Anda di halaman 1dari 5

Penentuan Air Kristal dari Garam-garam Tehidrat Acara 7 hal -1

ACARA 7

PENENTUAN AIR KRISTAL DARI GARAM-GARAM TERHIDRAT

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa mampu untuk
menentukan air kristal dalam suatu cuplikan.

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah melaksanakan pembelajaran ini mahasiswa mampu untuk:
1. menjelaskan prinsip-prinsip air terikat dalam kristal;
2. melaksanakan prosedur percobaan untuk menentukan air kristal sesuai
dengan prosedur;
3. menentukan jumlah dan kandungan air kristal dalam suatu cuplikan.

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, STTN-BATAN


Penentuan Air Kristal dari Garam-garam Tehidrat Acara 7 hal -2

PENENTUAN AIR KRISTAL DARI GARAM-GARAM TERHIDRAT

TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan jumlah air kristal dalam suatu
cuplikan.

TEORI

Bila larutan air suatu larutan garam yang mudah larut diuapkan, maka
garam tersebut akan terpisah menjadi kristal. Secara nonstokiometri, kristal
tersebut dapat mengandung sejumlah air yang terserap di permukaan kristal
garam tersebut atau secara mekanik terjebak dalam jaringan (lattice) kristal.
Tetapi, juga sering kita temui bahwa dalam kristal yang terpisahkan tersebut,
terkandung sejumlah air secara stokiometri yang mempunyai ikatan kimia
khusus berupa gaya tarik elektrostatik atom oksigen dari molekul air untuk
kation-kation logam (biasanya merupakan ikatan hidrogen). Sejumlah senyawa
tersebut dikenal sebagai garam-garam terhidrat yang mengandung sejumlah air
kristal, sedangkan garam-garam yang tidak mengandung air kristal biasa disebut
gram anhidrous. Beberapa contoh garam terhidrat adalah BaCl 2.6H2O, CuSO4.
5H2O, MgSO4 .7H2O, dan lain-lain.

Formasi hidrat atau molekul air ini bukan hanya ada pada garam-garam
atau kristal saja, tetapi juga ada di berbagai hal di alam dalam bentuk kluster-
kluster ( Gambar 1), dan hal ini merupakan fenomena umum.

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, STTN-BATAN


Penentuan Air Kristal dari Garam-garam Tehidrat Acara 7 hal -3

Gambar 1. Formasi hidrat

Sebagian hidrat atau air kristal stabil dalam temperatur kamar dan
kondisi atmosfir, sebagian lagi tidak. Bila air kristal kehilangan air ke udara
maka peristiwa itu disebut efflorecent. Bila suatu senyawa dapat menyerap
air dari udara atau dapat mengurangi kelembaban udara, maka senyawa
tersebut bersifat higroskopis. Jika suatu senyawa dapat larut karena
menyerap air di sekitar lingkungannya, maka peristiwa itu dapat disebut
dellquescent. Garam-garam terhidrat mempunyai tekanan uap yang mirip
dengan tekanan uap air atau pelarut organik.
Garam-garam terhidrat mempunyai tekanan uap yang mirip dengan
tekanan uap air atau pelarut organik. Tekanan uap dari hidrat-hidrat itu
tergantung pada kestabilan senyawa kandungannya dan pada temperatur.
Sebagai contoh tekanan uap air dan CaCl 2.4H2O pada berbagai temperatur
dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Hubungan tekanan uap dengan suhu

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, STTN-BATAN


Penentuan Air Kristal dari Garam-garam Tehidrat Acara 7 hal -4

Bila tekanan uap air di udara lebih besar dari tekanan uap kalsium
klorida tetrahidrat, hidrat atau kristal air akan mengambil air dan senyawa
garam CaCl2.6H2O akan terbentuk. Bila tekanan aktual uap air lebih kecil dari
tekanan uap CaCl2.4 H2O maka garam itu akan kehilangan air di udara. Dalam
udara dengan suhu 25C dengan kelembaban relatif 30% tekanan parsial uap
air adalah 7,1 mm (23,8 mm 0,30 = 7,1 mm). Karena tekanan uap kalsium
klorida tertahidrat pada 25C adalah 3,5 mm, maka air kristal akan
bertambah.

TATA KERJA
Bahan-bahan
1. Garam CuSO4.5H2O
2. Garam Na2SO4
3. Garam tembaga (II) nitrat
4. Garam tembaga (II) klorida
5. Cuplikan barium klorida terhidrat

Alat-alat
1. Tabung reaksi
2. Penjepit tabung
3. Bunsen
4. Pipet ukur 5 ml
5. Gelas beker
6. Cawan pijar (krus)
7. Kaki tiga dan kasa
8. Penjepit cawan
9. Deksikator
10. Neraca Analitik

Prosedur Percobaan:
1. Letakkan 0,2 gram CuSO4.5H2O dalam tabung reaksi, panaskan secara
perlahan-lahan di atas api dan usahakan bagian atas tabung tetap relatif
dingin. Amati dan catat perubahan yang terjadi antara sebelum dan
setelah pemanasan.
2. Tambahkan 3 ml air dalam padatan yang telah dingin amati dan catat
perubahan yang terjadi.
3. Larutkan sejumlah Na2SO4 dalam air amati dan catat warnanya.
4. Lakukan hal yang sama terhadap garam-garam tembaga (II) nitrat dan
tembaga (II) klorida.
5. Letakkan sebuah cawan pijar (krus) di atas kasa pada kaki tiga. Panaskan
secara perlahan-lahan selama 20 menit, setelah itu dinginkan sampai 40-
50C, dan masukkan cawan pijar tersebut dalam deksikator selama 5
menit. Setelah cawan menjadi dingin timbang sebagai cawan kosong.
6. Timbang sekitar teliti 1 gram cuplikan barium klorida terhidrat dalam
cawan pijar dan kemudian perlakukan hal sama dengan no.5. (Catatan:
selama pemanasan tutup sebagian krus dengan tutup krus. Jaga agar
krus tidak menjadi berpijar).

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, STTN-BATAN


Penentuan Air Kristal dari Garam-garam Tehidrat Acara 7 hal -5

7. Hitung jumlah air kristal dengan menggunakan faktor kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Latimer, G.W., Jr., 1971, Modern Experimental Chemistry, Academic Press,


New York.

http://www.isbu.ac.uk/water/ Water: the structure and properties of Iiquid


Water, diakses 6 Agustus 2005
key word: water, cluster.

http://en.wikipedia.org/wiki/hydrate, diakses 6-8 Agustus 2005, key word,


hyhrate

Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, STTN-BATAN

Anda mungkin juga menyukai