TEKNIK PEMBENTUKAN
PENARIKAN DALAM (DEEP DRAWING)
Disusun oleh:
Firdaus M. Romdon (151211042)
Ghenta Dewo A Hy (151211043)
Hannan Sugiharto (151211044)
I Gde Made Amarta S. E. (151211046)
Irpan Ripandi (151211047)
Irwan Firmansyah (151211048)
Martinus (151211049)
KELAS 3MP
a. Definisi Drawing
Deep Drawing atau biasa disebut drawing adalah salah satu jenis proses
pembentukan logam, dimana bentuk pada umumnya berupa silinder dan selalu
mempunyai kedalaman tertentu, sedangkan definisi menurut P.CO Sharma
seorang professor production technology drawing adalah Proses drawing adalah
proses pembentukan logam dari lembaran logam ke dalam bentuk tabung (hallow
shape) (P.C. Sharma 2001 : 88)
1
Sumber : D. Eugene Ostergaard ;1967 : 131
Gambar 1 : Blank dan draw piece
c. Proses Drawing
Proses drawing dilakukan dengan menekan material benda kerja yang
berupa lembaran logam yang disebut dengan blank sehingga terjadi peregangan
mengikuti bentuk dies, bentuk akhir ditentukan oleh punch sebagai penekan dan
die sebagai penahan benda kerja saat di tekan oleh punch. pengertian dari sheet
metal adalah lembaran logam dengan ketebalan maksimal 6 mm, lembaran logam
(sheet metal) di pasaran dijual dalam bentuk lembaran dan gulungan. Terdapat
berbagai tipe dari lembaran logam yang digunakan, pemilihan dari jenis lembaran
tersebut tergantung dari :
- Strain rate yang diperlukan
- Benda yang akan dibuat
- Material yang diingginkan
2
- Ketebalan benda yang akan dibuat
- Kedalaman benda
Pada umumnya berbebagai jenis material logam dalam bentuk lembaran dapat
digunakan untuk proses drawing seperti stainless stell, alumunium, tembaga,
perak, emas, baja.Maupun titanium. Gambaran lengkap proses drawing dapat
dilihat pada gambar 2 :
d. Kontak Awal
Pada gambar 2.A, punch bergerak dari atas ke bawah, blank dipegang oleh
nest agar tidak bergeser ke samping, kontak awal terjadi ketika bagian-bagian dari
die set saling menyentuh lembaran logam (blank) saat kontak awal terjadi belum
terjadi gaya gaya dan gesekan dalam proses drawing.
e. Bending
Selanjutnya lembaran logam mengalami proses bending seperti pada
gambar 2.B, punch terus menekan kebawah sehingga posisi punch lebih dalam
melebihi jari-jari (R) dari die, sedangkan posisi die tetap tidak bergerak ataupun
3
berpindah tempat, kombinasi gaya tekan dari punch dan gaya penahan dari die
menyebabkan material mengalami peregangan sepanjang jari-jari die, sedangkan
daerah terluar dari blank mengalami kompresi arah radial. Bending merupakan
proses pertama yang terjadi pada rangkaian pembentukan proses drawing,
keberhasilan proses bending ditentukan oleh aliran material saat proses terjadi.
4
3. die
sedangkan komponen lainya merupakan komponen tambahan tergantung dari
jenis
die yang dipakai.
Bentuk dan posisi dari komponen utama tersebut dapat dilihat pada gambar 4
Sumber : http://www.thefabricator.com/
Gambar 4 : Bagian Utama Die Drawing
g. Blankholder
Berfungsi memegang blank atau benda kerja berupa lembaran logam, pada
gambar diatas blankholder berada diatas benda kerja, walaupun berfungsi untuk
memegang benda kerja, benda kerja harus tetap dapat bergerak saat proses
drawing dilakukan sebab saat proses drawing berlangsung benda kerja yang
dijepit oleh blankholder akan bergerak ke arah pusat sesuai dengan bentuk dari
die drawing. Sebagian jenis blankholder diganti dengan nest yang mempunyai
fungsi hamper sama, bentuk nest berupa lingkaran yang terdapat lubang
didalamnya, lubang tersebut sebagai tempat peletakan dari benda kerja agar tidak
bergeser ke samping.
5
h. Punch
Punch merupakan bagian yang bergerak ke bawah untuk meneruskan gaya
dari sumber tenaga sehingga blank tertekan ke bawah, bentuk punch disesuaikan
dengan bentuk akhir yang diiginkan dari proses drawing, letak punch pada
gambar 2. berada di atas blank, posisi dari punch sebenarnya tidak selalu diatas
tergantung
dari jenis die drawing yang digunakan.
i. Die
Merupakan komponen utama yang berperan dalam menentukan bentuk
akhir dari benda kerja drawing (draw piece), bentuk dan ukuran die bervariasi
sesuai dengan bentuk akhir yang diinginkan, kontruksi die harus mampu menahan
gerakan, gaya geser serta gaya punch. Pada die terdapat radius tertentu yang
berfungsimempermudah reduksi benda saat proses berlangsung, lebih jauh lagi
dengan adanya jari-jari diharapakan tidak terjadi sobek pada material yang akan di
drawing.
6
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Langkah kerja
7
Meletakan benda kerja pelat yang akan
dilakukan proses drawing pada dies
8
Melakukan proses penekanan dengan
menggunakan dongkrak hidrolik,
dengan cara menggerakan tuas dari
dongkrak hidrolik keatas dan kebawah
secara kontinyu supaya hasil produk
pelat dari proses penekanan secara
drawing baik
9
Melonggarkan baut stopper dengan
menggunakan tangan atau
menggunakan kunci L, tujuan dari
langkah ini yaitu supaya dies bisa
dengan mudah dilepas dari stopper
10
IV. ANALYSIS
Pada praktikum didapat lima benda kerja yang telah dilakukan proses
11
Percobaan Kedua Benda Kerja
Pada percobaan kali ini hasil benda kerja yang kami dapatkan mengalami
peningkatan dibandingkan dengan benda kerja yang pertama karena benda
ini tidak mengalami sobek pada seluruh bagian. Ketebalan benda kerja
(Blank) yang kami gunakan sebesar 0,4mm sehingga dengan ketebalan
0,4mm dan kedalaman drawing sejauh 9,6mm tidak mengakibatkan
terjadinya sobek pada benda kerja. Dapat diartikan bahwa perbandingan
antara gaya penekanan yang diberikan, ketebalan dan kedalaman benda
masih dalam batas toleransi. Cacat yang terjadi pada benda kerja ini adalah
keriput (wrinkles) pada flens.
Pada percobaan kali ini hasil yang didapat tidak berbeda jauh dengan hasil
percobaan kedua. Ketebalan benda kerja (Blank) yang kami gunakan
sebesar 0,5mm sehingga dengan ketebalan tersebut dan kedalaman
12
drawing sejauh 9,2mm tidak mengakibatkan terjadinya sobek pada benda
kerja. Dapat diartikan bahwa perbandingan antara gaya penekanan yang
diberikan, ketebalan dan kedalaman benda masih dalam batas toleransi.
Cacat yang terjadi pada benda kerja ini adalah keriput (wrinkles) pada
flens.
Pada percobaan kali ini hasil yang didapat tidak berbeda jauh dengan hasil
percobaan kedua. Ketebalan benda kerja (Blank) yang kami gunakan
sebesar 0,5mm sehingga dengan ketebalan tersebut dan kedalaman
drawing sejauh 23mm tidak mengakibatkan terjadinya sobek pada benda
kerja. Dapat diartikan bahwa perbandingan antara gaya penekanan yang
diberikan, ketebalan dan kedalaman benda masih dalam batas toleransi.
Cacat yang terjadi pada benda kerja ini adalah keriput (wrinkles) pada
flens.
13
Percobaan Kelima Benda Kerja
Pada percobaan terakhir ini, benda kerja yang kami kerjakan mengalami
kerusakan yang sangat mencolok yaitu dengan jenis keriput (wrinkles),
kedalaman yang dicapai sejauh 27mm. Kerusakan ini dapat terjadi karena
selama proses drawing, gerakan kosong kedalam rongga menginduksi
tekanan melengkung pada flens yang cenderung menyebabkan flens
berkerut saat ditekan. Parameter lain yang bisa menyebabkan terjadinya
kerutan antara lain :
1. Kekuatan menahan
2. Radius tepi mati
3. Radius punch
4. Gesekan
V. KESIMPULAN
Deep Drawing merupakan salah satu jenis proses pembentukan
logam, dimana bentuk pada umumnya berupa silinder dan selalu
mempunyai kedalaman tertentu.
14
Deep Drawing yang ada di Lab. Bahan menggunakan dongkrak
hidrolik sebagai penggerak. Dongkrak hidrolik bertujuan untuk
mendorong dies agar punch menekan benda kerja sehingga membantu
deep drawing.
Gaya yang bekerja dalam sistem ini menggunakan gaya desak yang
tidak kontinyu (Gaya Kejut) sehingga hasil yang didapat tidak maksimal
(Benda Kerja mengalami kecacatan)
15
DAFTAR PUSTAKA
Eugene, D, Ostergaard ;1967; Advanced Die Making; Prentice Hall; New Jersey.
harma, P.C.; 2002; A Textbook of Production Engineering; S. Chand & Company
Ltd, New Delhi.
http://www.teledometalspinning.com : September 2005
http://www.thefabricator.com : September 2005
16