Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

INFEKSI RONGGA MULUT


No. Dokumen No. Revisi Tgl terbit Halaman
PROTAP-...-...0.. 00 . 3/3
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


PASURUAN
PUSKESMAS ......... .................................... ...............................
....................................... Kepala Puskesmas ...............

Infeksi rongga mulut meliputi :


1. Infeksi odontongen
2. Infeksi non odontongen
3. Infeksi pasca trauma / tindakan
4. Infeksi akibat komplikasi terapi
5. Komplikasi dan atau manifestasi kelainan sistemik
Infeksi rongga mulut terjadi pada jaringan keras (gigi dan tulang
Pengertian rahang) serta pada jaringan lunak (mukosa rongga mulut, gusi,
jaringan periodontal, bibir, lidah dan kelenjar liur)
Infeksi rongga mulut dapat berkembang menjadi :
1. Abses dento-alveolar dan menyebar ke berbagai jaringan lunak
dan jaringan keras di sekitar rongga mulut dan rahang
2. Fokus infeksi
3. Sepsis

1. Mengobati infeksi pada jaringan rongga mulut dan mencegahnya


agar tidak meluas dan menyebar ke jaringan sekitarnya serta
tidak berkembang ke arah komplikasi serius
Tujuan
2. Mengidentifikasi dan mengeliminasi penyebab
3. Merujuk atau mengonsultasikan kasus tersebut ke rumah sakit
yang berkompeten

ALAT:
1. Dental unit
2. Alat diagnosis dasar
3. Standard Precaution (Masker, Handscoon)
Alat & Bahan

BAHAN:
1. Rekam medis pasien
2. Form Rujukan

76
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
INFEKSI RONGGA MULUT
No. Dokumen No. Revisi Tgl terbit Halaman
PROTAP-...-...0.. 00 . 3/3
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


PASURUAN
PUSKESMAS ......... .................................... ...............................
....................................... Kepala Puskesmas ...............

1. Pastikan kelainan adalah infeksi akut, kronis, subakut atau hanya


inflamasi
2. Pastikan kelainan adalah infeksi odontogen, non odontogen,
manifestasi kelainan sistemik, traumatik infeksi atau merupakan
fokus infeksi
3. Pastikan bahwa pasien belum perlu dilakukan rawat inap :
3.1 Keadaan umum penderita tidak terlalu lemah
3.2 Tidak ditemukan gangguan saluran nafas
3.3 Penderita masih dapat minum dan makan serta tidak
tampak adanya gejala malnutrisi dan dehidrasi
3.4 Tidak ditemukan gejala sepsis dan bahkan syok sepsis
3.5 Tidak memiliki riwayat penyakit sistemik misalnya DM,
defisiensi imun, gangguan fungsi liver, jantung, dll
4. Terapi Antibiotik sesuai indikasi :
Standar Prosedur
Operasional 4.1 Pada infeksi akut atau sub akut
4.2 Pada infeksi kronis sebagai profilaksis pra bedah dan
pasca pencabutan gigi
5. Pemberian Analgetik :
5.1 Untuk infeksi sub akut, akut, infeksi akut supuratif (abses)
6. Pemberian anti inflamasi
6.1 Pemberian anti inflamasi diperlukan pada infeksi akut
supuratif ( abses ) dan pada infeksi akut yang ditandai
dengan gejala sepsis
7. Konsul ke Poli Umum, jika di duga sebagai manifestasi kelainan
sistemik
8. Eliminasi penyebab :
8.1 Koreksi Oklusi
8.2 Open bur dan Insisi drainase ( abses)
8.3 Ekstraksi gigi

77
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
INFEKSI RONGGA MULUT
No. Dokumen No. Revisi Tgl terbit Halaman
PROTAP-...-...0.. 00 . 2/3
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


PASURUAN
PUSKESMAS ......... .................................... ...............................
....................................... Kepala Puskesmas ...............

1. Loket
2. Poli Gigi
3. Poli umum
4. Laboratorium
Unit terkait
5. Kamar obat
6. Rawat Inap
7. Kasir
8. Rumah sakit

78

Anda mungkin juga menyukai