Anda di halaman 1dari 5

Landasan Teori

Pengertian Normalisasi
Apa itu normalisasi ? Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan
atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-
redudansi, stabil, dan fleksible. Normalisasi dilakukan sebagai gambaran konsep pada suatu
relasi secara berlanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapar
dilakukan proses insert, update, delete, dan modifkasi pada satu atau beberapa atribut tanpa
mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Istilah normalisasi sendiri berasal dari E. F. Codd, salah seorang perintis teknologi basis data.
Selain dipakai sebagai metodologi sendiri untuk menciptakan struktur tabel relasi dalam basis
data dengan tujuan untuk mengurangi kemubaziran data, normalisasi terkadang hanya dipakai
sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain
(misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi
pengambangan untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau
mengurangi kefleksibelan.

Tujuan dan Manfaat Normalisasi


Apaa saja tujuan dilakukannya normalisasi sebagai berikut :
1. Menjamin struktur data yang konsisten.
2. Kerangkapan data yang minimal.
3. Stabilitas struktur data yang maksimal.

Sedangkan manfaat dari dilakukannya normalisasi ialah :


1. Meminimalkan jumlah kapasitas penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam suatu basis data.
3. Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomali.
4. Memaksimalkan stabilitas dari struktur data.

Bentuk-Bentuk Normalisasi
Secara umum, bentuk-bentuk normalisasi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

First Normal Form (1NF)


Awalnya, tabel yang belum dinormalisasi dinamakan Unnormalized Form (UNF). UNF
adalah suatu kondisi sebelum masuk ke proses normalisasi, yaitu suatu kondisi dimana
sebuah tabel mengandung satu atau lebih repeating group (Connolly dan Begg, 2005, p403).
Ada dua pendekatan untuk menghilangkan repeating group pada tabel yang tidak normal,
yaitu dengan memasukkan data yang sesuai ke dalam kolom yang kosong dari baris yang
mengandung data berulang. Dengan menempatkan data yang berulang bersama salinan
atribut kunci pada relasi yang terpisah. Sebuah primary key diidentifikasikan ke dalam relasi
yang baru. Suatu relasi dikatakan 1NF jika pertemuan tiap baris dan kolom pada relasi
tersebut mengandung satu dan hanya satu nilai (Connolly dan Begg, 2005, p403). Selain itu
ciri-ciri dari 1NF adalah setiap data dibentuk dalam flat file dan tidak ada set atribut yang
berulang-ulang.
Second Normal Form (2NF)
Suatu relasi dikatakan 2NF jika relasi yang terdapat dalam 1NF dan tiap atribut non-primary
key bersifat bergantung fungsional penuh terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005,
p407). Normalisasi dari relasi 1NF ke 2NF dengan cara menghilangkan ketergantungan
parsial (parsial depedensis). Jika terdapat ketergantungan parsial, dapat dihilangkan dengan
cara menempatkan relasi baru bersama determinannya. Contohnya dari tabel diatas kita dapat
mengelompokkan field non kunci dengan primary key berdasarkan ketergantungan
fungsional sehingga sebagai berikut

Third Normal Form (3NF)


Relasi yang ada pada bentuk normal pertama dan kedua dimana tidak ada atribut non-primary
key yang bergantung transitif pada primary key (Connolly dan Begg, 2005, p409).
Normalisasi dari relasi 2NF ke 3NF dengan cara menghilangkan ketergantungan transitif.
Jika terdapat ketergantungan transitif, dapat dihilangkan dengan menempatkannya pada relasi
baru bersama determinannya. Berikut ini adalah contoh dari 3NF dari tabel di atas :
BCNF (BoyceCodd Normal Form)
Tahapan selanjutnya adalah adanya BCNF (BoyceCodd Normal Form) yakni Sebuah
Tabel/Relasi adalah BCNF jika setiap atribut penentu/determinan adalah candidate key/Kunci
Kandidat ,tapi biasanya bentuk 3NF sama dengan bentuk BCNF.

Fourth Normal Form (4NF)


Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF).

Fifth Normal Form (5NF)


Langkah ini untuk memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut.

Anomali
Selanjutnya kita akan mengenal istilah ANOMALI, yakni proses pada database yang
memberikan efek samping yang tidak diharapkan, misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan
data atau membuat suatu data menjadi hilang ketika data dihapus. Anomali sendiri dibagi
menjadi 3 macam, yakni :
Anomali Peremajaan,
Anomali Penyisipan, dan
Anomali Penghapusan.

Hasil Praktikum
Buatlah normalisasi dari data berikut :
Pertama kita lakukan Unnormalisasi terlebih dahulu, seperti berikut :
Unnormalisasi

Setelah itu bentuk menjadi 1NF


1NF

Kemudian ubah 1NF ke 2NF


2NG
Terakhir adalah merubahnya menjadi 3NF
3NF

Kesimpulan
Normalisasi ialah proses merancang struktur database sehingga ambiguity yang terdapat di
dalamnya dapat dihilangkan. Tujuannya sendiri adalah menyempurnakan strukur tabel
menjadi lebih baik dengan cara menhilangkan redudansi, mengurangi kompleksitas,
mempermudah modifikasi data, serta mengjilangkan anomali/penyimpangan data.

Kritik dan Saran


Masih terdapat kesulitan dalam tahap 3NF karena bingun dalam penambahan tabel baru serta
pembahasan ini baru sampai 3NF saja, sedangkan masih ada 4NF dan 5NF yang belum
dibahas.

Manfaat Bagi Pembaca


Pembaca dapat memahami konsep dasar dari pembuatan tabel dan mengerti mengenai tujuan
dari normalisasi serta langkah-langkah yang digunakan dalam tahap normalisasi.

Anda mungkin juga menyukai