Anda di halaman 1dari 12

TUGAS GEOTHERMAL

MANIFESTASI DAERAH GEOTHERMAL

Alldino Hernanto
1031511006

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2016
Manifestasi panas bumi
Bukti kegiatan panas bumi dinyatakan oleh manifestasi-manifestasi di permukaan,
menandakan bahwa fluida hidrotermal yang berasal dari reservoir telah keluar melalui bukaan-
bukaan struktur atau satuan-satuan batuan berpermeabilitas. Beberapa manifestasi menjadi
penting untuk diketahui karena dapat digunakan sebagai indikator dalam penentuan suhu
reservoir panas bumi, diantaranya :
Mata air panas, dapat terbentuk dalam beberapa tingkatan mulai dari rembesan hingga
menghasilkan air dan uap panas memiliki suhu < 100oC yang dapat dimanfaatkan secara
langsung penggerak turbin listrik; dan yang paling penting adalah bahwa dengan
menghitung/mengukur suhunya dapat diperkirakan besaran keluaran energi panas (thermal
energy output) dari reservoir di bawah permukaan.

Source : Google

Sinter silika, berasal dari fluida hidrotermal bersusunan alkalin dengan kandungan cukup
silika; diendapkan ketika fluida yang jenuh silika amorf mengalami pendinginan dari 100o
ke 50oC. Endapan ini dapat digunakan sebagai indikator yang baik bagi keberadaan
reservoir bersuhu >175oC. Hadir pada daerah lubang lalu mendingin pada suhu rendah
pembekuan mineral.

Source : Google

Travertin, adalah jenis karbonat yang diendapkan di dekat atau permukaan; ketika air
meteorik yang sedang bersirkulasi sepanjang bukaan-bukaan struktur mengalami pemanasan
oleh magma dan bereaksi dengan batuan karbonat. Biasanya terbentuk sebagai
timbunan/gundukan di sekitar mata air panas bersuhu sekitar 30o 100oC, dan juga ada
sebagai pelarutan batu gamping karena dekat dengan suhu yang tinggi (stalaktit dan
stalakmit).
Source : Google

Kawah dan endapan hidrotermal. Kedua jenis manifestasi ini erat hubungannya dengan
kegiatan erupsi hidrotermal dan merupakan indikator kuat dari keberadaan reservoir
hidrotermal aktif. Kawah dihasilkan oleh erupsi berkekuatan supersonik karena tekanan uap
panas yang berasal dari reservoir hidrotermal dalam (kedalaman 400 m, suhu 230oC)
melampaui tekanan litostatik, ketika aliran uap tersebut terhambat oleh lapisan batuan tidak
permeabel (caprock). Sedangkan endapan hidrotermal (jatuhan) dihasilkan oleh erupsi
berkekuatan balistik dari reservoir hidrotermal dangkal (kedalaman 200 m, suhu 195oC),
ketika transmisi tekanan uap panas melebihi tekanan litostatik karena tertutupnya bukaan-
bukaan batuan yang dilaluinya.

(Menurut kementrian ESDM)

Danau Kawah Asam


Merupakan danau di dalam kawah gunungapi, memiliki suhu yang tinggi dan pH air yang
rendah (acid).Air dalam kawah berasal dari air meteorik yang bercampur dengan air hasil
kondensasi uap dan gas-gas magmatik dari dalam gunungapi.

Source : Google
Fumarol
Fumarol adalah uap air panas (cair) yang keluar melalui celah-celah dalam batuan dan
kemudian berubah menjadi uap air (steam). Fumarol yang berasosiasi dengan sistem
hidrotermal vulkanik dapat mengeluarkan uap air dengan kecepatan >150m/s dan umumnya
mengandung gas magmatik, maka suhu uap air bisa mencapai >130C.

Source : Google

Solfatara
Solfatara adalah rekahan dalam batuan yang menyemburkan uap air berupa gas yang
bercampur dengan CO2 dan H2S, kadang terdapat SO2. Disekitar lubang rekahan tersebut
diendapkan sulfur dalam jumlah yang banyak seperti gas belerang dan CO2.

Source : Google

Steaming Ground
Steaming Ground terbentuk apabila uap air yang keluar sedikit jumlahnya dan keluar
melalui pori dalam tanah atau batuan. Kenampakannya berupa uap putih dan hangat, tidak
terdengar bunyi dari tekanan uap yang tinggi seperti pada fumarol.

Source : Google
Warm Ground
Gas dan uap air yang naik ke permukaan akan menaikkan suhu di sekitar daerah thermal
area sehingga suhu di daerah tersebut akan lebih tinggi dari sekitarnya dan juga lebih tinggi
dari suhu udara dekat permukaan, dimana suhu tersebut bisa mencapai 30o -40oC

Source : Google

Neutral Hot Spring


Merupakan mata air panas dengan pH netral atau mendekati netral (6-7). Mata air ini
diassosiasikan sebagai direct discharge fluida dari reservoir ke permukaan bumi.
Umumnya mengandung ion klorida yang tinggi sehingga seringkali disebut air klorida.
Mata air ini memiliki suhu yang tinggi (>75oC) sehingga seringkali diselimuti oleh uap
panas. Di sekitar mata air sering dijumpai endapan silica sinter dan mineral-mineral sulfida
seperti galena, pirit, dan lain-lain.

Source : Google
Acid Hot Spring
Merupakan mata air panas dengan pH asam (pH<6) yang terbentuk hasil kondensasi gas
magmatik dan uap panas di dekat permukaan bumi kemudian melarut dan bercampur dengan
air meteorik.Fluida asam ini melarutkan batuan sekitar mata air menjadi partikel-partikel
kecil yang terdiri dari silica dan lempung. Apabila partikel-partikel ini bercampur dengan air
dari mata air, maka akan membentuk mudpools atau mudpots. Apabila tidak bercampur
dengan air, tetapi hanya berupa uap asam panas, maka batuan yang terdisintegrasi ini akan
menyebabkan ground collapse dan membentuk lubang besar.

Source : Google

BATUAN UBAHAN
Temperatur tinggi dalam lapangan panasbumi akan menyebabkan reaksi antara fluida dengan
batuan yang di lewatinya, reaksi itu mengakibatkan terjadi perubahan susunan mineral dalam
batuan tersebut atau biasa disebut alterasi hidrotermal seperti : andesit piroksen. Hornblende.

Source : Google
Hot pool.

Merupakan daerah ubahan erupsi hidrothermal yang pada umumnya mengandung air panas
dan uap panas atau bisa jugs campuran dari keduanya.

Source : Google

Hot Lake.

Merupakan danau vulkanik yang terletak pada daerah aktivitas geotermal yang masih
memperlihatkan adanya gejala-gejala post vulkanik yang dibuktikan dari suhu air yang
relatif panas dan memperlihatkan adanya kenampakan gelembung- gelembung udara pada
permukaan air

Source : Google

Mud pool.

Kolam lumpur yang kenampakannya sedikit mengandung uap dan gas CO2, tidak
terkondensasi, umumnya fluida berasal dari kondensasi uap. Penambahan cairan lumpur
uap menyebabkan gas CO2 keluar.
Source : Google

Geyser.

Sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik, mengeluarkan air panas dan uap air
ke udara. Terjadi pada zona lemahan strukrur

Source : Google

Concealed outflow, seepage.

Merupakan air rembesan dari suatu proses panasbumi biasanya air rembesan ini mengalir
disungai sungai.

Source : Google
LAMPIRAN

Gambar 1. Foto lubang munculnya mataair panas.

Gambar 2. Foto singkapan batugamping, arah foto N2550E.


Gambar 3. Kenampakan travertin yang berkembang secara lateral yang

berbentuk lingkaran atau cincin (rimstone).

Mataair1
Mataair 2

Mataair 3

Mataair 4

Gambar 4. Diagram Trilinier untuk penentuan tipe mataair panas daerah


Barasanga berdasarkan kandungan ion klorida, sulfat dan
bikarbonat (Giggenbach,1988 dalam Nicholson 1993).
Gambar 5. Model sebaran lapisan batuan bawah permukaan pembawa air panas
berdasarkan nilai resistivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Haerudin, N., dan Rasimen, Yuliana, E. (2008). Metode Geolistrik Untuk Menentukan Pola
Penyebaran Fluida Geothermal Di Daerah Potensi Panasbumi Gunung Rajabasa
Kalianda Lampung Selatan. Prosiding Seminar Nasional SATEKS II, Universitas
Lampung. Bandar lampung.
Hendrajaya L, (1990). Metode Geolistrik Tahanan Jenis. ITB, Bandung.
Kaharuddin, M.S. (2007). Tektonik Global dan Prospek Pengembangan Eksplorasi
Endapan Mineral di Busur Kepulauan Indonesia. Universitas Hasanuddin,
Prosiding Temu Profesi Tahunan TPT XVI Perhapi.
Kusumayudha dan Sari Bahagiarti., (1994). Groundwater facies and Its Evolution of Mt.
Merapis Southern Slope Aquifers. Makalah pertemuan Ilmiah tahunan ke-23
Ikatan ahli geologi Indonesia. Bandung. Hal.660-669.
Rusmana, E., Sukido, Sukarna, D., Haryono, E., Simandjuntak, T.O. (1993). Keterangan
Peta Geologi Lembar Lasusua Kendari, Sulawesi, skala 1:250.000. Puslitbang
Geologi, Bandung.
Santoso, D. (2007). Eksplorasi Energi Geotermal, Teknik Geofsika. ITB.

Anda mungkin juga menyukai