Anda di halaman 1dari 1

Penentuan kekeruhan dengan metode jar (metode merujuk penelitian Risdianto, 2007)

Koagulasi dilakukan dengan menggunakan pengaduk digital yang dapat diketahui kecepatan
putarannya (rpm).
2 gelas piala diisi dengan 500 ml air (sungai code) kemudian diatur nilai pH suspensi dengan
penambahan NaOH 10% untuk mencapai nilai pH yang diinginkan, sedangkan
Untuk menurunkan nilai pH digunakan HCl 3%.
Variasi nilai pH untuk masing-masing gelas piala adalah 6 dan 8.
Selanjutnya ditambahkan koagulan PAC sebanyak 0.2 ml dan 0.4 ml ke dalam masing-masing
gelas piala tersebut.
Pengadukan cepat selanjutnya dilakukan pada putaran 200 rpm selama 1 menit dan
dilanjutkan dengan pengadukan lambat 50 rpm selama 15 menit.
Pengadukan dihentikan, lalu didiamkan selama 30 menit.
Air hasil proses koagulasi diambil pada bagian yang paling jernih dan ditentukan tingkat
kekeruhannya menggunakan turbidimeter.
Penurunan nilai pH pada masing-masing perlakuan selanjutnya diukur menggunakan pH
meter.
A
2 gelas piala diisi dengan 500 ml air (sungai code) kemudian diatur nilai pH nya dengan
penambahan NaOH 10% untuk mencapai nilai pH yang diinginkan, sedangkan untuk
menurunkan nilai pH digunakan HCl 3%.
Variasi nilai pH untuk masing-masing gelas piala adalah 6 dan 8.

Dafpus :

Risdianto D. 2007. Optimisasi proses koagulasi flokulasi untuk pengolahan air limbah industri jamu.
Studi kasus: PT Sido Muncul [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai