Anda di halaman 1dari 2

Koridor Coworking Space

Narasumber : Andira Gita (19 Okt 2017 di Plasa Sistem Informasi ITS)

Mungkin banyak dari kita yang masih kurang paham dan bertanya-tanya apa sih
Koridor Coworking Space itu? Setelah kami kupas tuntas bersama Andira Gita yang
merupakan Kepala Departemen RTD BEM FTIf, kami mendapatkan beberapa informasi yang
bisa menjawab segala rasa penasaran itu.

Koridor Coworking Space itu sendiri merupakan tempat berkumpulnya arek


Suroboyo untuk kerjasama/berkolaborasi dalam StartUp. Namun didalamnya itu, terdapat
orang dari berbagai bidang, yang intinya mereka dikumpulkan untuk bisa mengembangkan
berbagai macam karya. Sehingga koridor ini ranahnya tidak hanya diperuntukkan
mahasiswa saja melainkan terbuka untuk umum.

Pembukaan Koridor Coworking Space baru akan dilaksanakan sekitar tanggal 9-10
November 2017. Sehingga tempat kumpul yang berlokasi di Siola ini masih sangat terbilang
baru. Walaupun begitu, agenda di Koridor Coworking Space ini sudah berjalan. Disana
memiliki delapan koridor yang terdiri atas koridor nol sampai dengan koridor tujuh. Namun
untuk sekarang, yang dibuka untuk umum hanyalah koridor nol sampai dengan koridor dua.
Koridor nol difungsikan sebagai tempat kerja atau tempat santai. Koridor satu difungsikan
sebagai tempat kumpul-kumpul. Koridor dua sendiri difungsikan sebagai tempat untuk
seminar yang bisa disewakan dengan syarat acara tersebut free seperti pelatihan. Disana
pernah diadakan pelatihan dari Google yang mengajarkan IT kepada orang-orang UMKM,
pelatihan YouTube untuk anak-anak SMA, dan masih banyak lagi pelatihan lainnya
mengenai teknologi. Sedangkan koridor sisanya, difungsikan sebagai kantor untuk StartUp.

Perlu diketahui, bahwa Koridor Coworking Space merupakan program dari walikota
Surabaya, Tri Rismaharini. Beliau menginginkan kota Surabaya ini menjadi kota IT, sehingga
beliau memusatkan masyarakat Surabaya, kalangan remaja, dan industri kreatif untuk
berkarya disana. Pada dasarnya, koridor ini tidak hanya melulu mengenai IT. Namun ada
juga Tata Rupa yang merupakan bentuk kerjasama antara anak desain dengan orang-orang
UMKM. Hal ini difungsikan agar packaging yang dibuat sebaik mungkin ini, akan
memberikan nilai jual yang lebih tinggi. Terbukti dengan salah satu ibu-ibu yang
notabenenya tidak lulus SD, sekarang sudah bisa memiliki mobil. Meskipun anak-anak
desain tersebut tidak mendapatkan bayaran, namun mereka mendapatkan penghargaan
dari Bu Risma.

Untuk StartUp yang sudah masuk di Koridor Coworking Space, mereka adalah yang
telah lolos inkubasi dari 1001 StartUp Ignition seperti Reblood, Agenda Kota, Jahitin,
Qtaaruf, Olride, Karapan, dan masih banyak lagi. Baru saja dibuka Koridor StartUp selection
pada tanggal 17-23 Oktober 2017 untuk mahasiswa ITS dari FTIf. Jadi sekiranya jika terdapat
StartUp yang berbobot, maka akan dimasukkan ke Koridor. Namun nantinya akan diseleksi
ulang oleh pihak Koridor.

Untuk atusiasme dari mahasiswa FTIf sendiri juga masih banyak yang belum tahu
dikarenakan program Koridor Coworking Space yang masih dinilai baru. Pencerdasannya
sendiri, masih dilakukan share informasi melalui Official Account BEM FTIf. Rencananya,
akan dilakukan pengenalan ke laboratorium. Untuk sekarang, juga sudah ada beberapa
mahasiswa FTIf yang tergabung di Koridor Coworking Space. Seperti Mas Ozi di Agenda
Kota, Mas Tamam di Karapan, dan Mbak Leoni di Reblood.

Terakhir,sedikit pesan dari Mbak Andira Buat kalian yang ingin kenal orang-orang
dari bidang lain, menambah ilmu, dan berkarya silahkan main ke Koridor karena kalian
bakalan ketemu sama orang-orang hebat disana. Mereka terbuka asal kita datang dengan
niat baik dan sopan. Mungkin kalau mau datang rombongan, disarankan minta izin terlebih
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai