KEGIATAN TRIDAYA
(SOSIAL, EKONOMI & LINGKUNGAN)
PEDOMANTEKNISTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) i
ii PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
KATAPENGANTAR
Pada dasarnya pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang tidak menimbulkan
persoalan baru, bersifat adil intra generasi dan inter generasi. Prinsipprinsip universal
pembangunan berkelanjutan tersebut pada hakekatnya merupakan pemberdayaan sejati yang
terintegrasi,yaitupemberdayaanmanusiaseutuhnyaagarmampumembangkitkanketigadaya
yangtelahdimilikimanusiasecaraintegratif,yaitudayapembangunanagarterciptamasyarakat
yang peduli dengan pembangunan perumahan dan permukiman yang berorietasi pada
kelestarian lingkungan, daya sosial agar tercipta masyarakat efektif secara sosial, dan daya
ekonomiagarterciptamasyarakatproduktifsecaraekonomi.
PedomanTeknisTRIDAYAmerupakanbagiandaripedomanteknislainnyayangditetapkanuntuk
menjadi rujukan bagi setiap jenis implementasi kegiatan dalam program PNPM Mandiri
Perkotaan. Pedoman ini akan dijelaskan secara rinci dalam bentuk Petunjuk Teknis sesuai
dengan jenis kegiatannya yaitu kegiatan lingkungan (Infrastruktur), sosial, dan Ekonomi
(PinjamanBergulir).
PedomanTeknisTRIDAYAharusmenjadidasarpengambilankeputusansemuapelakuprogram
di semua tingkatan. Oleh seba itu, melalui buku Pedoman Teknis ini, diharapkan pelaksanaan
kegiatan TRIDAYA terkelola dengan baik, dan program penanggulangan kemiskinan dapat
dilaksanakanolehseluruhpelakusecaraefektifdanoptimal.
Semogabermanfaat.
DirekturPenataanBangunandanLingkungan
DirektoratJenderalCiptaKaryaKementerianPekerjaanUmum
Ir.GuratnoHartono,MBC
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) iii
iv PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
DAFTARISI
KATAPENGANTAR|iii
DAFTARISI|v
BABI|PENDAHULUAN
1.1.KonsepDasarTRIDAYA|2
1.2.Tujuan|4
1.3SasarandanStrategi|5
BABII|KETENTUANUMUM
2.1. KomponenKegiatanTridaya|12
2.1.1 PelaksanaKegiatandanPenerimaManfaat|14
2.1.2 KetentuanUmumPelaksanaanKegiatanTridaya|15
BABIII|TAHAPANPELAKSANAAN
3.1. TahapanPelaksanaanUmumKegiatanLingkungan|30
3.2. TahapanPelaksanaanKegiatanSosial|40
3.3. TahapanPelaksanaanKegiatanPinjamanBergulir|47
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) v
vi PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
BAB I
PENDAHULUAN
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 1
1.1. KonsepDasarTRIDAYA
Padadasarnyapembangunanberkelanjutanadalahpembangunanyangtidakmenimbulkan
persoalanbaru,bersifatadilintragenerasidanintergenerasi.Olehsebabituprinsipprinsip
universal pembangunan berkelanjutan harus merupakan prinsip keseimbangan
pembangunan, yang dalam kasus PNPM Mandiri Perkotaan diterjemahkan sebagai sosial,
ekonomi dan lingkungan yang tercakup dalam konsep Tridaya. Jadi prinsippinsip
pembangunan berkelanjutan yang harus dijunjung tinggi, ditumbuhkembangkan dan
dilestarikan oleh semua pelaku PNPMMP (baik masyarakat, konsultan, maupun
pemerintah), dalam melaksanakan PNPMMP adalah melalui penerapan konsep Tridaya
sebagaiberikut.
1) PerlindunganLingkungan(EnvironmentalProtection);dalampengambilankeputusan
maupun pelaksanaan kegiatan yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak,
terutama kepentingan masyarakat miskin, maka didorong agar keputusan dan
pelaksanaan kegiatan tersebut berorientasi pada upaya perlindungan/pemeliharaan
lingkungan baik lingkungan alami maupun buatan termasuk perumahan dan
permukiman,yangharuslayak,terjangkau,sehat,aman,teratur,serasidanproduktif.
Termasuk didalamnya adalah penyediaan prasarana dan sarana dasar perumahan
yang kondusif dalam membangun solidaritas sosial dan meningkatkan kesejahteraan
penduduknya.
2) PengembanganMasyarakat(Social Development); tiaplangkah kegiatanP2KPharus
selalu berorientasi pada upaya membangun solidaritas sosial dan keswadayaan
masyarakat sehingga dapat tercipta masyarakat efektif secara sosial sebagai pondasi
yang kokoh dalam upaya menanggulangi kemiskinan secara mandiri dan
berkelanjutan. Pengembangan masyarakat juga berarti upaya meningkatkan potensi
segenap unsur masyarakat, terutama kelompok masyarakat yang rentan (vulnerable
groups) dan marjinal yang selama ini tidak memiliki peluang/akses dalam
program/kegiatansetempat;
3) Pengembangan Ekonomi (Economic Development); dalam upaya menyerasikan
kesejahteraan material, maka upayaupaya kearah peningkatan kapasitas dan
keterampilan masyarakat miskin dan atau penganggur perlu mendapat porsi khusus
termasukupayauntukmengembangkanpeluangusahadanakseskesumberdayakunci
untuk peningkatan pendapatan, dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan
fisikdansosial.
Prinsipprinsip universal pembangunan berkelanjutan tersebut pada hakekatnya
merupakan pemberdayaan sejati yang terintegrasi, yaitu pemberdayaan manusia
seutuhnya agar mampu membangkitkan ketiga daya yang telah dimiliki manusia secara
integratif, yaitu daya pembangunan agar tercipta masyarakat yang peduli dengan
pembangunan perumahan dan permukiman yang berorietasi pada kelestarian lingkungan,
dayasosialagarterciptamasyarakatefektifsecarasosial,dandayaekonomiagartercipta
masyarakatproduktifsecaraekonomi.
2 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
Gambaran umum mengenai implementasi prinsipprinsip universal pembangunan
berkelanjutanmelaluiTRIDAYAinidapatdilihatpadaGambar1.3sebagaiberikut:
GambarI.1.KonsepTRIDAYA
Membangkitkan daya
sosial agar tercipta
masyarakat effektif
Manusia
tercipta masyarakat
pembangunan produktif
Sejati
Diyakini bahwa pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan sebagian besar akan sangat
ditentukan oleh individuindividu dari pelaksana, pemanfaat, maupun pelakupelaku
lainnya. Oleh karena itu, dengan memberdayakan individuindividu tersebut diharapkan
dapat membangun kesadaran kritis dan perubahan perilaku yang positif, mandiri dan
merdekaberlandaskannilainilaikemanusiaanyanguniversal.Perubahanperilakuindividu
inilah yang menjadi pilar bagi perubahan perilaku kolektif, sehingga pada akhirnya
masyarakat (kumpulankumpulan individu yang memiliki kesadaran kritis) mampu
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 3
4 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
1.3. SasarandanStrategi
KegiatanLingkungan
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 5
4) Pengendalianyangfokuspadapengembangankapasitasmasyarakat(UPL/KSM)
dan Fasilitator Teknik selaku pendamping terdepan dimasyarakat.
PengembangankapasitasdiarahkanuntukmenumbuhkanKemauan,
5) mengembangkanKemampuan(Paham,Terampil)sertamenggalipengalaman
mereka sendiri. Dengan cara demikian diharapkan kemampuan dan
pengalaman masyarakat berangsurangsur berkembang sehingga keterlibatan
orangluarsemakinberkurangdanakhirnyamasyarakatdapatmandiri.
6) Pendampingan kepada masyarakat dilakukan secara bertahap sesuai
mekanisme tahapan proses pelaksanaan kegiatan dilapangan dan dilakukan
secara menerus, termasuk melakukan pelatihan/coaching secara periodik
sesuai mekanisme tahapan proses kegiatan dilapangan, memberikan
pengarahan/bimbingan, memberikan dukungan, mendorong/memotivasi,
melakukan pengawasan, membantu penyelesaiaan masalah,
mengkoordinasikanuntuksinkronisasikegiatan,evaluasi/penilaian;
7) Penjaminan kualitasinfrastrukturolehseluruhpendampinginfrastrukturpada
seluruh rangkaian siklus kegiatan program PNPMMP, dimulai sejak dari
tahapan RK, PS dan PJM Pronangkis sebelum pelaksanaan pembangunan fisik
serta pengendalian pada tahap proses perencanaan teknis usulan kegiatan,
pelaksanaanpembangunandantahappascakonstruksi;
8) Mendorong pelaksanaan supervisi/pengawasan (membimbing, mengarahkan)
diseluruh pelaku terhadap pelaksanaan kegiatan konstruksi dilakukan sejak
awal kegiatan, dengan sasaran utama adalah meningkatkan kemampuan
personil pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teliti.
Dengan pengawasan/pengendalian yang baik sejak awal pelaksanaan
konstruksi maka diharapkan suatu pekerjaan dilaksanakan dengan benar atau
tidak terjadi kesalahan pekerjaan sejak awal pelaksanaannya sampai selesai
(Zerodefect/kesalahannol).
9) PenyediaanPedoman/PetunjukTeknis,MediaSosialisasikegiataninfrastruktur
diseluruhjajaranpersonilpendampinginfrastrukturdanmasyarakat;
10) Peningkatan kualitas praktek kerja konstruksi dan pelatihan/Coaching bagi
KSM;
11) Mendorong pengembangan kapasitas KSM Pelaksana Kegiatan Infrastruktur
yang dapat menjadi wadah group kerja usaha alternatif disektor Jasa
Konstruksi;
12) Mendorong Revitalisasi lembaga keswadayaan masyarakat yang sudah ada
atau membentuk organisasi baru sebagai Organisasi Pengelola O&P berikut
aturanmainnyayangdisepakatibersamaolehwarga;
13) Integrasi proses pengembangan Organisasi Pengelola O&P dengan proses
perencanaandanpelaksanaanPembangunanInfrastruktursejakawal;
6 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
KegiatanSosial
1) Memperkuat ikatan sosial dengan menggalang kepedulian/solidaritas,
kebersamaan, dan menumbuhkan kepercayaan dengan menggerakkan
kapasitassosialuntukpenanggulangankemiskinandimasyarakat.
2) Menumbuhkankebiasaandalammengelolakegiatansosialyangberbasispada
program yang telah direncanakan, fokus pada kelompok sasaran, dan
memberdayakan.
3) Meningkatkan pendapatan dan/atau mengurangi pengeluaran warga miskin
melaluipeningkatanpelayanansosiallangsungseperti:memberikanpelatihan
keterampilanyangdapatmendorongterciptanyakegiatanusahaproduktif.
4) Meningkatkanakseswargamiskinterhadappelayanankesehatanyangmudah,
mudah, dan berkualitas tidak terkecuali kesehatan balita, kesehatan ibu,
terbebasdaripenyakitHIV/AIDS,malariadanpenyakitmenularlainnya.
5) Meningkatkan akses warga miskin terhadap pelayanan pendidikan (wajib
belajar9tahun).
SasaranKegiatanSosialadalahKKMiskinyangtelahteridentifikasidalamdataPS2hasil
Pemetaan Swadaya. Datadata PS 2 tersebut harus dipastikan telah diupdate secara
periodic minimal setahun sekali. Data PS 2 yang telah diperoleh harus dipetakan, baik
secara geografis, mata pencaharian maupun tingkat kemiskinannya. Sehingga akan
diperoleh tiga kategori KK miskin yang berhak mendapatkan intervensi
pelayanan/kegiatan social dalam PNPM Mandiri Perkotaan. Tiga kelompok warga PS 2
tersebutantaralain:
a. AnakanakKKMiskin(keluargaPS2),usiasekolahyangtidakmemilikikecukupan
danauntukmendapatkanpendidikandanjaminankesehatanyanglayak
b. KK Miskinyangmasihberusiaproduktiftetapitidakmemilikipendapatantetap,
tidak memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak, aset, pendidikan maupun
kesehatan
c. KK Miskin yang telah melewati usia produktif (tidak produktif), tidak memiliki
pendapatan tetap/tidak memiliki sumber pendapatan, tidak memiliki akses
kesehatan,tidakmemilikijaminanharitua
Data keluarga/jiwa miskin yang ditetapkan dalam (PS2) selanjutnya dilakukan proses
perankingan (wealth ranking) sehingga didapatkan beberapa kategori keluarga/jiwa
miskin. Kategori tersebut misalnya mendekati miskin miskin sangat miskin. Untuk
meningkatkan ketepatan sasaran kegiatan sosial maka tiga kategori diatas perlu
dikembangkan lagi dengan penggunaan kategori lain, misalnya; anakanak KK miskin
(usiasekolah),miskinproduktifmiskinnonproduktif.
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 7
Gambar1
KlasifikasiSasaranKegiatanSosialdalamPS2
Anakanak Usiadibawah617tahun
KKMiskin Tidakmemilikikecukupan
(usia danauntukmengakses
sekolah) pendidikandankesehatan
Usia1765tahun
Tidakmemilikipekerjaan
pekerjaantidaktetap
PS 2 Usia
Produktif
Tidakberpendidikan
Tidakmemiliki
ketrampilan
Tidakmemilikiakses
perawatankesehatan
Usiadiatas65tahun
sumberpendapatantidak
tetap
ketergantungankepada
UsiaTidak
tetangga
Produktif
Tidakmemilikiakses
kesehatan
Tidakmemilikijaminan
haritua
Kategori anakanak miskin usia sekolah adalah anakanak miskin yang tidak memiliki
kemampuan mengakses pendidikan dan kesehatan karena ketidakcukupan biaya dari
orang tua mereka (617 tahun). Sedangkan miskin produktif secara umum berisikan
kelompok umur usia bekerja 1765 tahun, mempunyai kemampuan untuk menekuni
suatu pekerjaan, mempunyai pekerjaan tetap/ tidak tetap. Sedangkan untuk kategori
miskinnonproduktifsecaraumumberisikankelompokumurusiadibawah17tahunatau
diatas 65 tahun, belum/ sudah tidak mempunyai kemampuan untuk menekuni suatu
pekerjaan, belum mempunyai/ sudah tidak mempunyai pekerjaan tetap/ tidak tetap.
Namunusia6sampai17tahunadalahUsiasekolah.
KegiatanEkonomi
Sasaran utama pelaksanaan Kegiatan Ekonomi (pinjaman bergulir) adalah rumah tangga
miskin (berpendapatan rendah) di wilayah kelurahan/desa LKM/UPK berada, khususnya
masyarakatmiskinyangsudahdiidentifikasidalamdaftarmasyarakatmiskinPS2.
Kelanjutan pelaksanaan Kegiatan Ekonomi (Pinjaman Bergulir) dalam PNPM Mandiri
Perkotaandilakukandenganstrategiditiaptiaptataranantaralain:
1) Memprioritaskan pada meningkatkan kemampuan institusi yang sudah ada
berkelanjutan,daripadamemperbanyakinstitusikeseluruhkelurahan
2) Menunda pembentukan UPK baru hingga kebijakan dan prosedur lengkap dan
fasilitatortelahsiap
8 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 9
13) Unit Pengelola Keuangan (UPK) perlu diti ngkatkan kualitas dan kuantitas
pelatihannya. Fasilitator di bidang kredit mikro perlu mengubah fokus pelatihan
daripembukuankepelatihandasarperkreditan,antaralain;pengenalan
14) nasabah, analisis pinjaman, teknik penagihan, cash flow sederhana, laporan
kinerjakeuangandanpembinaan.Modulpelatihanperluditambahsesuaidengan
penambahanmateribarudanrevisimateriyangsudahada.
15) LKM harus menetapkan besarnya jasa pinjaman yang berfokus pada
keberlanjutan.Jasapinjamanharusdapatmenutupsemuabiaya,yangantaralain
terdiri dari: Cost of Fund (biaya dana), Biaya operasional, Cadangan Risiko
Pinjaman,InflasisertauntukLabayangdiinginkan.
16) Secara khusus strategi Peningkatan penghidupan masyarakat berbasis Komnitas
(PPMK)sbb:
a) Meningkatkankapasitas"KelembagaanKSM"
10 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
BAB II
KETENTUAN UMUM
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 11
2.1 KomponenKegiatanTridaya
Kegitan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang
dilaksanakansejaktahun1999hinggapelaksanaanPNPMMandiriPerkotaansaatini
terbagikedalam3komponenkegiatanutamayaitukomponenkegiatanlingkungan,
sosialdanekonomi.
a. KomponenKegiatanLingkungan
Kegiatan lingkungan atau infrastruktur yang dibangun melalui PNPM Mandiri
Perkotaan pada dasarnya bersifat sangat luwes (flexible) sesuai usulan/kebutuhan
masyarakat,terutamabagimasyarakatmiskin.
Secara umum, komponen kegiatan lingkungan PNPM Mandiri Perkotaan mencakup
kegiataninfrastruktur:
Jalan
Drainase
Jembatan
Perumahan
MCK
TPA/GerobakSampah
AirBersih
PeneranganUmum
SaranaPendidikan
SaranaKesehatan
SaranaPerdagangan
Irigasi
SaluranPembuanganlimbah
TambatanPerahudan
Kegiatanlainnyaberdasarkanhasilkesepakatanmasyarakat
b. KomponenKegiatanSosial
Komponen kegiatan sosial yang dialaksanakan dalam PNPM Mandiri Perkotaan
adalah kegiatan yang bisa memberikan dampak manfaat langsung kepada
masyarakat miskin. Adapun dalam komponen kegiatan sosial, beberapa jenis
kegiatanyangdapatdilaksanakanolehmasyarakatantaralain:
Kegiatan sosial bidang pemenuhan hak dasar, pemberian jaminan pemenuhan
kebutuhandasarsepertisandang,pangan,danpapankepadawargamiskin(PS2).
Keberlanjutan kegiatan sosial berupa layanan perlindungan sosial menjadi
prasyarat utama dilakukanya pola ini, sehingga kegiatan memang harus
melembagadanmudahdiaksesolehwargamiskin.Kecukupanpangan,sandang,
danpapansesuaistandarkelayakanhidupminimalbagiwargamiskinmerupakan
landasandasarbagipenanggulangankemiskinanselanjutnya.
Kegiatan sosial bidang pendidikan seperti: beragam jenis kegiatan di bidang
pendidikan bagi warga miskin (PS2) yang bertujuan untuk memberikan
kemudahanaksesinformasi,aksesterhadapfasilitasdanakseslayanan
12 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
pendidikan dasar (9 tahun) bagi warga miskin sehingga kualitas pendidikan usia
sekolahakanmeningkat.Penanganantransportasiwargamiskinkesekolah,
belum mendapatkan layanan program pendidikan lain, kemampuan membayar
SPPyangrendah,saranadanprasaranayangkurang,dll.Selainitukegiatanjuga
dapat berupa upaya untuk mempermudah/mendekatkan akses warga miskin
terhadap fasilitas/lembaga pendidikan dasar seperti sekolah dasar, SMP,
Madrasah,KejarPaket,pendidikanalternatif,dll.
Kegiatan sosial bidang kesehatan, beragam jenis kegiatan di bidang kesehatan
untuk warga miskin (PS2) yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses
informasi, akses fasilitas dan akses layanan kesehatan bagi warga miskin. Selain
itu kegiatan untuk mempermudah/mendekatkan akses warga miskin terhadap
fasilitas/lembaga kesehatan seperti posyandu, bidan desa, dokter, puskesmas,
rumahsakitjugapentinguntukdiperhatikan.
Kegiatan sosial bidang penanggulangan bencana, serangkaian kegiatan yang
dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi bencana atau mengurangi resiko
bencana melalui pengorganisasisan, pembangunan fisik, penyadaran,
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kegiatan ini dapat
berupa:penyediaaninformasi,penyuluhan,pelatihan,gladi,simulasi,dll.
Kegiatansosialbidangpengembangankapasitasseperti:beragamjeniskegiatan
pelatihan, kursus, seminar, lokakarya, penyuluhan, magang kerja, dll, dalam
bingkai penanggulangan kemiskinan yang secara umum bertujuan untuk
memberikan bekal dasar atau meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari
warga miskin kelurahan (PS2). Jenisjenis kegiatan sosial pengembangan
kapasitas adalah sebuah menu terbuka bagi masyarakat, yang menentukan
tentunyaadalahmasalahsosialyangdialamiolehwargamiskin(PS2)yangtelah
diidentifikasisemenjakpelaksanaanRefleksiKemiskinan,PemetaanSwadaya,dan
dirumuskan dalam dokumen PJM Pronangkis kelurahan. Dengan sistem yang
demikian maka sebuah kegiatan sosial yang dipilih harusnya bisa dirunut ulang
asalmuasalnya.
c. KomponenKegiatanEkonomi
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 13
masyarakat sendirilah yang memutuskan apakah akan menggunakan kegiatan
pemberian pinjaman bergulir dalam program penanggulangan kemiskinannya.
Penetapankegiatanpemberianpinjamanbergulirkepadamasyarakatmiskin
diputuskan sendiri oleh masyarakat melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat
(LKM)
Dalam rangka pengembangan konsep TRIDAYA khususnya melalui peningkatan
penghidupan warga miskin dan perempuan yang terhimpun dalam KSM melalui
proses pendampingan dan fasilitas dikembangkan program Peningkatan
PenghidupanMasyarakatberbasisKomunitas(PPMK)
2.1.1 PelaksanaKegiatandanPenerimaManfaat
Komponen
PelaksananKegiatan PenerimaManfaat
Kegiatan
Masyarakatkelurahan/desa
diwilayahPNPMMandiriPerkotaan
Lingkungan KSM/Panitia dimanaminimal80%masyarakat
miskinsebagaipenerimamanfaatan
kegiatanlingkungan
Rumahtanggamiskin
berpendapatanrendahdiwilayah
kelurahan/desasasaranPNPM
Sosial KSM/Panitia MandiriPerkotaa,khususnya
masyarakatmiskinyangtelah
teridentifikasidalamdaftar
masyarakatmiskinPS2
Rumahtanggamiskin
berpendapatanrendahdiwilayah
kelurahan/desasasaranPNPM
Ekonomi KSM MandiriPerkotaa,khususnya
masyarakatmiskinyangtelah
teridentifikasidalamdaftar
masyarakatmiskinPS2
14 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
2.1.2 KetentuanUmumPelaksanaanKegiatanTridaya
a. KegiatanLingkungan
KriteriaPemilihanPrioritasKegiatanLingkungan
(1) Pemilihanprioritaspembangunaninfrastrukturyangakandilaksanakanharus
memenuhikriteriaberikut:
a) Memberikan prioritas untuk memenuhi kebutuhan Infrastruktur bagi
masyarakat miskin yang diusulkan dan disepakati bersama oleh warga
setempat sebagaimana tertuang dalam Dokumen Renta/PJM
Nangkis/RTPLPKelurahan/Desaatauperubahannya;
b) Memberikan prioritas kegiatan infrastruktur yang secara langsung
mempunyai dampak secara kolektif untuk peningkatan sosial, ekonomi
produktifmasyarakatyangpalingoptimalbagiwargamiskin;
c) Memberikan prioritas kegiatan infrastruktur yang merupakan integrasi
antara kebutuhan lokal dengan upaya pengembangan wilayah/kawasan
kelurahan/desa yang lebih luas, seperti kegiatan yang bersifat lintas
wilayah(lintasRTatauRWatauDusun,dst)
d) Memberikan prioritas kegiatan infrastruktur yang menumbuhkan modal
social,kegotongroyonganmasyarakat;
e) Masyarakat/wargapemanfaatbersediamemeliharasaranadanprasarana
yangdibangun;
f) Lahan untuk pembangunan telah tersedia atau dapat disediakan sendiri
olehmasyarakat/pemdatanpamenggunakandanaBLMprogram;
g) Memberikan prioritas pada pembangunan infrastruktur yang
menggunakan teknologi sederhana, sehingga pembangunan dan
pemeliharaannya dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat tanpa
mendatangkankeahlianatauperalatandariluarwilayahsetempat;
h) Tidak bertentangan dengan Kegiatan yang Dilarang oleh program, tidak
menimbulkanDampakNegatif(merusak)terhadapLingkungandanSosial;
i) Tidak mempunyai masalah teknis yang sangat berat/kompleks sehingga
dapatdilaksanakanolehmasyarakatdalamkurunwaktusesuaiketentuan
program;
j) Tidak tumpang tindih dengan yang dibangun oleh pemerintah atau
programlain;
k) Untuk prasarana yang bersifat jaringan, harus terintegrasi dengan
sistem/jaringan pelayanan yang sudah ada (seperti prasarana jalan,
jembatan,drainase,irigasi,persampahan).
l) Untuk usulan prasarana yang memerlukan dukungan (prasarana atau
tenaga bantuan teknis) dari pemda/pihak ketiga lainnya agar dapat
berfungsiataudioperasikanmakahanyadapatdisetujuisetelahadabukti
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 15
16 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 17
b. KegiatanSosial
1) Prinsipprinsippengelolaankegiatansocial
KegiatanSosialwajibmengikutiprinsipprinsipsebagaimanadiaturdalamketentuan
danpedomanyangberlakudalamPNPMMandiriPerkotaan(prinsipprinsipiniakan
dijelaskanlebihlanjutdalamPOBKegiatanSosial)antaralain:
a) Pemberdayaan masyarakat untuk kemandirian masyarakat. Strategi
penanggulangan kemiskinan nasional telah terbagi menjadi 4 klaster, dan
domain PNPM terdapat pada klaster yang kedua yaitu programprogram yang
menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan
pembelajaran,baikterhadapkomunitas,KSMmaupunpenerimamanfaat.
b) Sesuai dengan Kegiatan yang diprogramkan dalam PJM Pronangkis yang
dihasilkanmelaluiPemetaanSwadayadansecararutindireviewmelaluitinjauan
partisipatif
c) BermanfaatlangsungbagiKKMiskinyangtercatatdalamPS2,bukanpemanfaat
tidaklangsung.
d) Mampu menggalang swadaya masyarakat dan merekatkan solidaritas social
dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoringnya. Memastikan KSM Sosial
bukankepanitiaanbarutetapitelahberpengalamanmenjalankanaktivitassosial.
e) Berkelanjutan, artinya bukan kegiatan instant dan berjangka pendek untuk
merespon BLM. Sebab kebutuhan dasar KK miskin yang harus dilayani bersifat
menerus. Halhal yang menjadikan sebuah kegiatan berjangka panjang adalah
kejelasanpengelola,dukunganfinancialdankemitraandenganpihakketiga,baik
SKPDmaupunCSRatausumberlain
f) Mendukung Program Perlindungan Sosial Cluster I seperti Beasiswa miskin,
Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan
Cluster IV Program Serba Murah, seperti Program Rumah Sangat Murah,
Transportasiumummurah,airbersihuntukrakyat,listrikMurahdsb.
g) Membuka Lapangan Kerja dan meningkatkan pendapatan. Kegiatan Sosial yang
membukalapangankerjabaruharuslebihdiprioritaskanpelaksanaannyakarena
bermanfaatdanmemberipemasukankepadabanyakjiwayangditanggungoleh
masingmasing KK miskin. Selain itu kegiatan Sosial juga akan berpotensi
membuka lapangan kerja baru jika terkait dengan mata pencaharian pokok
masyarakat.
h) Berkaitan dengan peningkatan kesehatan otomatis akan meningkatkan Angka
Harapan Hidup sebagamana ditargetkan IPM. Semakin sehat seseorang akan
makin panjang harapan hidupnya, sehingga makin produktif sebagai manusia
sejahtera. Adapun areaarea strategis yang digarap mestinya juga berkaitan
dengan targettarget MDGs seperti memberantas kelaparan (MDGs 1),
mengurangi kematian anak (MDGs 4), meningkatkan kesehatan ibu (MDGs 5),
melawanpenyakitmenularmalariadanHIV(MDGs6),sertamenjagadayadukung
lingkunganhidup(MDGs7)yangsehatsebagaihabitathidupjangkapanjang.
i) berkaitan dengan pendidikan harus mendapatkan prioritas yang sama karena
pendidikanadalahkebutuhanpokokyangharusdipenuhisebagaimana
18 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 19
3) Sumberpendanaan
Sumberpendanaankegiatansocialberasaldari:
a. BLMSosialyangdialokasikandaridanaBLMyangditerimaBKM.
b. Hasilpergulirankegiatanekonomiproduktif.
c. DanaSwadayadanAPBDyangdialokasikanolehSKPDSKPDTeknis
d. DanaAPBNdariprogramprogramsectordalamrangkamemenuhiprogram
perlindungansosial
4) Pelaporanhasilkegiatan
PadatahapiniKSMSosialdituntunmelaporkanapasajayangtelahdikerjakan,baik
laporanprogress,maupunlaporanfinalkegiatan.LaporandisampaikankepadaBKM
melalui UPS. Selain laporan kegiatan, KSM juga melaporkan pengelolaan
keuangannya, baik terkait pemanfaatan dana BLM maupun pemanfaatan dana
swadayaatausumberdanalain.
DidalamLaporanKSMjugadisampaikankegiatantelahmengcoverberapaKKmiskin
dengan memberikan kontribusi apa saja. Pelaporan penting untuk melihat
sejauhmana output dan sasaran kegiatan telah tercapai, sehingga bisa diukur lebih
lanjut dampaknya. Laporan adalah konsumsi public, bukan konsumsi administratif,
sehingga harus dipublikasikan kepada semua pihak, baik melalui penempelan pada
papanpengumumandi5titikstrategismaupunmelaluiberbagaipertemuan.Tahap
pelaporan terdiri dari langkah 10) tahap penyusunan laporan dan 11) sosialisasi
laporan.
c. KegiatanEkonomi(PinjamanBergulir)
Kegiatan ekonomi melalui intervensi pinjaman bergulir dilaksanakan baik dengan
polakonvensionalmaupunpolasyariah,dalamperkembangannyadisampingbersifat
reguler juga diterapkan program lanjutan berupa Peningkatan Penghidupan
Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK). Ketentuan umum dalam pelaksanaan
kegiatanpinjamanberguliradalahsbb:
1) OrganisasiPengelolaPinjamanBergulir
Dalam Pengelola kegiatan Pinjaman Bergulir dilaksanakan oleh Unit Pengelola
Keuangan(UPK)yangmerupakansalahsatuUnitPengeloladari3UnitPengeloladi
bawah BKM/LKM. Adapun kedudukan UPK dalam struktur organisasi BKM disajikan
diGambar1.
20 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
Gambar1:STRUKTURORGANISASILKM/BKM
LKM/BKM
Sekretariat
Pengawas
Masyarakat
UnitPengelolaKeuangan(UPK)dikelolasecaraidealoleh4(empat)personildengan
pembagiantugassebagaiManajer,Petugaspinjaman,PetugasPembukuandanKasir.
Apabila kegiatannya masih relatif kecil UPK minimal dikelola 2 (dua) orang personil
dengantugasManajermerangkapsebagaipetugaspembukuan(Pembuku)danKasir
merangkap sebagai petugas pinjaman. Adapun struktur organisasi UPK secara
lengkap(ideal)danminimaldisajikandiGambar2dan3.
Gambar2:STRUKTURORGANISASIUPK(Lengkap)
Manajer UPK
Petugas
Pembuku Kasir
Pinjaman
KSM/Masyarakat
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 21
Gambar3:STRUKTURORGANISASIUPK(Minimal)
ManajerUPK
Pembuku
KSM/Masyarakat
2) Sasaran
Sasaranutamapelaksanaankegiatanpinjamanberguliradalahrumahtanggamiskin
(berpendapatan rendah) di wilayah kelurahan/desa LKM/UPK berada, khususnya
masyarakatmiskinyangsudahdiidentifikasidalamdaftarmasyarakatmiskinPS2.
Indikatortercapainyasasarantersebutmeliputi:
a) Peminjam berasal dari rumah tangga miskin yang telah diidentifikasi dalam
PJMPronangkisdantelahmasukdalamDaftarPS2.
b) Minimal30%peminjamadalahperempuan
c) Para peminjam dari rumah tangga miskin tersebut telah bergabung dalam
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) khusus untuk kegiatan ini
beranggotakan minimal 5 orang dan telah menggalang tabungan kelompok
minimal3bulanberturutturut.
d) Akses pinjaman bagi KSM peminjam yang kinerja pengembaliannya baik
terjaminkeberlanjutannyabaikmelaluidanaBLMmaupunmelaluidanahasil
chanellingdengankebijakanpinjamanyangjelas
e) TambahanKhususSasaranbagikegiatanPMPKadalah:
Memilikikegiatanproduktifyangberpotensidikembangkan(prospektif)
KSM Ekonomi. Jenis usaha sektor jasa maupun produksi yang prospektif
pemasarantinggidanmelibatkanwargamiskin.
KSM Lingkungan. Memiliki kegiatan produktif seperti pembuatan batu
bata/batako, berpengalaman membangun sarana produksi atau instalasi
lingkungan yang mendukung produksi/penghidupan (pasar lokal/kios),
prasaranalimbahusahadll.
KSM Sosial. Pernah melakukan pelatihan kerja, magang, dan tindaklanjut
usahanyaberkelanjutan
22 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
BagiKSMyangmemilikikegiatandanabergulirpernahmendapatkanpinjaman
dari UPK atau lembaga keuangan lain dengan tingkat pengembalian pinjaan
>90%.
BagiKSMbentukanbarudariwargamiskinyangberasaldaribeberapaKSDM
yang memiliki usaha sejenis, aneka usaha atau memiliki potensi untuk
membentukKelompokUsahabersama(Kube)
3) Pendekatan
4) PrinsipPrinsip
Beberapaprinsipdasardalampemberianpinjamanberguliryangperlumendapat
perhatiandariLKM/UPKantaralainadalah:
a) Dana BLM yang dialokasikan untuk kegiatan pinjaman bergulir adalah milik
masyarakatkelurahan/desasasarandanbukanmilikperorangan;
b) Tujuandipilihnyakegiatanpinjamanberguliradalahdalamrangkamembantu
programpenanggulangankemiskinandanolehkarenanyaharusmenjangkau
warga masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran utama PNPM Mandiri
Perkotaan
c) Pengelolaan pinjaman bergulir berorientasi kepada proses pembelajaran
untuk penciptaan peluang usaha dan kesempatan kerja, peningkatan
pendapatanmasyarakatmiskin,sertakegiatankegiatanproduktiflainnya;
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 23
24 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 25
Tabungan,merupakansalahsatukegiatanekonomiKSMmaupunUPKdalam
rangkamemperkuatmodalsendirimenujukeberlanjutandankesejahteraan
masyarakatmaupunlembaga.
Besar Pinjaman/Pembiayaan, mempertimbangkan keterbatasan dana BLM
PPMK, UPK dalam memberikan pinjaman bergulir PPMK adalah sesuai
kelayakan proposal yang diajukan KSM dengan ketentuan maksimum
Rp.30.000.000 untuk setiap KSM dan maksimum Rp.5.000.000 untuk setiap
anggotaKSM.
Jasapinjaman,sebesar1%3%perbulandihitungdaripokokpinjamanmula
mula(besarpinjamanyangditerima)
Jangka Waktu Pinjaman dan Frekuensi Pinjaman, disesuaikan dengan
kondisi usaha peminjam berdasarkan kelayakan usaha dan kemampuan
membayarkembali.
Angsuran Pinjaman, dapat dilakukan berdasarkan perputaran dan
kemampuan usaha KSM, yaitu pembayaran dengan cara harian, mingguan,
bulanan, atau musiman seperti peternakan, perikanan, pertanian,
perkebunandll.
c) PinjamanPolaSyariah
BKM/LKMmenetapkanpelayananpinjamanpolasyariah,apabilamasyarakat
menghedakipelayananpinjamanbergulirdenganpolasyariah
Adapunjenisjenispembiayaandenganpolasyariahadalahsbb:
Pembiayaandenganprinsipbagihasil
Al Mudharabah. Merupakan perjanjian antara penanam dana dan
pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan
pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang
telahdisepakati.
AlMusyarakah.Merupakanperjanjiandiantarapemilikdana/modaluntuk
mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan
pembagian keuntungan diantara pemilik dana/modal berdasarkan nisbah
yangtelahdisepakati.
Pembiayaandenganprinsipjualbeli
Al murabahah. Merupakan perjanjian jual beli antara pemberi pinjaman
dan peminjam membeli barang yang diperlukan oleh peminjam dan
kemudianmenjualnyakepadapeminjamyangbersangkutansebesarharga
perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang disepakati pemberi
pinjamandenganpeminjam.
Baiassalam.Merupakanperjanjianjualbelibarangdengancarapemesanan
dengansyaratsyarattertentudanpembayaranhargaterlebihdahulu.
26 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 27
28 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 29
3.1 TahapanPelaksanaanUmumKegiatanLingkungan
Secara umum mekanisme pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana & prasarana,
mencakup 3 tahapan utama, yaitu a). Tahap Perencanaan Teknis, b). Tahap
Pelaksanaan Pembangunan (Konstruksi/Fisik) dan c). Tahap Pasca Konstruksi
(Operasi/Pemanfaatan & Pemeliharaan). Masingmasing tahapan mencakup lingkup
kegiatansebagaiberikut:
1) TahapPerencanaanTeknis
Perencanaan teknis infrastruktur program PNPM Mandiri Perkotaan secara
sederhana merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyusun
rencanaopersional/pelaksanaanpembangunaninfrastruktursecararinci/detilyang
dilakukan oleh masyarakat sebelum melaksanakan tahapan pembangunan
fisik/konstruksi.
Sasaran perencanaan teknis pelaksanaan kegiatan infrastruktur ini adalah
masyarakat mampu menyusun rencana teknis pelaksanaan pembangunan
infrastruktur yang dapat menjamin terwujudnya infrastruktur yang diinginkan
sesuai dengan ketentuan, kriteria/standar teknis bangunan (mutu yang
dipersyaratkan), dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien serta dapat
bermanfaatsecaraberkelanjutan.Adapunukurandanstandarkeluaranyangingin
dicapaiadalah:
Jenis Kegiatan yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
sebagaimana yang tercantum dalam dokumen perencanaan pembangunan
yang telah disepakati oleh masyarakat secara bersama (Renta/PJM
Pronangkis/RTPLP);
Luaslahanyangdiperoleh/tersedia,sesuaikebutuhanbangunanyangdantidak
menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat (pemilik lahan dan warga
sekitarnya);
Tersedianyarencanateknisbangunan(Desain/Gambar,SpesifikasiTeknis)yang
memenuhi kriteria/standar teknis bangunan yang sudah ditetapkan oleh
instansiteknissepertiPU;
Tersedianyarencanateknispengamanandampaklingkungandansosialsesuai
ketentuanpembangunanyangberlaku;
Tersedianya rencana biaya pembangunan yang efisien (termasuk tidak
menimbulkanbiayatinggiatausesuaidengankebutuhankegiatandilapangan);
Tersedianya rencana waktu pelaksanaan pembangunan yang efektif (dapat
dicapai, termasuk tidak melampaui batas waktu yang ditentukan oleh
program);
Tersedianya rencana pengadaan yang sesuai dengan metode pengadaan yang
telahditetapkanprogram.
Adanya Komitmen warga penerima manfaat untuk memelihara bangunan
secarabersamasama;
TersedianyaDokumenProposalPelaksanaanKegiatanInfrastrukturyangbenar
danlengkapsesuaisubstansiyangdipersyaratkanprogram;
30 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PELAKU
No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN
UTAMA
1 Penyediaan Lahan Tersedia lahan yang sesuai kebutuhan
bangunan yang diinginkan (dan mendukung
tercapainya mutu/manfaat bangunan);
Pemilik/warga yang terkena dampak
pembangunan termasuk penduduk asli
disekitarnya, terlibat dalam proses
pengambilan keputusan dan memahami
UPL/TPP/KSM
sepenuhnya konsekuensi/akibat-akibat
penyediaan lahan tersebut bagi dirinya;
Kepuasan pemilik/warga yang terkena
dampak atas terselesaikannya persyaratan-
persyaratan atau tuntutan yang diinginkan,
seperti kompensasi/ganti rugilainnya (bila
ada);
2 Survey Teknis Tersedia data/informasi kondisi/situasi awal
Prasarana, termasuk lokasi pembangunan infrastruktur yang KSM/TPP
photo Kondisi Awal (0%) sebenarnya
3 Survey Swadaya Adanya kontribusi keswadayaan masyarakat
Masyarakat (tenaga kerja/Bahan/Alat, konsumsi) untuk
KSM
memenuhi kebutuhan pelaksanaan
pembangunan infrastruktur
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 31
PELAKU
No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN
UTAMA
4 Survey Harga Satuan Tersedianya data/informasi harga satuan dasar
upah/bahan /alat, minimal pada 3 toko/pemasok KSM
setempat/terdekat
5 Survey Calon Tenaga Tersedianya calon tenaga kerja sesuai kualifikasi
Kerja dan kebutuhan pekerjaan yang akan KSM
dilaksanakan
6 Kesepakatan Swadaya Disepakatinya rencana/target swadaya
masyarakat yang akan dikontribusikan dalam
UPL/TPP/KSM
pelaksanaan kegiatan pembangunan
Infrastruktur;
7 Kesepakatan Harga Disepakatinya harga satuan tiap jenis tenaga
kerja, bahan/alat yang dibutuhkan dalam
UPL/TPP/KSM
pelaksanaan kegiatan pembangunan
infrastruktur
8 Penyusunan Desain, Adanya Gambar perencanaan Teknis &
Gambar Teknis & Spesifikasi Teknis sebagai persyaratan mutu
Spesifikasi Teknis. sesuai kriteria dan persyaratan teknis bangunan.
Khusus untuk kegiatan Khusus untuk kegiatan PLPBK ditambah produk
UPL/TPP/KSM
ND, termasuk RKS Contoh Bentuk Propsal untuk acuan KSM,
untuk Pengadaan Pihak termasuk RKS untuk Pengadaan Pihak Ketiga
Ketiga (bila ada). (bila ada).
32 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PELAKU
No URAIAN KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN
UTAMA
realistis dan tidak melampaui batasan yang telah
ditetapkan oleh program;
14 Rencana Pengadaan Diperolehnya rencana pengadaan kebutuhan
yang akan dilakukan oleh KSM Pelaksana
KSM
kegiatan, sesuai dengan persyaratan
pengadaan program;
15 Organisasi & Tim Adanya struktur organisasi dan Tim Pelaksana
Pelaksana Lapangan kegiatan dilapangan; KSM
UntukkegiatanPLPBK/ND,makakegiatanperencanaanteknismenjaditanggungjawabdari
UPL yang dalam menjalankan tugastugasnya dibantu oleh Tim Pelaksana Pembangunan
(TPP).Danuntukpelaksanaankegiatanperencanaanteknisbolehdibantuolehpihakketiga
Konsultan/Tenaga Ahli Perencana Teknis. Selanjutnya hasil perencanaan teknis tersebut
menjadidasar/acuanbagiKSMuntukmenyusunProposalPelaksanaanKegiatan.Sedangkan
untuk kegiatan Reguler/BLM Reguler, proses perencanaan teknis dilakukan secara
terintegrasidenganpenyusunanProposalpelaksanaankegiatanolehKSMcalonpelaksana
pembangunanpekerjaan(fisik).
ProdukKegiatan
Produk/hasil kegiatan perencanaan infrastruktur pada dasarnya berupa data/informasi
kegiatan dan Rencana Kerja hasil perencanaan teknis untuk pelaksanaan pembangunan
infrastruktur,sekurangkurangnyamencakupdata/dokumenberikut:
a) Gambaranumumkegiatanyangakandilaksanakan;
b) Data Pernyataan Kontribusi Lahan yang telah disetujui oleh pemiliknya,
termasukPersetujuanPemdaterkaitperubahanlahan(bilaada);
c) Desain/Gambargambarperencanaan&SpesifikasiTeknis;
d) Daftar Keswadayaan Masyarakat yang telah disepakati berdasarkan hasil survey
investigasi;
e) Daftar Harga Upah/Bahan/Alat yang telah disepakati berdasarkan hasil survey
minimal3Toko/pemasok;
f) Daftar Calon Tenaga kerja yang telah disepakati berdasarkan hasil survey
investigasi;
g) RencanaPengamananDampakLingkungan&Sosial;
h) DaftarKuantitasPekerjaan;
i) PerhitunganRABPelaksanaanPekerjaan;
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 33
j) JadwalPelaksanaanPekerjaan;
k) StrukturOrganisasi&TimPelaksanaPekerjaan;
l) RencanaPengadaanBahan/Alat;
m) PernyataanKesanggupanO&Polehmasyarakat
Untuk kegiatan infrastruktur kelurahan Reguler maka keseluruhan data/dokumen
tersebut menjadi satu kesatuan dalam satu buku Dokumen Proposal Usulan Kegiatan
KSM sedangkan untuk kegiatan PLPBK maka data/dokumen tersebut boleh disusun
dalam buku yang terpisah, sekurangkurangnya : Buku Hasil Perencanaan Teknis dan
bukuProposalUsulanKegiatanKSM.
2) TahapPelaksanaanPembangunanInfrastruktur(TahapKonstruksi)
Setelahsemuarencanadisusun,organisasitelahditetapkan,orangorangtelahditunjuk
dan memahami tugas dan tanggungjawabnya, maka tahap selanjutnya adalah
pelaksanaan pembangunan. Sasaran proyek pembangunan Infrastruktur adalah
mewujudkan infrastruktur yang diinginkan sesuai dengan ketentuan, kriteria/standar
teknis bangunan (mutu yang dipersyaratkan) dalam kurun waktu tertentu dan biaya
yang telah ditetapkan (direncanakan) serta dapat bermanfaat secara berkelanjutan.
Secararincisasaraninimeliputi:
Terwujudnya bangunan yang memenuhi atau sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang berlaku, standar/persyaratan teknis bangunan yang sudah ditetapkan, yaitu
menjamin keselamatan (keamanan/kenyamanan dan kesehatan masyarakat yang
menggunakannya) dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sosial
masyarakatdanpelestarianlingkungan(TepatMutu);
Terwujudnya bangunan dalam kurun waktu yang sesuai dengan jadwal yang
ditentukan/direncanakan(TepatWaktu);
Terwujudnya bangunan sesuai dengan biaya yang telah ditentukan/direncanakan
(TepatBiaya);
Terwujudnya akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pembangunan (Tertib
Administrasi&Keuanganproyek);
Berfungsinya Organisasi Pengelola O&P dan atau berjalannya kegiatan Operasi &
Pemeliharaanprasaranadari,olehdanuntukmasyarakatsehinggabangunandapat
bermanfaat secara terus menerus bagi masyarakat (berkesinambungan atau
berkelanjutan);
Adapunukurandanstandarkeluaranyangingindicapaiadalah:
Jumlah jenis pekerjaan konstruksi (baik pekerjaan bangunan utama maupun
kelengkapan bangunan) yang dilaksanakan, minimal sesuai dengan jenis pekerjaan
yangtelahditetapkan/direncanakan;
Volume setiap jenis pekerjaan yang dilaksanakan minimal sesuai dengan volume
yangtelahditetapkan/direncanakan;
Kualitas setiap jenis pekerjaan yang dilaksanakan minimal sesuai dengan kualitas
yangdipersyaratkansebagaimanayangtelahditetapkan/direncanakan;
34 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
Jangkawaktupenyelesaiaankeseluruhanpekerjaan(proyek)minimalsesuaidengan
waktuyangtelahdirencanakan;
Jumlah Biaya penyelesaiaan keseluruhan pekerjaan (proyek) sesuai dengan biaya
yangtelahdirencanakan;
Jumlah kegiatan pengamanan dampak sosial dan lingkungan yang dilaksanakan
minimal sesuai dengan kegiatan pengamanan dampak sosial dan lingkungan yang
telahdirencanakan;
Cara pengadaan barang/Jasa pelaksana pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan
carapengadaanyangtelahditetapkan/direncanakan;
Progrespelaksanaanproyekdanpemanfaatandanatelahmencapai100%(selesai);
Jumlah jenis administrasi dan pelaporan kegiatan/keuangan yang dibuat oleh
Pelaksana Pekerjaan sesuai dengan standar administrasi yang ditetapkan program
dandiarsipkandenganbaik;
Berita Acara terbentuknya Organisasi O&P ditingkat masyarakat, termasuk
disepakatinyaRencanaKerja&sumberpembiayaanO&Pprasaranayangdibangun;
Mekanisme pelaksanaan pembangunan infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan secara
umum meliputi 2 tahap kegiatan : a). persiapan dan b). pelaksanaan
pembangunan/Konstruksi,berikut:
a. PersiapanPelaksanaanKonstruksi,meliputikegiatan:
a) Pembentukan/Pengembangan Organisasi Pengelola O&P prasarana (termasuk
rencanakerjadanaturanmainnya);
b) PenandatanganSuratPerjanjianKerjasama/SuratPerjanjianPemanfaatanDana
Lingkungan(SPPDL);
c) Musyawarah/RapatPersiapanPelaksanaanKonstruksi(MP2K);
d) Coaching/PelnguatanTeknisdanAdministrasibagiKSM;
e) Pembuatan&PemasanganPapanNamaKegiatandilokasiproyek;
b. PelaksanaanKonstruksi:
Pada tahap ini, dilaksanakan kegiatankegiatan pembangunan infrastruktur dan
pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatankegiatan tersebut. Kegiatankegiatan
yangdilakukanpadatahapinimeliputi:
a) PencairanDana;
b) MobilisasiTenagaKerja/Bahan/Alat;
c) MusyawarahPengadaanBahandanAlat(bilaada),khususuntukkegiatanyang
dilaksanakanolehmasyarakat;
d) PraktekKerjaLapanganbagiKSM;
e) Pelaksanaankegiatanpembangunanfisik;
f) SupervisikegiatanKonstruksi;
g) MembuatAdministrasi/LaporanHarian,MingguandanKemajuanPekerjaan;
h) MembuatDokumentasi(Photophoto)kondisi50%,100%;
i) PemantauanDampakLingkungankondisi50%,100%;
j) MelakukanRapatEvaluasiKemajuanMingguanLapangan;
k) Pelaksanaan Pemeriksaan/Sertifikasi & Membuat Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan(BAP2)danSP3;
l) PembuatanLaporanPertanggungjawabanPelaksanaanKegiatanKSM;
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 35
36 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 37
38 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 39
3.2.TahapanPelaksanaanKegiatanSosial
a. Perencanaan
Pelaksanaan Kegiatan terdiri dari Tahap Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan
Evaluasi serta Keberlanjutan. Pada Tahap perencanaan, kegiatan sosial
disosialisasikan kepada masyarakat bukan hanya dalam arti sempit, tapi juga dalam
artiluas.Kegiatansosialdalamartiluasmeliputiseluruhprosespemberdayaandalam
PNPM Mandiri Perkotaan sebagai gerakan sosial. Di dalam proses pemberdayaan
tersebut terdapat input, proses dan output. Pada fase input, terdapat aktivitas
sosialisasidanpeningkatankapasitas melalui pelatihandancoachingyangditujukan
kepada BKM, UPS dan KSM Sosial, yaitu : 1) Sosialisasi Pengelolaan Kegiatan Sosial,
2)BimbingandanpendampingankepadaBKMdanUPS,3)Pembangunan/penguatan
KSM Sosial, 4) Pendampingan KSM Sosial untuk penyusunan Usulan Kegiatan dan
Pelaporan, 5) KSM Sosial menyusun kegiatan 6) Verifikasi UPS dan BKM terhadap
usulanKSMSosial,7)PencairandanakeKSMSosial.Substansipentingdalamiattahap
perencanaanadalahmemposisikankegiatansosialsebagaikomponenprogramyang
terintegrasi dengan kegiatan lingkungan dan ekonomi produktif dalam rangka
mengembangkankapasitasmanusiadanmasyarakatberkesinambungan.
40 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
b. TahapPelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah bagian terpenting dalam kegiatan sosial karena
mewujudkan rencana ke dalam tindakan hingga terlihat seberapa jauh tindakan
menimbulkanperubahanyangdiharapkandanseberapabesardirasakanmanfaatnya
oleh KK Miskin. Pada tahap pelaksanaan dapat dilihat swadaya dan kepedulian
masyarakat terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan. Pada tahap ini juga dapat
dicermati sejauhmana kegiatan mampu menggalang mitra strategis yang
membuatnya berkelanjutan. Tahap pelaksanaan tersebut dapat dilakukan sebelum
atau setelah pencairan dana BLM kepada KSM Sosial, sehingga kegiatan sosial tidak
tergantung pada dana BLM yang dicairkan tetapi pada kesiapan masyarakat
menjalankan kegiatan yang direncanakan, baik dengan maupun tanpa dana BLM
sebagaimana tertuang dalam PJM Pronangkis. Pada tahap pelaksanaan juga dapat
dicek partisipasi, seberapa banyak pihak yang terlibat. Pada tahap pelaksanaan
terdapat dua hal utama pada langkah ke 8 dan 9, yaitu 8) Tahap Persiapan
Pelaksanaandan9)TahapPelaksanaankegiatansosialolehpanitia.
c. PengendaliandanEvaluasi
PadatahapiniKSMSosialdituntunmelaporkanapasajayangtelahdikerjakan,baik
laporan progress, maupun laporan final kegiatan. Selain laporan kegiatan, KSM juga
melaporkanpengelolaankeuangannya,baikterkaitpemanfaatandanaBLMmaupun
pemanfaatan dana swadaya atau sumberdana lain. Di dalam Laporan KSM juga
disampaikan kegiatan telah mengcover berapa KK miskin dengan memberikan
kontribusiapasaja.Pelaporanpentinguntukmelihatsejauhmanaoutputdansasaran
kegiatantelahtercapai,sehinggabisadiukurlebihlanjutdampaknya.Laporanadalah
konsumsipublic,bukankonsumsiadministratif,sehinggaharusdipublikasikankepada
semuapihak,baikmelaluipenempelanpadapapanpengumumandi5titikstrategis
maupunmelaluiberbagaipertemuan.Tahappelaporanterdiridarilangkah10)tahap
penyusunanlaporandan11)sosialisasilaporan.
Selengkapnya proses dan mekanisme pelaksanaan kegiatan sosial tertuang dalam
tabel berikut ini. Untuk diketahui, tabel berikut ini juga termuat dalam Pedoman
OperasiBaku(POB)KegiatanSosial,yaitu:
1) Sosialisasipengelolaankegiatansocial
no Kegiatan/Tujuan Pelaku Output
Lakukan persiapan sebelum melakukan
kegiatan sosialisasi, seperti menyiapkan Pelaksana :
bahan sosialisasi, koordinasi dengan Fasilitator
1 Bahan sosialisasi
Lurah/Kades dan BKM/LKM, menetapkan kelurahan
peserta yang akan diundang, waktu yang
tepat, susunan acara, dll.
Laksanakan sosialisasi sesuai jadwal yang Pelaksana : Daftar hadir
telah disepakati dengan pokok-pokok Lurah/Kades sosialisasi dan
pesan yang perlu untuk dipahami oleh catatan proses
2
peserta adalah : Peserta : tanya jawab
BKM/LKM+UPS
Penjelasan tentang tujuh prinsip-
relawan(KBK),
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 41
42 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 43
44 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 45
46 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
3.3.TahapanPelaksanaanKegiatanPinjamanBergulir
Bagi LKM/BKM yang memutuskan untuk mengelola pinjaman bergulir ada beberapa
Tahapan kegiatan yang harus dilakukan yang meliputi tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap terminasi. Di bawah diuraikan kegiatan strategis yang perlu
dilakukanpadasetiaptahap.
Tahapan pelaksanaan kegiatan ekonomi (pinjaman bergulir) dibagi dalam tiga tahap
yaknitahappersiapan,tahappelaksanaandantahapterminasi.
a) TahapPersiapan
Tahap persiapan pada dasarnya adalah menyiapkan para pelaku terkait agar
memahami konsep pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir dalam PNPM MP.
Tahappersiapaninitidakberdirisendirimelainkanparaleldanterintegrasidengan
langkahlangkahpersiapanyangdilakukanolehprogram(Tabel3.3.1).
Tabel3.3.1.ProsesKegiatanTahapPersiapan
NO. KEGIATAN PELAKU HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Penyampaian konsep pelaksanaan KMP dan Kesamaan persepsi/
pinjaman bergulir dalam berbagai KMW pemahaman dari para pelaku
lokakarya/orientasi, baik di tingkat dalam konsep program
nasional, propinsi, kab/kota, maupun pinjaman bergulir
kecamatan/kelurahan
2. Tim pinjaman bergulir baik di tingkat PIMPRO Tersedia tenaga ahli yang
KMP maupun KMW telah ada dan kompeten untuk kegiatan
siap menjalankan tugasnya pinjaman bergulir
3. Identifikasi kebutuhan kegiatan LKM Diketahui ada / tidak adanya
pinjaman bergulir yang tercermin kebutuhan kegiatan pinjaman
dalam PJM/Pronangkis bergulir di satu kelurahan
4. Pengujian kelayakan untuk KMW, LKM/UPK, KSM-KSM,
LKM/UPK, KSM, dan anggotanya Relawan, anggota memenuhi kriteria
Fasilitator, kelayakan
UPK
5. Pelatihan orientasi program ekonomi Askorkot LKM siap melaksanakan
(pinjaman bergulir) untuk LKM dan atau program ekonomi (pinjaman
Fasilitator bergulir)
6. Pelatihan dasar kegiatan pinjaman Askorkot Pengawas siap melaksanakan
bergulir , pembukuan dan dan atau tugas pengawasan UPK
pengawasan untuk Pengawas UPK Fasilitator
7. Pelatihan dasar pengelolaan Fasilitator UPK siap melaksanakan
pinjaman bergulir bagi calon manajer program pinjaman bergulir
UPK dan petugas UPK
8. Pelatihan dasar pinjaman bergulir LKM, KSM siap berfungsi sebagai
dan pembukuan sederhana bagi Fasilitator, instrumen pelaksanaan
KSM calon penerima pinjaman. Relawan. kegiatan ekonomi (pinjaman
bergulir).
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 47
b) TahapPelaksanaan
48 PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan)
c) TahapTerminasi
SecaraoperasionalpelaksanaankegiatanpinjamanbergulirdiaturdalamPetunjukTeknis
PinjamanBergulir,PPMKdanSyariah.
PEDOMANTEKNISKegiatanTridaya(Sosial,EkonomidanLingkungan) 49
KANTOR PUSAT
JL. Pattimura No.20 Kabayoran Baru
Jakarta Selatan, Indonesia - 12110
KANTOR PROYEK
Jl. Penjernihan 1 No. 19 F Pejompongan
Jakarta Pusat Indonesia - 10210
PENGADUAN
P.O. BOX 2222 JKPMT
SMS 0817 148048
e-mail : ppm@pnpm-perkotaan.org
www.p2kp.org | www.pnpm-perkotaan.org