Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP) dan
Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)
F.3. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana
(KB) Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pembimbing:
dr. Usdarwati
NIP. 196103121989032002
Disusun Oleh :
dr. Audra Firthi Dea Noorafiatty
Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan Kalisari
Jakarta Timur 2015 Kode Kegiatan : F.3. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana (KB) Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
LATAR ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik
BELAKANG bagibayiyangbersifatalamiah.ASImengandungberbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberianASIsecaraEksklusifsaja,tanpatambahancairan sepertisusuformula,jeruk,madu,airteh,airputih,dantanpa tambahanmakananpadatsepertipisang,pepaya,bubursusu, biskuit,buburnasidannasitim,kecualivitamin,mineraldan obat. Perilaku pemberian ASI Eksklusif adalah menyusui sesuaikebutuhanbayitanpadijadwalatausetiapkalibayi meminta(ondemand),memberikanASIhanyasampaiusia6 bulan. Pemberian makanan tambahan pada bayi merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan gizi bayi sehingga bayi dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pemberian makanan tambahan pada bayi adalah pemberian makanan atau minuman yang mengandung zat gizi pada bayi atau anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi setelah pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif Pemberian makanan tambahan pada bayi harus dilakukan secara bertahap untuk mengembangkan kemampuan bayi mengunyah, menelan, dan mampu menerima bermacam-macam bentuk makanan yaitu dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek, dan akhirnya makanan padat. PERMASALAHAN DampakdaripemberianASIyangkurangadekuatakan berpengaruh juga pada angka kematian ibu dan angka kematianpadabayi. Survei yang dilaksanakan oleh UNICEF pada tahun 2008, tingkat pendidikan SD memberikan ASI Eksklusif hanya 1 bulan, tingkat pendidikan SMP memberikan ASI Eksklusif hanya 3 bulan, tingkat pendidikan SMA memberikanASIEksklusifhanya5bulan,tingkatpendidikan PerguruanTinggimemberikanASIEksklusifhanya6bulan. Sehinggaproporsi pemberian ASIpadabayikelompok usia0bulansebesar73,1%,usia1bulan63%,usia2bulan 45%,usia3bulan36%,usia4bulan19%,usia5bulan12%, usia 6 bulan 6%, dan bayi yang tidak disusui sama sekali lebih dari 5% atau sekitar 200.000 bayi. Dengan bertambahnya usia bayi terjadi penurunan pola pemberian ASIsebesar1,3kaliatausebesar77,2%. Sejak tahun 2006, World Health Organization (WHO) mencatat jumlah ibu yang memberi makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) di bawah usia 2 bulan mencakup 64% total bayi yang ada, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-6 bulan. Dari penelitian terhadap 900 ibu di Jakarta diperoleh fakta bahwa yang memberikan MP-ASI pada bayi umur 4 bulan sekitar 55%. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tidak pernah mendapatkan informasi khusus tentang MP-ASI (Depkes RI, 2006). URAIAN 1. Jenis Kegiatan KEGIATAN Jenis kegiatan yang akan dilakukan adalah melakukan penyuluhan mengenai osteoporosis. 2. Materi Kegiatan Materi yang disampaikan : 1. Pengertian ASI eksklusif 2. Komposisi ASI 3. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi 4. Cara menyusui yang baik dan benar 5. Cara menyimpan ASI 6. Manfaat perawatan payudara 7. Cara melakukan perawatan payudara 8. Pemberian makanan tambahan sesuai usia balita PELAKSANAAN Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 17 dan 25 (Waktu, tempat, Februari 2015, tempat penyuluhan di Posandu RW 02 dan 07 dan rangkaian kelurahan kalisari. Adapun materi penyuluhan yang telah kegiatan). disampaikan : 1. Pengertian ASI eksklusif 2. Komposisi ASI 3. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi 4. Cara menyusui yang baik dan benar 5. Cara menyimpan ASI 6. Manfaat perawatan payudara 7. Cara melakukan perawatan payudara 8. Pemberian makanan tambahan sesuai usia balita Diharapkan hasil dari penyuluhan bisa dipahami bagi para ibu warga RW 02 dan 07 Kelurahan Kalisari sehingga bisa diterapkan agar anaknya mendapatkan ASI eksklusif 6 bulan dan mendapat semua manfaat kandungan ASI secara maksimal. Diharapkan juga dengan ASI eksklusif 6 bulan ini dapa meningkat imunitas balita sehingga angka kesakitan balita dapat menurun. Diharapkan pula para ibu dapat menerapkan pemberian makanan tambahan sesuai usia balita dan memenuhi asupan gizi balita sehingga menghasilkan generasi penerus yang cerdas dan sehat. MONITORING Monitoring dan evaluasi dapat dilihat dari DAN EVALUASI meningkatnya ibu yang memberikan ASI Eksklusif, turunnya angka kesakitan pada bayi dan turunnya prevalensi terjadinya gizi kurang ataupun gizi buruk pada anak. Selain peranan orang tua yang sangat penting dalam kecukupan dan kesesuaian gizi anak, peranan dari kader kesehatan dan tenaga kesehatan juga sangat penting untuk memantau, mengedukasi dan menyemangati terus para ibu agar tetap memberikan ASI eksklusif kepada anaknya dan memberikan makanan pendamping ASI sesuai dengan usia. Komentar/Umpan Balik: