hanya terdiam, dan kemudian

Aldi : Maafkan kami. Kami menyesal dengan perbuatan kami ini.


Tasya : Iya, maafkan kami.
Nella : Meminta maaflah kepada Sandi dan Rudi, karena orang yang kalian sakiti itu bukan
aku. Dan tolong kembalikan uang Sandi yang kalian ambil tadi.
Dika : Baik, Pet. Akan kami kembalikan.
Aldi : San, Rod, maafkan kami yang serakah ini, kami menyesal.
Dika : ini kita balikin uang lu. Maafin ya?
Sandi : hik hikk. Nggak apa-apa kok teman.
Ricky : Rudi maafin kita juga yaa?
Rudi : Iyaa. Iyaa. Maafin aku juga.
Aldi : Makasih Nella, karena kamu udah nyadarin kita akan perbuatan kita yang salah ini.
Nella : Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk saling mengingatkan satu sama lain.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Aku harap setelah ini tidak ada lagi pertengkaran
diantara kalian. (sambal tersenyum lega)
Aldi : Iya kita janji.

Dan akhirnya mereka saling memaafkan satu sama lain. Sejak saat itu dan seterusnya tidak ada lagi
pertengkaran diantara mereka, bahkan sekarang mereka sudah menjadi 5 bersahabat yang selalu bersama
dan saling mendukung satu sama lain.

Pesan : Jangan sekali-kali kami merasa kalau kamulah orang yang berkuasa atas merekayang
mempunyai kelemahan dan kekurangan dalam dirinya.

Anda mungkin juga menyukai