Perbaikan UAS
Perbaikan UAS
2. Observasi kelompok : Rumah Sehat atau Zero Waste Home & IPAL Rumah Sakit. Hal-hal
yang diperhatikan dalam mata kuliah rekayasa lingkungan:
a. Pemanfaatan sampah organic melaui proses vermi composting, pembuatan biogas,
dan pakan ternak seperti ikan dan ayam
b. Pemanfaatan sampah an-organik yang bersifat recyclable dengan dikumpulkan,
disumbangkan dan didaurulang
c. Pengolahan sampah yang bersifat non-recyclable dengan dibakar insenerator dan
residunya dibuat pupuk
d. Pengolahan air limbah rumah sakit yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya
dari laboratorium perlu diolah untuk menghilangkan bahan-bahan tersuspensi dan
terapung dan untuk mengurangi organisme pathogen.
3. Rumah sebagai salahsatu kebutuhan primer bagi manusia harus memenuhi persyaratan
untuk menciptakan rumah yang sehat, yaitu:
A. Tata Ruang
1) Ventilasi
a. ventilasi harus disesuaikan dengan luas ruangan, luas bukaan ventilasi 1m 3
atau minimal 1/9 atau 10% dari luas lantai.
b. Bukaan ventilasi dapat berupa pintu, jendela yang dapat dibuka dan ditutup
atau khusus lubang angina tidak sama dengan jalusi.
c. Untuk ventilasi silang dibuat dua bukaan pada dinding yang berhadapan.
Bukaan ventilasi yang paling baik searah dengan tiupan angin.
2) Penerangan
a. Letak rumah harus sesuai dengan orientasi matahari. Daerah kerja
ditempatkan pada arah timur-barat dan daerah hunian ditempatkan pada arah
utara selatan.
b. Letak rumah yang ideal sesuai dengan orientasi matahari dan sesuai dengan
arah angina
c. Dalam mnciptakan cahaya buatan cahaya harus cukup terang, cahaya harus
teratur, tidak menyilaukan, mengurangi kemungkinan terjadi kebakaran, dan
penggunaan kap lampu harus memungkinkan sudut cahay 30 derajat dari
langit-langit.
3) Lantai
Lantai rumah harus kering dan tidak lembab, bagi rumah yang bukan panggung,
ketinggian lantai minimal 10 cm dari pekarangan dan 25cm dari tepi jalan.
4) Dinding
Dinding harus tidak tembus pandang dan dapat menahan angina yang datang dari
mana saja. Dinding yang tidak tembus air harus 30cm diatas lantai dan 15cm di
bawah lantai. Adapun dinding yang dikhususkan untuk WC adalah 150cm.
5) Langit-langit
Tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 240cm dari muka lantai. Untuk ruang cuci
kamar mandi sekurang-kurangnya 210cm.
6) Atap
Sudut kemiringan atap harus disesuaikan dengan bahan penutup atap.
B. Kelengkapan Bangunan
1) WC/Kamar Mandi
WC dan kamar mandi luas minimum 3m2, apabila terpisah WC=1m2 dan kamar
mandi=2,5m2.
2) Sumber Air Bersih
Untuk sumur galian air diusahakan dekat dengan kamar mandi dan tempat cuci.
Jarak minimal dari sumur ke kakus adalah 10m.
3) Tempat sampah
Gunakan tempat sampah yang ada tutupnya sehingga baunya tidak menyebar.
4) Saluran Air hujan
Sebaiknya terbuka bagi saluran air yang berasal dari atap (hujan dan dapat
mengalir ke selokan-selokan di pinggir jalan.
5) Perencanaan Ruang
Minimal 9m2/orang, dan setiap rumah minimal harus ada: kamar tamu, kamar
tidur, dapur, WC, dan ruang makan.
4. Perbedaan karakteristik rumah sehat dan rumah ramah lingkungan
Rumah Sehat Rumah Ramah Lingkungan
Atap: yang terpenting adalah sudut Atap: memilih bahan ramah lingkungan,
kemiringan yang harus disesuaikan seperti baja ringan dan menghindari
dengan bahan penutup atap. penggunaan kayu yang semakin
menipis.
5. Hubungan evaluasi lahan dengan pendekatan GIS dalam menentukan lokasi perumahan
yang aman.
Fungsi evaluasi sumberdaya lahan adalah memberikan pengertian tentang hubungan-
hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya serta memberikan perbandingan
kepada perencana berbagai alternative pilihan penggunaan yang dapat diharapkan
berhasil. Dengan menggunakan GIS akan memudahkan dalam melakukan inventaris
terhadap data yang dibutuhkan untuk menentukan lokasi perumahan yang aman. Data
teknis yang digunakan untuk pemilihan lokasi adalah ketersediaan tanah yang cukup bagi
pembangunan baru, pencemaran air, pencemaran udara, bahaya tanah longor, gunung
berapi, kemiringan tanah, banjir, gempa, angin, kebakaran, sifat-sifat tanah yang
berpotensi mengembang dan mengkerut, dan-lain-lain. Data-data teknis tersebut akan
digunakan dalam menentukan lokasi perumahan yang aman dengan menggunakan GIS.
GIS dalam menentukan lokasi perumahan yang aman menggunakan software Arc View
dengan proses awal menginventaris data spasial dalam bentuk data raster. Dari
kesesuaian antara data yang dibutuhkan dalam penentuan lokasi dan data spasial serta
attribute yang digunakan dibuatlah flowchart penentuan lokasi dengan menggunakan
variable tertentu. Hasil dari GIS dihasilkan beberapa alternative lokasi yang dihasilkan.
Penentuan lokasi dengan menggunakan GIS dapat menghemat waktu dan perencanaan
pembanunan lebih akurat.
6. Gambar dan uraian proses pengelolaan sampah dengan composting, incinerator, open
dumping dan sanitary landfill serta kelebihan dan kelemahannya.
a. Composting
Menyiapkan bahan : 4 lembar papan ringan ukuran 200x25x3 cm & 2 batang bambuu
ukuran 260cm letakan keempat lembar papan tersebut hingga membentuk
cetakan bujur sangkar dan pada kedua sisinya diletakan bamboo masukan bahan-
bahan seperti jerami padi, sisa-sisa daun kering, batang pisang, dan lain-lain sisa
tanaman yang telah dicincang dipotong kecil-kecil masukan bahan baku limbah ke
dalam cetakan sambal dinjak-injak secara merata hingga penuh (25cm) tebar
pupuk kandang, pupuk urea (1000 gram), pupuk TSP, dan kapur kemudian tumpuk
daun hijau yang masih segar sebanyak 50kg secara merata setiap kali lapisan
terbentuk, siram air sebanyak 5 liter hingga terdapat enam lapisan tutup dengan
kantong plastic dan siram setiap 2 hari sekali setiap 14 hari tumpukan kompos
dibalikan pastikan bagian luar ditempatkan ke dalam supaya pembusukan merata
demikian seterusnya hingga kompos matang yang kehitam-hitaman.
Kelebihan:
1) Lebih ramah lingkungan tidak merugikan kesehatan dan tidak mencemari
lingkungan
2) Bahan mudah didapat, selalu tersedia setiap hari dan tentunya tidak perlu
membeli
3) Cara pembuatan sederhana, tidak memerlukan peralatan canggih ataupun mahal
4) Dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah makhluk hidup
(mikroba) di dalam tanah yang mampu membantu pertumbuhan tanaman.
Kekurngan:
1) Kandungan unsur hara lebih rendah dibandingkan dengan pupuk anorganik
2) Tanaman tidak bisa menyerap unsur hara dari kompos lebih cepat dibandingkan
dengan pupuk organic
3) Proses pembuatan yang tidak hati-hati dapat mengandung telur dan larva hama.
b. Incenerator
Pada incinerasi, limbah dimasukkan ke ruang/tungku pembakaran yang telah
dipanaskan sebelumnya sampai dengan suhu minimum dengan menggunakan bahan
bakar tambahan seperti gas alam atau minyak bakar. Tungku pembakaran ini
umumnya terbuat dari baja yang dilapisi dengan incinerator khusus atau re-
fractory brick. Ditungku pertama, limbah diberi/dibubuhi gas dan dibakar sebelum
dipindahkan ke tungku kedua atau after burner ditempat mana akan diberi bahan
bakar tambahan untuk menaikan suhu dan menyelesaikan proses pembakaran. Gas
hasil pembakaran dikeluarkan (dibuang) melalui cerobong, namun gas yang dihasilkan
harus dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer. Suhu, waktu tinggal
(residence time) dan pencampuran di tungku pembakaran dikendalikan secara cermat
guna memastikan bahwa penghancurannya sempurna dan kontaminan-
kontaminannya tidak terbuang melalui cerobong.
Kelebihan:
1) Dapat diterima diseluruh dunia sebagai jalan keluar untuk menangani sampah
padat karena tidak berbau, tidak berasap dan tidak berdebu.
2) Menghemat biaya untuk penyediaan lahan yang besar.
3) Volume dan berta sampah berkurang hingga 95%.
4) Sampah tidak perlu dibawa kemana-mana.
5) Ideal dipasangkan di pasar-pasar, real estate, perumahan padat penghuni, hotel-
hotel, RT/RW, kelurahan, dan lain-lain.
Kekurangan:
c. Open Dumping
menumpuk sampah terus hingga tinggi tanpa dilapisi dengan lapisan geotekstil dan
saluran lindi. Pada sistem terbuka (open dumping), sampah dibuang begitu saja
dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan apapun.
Kelebihan:
1) Biaya operasional lebih murah.
2) Paling sederhana, lokasi seadanya saja tanpa mempertimbangkan lingkungan
Kekurangan:
1) Menimbulkan bau busuk, pencemaran air tanah dan air permukaan di dekatnya.
2) Tanah padatnya lama (tidak dapat sekali).
3) Sampah diaduk binatang dan dapat menjalar ke daerah terdekat.
4) Air hujan akan membawa lindi yang dapat menyebabkan pencemaran
sumur/sungai terdekat.
d. Sanitary Landfill
membuang dan menumpuk sampah ke suatu lokasi yang cekung, memadatkan
sampah tersebut kemudian menutupnya dengan tanah. Metode ini dapat
menghilangkan polusi udara.
Kelebihan:
1) Biaya usaha dan investasi usaha rendah.
2) Dapat memasuki operasi dalam wantu singkat.
3) Jika dirancang dan dioperasikan dengan baik dapat memperkecil hama, acsthetic,
penyakit, polusi udara, permasalahan polusi air.
4) Gas metan dapat digunakan sebagai bahan bakar.
5) Dapat menerima berbagai macam sampah.
6) Dapat digunakan untuk reklamasi meningkatkan submarginal daratan.
Kekurangan:
1) Dapat menjadi tempat sampah terbuka jika tidak dirancang dengan baik.
2) Memerlukan lokasi yang sangat luas.
3) Menyebabkan polusi air, produksi metana dari dekomposisi limbah, dapat
menimbulkan bahaya kebakaran atau resiko ledakan material.
4) Emmbawa limbah/ sampah ke lokasi yang jauh memerluka biaya yang mahal.
7. Proses kasiba dan lisiba dalam menentukan lokasi perumahan.
Menentukan luas perpetakan tanah untuk rumah dengan mempertimbangkan kepadatan
penduduk yang direncanakan, kepadatan bangunan yang direncanakan, memperhatikan
pada daerah pusat kota dan pinggiran kota yang keseluruhannya akan diatur oleh
peraturan pembangunan daerah sesaui dengan kondisi kota masing-masing, lokasi
kawasan perumahan, tidak terganggu oleh polusi, tersedianya air bersih, ada
kemungkinan pembangungan, aksesibilitas yang baik, mudah dana man mencapai tempat
kerja, tidak berada di bawah permukaan air setempat, mempunyai kemiringan rata-rata,
dan perhatikan pula segi-segi sosial seperti tempat-tempat keramat/bersejarah dan
penghidupan penduduknya.
8. Hal-hal yang diperlukan dalam menangani kondisi aman rumah dimusim hujan dan banjir.
a. Membuat saluran air dengan baik, maka setiap hujan yang mengalir akan mudah
dialirkan dan tidak menumpuk dan menyebabkan banjir.
b. Membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke sungai karenan hal
tersebut membuat aliran sungai tidak lancar.
c. Membersihkan saluran air sehingga tidak ada sampah yang mampet dan bisa
menyebabkan banjir.
d. Menanam pohon dan memeprbanyak ruang terbuka jijau, supaya air hujan akan
terserap dengan baik ke tanah.
e. Membuat lubang biopori
a. Drainase tidak sempurna, kotor dan tersumbat oleh sampah menyebabkan air
tidaklancar sehingga meluber kejalan, kepemukiman dan kemana saja yang lebih
rendah.
b. Pembangunan rumah di dekat sungai yang biasnya didirikan oleh para pendatang ke
kota besar cenderung membuang sampah ke sungai.
c. Berbagai hal yang menjadikan sampah sulit dikelola dengan baik
d. Pesatnya perkembangan teknologi, lebih cepat dari kemampuan masyarakat untuk
mengelola dan memahami masalah persampahan.
e. Meningkatnya tingkat hidup masyarakat yang tidak disertai dengan keselarasan
pengetahuan terhadap sampah.
f. Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar.
g. Kegagalan dalam daur ulang mauun pemanfaatan kembali barang bekas juga ketidak
mampuan masyarakat dalam memelihara barangnya sehingga cepat rusak, ataupun
prosuk manufaktur yang sangat rendah mutunya.
h. Semakin sulitnya mendapatkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA)
sampah, selain tanah serta formasi tanah uang tidak cocok bagi pembuangan sampah
juga terjadi kompetasi yang semakin rumit akan penggunaan lahan.
i. Semakin banyaknya masyarakat yang berkeberatan bahwa daerahnya dipakai sebagai
tempat pembuangan sampah.
j. Kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan.
k. Selitnya mencari partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
dan memelihara kebersihan.
9. Hubungan Analisis sistem dan rekayasa lingkungan, pentingnya divalidasi, validasi yang
biasa dilakukan melaluiki.
Analisis sistem digunakan untuk memecahkan masalah terkait dengan rekayasa
lingkungan seperti banjir, pencemaran air, sampah, dan lain-lain. Pentingnya divalidasi
adalah untuk meyakinkan apakah model konseptual dapat mereflesikan sistem dengan
nyata dan tepat. Validasi biasa dilakukan melalui analisa sensitivitas
REKAYASA LINGKUNGAN
diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan yang diampu oleh
Dr. Rina Marina Masri, MP
Oleh:
Asrinia Desilia
1404149
TEKNIK SIPIL S1
2016