Anda di halaman 1dari 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASNGAN RESTRAIN

A. Pengertian
Restrain adalah terapi dengan alat alat mekanik atau manual untuk membatasi mobilitas fisik
klien, dilakukan pada kondisi khusus, merupakan intervensi yang terakhir jika perilaku klien
sudah tidak dapat diatasi atau di kontrol dengan strategi perilaku maupun modifikasi
lingkungan (Widyodinigrat. R, 2009).

B. Jenis Jenis Restrain


1. Camisole (Jaket Pengekang)

2. Manset / tali untuk pergelangan tangan dan kaki

C. Tujuan Pemasangan Restrain


1. Menghindari hal hal yang membahayakan pasien selama pemberian asuhan keperawatan
2. Memberi perlindungan kepada pasien dari kecelakaan (jatuh dari tempat tidur)
3. Memenuhi kebutuhan pasien akan keselamatan dan rasa aman (safety and security needs)

D. Sasaran Pemasangan Restrain


1. Pasien dengan penurunan kesadaran disertai gelisah
2. Pasien dengan indikasi gangguan kejiwaan (gaduh gelisah)

E. Persiapan Alat
1. Pilihlah restrain yang cocok sesuai kebutuhan
2. Bantalan pelindung kulit/ tulang

F. Persiapan Pasien
Kaji keadaan pasien untuk menentukan jenis restrain sesuai keperluan

G. Cara Kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Gunakan bantalan pada ekstremitas klien sebelum dipasang restrain
4. Ikatkan restrain pada ekstremitas yang dimaksud
5. Longgarkan restrain setiap 4 jam selama 30 menit
6. Kaji kemungkinan adanya luka setiap 4 jam (observasi warna kulit dan denyut nadi pada
ekstremitas)
7. Catat keadaan klien sebelum dan sesudah pemasangan restrain.

Anda mungkin juga menyukai