Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASISTENSI

PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

MODUL 1
PETA KERJA

Muhammad Iqbal Ansani


0516101074

Instruktur : Muchammad Fauzi,S.T


Asisten : Amanda Kanya Hadianty
Riski Septian Rachman

LABORATORIUM PENGUKURAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Analisis dan pengukuran kerja menjadi salah satu hal yang penting bagi
kelancaran kegiatan suatu industri. Melalui Analisis dan pengukuran kerja,
perusahaan dapat memperbaiki cara kerja yang dilakukan oleh setiap operator
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Salah satu alat bantu untuk
memperbaiki sistem kerja yaitu dengan menggunakan peta-peta kerja.

Peta-peta kerja dapat mempermudah operator dalam melakukan pembuatan suatu


produk. Peta-peta kerja berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan langkah-
langkah yang dialami suatu benda dari mulai masuk pabrik hingga menjadi
produk jadi. Melalui peta-peta kerja dapat diketahui proses dari pengerjaan suatu
produk, waktu yang diperlukan, dan informasi-informasi lain yang diperlukan
untuk memperbaiki suatu metode kerja.

Praktikum kali ini membahas tentang pembuatan antena. Pembuatan antena ini
dilakukan karena dalam penyelesaiannya yang tidak terlalu rumit serta alat dan
bahan yang digunakan mudah didapat dan terjangkau. Produk antena yang
berbahan dasar logam ini diproses dan dibuat peta-peta kerja keseluruhan maupun
peta kerja setempat untuk mengetahui proses kerja yang dilakukan dari awal
hingga akhir. Pembuatan peta-peta kerja pada produk antena bertujuan agar
proses pembuatan antena yang sama berikutnya dapat lebih efektif baik dari segi
tenaga, waktu, dan bahan yang digunakan.
1.2.Tujuan
Dari praktikum ini mahasiswa diharapkan:
1. Melatih kemampuan dalam membuat peta-peta kerja suatu objek atau
kegiatan yang spesifik.
2. Melatih kemampuan dalam mengamati detail rangkaian operasi yang spesifik.
3. Melatih kemampuan dalam menggunakan peta-peta kerja untuk
mengidentifikasi masalah yang ada.
4. Melatih kemampuan dalam menggunakan peta-peta kerja sebagai alat analisis
untuk perbaikan suatu stasiun kerja.
5. Melatih kemampuan untuk meneruskan informasi dari peta-peta kerja untuk
menentukan jumlah mesin yang diperlukan pada suatu rangkaian operasi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Peta Kerja


Peta kerja adalah suatu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara
luas dan sekaligus bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk
memperbaiki suatu metode kerja. Peta kerja dapat menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas. Dengan peta kerja, kita dapat melihat semua langkah
atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja mulai dari masuk ke pabrik
(bentuk bahan baku) dan semua langkah yang dialami benda kerja tersebut
(transportasi, operasi mesin, pemeriksaan, perakitan, dan lain-lain) sampai
akhirnya menjadi produk jadi. Lambang peta-peta kerja yang digunakan saat ini
dikembangkan oleh Gilberth. Untuk membuat suatu peta kerja awalnya diusulkan
40 lambang, kemudian disederhanakan menjadi 4 lambang yaitu:

Tabel. 2.1. Lambang Peta Kerja Gilberth

Deskripsi Lambang

Operasi

Transportasi

Pemeriksaan

Penyimpanan/Menunggu

(Sumber: Modul Analisis dan Pengukuran Kerja)


Pada tahun 1947, American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat
standar lambang-lambang yang terdiri dari 6 macam lambang. Lambang-lambang
yang diusulkan merupakan hasil modifikasi dari lambang yang di usulkan oleh
Gilberth. Lambang-lambang tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2. Gambar Lambang Peta Kerja


American Society of Mechanical Enginers (ASME)

Deskripsi Lambang

Operasi

Transportasi

Pemeriksaan

Menunggu

Penyimpanan

Aktivitas Gabungan

(Sumber: Modul Analisis dan Pengukuran Kerja)


a. Operasi (Operation)
Terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun
kimiawi. Mengambil atau menerima informasi maupun memberikan
informasi pada suatu keadaan juga merupakan operasi. Aktivitas administrasi
(perencanaan dan perhitungan) juga merupakan operasi. Contoh aktivitas
operasi: menyerut kayu dengan mesin serut, mengeraskan logam, merakit,
mengebor benda kerja, mengetik, dan lain sebagainya.

b. Pemeriksaan (Inspection)
Terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik
kualitas maupun kuantitas. Pemeriksaan biasanya dilakukan terhadap suatu
obyek dengan cara membandingkan obyek tersebut dengan suatu standar
tertentu. Contoh aktivitas pemeriksaan: mengukur dimensi benda, memeriksa
warna benda, menguji kualitas bahan dan produk, memeriksa jumlah bahan
baku dan produk yang dipesan, membaca skala pengukur temperatur.

c. Transportasi (Transportation)
Terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami
perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu proses operasi.
Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari proses operasi bukanlah
merupakan transportasi, contoh: keramik yang mengalami operasi pemanasan
sambil bergerak diatas ban berjalan. Contoh aktivitas transportasi: benda
kerja diangkut dari mesin bubut ke tempat mesin skrap untuk mengalami
operasi berikutnya atau saat obyek atau bahan dipindahkan dari lantai bawah
kelantai atas dengan menggunakan elevator.

d. Menunggu (Delay)
Terjadi apabila benda kerja, pekerjaan atau perlengkapan tidak mengalami
kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Suatu obyek atau
benda kerja atau bahan ditinggalkan untuk sementara tanpa pencatatan sampai
diperlukan kembali. Contoh aktivitas menunggu: obyek menunggu untuk
diproses atau diperiksa, peti barang menunggu untuk dibongkar, bahan
menunggu untuk didistribusikan ke tempat lain, pekerja menunggu elevator
sambil membawa obyek atau benda kerja.

e. Penyimpanan (Storage)
Terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya memerlukan suatu
prosedur perizinan tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah
dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan.
Contoh aktivitas penyimpanan: dokumen-dokumen atau catatan-catatan
disimpan dalam berkas, bahan baku disimpan dalam gudang (receiving),
barang jadi disimpan di gudang (shipping).

f. Aktivitas Gabungan
Terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan
atau dilakukan pada suatu tempat kerja.

2.1.1. Macam-macam Peta Kerja


Pada dasarnya peta kerja dapat dibagi dalam 2 kelompok besar berdasarkan
kegiatannya, yaitu:
Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja
keseluruhan, apabila kegiatan kerja melibatkan sebagian besar atau semua
fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Yang
termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan adalah:
Peta Proses Operasi
Peta Aliran Proses
Peta Proses Kelompok Kerja
Diagram Aliran
Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja
setempat, apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang
biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas.
Yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat:
Peta Pekerja dan Mesin
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

a. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart - OPC)


Merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
(operasi dan pemeriksaan) yang akan dialami bahan baku. Peta proses operasi
yang dicatat hanyalah kegiatan-kegoatan operasi dan pemeriksaan saja,
biasanya pada akhir proses terdapat penyimpanan (storage).

Kegunaan Peta Proses Operasi


Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggurannya.
Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
Sebagai alat melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
Sebagai alat untuk latihan kerja.

Prinsip pembuatan Peta Proses Operasi


Pada baris paling atas dinyatakan kepala Peta Proses Operasi. Diikuti
oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta, tanggal
dipetakan, sebagia usulan atau sekarang, nomor peta.
Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan
terjadinya pembuatan proses.
Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut sesuai dengan proses yang terjadi
Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Untuk memperoleh Peta Proses Operasi yang baik, produk yang biasanya
paling banyak memerlukan operasi, harus dipetaka terlebih dahulu.
Dipetakan dengan garis vertikal disebelah kanan halaman kertas.

No. & Nama Part (Jumlah)


Nama & Ukuran Bahan Komponen Utama
Nama & ukuran bahan
No. & Nama Part (Jumlah)
Komponen Tambahan
Nama & Ukuran Bahan
Nama & ukuran bahan
Waktu Proses
No.

Operaa

% scrap Mesin/alat bantu

No.

Operaa

No.

Operaa

No.

Inspeksi

Stora

ge

Gambar 2.1. Gambar Operation Process Chart (OPC)


(Sumber: Modul Analisis dan Pengukuran Kerja)

b. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)


Suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan,
transportasi, menunngu (delay) terjadidan penyimpanan (storage) yang terjadi
selama satu proses. Dalam Peta Aliran Proses terdapat informasi-informasi
yang diperlukan untuk bahan analisis perbaikan sistem kerja. Informasi yang
dapat diperoleh adalah: waktu yang dibutuhkan dalam satu proses (jam) dan
jarak perpindahan dalam suatu proses (meter).

Perbedaan Peta Aliran Proses & Peta Proses Operasi (OPC)


Tabel 2.3. Tabel Perbedaan Peta Aliran Proses & Peta Proses Operasi (OPC)
Peta Aliran Proses Peta Proses Operasi
Memperlihatkan semua aktivitas Terbatas pada operasi dan
dasar pemeriksaan saja
Menganalisis setiap komponen
Analisis (informasi) yang
yang diproses secara lebih
ditampilkan kurang lengkap (apa dan
lengkap (apa, dimana, kapan,
bagaimana)
siapa, dan bagaimana)
Digunakan untuk menganalisis Digunakan untuk menganalisis
salah satu komponen dari produk semua komponen dari produk yang
yang dirakit atau dibuat dirakit atau dibuat
(Sumber: Modul Analisis dan Pengukuran Kerja)

Macam-macam Peta Aliran Proses


Peta Aliran Proses pada umumnya terbagi dalam 2 tipe, yaitu:
Peta Aliran Proses tipe bahan; suatu peta yang menggambarkan kejadian
yang dialami bahan dalam suatu proses operasi.
Peta Aliran Proses tipe orang; suatu peta yang menggambarkan suatu
proses dalam bentuk aktivitas-aktivitas manusianya. Peta ini merupakan
gambar simbolis san sistematis dari suatu metoda kerja yang dijalani oleh
seseorang atau sekelompok pekerja ketika pekerjaannya membutuhkan
pergerakan dari satu tempat ke tempat lain.

Kegunaan Peta Aliran Proses


Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai
dari awal sampai akhir proses.
Memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses
Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan
atau dilakukan oleh orang selama proses berlangsung.
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda
kerja.

Prinsip Pembuatan Peta Aliran Proses


Pada bagian paling atas ditulis kepala peta dengan judul Peta Proses
Operasi, diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi lain seperti:
nomor atau nama komponen, nomor peta, peta orang atau bahan/sekarang
atau usulan, tanggal pembuatan, nama pembuatan peta (dicatat disebelah
kanan atas kertas).
Disebelah kiri atas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat jumlah total
dan waktu total dari setiap kegiatan, dan total jarak perpindahan yang
dialami bahan atau orang selama proses berlangsung.
Dibagian badan diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambang dan
informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah yang dilayani, waktu yang
dibutuhkan. Juga ditambahkan dengan kolom analisa, catatan dan tindakan
yang diambil berdasarkan analisa tersebut.

Cara Analisa Peta Aliran Proses


Cara yang cukup efektif digunakan untuk menganalisis Peta Aliran Proses
adalah dengan menggunakan Dot and Check Techinique sebagai berikut:
Tabel 2.4. Tabel Cara Analisa Peta Aliran Proses
Tindakan yang Mungkin
No Pertanyaan Berikutnya
dilakukan

Menghilangkan aktivitas yang


1. Apa tujuannya? Mengapa?
tidak perlu

Menggabungkan atau merubah


2. Dikerjakan dimana? Mengapa?
tempat kerja
Menggabungkan/merubah waktu
3. Dikerjakan kapan? Mengapa?
atau urutan proses
Siapa yang Menggabungkan atau merubah
4. Mengapa?
mengerjakan? orang
Bagaimana Menyederhanakan atau
5. Mengapa?
mengerjakannya? memperbaiki metoda
(Sumber: Modul Analisis dan Pengukuran Kerja)

c. Peta Proses Kelompok Kerja


Peta Proses Kelompok Kerja merupakan bagian dari Peta Aliran Proses. Peta
Proses Kelompok Kerja digunakan untuk menunjukkan beberapa aktivitas
dari sekelompok orang yang bekerja bersama dalam suatu proses kerja,
aktivitas yang satu dengan aktivitas yang lainnya saling bergantungan.
Karena adanya kebergantungan antar aktivitas, maka dalam Peta Proses
Kelompok Kerja biasanya banyak dijumpai lambang menunggu (delay), yang
menunjukkan bahwa satu aktivitas sedang menunggu selesainya aktivitas lain.

Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja :


Dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok
kerja.
Dapat meminimumkan waktu menunggu.
Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses.
Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.
Prinsip Pembuatan Peta Proses Kelompok Kerja
Buat judul peta Peta Proses Kelompok Kerja kemudian tulis identifikasi
lainnya beserta ringkasan.
Untuk membuat Peta Proses Kelompok Kerja tidak diperlukan lambang
penyimpanan (storage).
Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan secara
berdekatan, perubahan lambang menunjukkan perubahan aktivitas.
d. Diagram Aliran (Flow Diagram)
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai
dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam Peta Aliran Proses. Diagram Aliran biasanya disertakan setelah Peta
Aliran Proses dibuat (Diagram Aliran berfungsi untuk memperjelas suatu Peta
Aliran Proses). Aktivitas-aktivitas yang digambarkan dalam Diagram Aliran
harus sesuai dengan aktivitas yang terjadi di dalam Peta Alitan Proses.

Kegunaan Diagram Aliran:


Lebih memperjelas suatu Peta Aliran Proses (memberi informasi tambahan
mengenai arah aliran). Informasi tersebut berguna sebagai bahan analisis
untuk bisa memperpendek jarak perpindahan.
Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.

Prinsip Pembuatan Diagram Aliran:


Dibagian kepala ditulis Diagram Aliran kemudian diikuti identifikasi
lainnya.
Lambang dan nomor aktivitas harus disesuaikan dengan Peta Aliran
Proses.
Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
periodik sepanjang garis aliran.
Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau
barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna yang berbeda.
Bila hanya digambarkan lintasan untuk seorang operator dan satu barang,
maka perbedaan warna berarti menunjukkan perbedaan antara cara
sekarang dengan cara yang diusulkan.

e. Peta Pekerja dan Mesin


Peta Pekerja dan Mesin merupakan suatu grafik yang menggambarkan
koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi
antara pekerja dan mesin. Contoh Peta Pekerja dan Mesin, menggambarkan
aktivitas yang terjadi selama operasi pembelian satu kilogram kopi giling dari
suatu toko pangan.

Kegunaannya Peta Pekerja dan Mesin


Merubah tata letak tempat kerja.
Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja.
Merancang kembali mesin dan peralatan.
Menambah pekerja bagi sebuah mesin, atau sebaliknya menambah mesin
bagi seorang pekerja.

f. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri


Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri, yaitu yang menggambarkan gerakan-
gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan
kanan dan tangan kiri, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang
dibebankan pada tangan kanan dan tangan kiri ketika melakukan pekerjaan.

Kegunaan Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri


Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan
tidak produktif.
Sebagai alat untuk menganalisis tata letak stasiun kerja.
Sebagai alat untuk melatih pekerja baru.
BAB IV
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data


A. Komponen Antena

Tabel 4. 1 Daftar Komponen Antena TV


No. Nomor
Nama Komponen Jumlah
Komponen

1 K-01-LH Bodi Antena LH 1

2 K-01-RH Bodi Antena RH 1

3 K-02 Kaki Antena 1

4 K-03 Batang Tengah Antena 1

5 K-04 Batang Sisi Antena 2

6 K-05 Ekor Antena LH/RH 2

7 K-06 Box Kabel 1

8 K-07 Plat Antena LH/RH 2

9 K-08 Kepala Antena 1

10 K-09 Pipa Pendek 6

11 K-10 Pipa Panjang 8

12 K-11 Sekrup Kecil 5

13 K-12 Sekrup Panjang 2

14 K-14 Mur 2

(Sumber: Pengumpulan data)

18
4.1.2 Gambar Antena TV

Gambar 4.1.2 Antena TV


(Sumber: Pengumpulan Data)

4.1.3 Gambar Komponen Antena TV

Gambar 4.1.3 Komponen Antena TV


(Sumber: Pengumpulan Data)
4.1.4 Gambar Komponen Antena TV Per Workstation

4.1.4.1 Workstation 1

Gambar 4.1.3.1 Komponen pada Workstation 1


(Sumber: Pengumpulan Data)

4.1.4.2 Workstation 2

Gambar 4.1.3.2 Komponen pada Workstation 2


(Sumber: Pengumpulan Data)
4.1.4.3Workstation 3

Gambar 4.1.3.3 Komponen pada Workstation 3


(Sumber: Pengumpulan Data)

4.1.4.4 Workstation 4

Gambar 4.1.3.4 Komponen pada Workstation 3


(Sumber: Pengumpulan Data)
B. Tabel Raw Material

Daftar komponen dan raw dan material antena dapat dilihat pada Tabel 4.2
dibawah ini:

Tabel 4. 2 Daftar Raw Material


No. Nomor Komponen Nama Komponen Raw Material

1 K-01-LH Bodi Antena LH Biji Plastik

2 K-01-RH Bodi Antena RH Biji Plastik

3 K-02 Kaki Antena Biji Plastik

4 K-03 Batang Tengah Antena Plat Aluminium

5 K-04 Batang Sisi Antena Plat Aluminium

6 K-05 Ekor Antena LH/RH Biji Plastik

7 K-06 Box Kabel Biji Plastik

8 K-07 Plat Antena LH/RH Plat Aluminium

9 K-08 Kepala Antena Biji Plastik

10 K-09 Pipa Pendek Plat Aluminium

11 K-10 Pipa Panjang Plat Aluminium

12 K-11 Sekrup Kecil Gulungan Batang Baja

13 K-12 Sekrup Panjang Gulungan Batang Baja

14 K-14 Mur Gulungan Batang Baja

(Sumber: Pengumpulan data)


BAB V
ANALISIS

5.1. Peta Kerja


Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja kali ini membuat peta-peta kerja untuk
sebuah proses produksi, diantaranya: operation process chart, assembling process
chart, flow diagram, flow process chart, peta regu kerja, peta tangan kiri dan
tangan kanan. Melalui proses pembuatan keenam peta tersebut, masing-masing
peta memiliki keefektifan yang berbeda-beda. Namun, dari keseluruhan peta kerja
dapat dikatakan bahwa yang lebih efektif adalah operation process chart dan flow
process chart.

Operation process chart dikatakan lebih efektif dan mudah dipahami operator
karena memiliki struktur pemetaan yang jelas dan merinci. Operator juga dapat
mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam proses operasi antena secara
menyeluruh. Selain proses operasi yang tercantum pada operation process chart,
operator juga bisa mengetahui urutan assembling komponen yang satu dengan
yang lain serta waktu yang dihasilkan dalam proses assembling setiap komponen
produk antena.

Selanjutnya kita juga dapat menggunakan flow process chart yang membantu
operator untuk melihat aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu dan
menyimpan. Flow process chart juga dapat menganalisa setiap komponen yang
diproses secara lebih lengkap dari proses atau prosedur baik di pabrik maupun di
kantor. Selain itu, flow process chart dapat memberikan informasi mengenai
waktu penyelasaian suatu proses dan dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung sebagai alat untuk
melakukan perbaikan proses atau perbaikan kerja.
Berdasarkan penjabaran sebelumnya, dapat diketahui bahwa pembuatan peta kerja
sangat membantu operator untuk mengetahui proses-proses yang dilalui setiap
komponen pada suatu produk, total waktu yang dihasilkan untuk pembuatan suatu
produk, jenis mesin apa yang akan digunakan serta jumlah mesin yang diperlukan
baik pada saat proses produksi maupun pada proses assembling. Hal lain yang
dapat diperoleh adalah penilaian terhadap kinerja dan produktivitas seorang
operator saat melakukan proses assembling suatu produk yang kemudian dapat
digunakan sebagai bahan perbaikan kinerja dan produktivitas operator.

Anda mungkin juga menyukai