Supriyanto Fuf PDF
Supriyanto Fuf PDF
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S 1)
Disusun Oleh:
SUPRIYANTO
101032221717
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S 1)
Disusun Oleh:
SUPRIYANTO
101032221717
Dibawah bimbingan,
Sidang Munaqasyah
Anggota:
Penguji 1 Penguji II
Pembimbing
Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah para ulama yang menerima
keberadaan teknolgi modern di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini,
metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dimana data yang diperoleh
melalui observasi dan wawancara disajikan dalam bentuk kata-kata.
Dengan segenap daya cipta, rasa dan karsa, hamba bersujud di haribaan-
Mu ya Rabbi, seraya berucap puja dan puji syukur. Dia lah Pencipta seluruh
realitas sosial di masyarakat ini. Melalui kreasi hamba-Nya dalam memahami ayat
sosial di dunia ini. Dialah sumber spirit tertinggi, optimisme, dan energi bagi
penulis, sehingga skripsi ini terselesaikan juga. Sekalipun harus melalui proses
yang cukup sulit, panjang, dan melelahkan dalam pengalaman pribadi penulis.
reformis Islam sedunia pertama, insan pilihan Tuhan, pembebas umat manusia
dan alam semesta dari segala bentuk penindasan dan kezaliman. Beliau juga insan
1. Dr. M. Amin Nurdin, MA, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN
2. Dra. Hj. Rosyidah, MA, ketua Jurusan Sosiologi Agama dan Dra.
kebutuhan literatur.
mengenal putus asa untuk putra pertamanya ini dalam usaha mencari dan
pun penulis haturkan kepada saudar-saudari tercinta (Ka Evi, Yayu, tante
selama kuliah, Fata, Amin, Nur Fadilah, Nuraini dan teman-teman KKS
penulis, Ipeh, Itoh, NIa, Dilla, Nourma, Kokom, Seha, Uswah, Eva, Etri,
Marullah, S.Pd.I (kepala MI Al-Ikhlas), ibu Saadah, ibu Adijah, Ibu Eti
Nurbaeti, Ibu Fatmawati, Ibu Rohiyyah, Ibu Endang, Pak Asmari, Pak
serta para alim ulama yang berada di kelurahan tersebut yang telah
9. Para alim ulama yang ada di Desa Cimande Hilir Kecamatan Caringin
Bogor Jawa Barat, yang telah meluangkan waktu kepada penulis untuk
10. Semua pihak yang telah mengulurkan tangannya sehingga skripsi ini dapat
lain. Semoga budi baik mereka tersebut di atas, dibalas oleh Allah SWT,
dengan balasan yang berlipat di dunia ini dan di akhirat kelak, Amin.
skripsi ini adalah merupakan produk pemula. Karena itu, kritik dan saran
penulis, semoga karya ini memiliki nilai konstruktif bagi pembaca yang budiman.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
D. Metodologi Penelitian..........................................................7
B. Ulama ..................................................................................28
2. Karakteristik Ulama.............................................30
1. Kependudukan.....................................................39
Perubahan ............................................................................41
BAB V PENUTUP................................................................................72
A. Kesimpulan..........................................................................72
B. Saran-saran ..........................................................................73
PENDAHULUAN
menelaahnya dapat menjadi peristiwa menarik atau mencolok dan dapat pula
menjadi hal yang tidak menarik untuk diperbincangkan. Perubahan ada yang
berjalan dengan sangat cepat dan ada pula yang lambat. Perubahan di dalam
sebagainya.
dewasa ini perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepat, sehingga untuk
masyarakat dalam mengarungi perubahan yang ada maupun yang akan terjadi.
terdapat suatu wadah yang telah disajikan oleh Allah SWT, bahwa sesungguhnya
kegiatan manusia yang dijalani dan diperjuangkan selalu bertujuan kepada sebuah
status sosial. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang yang berada di muka
bumi ini ingin memiliki status sosial yang baik. Status yang dimiliki oleh
seseorang adalah sebuah peranan, baik peranan di bidang agama, sosial, politik,
seseorang, sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT yang banyak
mereka mengubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri.1 Jadi, pemikiran
menyangkut suatu wujud batiniah (ada dalam diri manusia) yang sangat berperan
dalam kehidupan sehari-hari. Peranan sosial agama ini haruslah dilihat terutama
1
Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut:
,-*. %&'(!* + !"#$
<=&
6 1 :- 89 7012 456
3 /012
3 =CEFG(!%H6 1 B2:- >?@A
8" 2OP&R M<=&
6 L012 J2K. 02I6
%J TU 1 > SJ -
(11 :13/ )VW2
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka
tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia. (Q.S. Al-Radu/13: 11)
2
Taufik Abdullah, Ensiklopedi Dunia Islam, Pemikiran dan Peradaban (Jakarta: Ichtiar
Baru van Hoeve, 2002), h. 1
3
Elizabeth K. Notingham, Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantar Sosiologi Agama
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), h. 42
Kehidupan manusia yang terbentang sepanjang sejarah selalu dibayang-
bayangi oleh apa yang disebut agama. Bahkan, dalam kehidupan sekarang pun
dengan kemajuan teknologi supra modern manusia tidak luput dari agama. Agama
lahir pada babak sejarah pra modern. Sebelum masyarakat dan dunia diwarnai
yang dikutip oleh Dadang Kahmad, melukiskan agama sebagai suatu kebutuhan
dasar manusia, karena agama merupakan sarana untuk membela diri terhadap
sendiri.
terdiri dari beberapa manusia, yang dengan satu atau karena sendirinya bertahan
4
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. Ke-3,
h. 119
5
G. Karta Sapoetra R.G. Widyaningsih, Teologi Sosiologi (Bandung: Amigo, 1982), h.
41
Di dalam fenomena kehidupan beragama dan masyarakat, modernisasi
memiliki pertentangan, perbedaan, persamaan, dan kerja sama. Hal tersebut terjadi
dalam menjalani dan memahami tentang apa yang sebenarnya, harus dilakukan
beragama, bukan hanya keselarasan dan keseimbangan yang perlu di bina, akan
(konflik), sebenarnya hal ini yang sangat perlu diperhatikan dan diselesaikan.
kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta
sesuai dengan ruang lingkupnya. Oleh karena itu prosesnya meliputi bidang-
6
Soerjono Soekanto, Sosiologi; Suatu Pengantar, (Jakarta: RajaGrafindo, Persada, 2000),
h. 346
Dalam menilai norma-norma agama perlu adanya pemikiran-pemikiran
dan pertimbangan yang sempurna. Hal ini berarti setiap pemikiran yang sudah
sesuatu yang bersifat irasional dan immaterial sangat sulit untuk dipercayai.
masalah agama yang ada. Kenyataan yang terlihat di desa Cimande Hilir yang
menjadi sasaran dari studi ini menunjukkan bahwa sebagian ulama atau tokoh
masyarakat di desa tersebut enggan atau tidak mau menerima perubahan sosial
pada diri mereka dan pada masyarakat di sana, padahal kalau kita tahu pentingnya
teknologi pada zaman modern sekarang ini akan banyak membantu kehidupan
masyarakat di sana.
teknologi modern seperti: alat pengeras suara (TOA), radio, handphone dan lain
sebagainya. Hal ini mengingat di zaman yang modern ini masih ada sebagian
tokoh masyarakat atau ulama yang masih berpegang teguh pada ajaran agama
yang diwariskan oleh orang tua mereka sejak mereka masih kanak-kanak.
Menurut mereka, alat-alat tersebut adalah buatan orang-orang kafir atau Yahudi
yang menurut mereka tidak boleh digunakan atau dipakai. Padahal seandainya
mereka mau menggunakan alat-alat itu, banyak manfaatnya dari pada mudarat-
adanya perubahan yang terjadi di sana agar masyarakat tahu tentang pentingnya
teknologi pada abad sekarang ini. Hasil pengkajian itulah yang kemudian penulis
tuangkan dalam sebuah karya tulis (skripsi) yang berjudul Islam dan
Bogor Bogor).
penulis dalam penelitian, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah
pada persepsi pemikiran ulama di Desa Cimande Hilir Kecamatan Caringin Bogor
Jawa Barat dalam menyikapi teknologi modern seperti alat pengeras suara (TOA),
pertanyaan:
teknologi modern.
Ilir Bogor.
3. Sebagai bahan masukan agar para ulama yang ada di Desa Cimande Hilir
D. Metodologi Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Alasannya adalah karena di desa ini masih terdapat pemikiran yang masih
sangat tradisional dan kolot yang tidak mau menerima perubahan sosial pada
dirinya maupun pada masyarakat setempat. Hal itu terutama berkaitan dengan
teknologi modern pada abad sekarang ini, sehingga dapat dijadikan sebagai
7
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1999), Cet. Ke-5, h. 83
yang dibutuhkan mengenai persepsi pemikiran ulama dalam kaitannya dengan
berperan di Desa Cimande Hilir Bogor. Para ulama di desa ini yang penulis
jadikan informan adalah mereka yang bisa menerima perubahan dalam bidang
a. Wawancara
Bogor..
c. Analisis Data
Setelah hasil penelitian dapat diperoleh, diolah, maka langkah
persoalan-persoalan apa saja yang terjadi selama penelitian dan adakah hasil
sebuah hasil data yang valid untuk mempermudah penulis dalam penyusunan.
E. Sistematika Penulisan
disesuaikan dengan pokok masalah yang akan dibahas dalam lima bab, yaitu:
BAB II Kajian Teori, yang membahas tentang Islam dan perubahan sosial,
Cimande Hilir
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Persepsi
dibutuhkan adanya objek atau stimulus yang mengenai alat indera dengan
8
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997), h. 51
9
Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif Islam (Jakarta: Kencana, 2004), Cet. Ke-1, h. 88
kesadaran (proses psikologis). Dalam otak terjadilah sesuatu proses hingga
bagi perasa; bunyi bagi pendengaran; sifat permukaan bagi peraba dan
sebagainya)
menyatu.11
2. Pengertian Islam
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan antara
10
Sutaat, Persepsi Legislatif Tentang Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Daerah,
artikel diakses tanggal 26 Juli 2008 dari
http://www.damandiri.or.id/file/setiabudiipbtinjauanpustaka.pdf
11
Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar, h. 89-90.
manusia dengan khaliqnya, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan
dirinya sendiri seperti akhlak, makan, dan berpakaian dan hubungan manusia
mengenai pengertian agama Islam, sumber dan ruang lingkup ajarannya serta
aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu dikaji secara seksama, sehingga
Ada dua sisi yang dapat digunakan untuk memahami pengertian Islam,
yaitu sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang Islam
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata
salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
dalam ke damaian.13
12
Mukhotim el Moekry, Islam Agama Ideologi dan Hukum (Jakarta: Wahyu Press, 2003),
Cet. Ke-1, h. 1
13
Abduin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), Cet. Ke-8, h. 61-
62
Senada dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan bahwa Islam
berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat,
sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang artinya memelihara
dalam keadaan selamat, sentosa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk,
patuh dan taat. Kata aslama itulah yang menjadi kata Islam yang mengandung
arti segala arti yang terkandung dalam arti pokoknya. Oleh sebab itu orang
yang berserah diri, patuh dan taat disebut sebagai orang muslim. Orang yang
demikian berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri dan patuh
Dari pengertian kebahasaan ini, kata Islam dekat dengan arti kata
pasrah kepada Tuhan adalah merupakan hakikat dari pengertian Islam. Sikap
ini tidak saja merupakan ajaran Tuhan kepada hamba-Nya, tetapi ia diajarkan
oleh-Nya dengan disangkutkan kepada alam manusia itu sendiri. Dengan kata
perwujudannya pada manusia selalu bersifat dari dalam, tidak tumbuh, apalagi
dipaksakan dari luar, karena cara yang demikian menyebabkan Islam tidak
14
Nashruddin Razak, Dienul Islam (Bandung: Al-Maarif, 1977), Cet. Ke-2, h. 56
15
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jilid I (Jakarta: UI Press,
2008), Edisi II, h. 9
16
Nurcholish Madjid, Islam Doktrin & Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang
Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan (Jakarta: Paramadina, 2005), Cet. Ke5, h. 426
Dengan pendapatnya itu, Nurcholish Madjid kelihatannya ingin
mengajak pembaca untuk memahami Islam dari sisi manusia sebagai makhluk
yang sejak berada dalam kandungan sang bunda sudah menyatakan kepatuhan
dan ketundukan kepada Tuhan. Hal yang demikian itu telah diisyaratkan
?[
ZK XY. *I6
T]K&U( \J2O
2cd =C]bE`. =C^E `aKI
B =CO36d -6 (f. =CEFG(!%.
5. f 01 %6U7 f >cd B2&O1g
bJ
*12 \=& B2&O&(
. k62!l 2X] 1Si(j 1h%6
(172 :)
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan). (Q.S. Al-Araf: 172)
Islam dari firman Allah yang terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 208:
kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat dan berserah diri kepada
Tuhan dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup baik di dunia
mupun di akhirat. Hal demikian dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri
orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap
manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai rasul. Islam pada hakikatnya
adalah agama perdamaian, dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan
kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata, bahwa agama
17
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 24
Islam selaras benar dengan namanya. Islam bukan saja dikatakan sebagai
agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut pada beberapa ayat al-
Quran, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk
pada nama pendirinya. Di Persia misalnya ada agama Zoroaster. Agama ini
Gautama Budha (lahir 560 SM). Demikian pula nama agama Yahudi yang
disandarkan pada orang-orang Yahudi (Jews), asal nama dari negara Juda
Islam menurut Nashruddin Razak, bukan saja tidak tepat, akan tetapi secara
prinsipil salah. Peristilahan itu bisa mengandung arti bahwa Islam adalah
perkataan agama Budha yang mengandung arti agama yang dibangun oleh
Sidharta Gautama sang Budha, atau paham yang berasal dari Sidharta
Islam. 20
18
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, h. 64
19
Nashruddin Razak, Dienul Islam, h. 55
20
Bruce J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), Cet. Ke-2, h.
453
Berdasarkan pada keterangan tersebut, maka Islam menurut istilah
adalah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari
Allah SWT, bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi
Muhammad SAW. Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai yang
ditugasi oleh Allah untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat
manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam Nabi terlibat dalam memberi
Dengan demikian, secara istilah Islam adalah agama bagi suatu agama
yang berasal dari Allah SWT. Nama Islam memiliki perbedaan yang luar
biasa dengan nama agama lainnya. Kata Islam tidak mempunyai hubungan
dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau dari suatu negeri. Kata
Islam adalah nama yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Hal demikian dapat
dipahami dari petunjuk firman Allah dalam surat al-Imron ayat 19:
(19 : ) .Td#R12
dari bahasa Inggris transformation yang berarti perubahan bentuk (rupa) atau
dalam bentuk, rupa, sifat, watak dan sebagainya dalam hubungan timbal balik
budaya. 24
21
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia,
1990), Cet. Ke-18, h. 601.
22
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1992), Cet. Ke-2, h. 916
23
Robert H. Lauer, Perspektif tentang Perubahan Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h.
27
24
Bruce J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 453
Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan
terjadi karena sifat kehidupan masyarakat itu sendiri berubah. Oleh karena itu,
dari sebuah bentuk yang lama kepada bentuk baru yang lebih mapan. Sebagai
sebuah proses, transformasi adalah merupakan tahapan atau titik balik yang
dan budaya. 26
25
Frans Wiryanto Jomo, Membangun Masyarakat (Bandung: Alumni, 1986), Cet. Ke-2,
h. 3
26
Umar Kayam, Transformasi Sosial-Budaya dalam M. Masyhur Amin dan M. Najib
(ed), Agama, Demokrasi dan Transformasi Sosial (Yogyakarta: LKPSM, 1993), h. 178
mengartikan transformasi sosial sebagai perubahan hubungan-hubungan sosial
Selanjutnya ada teori yang melihat faktor itu terletak di masa datang
sebagai tujuan yang menarik ke arah itu, atau terletak di masa sekarang dan
teori yang melihat perubahan sebagai proses bertahap, atau sebagai kejadian
yang tiba-tiba.29
secara wajar dan teratur, terutama apabila perubahan itu sesuai dengan
kehidupan masyarakat akan terganggu akibat perubahan itu. Akan tetapi pada
27
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), h. 216
28
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 307
29
Karel J. Veeger, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Gramdia Pustaka Utama, 1992), Cet.
Ke-2, h. 107
kondisi tertentu perubahan masyarakat tidak bisa dihindari, terutama jika
berubah, mereka akan mencari jalan keluar dari berbagai kesulitannya dengan
yang dianggap dapat memenuhi tuntutan hidup sekarang dan masa depan
teknologi atau sarana baru (faktor ekstern) yang dianggap sesuai dengan
hingga kini dianggap mutlak. Memang ada atau tidaknya suatu perubahan,
30
Abdul Syani, Sosiologi dan Perubahan Masyarakat (Lampung: Dunia Pustaka Jaya,
1995), Cet. Ke-1, h. 88-89
umumnya menginginkan perubahan yang terus menerus. Generasi tua sering
masa lampau, pada umumnya bersikap positif dan optimis terhadap zaman
dengan sifat manusia selalu ada kebutuhan manusia yang tak berubah.
sosial dalam:
keseluruhan.
31
Karel J. Veeger, Pengantar Sosiologi, h. 106
3) Mental evolution, yaitu perubahan yang terjadi pada mental
perlahan-lahan.32
akan kehidupan dan keadaan yang lebih baik, serta penggunaan dari
apabila ada konsep yang jelas atau apabila konsep ini mempunyai strategi
yang jelas pula. Suatu gerakan berakhir apabila idenya (oleh pengikut-
sama.
lainnya.33
c. Revolusi
32
Phil Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial (Bandung: Bina
Cipta, 1979), Cet. Ke-2, h. 193
33
Phil Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, h. 196-197
Pada umumnya revolusi didahului oleh adanya ketidakpuasan dari
tersebarnya suatu ide baru. Saat pecahnya suatu revolusi ditandai oleh
sendiri karena adanya irihati satu sama lain ataupun tidak adanya konsep
faktor disorganisasi adalah lebih besar dari pada faktor reorganisasi, atau
apabila faktor-faktor adaptive adalah lebih kecil dari pada faktor non-
adaptive.34
maka kajian tentang sosiologi Islam perlu dihidupkan kembali. Karena, kajian
tentang perubahan sosial umat Islam merupakan bagian atau cabang sosiologi
Islam.
34
Susanto, Pengantar Sosiologi, 197
Sosiologi Islam, yaitu teori sosiologi yang merujuk pada ajaran Islam
dan disesuaikan dengan data-data empiris. Dalam konteks lebih luas, beberapa
Kuntowijoyo.35
yaitu yang didasari oleh immateri yaitu iman.36 Karena perubahan struktur
tesis Marxisme yang menyatakan bahwa kesadaran itu ditentukan oleh kondisi
semacam ini terbentuk pada tingkat normatif. Artinya, struktur sosial umat
adalah derivasi dari sistem nilai normatif yang kemudian menjadi acuan
umat menjadi suatu entitas yang ideal karena unsur konstitutifnya adalah nilai
35
Sidi Gazalba, Islam dan Perubahan Sosio-Budaya (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983),
h. 39
36
Kuntowijoyo menilai bahwa kemajuan bagi umat Islam itu diukur dari bertambahnya
iman. Lihat Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi-interpretasi Aksi (Bandung: Mizan,
1996), h. 170
37
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi-interpretasi Aksi, h. 341
38
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi-interpretasi Aksi, h. 342
Oleh karena itu, Kuntowijoyo mengajukan prasyarat intelektual yaitu
sosial.
dan teknologi. Maka, tugas penting Islam di sini baik sebagai sebuah ilmu
adanya sentimen kolektif dalam struktur internal umat, yaitu yang didasari
atas nilai-nilai transendental. Dalam Islam, rumusan iman, ilmu dan amal
39
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi-interpretasi Aksi, h. 337
adalah sandaran epistemologisnya. Jadi, transformasi sosial dalam paradigma
Islam, berakar pada misi ideologisnya, yaitu cita-cita untuk menegakkan amar
dan emansipatoris.41
fenomena perubahan sosial yang terjadi pada dirinya. Hal tersebut dilakukan
B. Ulama
1. Pengertian Ulama
kata lain, ulama adalah para ahli ilmu pengetahuan. Dalam pemakaian
praktisnya, istilah ulama lebih berkonotasi pada makna para ahli ilmu
40
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi-interpretasi Aksi, h. 338
41
Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam (Bandung: Mizan, 1997), h. 65
42
M. Fahmi, Islam Transendental: Menelusuri Jejak-jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo
(Yogyakarta: Pilar Media, 2005), h. 81
agama, malah dalam persepsi masyarakat Islam, ulama dipandang bukan
hanya sekedar sebagai ahli ilmu agama saja, tetapi juga sebagai orang-orang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ulama berarti orang yang ahli
disebutkan beberapa frase lainnya seperti ulama khalaf yang berarti ulama
yang hidup pada masa sekarang, kemudian ulama salaf, yang memiliki dua
arti; (1) para ahli ilmu agama mulai dari para sahabat Nabi Muhammad saw
sebanyak dua kali yaitu dalam surat Fatir ayat 28 dan al-Syuaara ayat 197.45
dengan pengetahuan dalam bidang agama dan tingkat ketaatan. Dari sisi
ulama, secara terminologis, diartikan sebagai orang yang tahu atau yang
takut kepada Allah. Pengertian ini dapat dilihat dalam dua tempat pada
43
M. Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural (Surabaya: Pustaka Kamil
Press, 2001), h. 194
44
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), Cet. Ke-3, h. 1239
45
M. Quraisy Shihab, Membumikan al-Quran; Fungsi Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat (Bandung: Mizan, 2001), h. 382
7012 ?*+ 1h%6
3
dilekatkan pada diri Tuhan. Dalam surat al-Fathir, bila dihubungkan dengan
adalah pengetahuan ilmu alam atau ilmu kauniyah, sedangkan pada surat al-
bahwa ilmu yang dimiliki ulama adalah ilmu agama. Kemudian ditambahkan
2. Karakteristik Ulama
kategori, yaitu:
kepandaian dan penguasaan luas dalam ilmu agama, tetapi juga memenuhi
tuntutan lain yang lebih berkaitan dengan sikap dan cara hidup, seperti
46
M. Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio Kulutral, h. 197
47
M. Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural, h. 197
kesalehan, kewaraan, kesederhanaan dan komitmen terhadap
berada di Desa Cimande Hilir, masuk dalam kategori ulama yang banyak
C. Teknologi Modern
mutakhir, atau sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan
zaman.50
ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya
48
M. Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural, h. 227
49
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, h. 916
50
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, h. 589
Dari pengertian teknologi di atas terdapat kecenderungan bahwa
jenis atau sesuatu yang berwujud, maka dengan sendirinya setiap jenis
mesin, dan berbagai artefak lainnya, tetapi bisa juga diartikan sebagai cara
ilmu murni atau ilmu terapan,tetapi bagaimana teknologi sebagai bagian dari
sini tidak harus diartikan dengan mesin-mesin, tetapi segala sesuatu baik
Ada tiga macam teknologi yang sering dikemukakan para ahli, yaitu:
a. Teknologi modern
1) Padat modal
2) Mekanis-elektris
b. Teknologi madya
1) Padat karya
53
Ahmad Y. Al-Hasan dan Donald R. Hill, Teknologi dalam Sejarah Islam (Bandung:
Mizan, 1993), Cet. Ke-1, h. 17
54
M. Rahman Al-Ridha, et.al, Koreksi al-Quran terhadap Budaya dan Peradaban
(Jakarta: Al-Haq Study Centre-ASC Press, 1996), Cet. Ke-1, h. 7
4) Menggunakan bahan setempat
c. Teknologi tradisional
masih mengemukakan satu jenis teknologi lagi yang disebut teknologi tepat.
Konsep tentang teknologi tepat ini menjadi terkenal melalui buku Small is
ekonomik.
a. Persyaratan teknis
55
Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar, h. 286
2) Jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus dapat
diterima oleh pasaran yang ada, atau proses pasar yang ada baik di
b. Persyaratan sosial
latihan ulang yang sukar dilakukan, yang mahal dan makan waktu.
menerus berkembang.
pengangguran.
dan budaya yang dinamis, dalam hal ini rakyat setempat harus
c. Persyaratan ekonomik
Persyaratan ekonomik di sini meliputi:
yang baru.
teknologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknologi yang sudah bisa
aktivitas masyarakat.
56
Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar, h. 287
BAB III
Desa Cimande Hilir merupakan salah satu desa yang berada di wilayah
pertanian. Jalan provinsi yang membentang dari arah Sukabumi Bogor kurang
lebih panjangnya 1 km. Jarak ke Ibukota Kecamatan kurang lebih 500 meter,
Provinsi kurang lebih 185 km, dan jarak ke ibukota Negara 67 km.
perangkat desa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 22 Tahun 1999
Demikian juga halnya dengan desa Cimande Hilir yang memiliki ketentuan
sebagai berikut:
1. Luas Wilayah
Luas wilayah desa seluruhnya 185 ha terdiri dari tanah sawah 58 ha
dan tanah darat 127 ha. Secara administratif luas desa 185 ha terdiri dari: 2
2. Batas Wilayah
Cijeruk
3. Penggunaan Lahan
menanam padi dan kegiatan palawija. Tanah darat yang ada di desa Cimande
Hilir seluas 128 ha, telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti:
Ladang/kebun : 78 ha
Pekarangan : 7 ha
Perumahan : 18 ha
Pabrik industri : 6 ha
Lainnya : 18 ha
1. Kependudukan
Cimande Hilir pada tahun 2007 berjumlah 7.234 orang. Penduduk tersebut
terdiri dari laki-laki sebanyak 3679 orang dan perempuan sebanyak 3.555
umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
yang berjumlah 659 (hampir 10%) jika dibandingkan dengan kelompok usia
lainnya. Begitu pula rentang usia angkatan kerja juga tergolong tinggi, hal ini
Tabel 2
Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No Jenis Jumlah Prosentase
1 Belum sekolah 903 12,5
2 Buta aksara 859 11,9
3 Tidak tamat 1.504 20,8
SD/sederajat
4 Tamat 2.117 29,3
SD/sederajat
5 Tamat 1.050 14,5
SLTP/sederajat
6 Tamat 716 9,9
SLTA/sederajat
7 Tamat Akademik 46 0,6
8 Tamat Perguruan 31 0,4
Tinggi
Jumlah 7.234 100%
masuk dari ketua RT se-Desa Cimande Hilir sampai dengan tahun 2007 dapat
1 Islam 7.182
2 Katholik 18
3 Protestan 34
4 Hindu -
5 Budha -
Jumlah 7.234
tidak terdapat warga masyarakat yang memeluk agama Hindu, Budha dan
yang memeluk agama Kristen Katholik. Penduduk Desa Cimande Hilir yang
Katholik 18 orang.
Cimande Hilir adalah beragama Islam, maka bangunan tempat ibadah bagi
umat Islam banyak terdapat di desa ini. Adapun tempat ibadah bagi non
muslim, tidak terdapat di tempat ini. Mengingat jumlah mereka yang sedikit,
maka penduduk non muslim melaksanakan ibadah di luar Desa Cimande
Hilir. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah sarana ibadah yang terdapat di
Tabel 4
1 Masjid 2
2 Mushalla 6
3 Gereja -
4 Wihara -
5 Pura -
Jumlah 8
a. Ekonomi
keadaannya, hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dari kantor Desa
Tabel 5
1 PNS 39
2 Tentara/Polri 15
3 Petani 2.170
4 Karyawan/buruh 656
5 Pedagang 791
6 Jasa 787
7 Pensiunan/purnawirawan 32
Jumlah 5.489
penduduk Desa Cimande Hilir adalah petani 2.170 orang atau 30%, dan
hampir sebagian besar penduduk sebanyak 956 orang atau 13% adalah
b. Sosial
lembaga sosial, keagamaan dan kesenian. Karena itu semua yang akan
Cimande Hilir.
dari:
Tabel 6
terdiri dari:
Tabel 7
tidak suka dengan adanya hiburan, bahkan boleh dikatakan anti hiburan,
c. Budaya
digunakan oleh masyarakat Indonesia, yaitu celana panjang dan kaos atau
kemeja.
dinyatakan oleh Harun Nasution: Agama adalah ajaran yang berdasarkan kitab
suci atau sesuatu yang dijadikan pedoman atau pegangan hidup manusia.57
57
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya (Jakarta: UI Press, 2008), h.
11
Agama-agama yang ada di dunia, memiliki dimensi yang oleh Ninian
Smart dijelaskan bahwa jumlahnya ada 7 dimensi. Berikut ini adalah dimensi-
dimensi tersebut:
ritual ini menjadi penting ketika berhubungan dengan hal-hal yang suci,
seperti yang ada dalam Kristen Ortodox Timur, yang memiliki pelayanan
dikenal sebagai liturgy.58 Dalam Islam terdapat salat lima waktu, puasa, zakat,
haji dan ibadah-ibadah yang masuk kategori sunnah seperti salat malam, dan
lain sebagainya.
terasa dingin, doktrin tanpa adanya ketaatan terasa kering, dan mitos tanpa ada
pendengar terasa suram. Jadi hal penting untuk memahami sebuah tradisi
perasaan kosong, cinta, sensasi harapan dan lain sebagainya. Hal inilah
misterius untuk mengekspresikan emosi yang ada.59 Dimensi ini bisa diartikan
58
Ninian Smart, The Worlds Religions (United Kingdom: Cambridge University Press,
1998), Cet. Ke-2, h. 13
59
Ninian Smart, The Worlds Religions, h. 14
sebagai dimensi perasaan, yaitu bagaimana perasaan seseorang saat
ritual tetapi juga dalam cerita suci atau mitos. Cerita suci menjadi penting
dalam suatu agama, seperti cerita tentang masa lalu dimana dunia belum
terbentuk, atau apa yang akan datang di masa depan, cerita tentang pahlawan
dan orang-orang suci, cerita tentang pendiri agama seperti Musa, Budha,
Hal ini karena cepat atau lambat sebuah keimanan mengadaptasi realitas sosial
serta adanya kenyataan bahwa sebagian besar pemimpin adalah terdidik dan
selain ratusan peraturan lainnya. Dalam Islam juga demikian, peraturan yang
60
Ninian Smart, The Worlds Religions, h. 15
61
Ninian Smart, The Worlds Religions, h. 17
kehidupan seperti sosial, politik dan lain sebagainya.62 Dalam dimensi ini
terdapat aturan-aturan suatu agama. Dalam Islam dikenal dengan istilah fiqh
atau syariah.
paling penting.63
g. Dimensi materi
dalam bentuk materi, seperti bangunan, hasil karya seni, serta karya-karya
Materi penting lainnya yang ada dalam agama bisa juga diartikan suci seperti
sungai gangga, gunung suci di Cina, gunung Fuji di Jepang, Batu Ayers di
Australia, Gunung Olives, Bukit Sina, Masjidil Haram, tempat dimana umat
agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, yang disebarluaskan oleh para
wali-wali Allah, sehingga sampai kepada umat manusia sekarang ini. Ulama di
Desa Cimande Hilir hampir semuanya menganut faham Ahlu Sunnah wa al-
Jamaah.
62
Ninian Smart, The Worlds Religions, h. 18-19
63
Ninian Smart, The Worlds Religions, h. 20
64
Ninian Smart, The Worlds Religions, h. 21
Dalam hal ini ulama di Desa Cimande Hilir menyadari tentang fungsinya
sebagai orang yang mengarahkan masyarakat pada tujuan hidup yang sesusai
dengan norma agama. dalam proses pencapaian tujuan tersebut ulama memiliki
yang menurut mereka sangat efisien untuk masyarakat setempat dan dapat
pengajian yang diadakan di masjid atau musholla, serta ceramah agama, dan
HASIL PENELITIAN
kehidupan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti berubah, meskipun dalam
sendiri. Hal ini mengingat bahwa fokus penelitian yang penulis lakukan bertempat
Salah satu pernyataan dari informan ketika ditanyakan mengenai apa itu
perubahan adalah apa yang disampaikan oleh informan AZ. Beliau adalah salah
Menurutnya, perubahan adalah peralihan dari satu kondisi ke kondisi yang lain
dan diharapkan peralihan tersebut ke arah yang lebih baik, bukan sebaliknya.
Menurut saya perubahan itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari.
Ciri khas dari salah satu makhluk itu kan berubah. Artinya peralihan dari
satu kondisi ke kondisi lain. Yang diharapkan yaitu dari kondisi yang
kurang baik ke kondisi yang baik.65
Hal senada diungkapkan oleh informan A. Menurutnya, perubahan adalah
perubahan, entah itu perubahan yang terjadi di dalam bertambahnya usia, maupun
kondisi tubuh. Bahkan, juga sangat mungkin sekali perubahan juga terjadi di
informan A:
Perubahan itu bisa terjadi dalam berbagai segi. Dalam segi sosial
umpama, seandainya seseorang yang awalnya kurang memahami sesuatu
dengan cara belajar, atau pengalaman itu sendiri, bisa merubah keadaan
orang tersebut, baik dari segi fisik, mental maupun spiritual. Semoga ke
arah positif. Kalau arah negatif harus kita rubah, baik dalam kehidupan
sosial bermasyarakat, apalagi dalam kehidupan beribadah kepada
Allah..66
dalam kehidupan karena memang sudah menjadi ketentuan Allah, bahwa segala
sesuatu itu pasti berubah. Tidak ada sesuatu pun yang tidak berubah. Hal yang
sama berlaku bagi manusia. Dari proses kelahiran, pertumbuhan hingga kemudian
peralihan dari suatu keadaan ke keadaan lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh
informan H::
Menurut hemat saya, perubahan itu adalah sesuatu yang pasti terjadi
dalam kehidupan karena ketentuan dari Allah SWT. Saya kira tidak ada
sesuatu pun di dunia ini yang tidak mengalami perubahan. Semuanya pasti
berubah. Kalau manusia, mulai dari lahir, tumbuh, sampai meninggal,
terus mengalami perubahan. Kalau ditanya apa itu perubahan ya
perubahan adalah berubahnya suatu keadaan atau benda ke keadaan atau
benda lainnya. 67
65
Wawancara pribadi dengan informan AZ, Bogor 8 Februari 2009
66
Wawancara pribadi dengan informan A, Bogor 15 Februari 2009
67
Wawancara pribadi dengan informan H, Bogor 14 Februari 2009
Hal yang sedikit berbeda adalah perubahan yang disampaikan oleh
mengalami perubahan itu sendiri. Bisa saja seseorang berubah karena keadaan
sekitarnya yang mendorong ia untuk berubah, atau bisa juga karena pengetahuan
dirinya.
masih sekolah, kemajuan teknologi tidak seperti sekarang ini. Demikian juga
dengan alat dari hasil teknologi itu sendiri. Kini, informan M menyatakan bahwa
begitu banyak perubahan yang ia alami, sehingga hal tersebut membuatnya untuk
Saya kira proses perubahan itu terus berlangsung ya. Perubahan yang
terjadi di dalam diri saya sendiri saya rasakan banyak dipengaruhi oleh
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Contohnya, dulu waktu saya masih
sekolah, belum banyak teknologi yang tercipta, sehingga kehidupan pun
lebih bersahaja. Sekarang, teknologi berkembang begitu pesatnya. Kalau
tidak mengikutinya, kita akan tertinggal jauh dan tidak bisa memanfaatkan
68
Wawancara pribadi dengan informan S, Bogor 15 Februai 2009
teknologi yang ada. Salah satu caranya ya mau nggak mau harus terus
belajar. Kan belajar tidak ada batas selesainya. Bahkan sampai kita
dikubur, demikian doktrin agama berkata.69
menyikapi perubahan, seseorang harus menjaga dirinya sendiri. Selain itu juga
harus memperhatikan lingkungan, orang sekitar dan tidak keluar dari peraturan
dituntut untuk menggunakan akal dan pikirannya serta ajaran yang berasal dari
agama. Dengan demikian, maka ia dapat menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak
baik akibat dari perubahan itu sendiri. Informan AS memberikan contoh dalam
akan terpelihara dari hal-hal yang dilarang agama. Seperti yang disampaikannya:
69
Wawancara pribadi dengan informan M, Bogor tanggal 15 Februari 2009
70
Wawancara pribadi dengan informan AZ, Bogor tanggal 8 Februari 2009
berbagai perbuatan yang dilarang oleh agama hanya karena mengikuti
perkembangan zaman.71
Berkaitan dengan tema yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah
kepada informan mengenai apa pengertian teknologi modern itu sendiri. Informan
banyak adalah orang Barat, sehingga merekalah yang lebih dikenal sebagai
komunikasi, maka saat ini seseorang yang ingin berkomunikasi dengan orang lain
tidak perlu lagi harus bertatap muka, cukup dengan menggunakan perangkat yang
teknologi transportasi, seperti mobil, sepeda motor, bahkan sepeda, jarak tersebut
dapat ditempuh dalam waktu yang lebih singkat. Seperti yang diungkapkannya:
Teknologi itu lebih berkaitan dengan material. Teknik bisa berarti cara,
yang dalam kehidupan kita digunakan untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai. Contoh penggunaan teknologi transportasi, atau apalah. Tentunya
dapat kita gunakan dalam hal yang lebih baik. Karena dapat membantu
dalam pelaksanaan apa yang kita laksanakan, sekalipun misalkan dampak
dari teknologi ada positif dan negatifnya tergantung dari kita.73
contoh dari teknologi modern itu. Salah seorang informan, yaitu informan A
sudah berlangsung lama. Yang menjadi masalah di desa Cimande Hilir dalam
Sekarang teknologi modern yang lagi ngetren itu adalah hp. Kalau
speaker atau pengeras suara itu mah sudah lama. Selain hp dan pengeras
suara juga ada internet, yang bisa dijadikan media dakwah. Banyak hp
yang bisa memuat al-Quran, sehingga orang bisa membacanya dari HP
tanpa harus membawa al-Quran. Namun HP bisa juga dimuat gambar
porno, ini kan jadi maksiat. Sama seperti speaker penggunaannya. Kita
tinggal bisa memanfaatkannya juga. Mungkin teknologi yang akan datang,
lebih canggih lagi.74
modern itu antara lain adalah TV. Saat ini hampir tidak ada orang yang tidak
punya TV atau belum pernah melihat TV. Dalam menyikapi keberadaan TV,
73
Wawancara pribadi dengan informan A, Bogor tanggal 8 Februari 2009
74
Wawancara pribadi dengan informan A, Bogor tanggal 8 Februari 2009
TV tersebut menyebabkan orang lalai dalam menjalankan ibadah yang
Contoh teknologi modern adalah TV. Saya kira tidak ada orang yang
belum pernah lihat TV. Kalau dulu pengen nonton TV harus ke rumah
orang kaya, sekarang hampir setiap rumah punya TV. Nah, dalam
menyikapi adanya TV kita harus bijaksana. Jangan sampai gara-gara TV
kita lalai dalam beribadah. Orang mah sering keasyikan nonton TV
sehingga tidak menghiraukan waktu yang sudah masuk waktu shalat.75
sehari-hari. Salah satu contoh penggunaan teknologi yang sering terjadi dalam
tempat yang jauh dengan cepat melalui koran atau pun televisi. Seperti yang
diungkapkannya:
keadaan lainnya atau dari satu wujud ke wujud lainnya. Dalam bidang teknologi,
segala aktivitasnya.
yang terjadi adalah sikap masyarakat itu sendiri. Sebelumnya mungkin sebagian
perubahan meskipun hanya sebatas pada perubahan usia dan bentuk fisik.
Dampak yang terjadi akibat dari perubahan bisa negatif dan bisa pula positif.
ditimbulkan dari teknologi modern bisa negatif dan bisa pula positif. Jika
dinyatakan dalam prosentase, maka dampak yang timbul dari teknologi modern
antara yang positif dan yang negatif adalah 50:50. Hal tersebut tergantung dari
pemakai teknologi itu sendiri. Jika ingin digunakan untuk kebaikan, maka akan
77
Wawancara pribadi dengan informan S, Bogor tanggal 15 Februari 2009
menghasilkan kebaikan. Sebaliknya, jika digunakan untuk hal-hal yang negatif,
tentu hasilnya pun akan negatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh informan A:
Menurut saya dampak yang ditimbulkan oleh teknologi modern itu bisa
positif bisa pula negative. Fifty-fifty lah. Hal tersebut tergantung kitanya,
bagaimana menggunakan teknologi itu. Seperti handphone misalnya.
Kalau kita mau menggunakan untuk hal-hal yang baik seperti belajar
membaca al-Quran, menambah wawasan agama melalui layanan seluler,
maupun untuk mencari pengetahuan dengan cara browsing di internet juga
bisa. Sebaliknya, kalau mau buat hal-hal yang buruk, seperti penipuan,
pemerasan, perselingkuhan, bahkan yang lebih parah lagi adalah untuk
menyimpan gambar-gambar atau video-video porno yang sekarang lagi
marak di kalangan remaja.78
teknologi itu berdampak positif atau negatif itu tergantung dari pengguna
Menurut saya sebuah teknologi yang ada apakah berdampak positif atau
negatif itu tergantung dari manusia yang menggunakannya. Meskipun dari
awal penciptaan teknologi itu ditujukan untuk kepentingan manusia, tapi
kan dalam perjalanannya, manfaat tersebut tidak bisa dilepaskan dari
orang yang menggunakannya. Kalau orang sudah punya niat buruk, maka
ia akan cenderung memanfaatkan teknologi yang ada juga untuk
kepentingan yang buruk. Tapi kalau memang ia punya niat baik dalam
menggunakan teknologi yang ada, ia tentu akan menggunakan teknologi
tersebut dengan bijaksana.79
bisnis. Dengan adanya teknologi tersebut, berbagai kegiatan yang dilakukan akan
78
Wawancara pribadi dengan informan A, Bogor 8 Februari 2009
79
Wawancara pribadi dengan informan H, Bogor tanggal 14 Februari 2009
semakin mudah dan efisien. Selain itu juga teknologi yang ada bisa digunakan
untuk bersilaturrahmi antar satu keluarga yang terpisah oleh jarak dan tempat.
Meskipun demikian, teknologi yang ada juga bisa berdampak negatif. Seperti
tempat, atau hal-hal lain yang kebanyakan dilakukan oleh kalangan tertentu saja.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan UM. Menurutnya sejak awal
yang dilakukan oleh masyarakat akan semakin cepat dan efisien sehingga dapat
tersebut bukan berarti tidak menimbulkan dampak negatif. Ada saja orang yang
80
Wawancara pribadi dengan informan AZ, Bogor tanggal 8 Februari 2009
demi kemaslahatan manusia itu sendiri. Namun bukan berarti tidak ada
orang yang iseng lho. Pasti ada saja yang berusaha untuk
menyalahgunakan teknologi tersebut untuk hal-hal yang merugikan orang
lain. Dan kita terkadang susah untuk mencegahnya karena kelemahan yang
ada dalam teknologi itu sendiri.81
lebih baik. Tidak ada suatu masyarakat yang ingin berubah ke arah yang lebih
buruk, terlebih lagi masyarakat tersebut beragama. Demikian halnya dengan arah
arah yang lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh informan A. Menurutnya,
seseorang harus berubah ke arah yang lebih baik, bukan ke arah yang lebih buruk.
Ya tentu saja semua orang ingin berubah menjadi lebih baik. Saya kira
tidak ada orang yang ingin menjadi lebih buruk. Dalam agama sendiri kan
dianjurkan untuk menjaga amal-amal yang baik, bahkan kalau bisa
diperbanyak. Jangan sampai berkurang, sama dengan kemaren saja sudah
dianggap rugi. Itulah sebabnya menurut saya, seluruh masyarakat yang
ada, khususnya di daerah Cimande Hilir mengharapkan untuk berubah ke
arah yang lebih baik.82
perubahan terjadi dalam berbagai ruang lingkup atau segi kehidupan. Untuk
bahwa setiap makhluk hidup ingin merubah keadaan ekonominya dari yang
rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Karena dengan kondisi ekonomi yang berada
81
Wawancara pribadi dengan informan UM, Bogor, tanggal 15 Februari 2009
82
Wawancara pribadi dengan informan A, Bogor tanggal 8 Februari 2009
di tingkat yang lebih tinggi, maka seseorang akan lebih mudah dalam memenuhi
diungkapkannya:
83
Wawancara pribadi dengan informan M, Bogor tanggal 14 Februari 2009
84
Wawancara pribadi dengan informan M, Bogor tanggal 15 Februari 2009
Lebih lanjut informan M menjelaskan bahwa perubahan yang sulit terjadi,
budaya tersebut berubah, hal itu akan berlangsung dalam waktu yang lama.
masuk dan menjadi bagian dari budaya mereka karena dengan adanya berbagai
Kalau hal yang sulit berubah menurut saya adalah budaya. Hal ini bukan
berarti budaya tidak bisa berubah. Butuh waktu yang lama untuk merubah
suatu kebudayaan yang berlaku di masyarakat. Yang ada adalah budaya
masyarakat lain masuk dan menjadi bagian dari budaya masyarakat
setempat melalui berbagai media yang ada.85
maka sekarang cukup dengan melihat jam. Demikian halnya dengan pelaksanaan
ibadah haji. Jika dahulu kalau mau naik haji seseorang harus menempuh waktu
yang lama karena masih menggunakan kapal laut, sekarang tidak demikian.
Hanya beberapa minggu saja, orang sudah bisa melaksanakan ibadah haji karena
Cimande Hilir dalam menggunakan pengeras suara saat beribadah, seperti adzan,
iqamah.
85
Wawancara pribadi dengan informan M, Bogor tanggal 15 Februari 2009
Salah seorang informan, yaitu informan A mengatakan bahwa hal tersebut
Orang sini masih keukeuh tidak mau menggunakan pengeras suara saat
beribadah adalah karena mereka takut riya atau menyombongkan diri
dalam beribadah. Itulah sebabnya di sini masjid atau mushalla tidak ada
pengeras suaranya. Namun demikian, selain ibadah mereka tetap
menggunakan teknologi kok. Seperti saat hajatan, masyarakat di sini mau
menggunakan speaker.86
dari sikap riya dalam beribadah. Namun secara pribadi, informan M tidak
diungkapkannya:
speaker itu terlalu mengada-ada. Kalau tidak khusyu, menurut informan S itu
tergantung dari keimanan orang itu sendiri. Karena dengan adanya pengeras suara
itu, justru umat Islam dituntut untuk dapat mempergunakannya demi tujuan syiar
lebih baik, bukannya ke arah yang lebih buruk. Adapun ruang lingkup perubahan,
agama.
88
Wawancara pribadi dengan informan S, Bogor tanggal 15 Februari 2009
89
Wawancara pribadi dengan informan S, Bogor tanggal 15 Februari 2009
F. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penerimaan Teknologi
tersebut berperan dalam mendukung proses perubahan yang terjadi di dalam suatu
masyarakat. Jika kita perhatikan, maka dapat kita ketahui beberapa faktor yang
Desa Cimande Hilir adalah tingginya pendidikan yang sudah mereka tempuh.
Seperti informan AZ, salah seorang ulama yang sudah menamatkan SLTA.
Menurutnya, pendidikan yang baik akan menjadikan manusia lebih arif dalam
Orang tersebut akan cenderung untuk menggunakan teknologi yang ada tanpa
teknologi di kalangan ulama adalah faktor ekonomi. Hal ini diungkapkan oleh
informan A, yang menyatakan bahwa seseorang yang berada dalam ekonomi yang
lebih baik, maka ia akan cenderung bisa mengikuti berbagai kemajuan yang
90
Wawancara pribadi dengan informan AZ, Bogor tanggal 8 Februari 2009
terjadi di dunia dan bisa menggunakannya. Hal ini tentu berkaitan dengan
perubahan di bidang teknologi tersebut akan lebih bisa diterima dan digunakan
oleh orang yang berada di golongan ekonomi mampu. Seperti yang diungkapkan
oleh informan A:
adalah salah satu faktor yang mendukung proses penerimaan teknologi modern
para ulama di desa Cimande Hilir. Dengan keadaan ekonomi yang semakin tinggi,
Sedikit berbeda dengan apa yang telah diutarakan oleh beberapa informan
91
Wawancara pribadi dengan informan A, Bogor tanggal 8 Februari 2009
92
Wawancara pribadi dengan informan H, Bogor tanggal 14 Februari 2009
penerimaan seseorang terhadap perkembangan suatu teknologi. Memang yang
memang sudah menjadi kebudayaan setempat. Dalam artian, budaya itu adalah
penerimaan teknologi modern oleh para ulama di desa Cimande Hilir. Salah
Betul itu. Menurut saya, pendidikan itu adalah salah satu faktor yang
mendukung proses perubahan di masyarakat sini. Karena setahu saya,
mereka yang menerima perubahan, terutama di bidang teknologi adalah
93
Wawancara pribadi dengan informan M, Bogor tanggal 15 Februari 2009
mereka yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan
mereka yang tidak mudah menerima perubahan tersebut. Saya sendiri
adalah lulusan S1. dan pengetahuan yang saya miliki menjadi faktor
pendukung perubahan dalam diri saya.94
sebagai berikut:
1. Pendidikan
Sebagai contoh kasus, di desa Cimande Hilir, ulama yang ada di sana
Selain itu juga, dalam pendidikan yang tinggi, seseorang akan mendapatkan
pengetahuan yang cukup. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dalam
menghadapi perubahan.
2. Ekonomi
94
Wawancara pribadi dengan informan AS, Bogor tanggal 14 Februari 2009
yang lazim digunakan yaitu ekonomi menengah ke bawah dan ekonomi
menengah ke atas. Sesuai dengan apa yang telah penulis sebutkan, bahwa
faktor ekonomi juga menjadi penentu dalam proses perubahan yang terjadi di
masyarakat. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, informan yang berada
3. Budaya
pengeras suara dalam beribadah tidak diperbolehkan dengan alasan bahwa hal
ibadah. Inilah yang dianut oleh masyarakat yang berada di Desa Cimande
Hilir.
penulis setelah melakukan wawancara dengan para ulama di desa Cimande Hilir
dalam penerimaan teknologi modern oleh para ulama di daerah Cimande Hilir.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan penerimaan teknologi modern oleh para ulama, dapat disimpulkan bahwa
setempat.
adalah handphone, internet, televisi, radio, mobil, motor, speaker atau pengeras
Sesuatu yang menarik adalah dari hasil penelitian yang penulis lakukan,
speaker atau pengeras suara dalam ibadah mereka adalah ketakutan masyarakat
akan timbulnya sikap riya atau sombong diri. Selain itu juga masyarakat khawatir,
suara hal tersebut akan mengganggu kekhusyuan mereka. Hal inilah yang
menjadikan di masjid-masjid dan mushalla di desa Cimande Hilir tidak terdapat
B. Saran-saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
jika tetap saja tidak dapat diberi penjelasan, hendaknya perbedaan tersebut
Al-Hasan, Ahmad Y. dan Hill, Donald R., Teknologi dalam Sejarah Islam,
Bandung: Mizan, 1993, Cet. Ke-1
Cohen, Bruce J., Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta, 1992, Cet.
Ke-2
el Moekry, Mukhotim, Islam Agama Ideologi dan Hukum, Jakarta: Wahyu Press,
2003, Cet. Ke-1
Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin & Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang
Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan, Jakarta: Paramadina,
2005, Cet. Ke-5
Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jilid I, Jakarta: UI Press,
2008, Edisi II
Nata, Abduin, Metodologi Studi Islam,Jakarta: Raja Grafindo, 2003, Cet. Ke-8
Noor, M. Arifin, Ilmu Sosial Dasar, Bandung: Pustaka Setia, 2007, Cet. Ke-3
Susanto, Phil Astrid S., Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung:
Bina Cipta, 1979, Cet. Ke-2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Cet. Ke-3
Veeger, Karel J., Pengantar Sosiologi, Jakarta: Gramdia Pustaka Utama, 1992,
Cet. Ke-2
Jurnal:
KEPALA DESA
BUNYAMIN BPD
SEKDES
O. SOFYAN
Nama : Informan A
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama : Informan AS
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Nama : Informan AZ
Penddikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama : Informan H
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama : Informan M
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Nama : Informan S
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama : Informan UM
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : swasta