Anda di halaman 1dari 5

File Transfer Protocol

Protokol pengiriman berkas (bahasa Inggris: File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol
Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk
pengiriman berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah Antarjaringan.
FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan
hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-
berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang
dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah
sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons
perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah
direktori, mengubah modus pengiriman antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke
server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.
Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan
menggunakan format ftp://namaserver . Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan
membuka URI tersebut.

FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien
dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi
sebelum pengiriman data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan
"mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai
port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk
mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga (3)
mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka
server akan mulai membuka port TCPnomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien
untuk mengirim data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan
penggugahan.
FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni
menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna
terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, men-download, dan
meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses
penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori,
dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan
metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama
pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.

Telnet
Telnet (Telecommunication network) adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan
pada Internet atau Local Area Network untuk menyediakan fasilitas komunikasi berbasis teks
interaksi dua arah yang menggunakan koneksi virtual terminal. TELNET dikembangkan pada 1969
dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. TELNET memiliki
beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.
A. Pengertian NFS
NFS (Network File System) adalah sebuah protokol berbagi pakai berkas melalui jaringan. NFS ini meng-
share file ataupun resource melalui network atau jaringan tanpa peduli sistem operasi yang digunakan
apa. NFS merupakan sebuah sistem berkas terdistribusi yang dikembangkan oleh Sun Microsystems Inc.
pada awal dekade 1980-an yang menjadi standar de facto dalam urusan sistem berkas terdistribusi. NFS
didesain sedemikian rupa untuk mengizinkan pengeksporan sistem berkas terhadap jaringan yang
heterogen (yang terdiri dari sistem-sistem operasi yang berbeda dan platform yang juga berbeda).
Teknologi NFS ini dilisensikan kepada lebih dari 200 vendor komputer dan jaringan, dan telah dibuat
implementasinya pada banyak platform dan sistem operasi, termasuk di antaranya adalah UNIX,
GNU/Linux, Microsoft Windows, dan lingkungan mainframe.

NFS dapat mengizinkan klien-klien untuk menemukan dan mengakses berkas yang disimpan di dalam
server jaringan jarak jauh. Memang, desain awal spesifikasi NFS dikhususkan untuk penggunaan dalam
jaringan lokal (LAN) dan tidak dioptimalkan untuk penggunaan dalam WAN. Tapi, versi NFS 3 yang
digunakan saat ini dapat digunakan dalam jaringan WAN, sebaik ketika ia bekerja di dalam LAN. Fitur-
fitur yang dimiliki oleh NFS versi 3 adalah sebagai berikut:

Mendukung ukuran berkas hingga satuan Terabyte, dengan menggunakan indikator ukuran berkas
hingga 64-bit (pada versi sebelumnya, hanya mengimplementasikan indikator ukuran berkas hingga 32-
bit saja, sehingga total ukuran berkas maksimum adalah 4 gigabyte).

Ukuran maksimum paket data yang didukung adalah 64 Kilobyte (pada versi sebelumnya, hanya
mencapai 8 KB untuk tiap paketnya, sehingga lebih lama dalam melakukan transfer data dari satu host ke
host lainnya yang menjalankan NFS).

Dapat memilih apakah hendak menggunakan protokol lapisan transport UDP atau TCP (pada versi
sebelumnya, NFS hanya menggunakan protokol lapisan transport UDP sehingga kurang bagus
diimplementasikan dalam jaringan WAN).

Server dapat melakukan penge-cache-an terhadap request yang dilakukan oleh klien.

B. Implementasi Standar NFS

NFS diimplementasikan sebagai sebuah sistem client/server yang menggunakan perangkat lunak NFS
server dan NFS client yang berjalan di atas workstation. NFS Server akan menggunakan protokol NFS
untuk mengekspor sistem berkas yang dimilikinya kepada klien NFS agar dapat dibaca ole klien, seolah-
olah sistem berkas remote tersebut merupakan sistem berkas yang dimiliki oleh klien secara lokal.
Sedangkan NFS Client Menyiapkan direktori yang dipakai untuk menampung sharing direktori dari server,
kemudian melakukan konfigurasi pengambilan file lewat sharing dengan tempat penampungan telah
disiapkanImplementasi standar NFS biasanya seperti item-item berikut ini:

1. Server akan mengimplementasikan daemon NFS (dijalankan sebagai nfsd secara default).NFS ini akan
berjalan dan memungkinkan data yang di-share tersedia dan bisa diakses oleh client
2. Administrator server berhak menentukan bagian-bagianyang di-share. Semuanya akan diletakkan di
file/etc/export command exportfs.

3. Administrator security di server memungkinkan hanya client yang valid yang dapat mengakses file NFS
yang di-share.

4. Konfigurasi jaringan memastikan bahwa client bisa mengakses melalui sistem firewall.. Request dari
client harus ada untuk mengekspor data, biasanya menggunakan command mount.

6. Jika semua berjalan lancar, user dari client bisa melihat dan berinteraksi dengan file di jaringan seolah-
olah berinteraksi di komputer sendiri.

C. Keuntungan dari NFS

Penggunaan NFS tentunya membawa keuntungan bagi organisasi yang mengimplementasikannya ,


diantaranya

Workstation lokal dapat menggunakan space storage yang lebih sedikit karena data yang sering diakses
oleh banyak orang atau yang memakan banyak space dapat disimpan dalam NFS Server dan tetap dapat
diakses oleh banyak orang.

Tidak perlu dibuat direktori Home yang terpisah ditiap workstation. Direktori Home untuk setiap user
dapat dibuat di NFS Server dan tiap user dapat mengaksesnya melalui jaringan.

Penggunaan NFS memungkinkan manajemen yang tersentralisasi. Manajemen yang tersentralisasi ini
dapat mengurangi pekerjaan administrator dalam melakukan back-up dan menambahkan software yang
digunakan banyak orang .

D. Kelemahan NFS

NFS juga memiliki beberapa kelemahan , khususnya dalam hal performa dan keamanan. Sebagai File
System yang berbasiskan Network , NFS sangat sensitif terhadap kepadatan jaringan. Trafik tinggi pada
jaringan dapat menurunkan performa NFS , begitu juga aktifitas yang tinggi pada storage akan
mempengaruhi performa NFS. Pada NFS client terlihat lambat karena proses membaca dan
menulis pada storage membutuhkan waktu yang lebih lama. Jika File System yang di ekspor sedang tidak
tersedia ketika sebuah client mencoba melakukan mount , sistem dari client akan crash, meskipun
permasalahan ini dapat dikurangi dengan menggunakan mount yang spesifik. Dan karena NFS itu
tersentralisasi jika storage yang di-mount oleh berbagai client tiba-tiba crash karena suatu sebab , maka
tidak akan ada yang dapat mengakses storage tersebut.

NFS juga memiliki permasalahan dalam keamanannya, karena NFS didesain dengan asumsi jaringannya
itu aman. Kelemahan utama dari keamanan dari NFS ialah NFS itu berdasarkan RPC , yang tidak lain
merupakan target utama dari serangan. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang seharusnya tidak di-
mount menjadi terekspos di internet yang berada di dalam Firewall maupun diluar. Meskipun berada di
dalam Firewall , menyediakan akses ke seluruh user untuk semua file memberikan resiko yang lebih
tinggi dibandingkan dengan keuntungan yang didapat. Oleh karena itu seorang Administrator Sistem
harus jeli dalam membatasi akses user dan permission untuk file-file tertentu pada direktori atau file
system yang di-mount. NFS juga memiliki fitur yang berpotensial meningkatkan resiko keamanan.
Contohnya jika root user di suatu client melakukan mount pada NFS export, maka
diharapkan root pada client tidak memiliki hak sebagai root pada file system yang
di mount. Secara default, NFS telah mencegahnya dengan prosedur yang dinamakan root squashing
, namun apabila tidak hati-hati bisa saja seorang Administrator menghapus prosedur tersebut.

E. Cara Kerja NFS

Ketika client ingin mengakses suatu file melalui NFS , kernel melakukan RPC(Remote Procedure Call)
melalui TCP/UDP ke nfsd (NFS daemon) pada server. RPC ini menggunakan file handle , nama file atau
direktori yang ingin diakses, dan user id dan grup id dari client sebagai parameter. Parameter ini
digunakan untuk menentukkan apakah client berhak mengakses file tersebut. Untuk mencegah user
yang tidak berhak membaca dan memodifikasi file , user dan group id harus sama untuk kedua hosts.
Setelah akses diberikan , client dapat mengaksesnya seolah olah file atau direktori berada pada local
disk.

HyperText Markup Language


HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk
membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah Penjelajah web
Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat
menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam
perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home
page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak
digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized
Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan
halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan
penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM
dengan Berners-Lee Robert ketika mereka bekerja di CERN (lembaga penelitian fisika energi tinggi
di Jenewa) pada tahun 1989.
Tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali setiap elemen dari
dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian mengembangkan suatu jenis bahasa yang
menggabungkan teks dengan perintah-perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan
Markup Langiage, sebuah bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM
menamakan sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language atau GML.
Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen yang sangat
baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi (ISO 8879) yang menyatakan markup language
sebagai standar untuk pembuatan dokumen-dokumen. ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM,
tetapi memberinya nama lain, yaitu SGML (Standard Generalized Markup Language).
ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk pemrosesan informasi
teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi diluar perkiraan ISO, SGML dan terutama subset dari
SGML, yaitu HTML juga berguna untuk menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang
menggunakan World Wide Web. Versi terakhir dari HTML adalah HTML 4.01, meskipun saat ini telah
berkembang XHTML yang merupakan pengembangan dari HTML.

Anda mungkin juga menyukai