Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL 1
PETA KERJA
Praktikum kali ini membahas tentang pembuatan antena. Pembuatan antena ini
dilakukan karena dalam penyelesaiannya yang tidak terlalu rumit serta alat dan
bahan yang digunakan mudah didapat dan terjangkau. Produk antena yang
berbahan dasar logam ini diproses dan dibuat peta-peta kerja keseluruhan maupun
peta kerja setempat untuk mengetahui proses kerja yang dilakukan dari awal
hingga akhir. Pembuatan peta-peta kerja pada produk antena bertujuan agar
proses pembuatan antena yang sama berikutnya dapat lebih efektif baik dari segi
tenaga, waktu, dan bahan yang digunakan.
1.2.Tujuan
Dari praktikum ini mahasiswa diharapkan:
1. Melatih kemampuan dalam membuat peta-peta kerja suatu objek atau
kegiatan yang spesifik.
2. Melatih kemampuan dalam mengamati detail rangkaian operasi yang spesifik.
3. Melatih kemampuan dalam menggunakan peta-peta kerja untuk
mengidentifikasi masalah yang ada.
4. Melatih kemampuan dalam menggunakan peta-peta kerja sebagai alat analisis
untuk perbaikan suatu stasiun kerja.
5. Melatih kemampuan untuk meneruskan informasi dari peta-peta kerja untuk
menentukan jumlah mesin yang diperlukan pada suatu rangkaian operasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Deskripsi Lambang
Operasi
Transportasi
Pemeriksaan
Penyimpanan/Menunggu
Deskripsi Lambang
Operasi
Transportasi
Pemeriksaan
Menunggu
Penyimpanan
Aktivitas Gabungan
b. Pemeriksaan (Inspection)
Terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik
kualitas maupun kuantitas. Pemeriksaan biasanya dilakukan terhadap suatu
obyek dengan cara membandingkan obyek tersebut dengan suatu standar
tertentu. Contoh aktivitas pemeriksaan: mengukur dimensi benda, memeriksa
warna benda, menguji kualitas bahan dan produk, memeriksa jumlah bahan
baku dan produk yang dipesan, membaca skala pengukur temperatur.
c. Transportasi (Transportation)
Terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami
perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu proses operasi.
Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari proses operasi bukanlah
merupakan transportasi, contoh: keramik yang mengalami operasi pemanasan
sambil bergerak diatas ban berjalan. Contoh aktivitas transportasi: benda
kerja diangkut dari mesin bubut ke tempat mesin skrap untuk mengalami
operasi berikutnya atau saat obyek atau bahan dipindahkan dari lantai bawah
kelantai atas dengan menggunakan elevator.
d. Menunggu (Delay)
Terjadi apabila benda kerja, pekerjaan atau perlengkapan tidak mengalami
kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Suatu obyek atau
benda kerja atau bahan ditinggalkan untuk sementara tanpa pencatatan sampai
diperlukan kembali. Contoh aktivitas menunggu: obyek menunggu untuk
diproses atau diperiksa, peti barang menunggu untuk dibongkar, bahan
menunggu untuk didistribusikan ke tempat lain, pekerja menunggu elevator
sambil membawa obyek atau benda kerja.
e. Penyimpanan (Storage)
Terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya memerlukan suatu
prosedur perizinan tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah
dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan.
Contoh aktivitas penyimpanan: dokumen-dokumen atau catatan-catatan
disimpan dalam berkas, bahan baku disimpan dalam gudang (receiving),
barang jadi disimpan di gudang (shipping).
f. Aktivitas Gabungan
Terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan
atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
Operaa
No.
Operaa
No.
Operaa
No.
Inspeksi
Stora
ge
14 K-14 Mur 2
18
4.1.2 Gambar Antena TV
4.1.4.1 Workstation 1
4.1.4.2 Workstation 2
4.1.4.4 Workstation 4
Daftar komponen dan raw dan material antena dapat dilihat pada Tabel 4.2
dibawah ini:
Operation process chart dikatakan lebih efektif dan mudah dipahami operator
karena memiliki struktur pemetaan yang jelas dan merinci. Operator juga dapat
mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam proses operasi antena secara
menyeluruh. Selain proses operasi yang tercantum pada operation process chart,
operator juga bisa mengetahui urutan assembling komponen yang satu dengan
yang lain serta waktu yang dihasilkan dalam proses assembling setiap komponen
produk antena.
Selanjutnya kita juga dapat menggunakan flow process chart yang membantu
operator untuk melihat aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu dan
menyimpan. Flow process chart juga dapat menganalisa setiap komponen yang
diproses secara lebih lengkap dari proses atau prosedur baik di pabrik maupun di
kantor. Selain itu, flow process chart dapat memberikan informasi mengenai
waktu penyelasaian suatu proses dan dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung sebagai alat untuk
melakukan perbaikan proses atau perbaikan kerja.
Berdasarkan penjabaran sebelumnya, dapat diketahui bahwa pembuatan peta kerja
sangat membantu operator untuk mengetahui proses-proses yang dilalui setiap
komponen pada suatu produk, total waktu yang dihasilkan untuk pembuatan suatu
produk, jenis mesin apa yang akan digunakan serta jumlah mesin yang diperlukan
baik pada saat proses produksi maupun pada proses assembling. Hal lain yang
dapat diperoleh adalah penilaian terhadap kinerja dan produktivitas seorang
operator saat melakukan proses assembling suatu produk yang kemudian dapat
digunakan sebagai bahan perbaikan kinerja dan produktivitas operator.