PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya praktikum ini adalah :
1). Mengetahui keragaman dan dominasi plankton yang ditemukan.
2). Dapat mengetahui hubungan antara plankton dengan keadaan parameter
perairan.
3). Dapat mengerti konsep perhitungan indeks Margalef dan indeks Heterogenitas.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah :
1). Mahasiswa dapat melakukan identifikasi plankton.
2). Mahasiswa dapat menentukan kualitas perairan melalui kelimpahan plankton.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masukkan air 100L kedalam Plankton net menggunakan ember
Lakukan 3 kali pengulangan
Selanjutnya sampel yang sudah dimasukkan kedalam botol sampel ditetesi
formalin 4 % untuk diawetkan
Simpan sampel dalam lemari pendingin
Masukkan kertas indikator pH kedalam sampel
Amati perubahan warna yang terjadi
Teteskan air sampel ke prisma pengukuran, lalu tutup penutupnya
Arahkan hand refractometer kearah cahaya
Baca hasil skala yang dihasilkan alat hand refractometer
Tandai tali dengan jarak 1 m dari ujung floating dradge. Pegang tali yang telah
ditandai kemudian lepaskan perlahan bersamaan dengan waktu mulai stopwatch
yang searah dengan kompas
Setelah floating dradge bergerak sejauh jarak yang ditentukan matikan
stopwatch
Catat waktu pergerakan serta arah dari arus
Tentukan D1 dimana Secchi disk masih terlihat jelas, D2 dimana posisi Secchi
disk terlihat samar-samar, dan Z dimana posisi secchi
Catat kedalaman D1, D2, dan Z
3.3.2 Cara Kerja di Laboratorium
Siapkan laptop dan mikroskop untuk mengolah data
Bersihkan SRCC menggunakan aquades, lalu keringkan menggunakan tisu
Ambilkan sampel menggunakan pipet tetes kemudian teteskan diatas SRCC
sebanyak 1 ml
Letakkan SRCC pada mikroskop, atur pembesaran pada mikroskop
Lakukan pencarian sampel di 20 lapang pandang dan kemudian identifikasi
sampel plankton menggunakan buku identifikasi
BAB IV
4.1 Hasil
Genus P1 P2 P3 Rata-rata N
Chaetoceros 1 0 0 0.33 0.37
Coscinodiscus 2 2 0 1.33 1.47
Guinardia 57 48 41 48.67 53.53
Skeletonema 1 0 0 0.33 0.37
Talassiosira 149 97 77 107.67 118.43
Trichpdesmium 1 1 0 0.67 0.73
Zooplankton 8 0 0 2.67 2.93
Indeks
Dmg ni N Pi (N/ni)
simpson
-
1 0.002062
5.980252555
15.66611326 4 0.008247
1.507422354 146 0.301031
0.99999574
- 485
1 0.002062 9
5.980252555
1.256715517 323 0.665979
-19.3451706 2 0.004124
5.575485682 8 0.016495
4.2 Pembahasan
Pada praktikum mengenai plankton ini pengambilan sampelnya dilakukan
di kawasan perairan danau universitas sriwijaya. Pengambilan sampel dilakukan
pada waktu siang hari hal ini dilakukan karena pada siang hari matahari
cahayanya mencapai titik maksimum sehingga pada fitoplankton banyak aktif
untuk melakukan fotosintesis. Pengambilan sampel dilakukan di enam titik
satsiun di wilayah danau tersebut, dan untuk kelompok ini titik yang diambil
adalah titik jalur keluarnya air. Karena itulah jumlah plankton yang didapat oleh
kelompok tiga jumlahnya tidak banyak karena plankton pada titik ini banyak
keluar dari wilayah melalui pintu keluaran air tersebut.
Pengambilan sampel plankton ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan
dan dalam pengambilan sampel plankton ada banyak parameter yang digunakan
diantaranya adalah pH, cahaya matahari, temperature, salinitas, dan kecepatan
arus. Parameter ini sangat mempengaruhi kelimpahan plankton, namun karena
titik stasiun pengambilan yang dilakukan tidak mendukung karena stasiun tempat
tempat pengambilan sampel berada didekat gerbang keluaran sirkulasi air danau.
Sehingga plankton tidak banyak tersaring pada saat pengambilan sampel dengan
planktonet.
Plankton yang ditemukan ada 8 genus, yaitu Chaetoceros, Coscinodiscus,
Guinardia, Skeletonema, Talassiosira, Trichpdesmium, Zooplankton.
Keseragaman dan keanekaragaman jenis plankton dipengaruhi oleh kecocokan
jenis planktonnya dengan keadaan perairannya. Pada pengambilan sampel kali ini
pada stasiun 1 ditemukan genus Talassiosira yang mendominasi keanekaragaman
jenis planktonnya, yaitu 118.43 sel/liter.
Indeks margalef digunakan untuk menghitung kelimpahan plankton.
Kelimpahan plankton dipengaruhi oleh jumlah jenis yang tertangkap dan diamati
dan jumlah total individu yang berhasil tertangkap. Indeks keseragaman
digunakan untuk menghitung keseragaman dari plankton yang diamati. Indeks
keseragaman ini dipengaruhi oleh jumlah jenis individu yang diamati dan jumlah
total dari plankton yang diamati.
BAB V
KESIMPULAN
1). Plankton yang diambil dari lapangan diberi formalin agar tidak hancur.
2). Plankton dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas perairan.
3). Pengambilan sampel plankton dilakukan sebanyak 3x untuk meningkatkan
keakuratkan datanya.
4). Kelimpahan merupakan tinggi rendahnya jumlah individu populasi suatu
spesies.
5). Jumlah kelimpahan plankton dipengaruhi oleh faktor kimia dan fisika perairan.
DAFTAR PUSTAKA
Suharno, Daniel Lantang. 2012. Status kesuburan perairan laut ditinjau dari
keragaman plankton di kawasan Kepala Burung, Papua Barat. Jurnal
Biologi Papua Vol 4(2):75:76.
Sujarta, P. Hendritte L.O. Erlani R. 2011. Kajian keragaman plankton dan ikan di
perairan teluk tanah merah distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua.
Jurnal Biologi Papua Vol 3(2):68.
Utomo, Yugo, Bambang Priyono, Sri Ngabekti. 2013. Saprobitas perairan sungai
juwana berdasarkan bioindikator plankton. Unnes Journal of Life Science
Vol 2(1):29-30.