NRP :144020330
Kelas :14 AK F
Keuangan Syariah)
syariah.
transaksi syariah.
Sejarah KDPPLKS
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27 Juni 2007 dan masih
Transaksi syariah berlandaskan pada paradigma dasar bahwa alam semesta dicipta
oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup
bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material
akuntabilitas dan nilai illahiah yang menempatkan perangkat syariah dan akhlak
sebagai parameter baik dan buruk, benar dan salahnya aktivitas usaha. Paradigma
ini akan membentuk integritas yang membantu terbentuknya karakter tata kelola
yang baik (good governance) dan disiplin pasar (market discipline) yang baik
manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan
(transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan stakeholder
entitas yang melakukan transaksi syariah. Akhlak merupakan norma dan etika
yang berisi nilai-nilai moral dalam interaksi sesama makhluk agar hubungan
(tahaluf).
1) Riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan jenisnya, baik riba nasiah
maupun fadhl);
lingkungan);
5) Haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta aktivitas
manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta
dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis
didapatkan tidak hanya difokuskan pada pemegang saham, akan tetapi pada
semua pihak yang dapat merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi.
suku, agama, ras dan golongan, sesuai dengan semangat kerahmatan semesta
Implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigm dan asas transaksi syariah
1. transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
(thayib);
3. uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan
sebagai komoditas;
4. tidak mengandung unsur riba;
9. tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money) karena
keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang
melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al ghunmu bil
10. transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta
untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga tidak
diperkenankan
menggunakan standar ganda harga untuk satu akad serta tidak menggunakan
11. tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun
Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian
laporan keuangan bagi para penggunanya. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk
digunakan sebagai acuan bagi :
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum; dan
syirkah temporer, pemilik dana titipan, pembayar dan penerima ZIS &wakaf,
4. Informasi lain
Asumsi Dasar
1. Dasar Akrual
Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang
bersangkutan.
2. Kelangsungan Usaha
1. Dapat Dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan
Sesuai karakteristik maka laporan keuangan entitas syariah antara lain meliputi:
komersial:
sosial:
1. Biaya Historis
2. Biaya Kini
3. Nilai Realisasi/penyelesaian
sebesarnilai terendah dari biaya historis atau nilai realisasi bersih (lower of cost or
net realizable value), atau akuntansi dana pensiun menilai aset tertentu