Pengertian korosi
Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapacontoh
kerugaian yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatanmaterial dan biaya
perbaikan akan naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan.Sehingga diperlukan suatu usaha
pencegahan-pencegahan terhadap serangan korosi. Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi
/ perusakan material yangdisebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya. Ada pengertian
dari pakar lain,yaitu :1. Korosi adalah perusakan material tanpa perusakan material2. Korosi
adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif3. Korosi adalah system thermodinamika logam
dengan lingkungan (udara, air,tanah), yang berusaha mencapai kesetimbangan.
Selain air dan oksigen sebagai elektrolit juga gas pembentuk asam (CO2, SO2, NaCl) yang
pada musim penghujan atau pada kelembaban tinggi.
a. Diberi lapis lindung yang mengandung inhibitor seperti gemuk.a. Untuk jangka pemakain
yang lebih lama disarankan diberi logam berpaduantembaga 0,4% b. Dengan melakukan
pelapisan dengan cat atau dengan material yang lebih anodicc. Melakukan inhibitas dan
proteksi katodik (cathodik protection)Gambar korosi merata pada kaleng minuman
Gambar korosi merata pada kaleng minuman
Korosi sumuran adalah korosi lokal dari permukaan logam yang dibatasi padasatu titik atau
area kecil, dan membentukn bentuk rongga. Korosi sumuran adalahsalah satu bentuk yang
paling merusak dari korosi, karena sulit terlihat kerusakaanya jika tanpa alat bantu.
Mekanisme Korosi Sumur : Untuk material bebas cacat, korosi sumurandisebabkan oleh
lingkungan kimia yang mungkin berisi spesies unsur kimia agresifseperti klorida. Klorida
sangat merusak lapisan pasif (oksida) sehingga pitting dapatterjadi pada dudukan oksida.
Lingkungan juga dapat mengatur perbedaan sel aerasi(tetesan air pada permukaan baja,
misalnya) dan pitting dapat dimulai di lokasianodik (pusat tetesan air).Cara pengendalian
korosi sumuran adalah sebagai berikut:
a. Hindari permukaan logam dari goresan.
b. Perhalus permukaan logam
c. Menghindari komposisi material dari berbagai jenis logam.
d. Pilih bahan yang homogeny
e. Diberikan inhibitor
f. Diberikan coating dari zat agresif
Korosi retak tegangan (SCC) adalah proses retak yang memerlukan aksi
secara bersamaan dari bahan perusak (karat) dan berkelanjutan dengan tegangan tarik. Ini
tidak termasuk pengurangan bagian yang terkorosi akibat gagal oleh patahan cepat.Hal ini juga
termasuk intercrystalline atau transkristalin korosi, yang dapatmenghancurkan paduan tanpa
tegangan yang diberkan atau tegangan sisa. Retak korosi tegangan dapat terjadi dalam
kombinasi dengan penggetasan hidrogen.Mekanisme SCC : terjadi akibat adanya hubungan
dari 3 faktor komponen, yaitu(1) Bahan rentan terhadap korosi, (2) adanya larutan elektrolit
(lingkungan) dan (3)adanya tegangan. Sebagai contoh, tembaga dan paduan rentan terhadap
senyawaamonia, baja ringan rentan terhadap larutan alkali dan baja tahan karat rentan terhadap
klorida negatif yang berada di dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena peristiwatersebut,
permukaan anoda kehilangan metal sehingga terbentuklah sumur sumur karat (Surface
Attack) atau serangan karat permukaan.
d. Penggunaan inhibitor.
Korosi celah (Crecive Corrosion) ialah sel korosi yang diakibatkan oleh perbedaan
konsentrasi zat asam . Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan denganlogam lain
diantaranya ada celah yang dapat menahan kotoran dan air sehingga kosentrasi O2 pada mulut
kaya dibanding pada bagian dalam, sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut jadi
katodik Mekanisme Crevice Corrosion : dimulai oleh perbedaan konsentrasi
beberapakandungan kimia, biasanya oksigen, yang membentuk konsentrasi sel
elektrokimia(perbedaan sel aerasi dalam kasus oksigen). Di luar dari celah (katoda),
kandunganoksigen dan pH lebih tinggi - tetapi klorida lebih rendah.
7. Korosi mikrobiologi
e. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat korosif lainnya.
a. Menggunakan inhibitor
b. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
c. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
Fenomena korosi yang terjadi dapat disebabkan adanya keberadaan dari bakteri.Jenis-
jenis bakteri yang berkembang yaitu :
Bakteri ini merupakan bakteri jenis anaerob membutuhkan lingkungan bebas oksigen atau
lingkungan reduksi, bakteri ini bersirkulasi di dalam air aerasi termasuk larutan klorin dan
oksidiser lainnya, hingga mencapai kondisi ideal untuk mendukung metabolisme. Bakteri ini
tumbuh pada oksigen rendah. Bakteri ini tumbuh pada daerah-daerah kanal, pelabuhan, daerah
air tenang tergantung pada lingkungannya. Bakteri ini mereduksi sulfat menjadi sulfit,
biasanya terlihat dari meningkatnya kadarH2S atau Besi sulfida. Tidak adanya sulfat, beberapa
turunan dapat berfungsi sebagaifermenter menggunakan campuran organik seperti pyruvnate
untuk memproduksiasetat, hidrogen dan CO2, banyak bakteri jenis ini berisi enzim hidrogenase
yangmengkonsumsi hidrogen.
Bakteri jenis ini merupakan bakteri aerob yang mendapatkan energi dari oksidasisulfit
atau sulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob dapat teroksidasi sulfur menjadi asamsulfurik dan nilai
pH menjadi Bakteri Thiobaccilus umumnya ditemukan di depositmineral dan menyebabkan
drainase tambang menjadi asam.
Bakteri memperoleh energi dari osidasi Fe2+ Fe3+ dimana deposit berhubungandengan
bakteri korosi. Bakteri ini hampir selalu ditemukan di Tubercle (gundukan Hemispherikal
berlainan ) di atas lubang pit pada permukaan baja. Umumnya oksidaser besi ditemukan
di lingkungan dengan filamen yang panjang.
1. Elektroplating
Proses galvanisasi sebenarnya hampir sama dengan proses elektroplating, hanya saja
pada proses galvanisasi tidak terjadi perpindahan elektron tapi
terjadi penempelan atau pembekuan logam pelapis terhadap logam yang dilapisi.
Mekanismenya berlangsung pada suhu tinggi sehingga mengakibatkan difusi yang akan
menyebabkan transisi karena banyak fasa, sehingga adhesinya lebih kuatdibanding
elektroplating. Proses galvanisasi relatif singkat. Cara ini disebutgalvanisasi karena
pelindungnya adalah seng (zinc) dan berfungsi sebagai logamyang bersifat anodik terhadap
baja yang dilindungi, biasa disebut juga proses pencelupan panas (hot dipping ).
Menurut Ir. Wahyudin dalam Metal Spray (metallizing proces, Puslitbang Metalurgi-
LIPI:1) dikatakan bahwa semprotan logam adalah proses metalisasi (metallizing proces), di
mana logam leleh atau cair disemprotkan pada suatu permukaan dan membentuk lapisan.
Logam yang disemprotkan baik murni ataupun paduan dicairkan oleh sumber arus
dan diatomisasikan oleh udara membentuk butir- butir yang sangat
halus dan disemprotkan pada permukaan benda kerja membentuklapisan logam padat. Prinsip
dari proses ini adalah bahwa semprotan gas tekan tinggi dapatmembuat logam menjadi butiran-
butiran halus, kecepatan gas tersebut kira-kira 200-270 m/s. Butiran-butiran leleh tersebut
kemudian melekat pada permukaan logamyang akan dilindungi melalui proses pendingin cepat
seperti pada casting. Bahannya berasal dari bentuk kawat atau serbuk yang kemudian
meleleh karena semprotan gas panas yang terbakar (misalnya Oxy- acetylene) atau dengan
busur listrik (electricarc).
4. Sementasi (cementation )
Inhibitor adalah suatu zat kimia yang apabila ditambahkan dalam jumlah sedikitke
dalam suatu zat koroden (lingkungan yang korosif), dapat secara efektifmemperlambat atau
mengurangi laju pengkorosian yang ada. Ada beberapa jenisinhibitor, yaitu:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.com/2013/11/macam-macam-bentuk-
korosi.html https://www.academia.edu/4685891/Korosi_pada_Logam 24/02/2017/20:29