Menurut Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2005 definisi alih teknologi dikemukakan
sebagai pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi antar lembaga, badan atau orang, baik yang berada dalam lingkungan dalam negeri
maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri atau sebaliknya.
Transfer teknologi dibagi menjadi dua, yaitu transfer secara horisontal dan transfer secara
vertikal. Secara horisontal adalah perpindahan teknologi dari satu bidang ke bidang lainnya.
Sedangkan transfer secara vertikal adalah perpindahan teknologi dari riset ke penerapan.
Secara umum, ada 4 hal yang harus ditransfer atau dialihkan apabila berbicara
tentang transfer teknologi. Atau, dapat juga disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
teknologi terdiri atas 4 hal, yaitu:
IV. Model manajemen proyek turnkey terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Turnkey L/S (Lump-sum)
Turnkey jenis ini merupakan model manajemen proyek yang mengikat vendor secara
totalitas harga yang sudah ditetapkan sebelumnya, didalam sebuah kontrak proyek.
Pembayaran jenis lump sum mencakup keseluruhan biaya termasuk didalamnya seluruh
biaya pekerja, bahan baku, peralatan, overhead, keuntungan dan biaya tak terduga
lainnya yang termasuk dalam bagian pekerjaan.
2. Turnkey RQ (Re-measured Quantity)
Untuk jenis manajemen proyek ini pembayaran yang dilakukan akan bergantung dari
jumlah nilai atau kuantitas hasil proyek yang sudah dikerjakan oleh pihak vendor.
Apabila pembayaran untuk sebuah bagian pekerjaan dispesifikkan menjadi perencanaan
kuantitas/ Plan Quantity, maka pembayaran akan diukur berdasarkan kuantitas yang
tertera pada penjadwalan perintah kerja/ bid schedule. Tidak akan ada pengukuran
terkecuali untuk perubahan kuantitas yang telah diotorisasikan sesuai pada kontrak kerja
yang telah dibuat. Apabila perencanaan kuantitas tidak disetujui, maka pemerintah
setempat yang akan melakukan pengukuran ulang (pada negara yang sudah memiliki
aturan mengenai model ini, contoh Amerika Serikat). Permintaan perubahan kuantitas
harus dibuat secara tertulis baik dari vendor ataupun dari pemilik proyek. Apabila re-
measured quantity tidak melebihi nilai dari perencanaan kuantitas (sebagai contoh,
menggunakan batas $500.00), maka vendor atau kontraktor hanya dapat meminta
reimburement/ penggantian biaya pengeluaran pada pihak pemilik proyek terkait. Semua
biaya yang timbul pada pengerjaan proyek dari permintaan pengukuran harus selalu
didokumentasikan dan di bukukan. (sumber: Idaho Transportation Departement, 2004,
2-5).
PT. Farmel Cahaya mandiri menangani proyek turnkey secara menyeluruh mulai dari
sumber air (Intake) hingga kepada pendistribusian (distribution), Pengolahan air
umpan atau desalinasi air laut untuk sektor industri maupun sektor perkotaan.
Berdasarkan spesifikasi kebutuhan yang anda berikan kepada kami, maka kami akan
memberikan jawaban kepada anda seluruh hal tentang proyek tersebut termasuk :
1. Diagram Flow
2. Estimasi Anggaran biaya
3. Gambaran umum tentang proyek, Data Teknis dan lain sebagainya.
(Sumber: http://noviatiindriani25.blogspot.co.id/2015/10/alih-teknologi.html)