A. Pendahuluan
magnet. Kita mengetahui bahwa magnet dapat menarik besi dan beberapa
macam logam lainnya. Magnet menghasilkan suatu medan yang berbeda dengan
medan listrik. Medan ini melakukan gaya pada muatan bergerak, pada kawat
berarus, atau momen gaya pada batang magnet. Suatu muatan listrik yang diam
terhadap medan magnet tidak mendapat gaya di dalam medan magnet. Gaya
magnet digunakan dalam motor listrik, meter kumparan putar, alat pemercepat
molekul bergerak, dan sebagainya. Suatu aspek lagi yang penting dari medan
magnet adalah bahwa medan magnet yang berubah dengan waktu dapat
menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) induksi. Hal ini merupakan dasar kerja
generator listrik. Pengertian ggl induksi juga penting untuk memahami induktor
dan transformator yang banyak dijumpai dalam rangkaian arus bolak balik.
Peristiwa magnetis pertama kali terlihat pada magnet alam, yaitu sejenis
logam yang dapat menarik potongan-potongan besi kecil. Magnet alam ini
tersebut. Benda yang terbuat dari besi atau baja dapat juga memperoleh sifat
magnet. Magnet ini disebut magnet buatan. Pada umumnya magnet buatan
dibuat dalam tiga bentuk, sehingga dikenal tiga macam magnet buatan yaitu
U S U S
Gaya tarik magnet terletak pada ujung-ujungnya yang disebut dengan kutub
magnet. Ada dua kutub magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila
sebuah magnet batang digantung dengan benang pada bagian tengahnya dan
bebas berputar, maka magnet itu akan berada pada posisi arah utara-selatan.
Kutub utara magnet selalu menunjuk arah utara dan kutub selatannya menunjuk
arah selatan. Apabila kutub utara sebuah magnet didekatkan pada kutub utara
magnet lain maka kedua kutub ini akan saling menolak. Tetapi apabila kutub
selatan sebuah magnet didekatkan dengan kutub utara magnet lain maka kedua
kutub ini akan saling menarik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kutub magnet
yang senama saling tolak-menolak, dan kutub magnet yang berlainan akan saling
tarik-menarik.
m1m2
F k
r2
gaya antara dua kutub magnet berbanding lurus dengan kuat kutub magnet dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua kutub. Hukum Coulomb
Keterangan:
F = gaya antara dua kutub magnet (dengan satuan newton)
k = konstanta pembanding (k = 10-7 weber/ ampere.meter)
m1 dan m2 = kuat kutub magnet (dengan satuan ampare.meter)
r = jarak antara kedua kutub (dengan satuan meter)
C. Medan Magnet
dapat dinyatakan dengan garis-garis yang disebut garis gaya magnet yang
arahnya pada setiap titik merupakan arah vektor medan magnet. Di dalam medan
magnet homogen, vektor medan magnet mempunyai besar dan arah yang tetap
pada semua titik. Garis gaya magnet ini semuanya lurus dan berjarak sama satu
sama lain. Medan magnet homogen terdapat pada magnet berbentuk U dan
1. Fluks Magnet
Gambar 2.a menunjukkan garis gaya magnet yang dibentuk oleh serbuk
besi yang disebar merata di atas kertas. Jumlah garis gaya magnet disebut
fluks magnet. Arah fluks magnet adalah dari kutub utara magnet ke kutub
a b
Gambar 2. Garis gaya magnet
Jika induksi magnet B homogen dan tegak lurus pada penampang seluas
dan arah medan magnet dapat berubah dari suatu titik ke titik lain pada
= Bn dA
dalam ruang hampa udara pada luas penampang tertentu, dengan kedudukan
secara tegak lurus terhadap arah aliran fluks magnet. Kuat medan magnet ini
H= /A
Keterangan:
H = kuat medan magnet (dengan satuan maxwell/cm2 atau gauss atau oersted)
= fluks magnet (dengan satuan maxwell)
A = luas penampang ruangan yang dilalui oleh fluks magnet
(dengan satuan cm2)
Satuan gauss khusus untuk satuan medan magnet yang disebabkan oleh
3. Induksi Magnet
fluks magnet mengalir pada benda tersebut. Banyaknya fluks magnet yang
mengalir pada benda tersebut dengan luas penampang tertentu dan dengan
kedudukan tegak lurus terhadap arah aliran fluks disebut induksi magnet.
B= /A
Keterangan:
B = induksi magnet (dengan satuan maxwell/cm2)
= fluks magnet yang mengalir pada benda (dengan satuan maxwell)
A = luas penampang benda yang dilalui oleh fluks magnet
(dengan satuan cm2)
4. Permeabilitas Magnet
Permeabilitas magnet adalah perbandingan antara induksi magnet
=B/H
a. Ferromagnetik
gaya magnet. Bahan ini cenderung dilalui oleh seluruh fluks magnet.
b. Paramagnetik
magnet. Bahan ini tidak ditarik oleh magnet, kecualli kalau kuat kutub
magnetnya sangat besar. Contoh bahan ini adalah nikel, platina, dan
cobalt.
c. Diamagnetik
Diamagnetik adalah bahan-bahan yang sedikit menolak garis gaya magnet.
Bahan ini sangat sukar dilalui oleh fluks magnet. Contohnya adalah
arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Muatan listrik yang bergerak
elektromagnet, yaitu magnet yang bekerja bila dialiri arus listrik. Elektromagnet
1. Penemuan Oersted
Pertama kali pada tahun 1819 seorang sarjana bangsa Denmark yang
berdasarkan hasil penelitian bahwa sebuah magnet jarum yang dapat bergerak
bebas pada porosnya akan menyimpang ke arah tertentu bila berada dekat
I=0 I I
U U U
S S S
a. b. c.
Gambar 5. Magnet jarum dan konduktor berarus
Pada gambar 5.a. konduktor yang tidak berarus diletakkan lurus di atas
magnet jarum. Bila konduktor diberi arus listrik dengan arah seperti pada
gambar 5.b. maka kutub utara magnet jarum menyimpang ke arah kiri dari
posisi semula. Sebaliknya bila arah arus seperti pada gambar 5.c. maka kutub
utara magnet jarum bergerak ke arah kanan. Gejala ini menunjukkan bahwa
di sekitar kawat berarus ada medan magnet. Arah garis gaya medan magnet
2. Hukum Biot-Savart
Kuat medan magnet di suatu titik dalam medan magnet yang ditimbulkan
oleh arus listrik disebut juga induksi magnet. Besar induksi magnet itu oleh
idl sin
dB k
r2
Keterangan:
dB = induksi magnet di titik P yang ditimbulkan oleh arus i dalam kawat
sepanjang dl.
k = o / 4
i = arus
dl = elemen panjang kawat
r = jarak elemen kawat ke titik P
=sudut antara arah arus dalam kawat sepanjang dl terhadap r
dl
r
dB
P
B = dB
Z
P
dB r
a
X
Y O l dl i
magnet di titik P yang berada pada jarak a dari kawat lurus yang panjang.
Misalkan kawat berada pada sumbu X, titik P pada sumbu Z, dan arah arus i
dl = - a cosec2 d. Jika kawat itu panjang tak terbatas atau panjang sekali
oi
dB sin d
4 a
oi 0 i
B dB 0 i sin d 0 [ cos ]0
atau B 4 a 4 a
2 a
Contoh 1
I1 I2
= 3 A dengan arah yang sama. Konduktor terletak tegak lurus pada bidang
datar. Jarak kedua konduktor adalah 5 cm. Sebuah titik P terletak pada jarak
Solusi
titik P yang ditimbulkan oleh kedua konduktor dan tetapkan arah medannya,
misalnya B1 dan B2. Selanjutnya hitung besar kedua medan magnet ini.
Karena B1 dan B2 membentuk sudut 90o (panjang sisi segitiga 3, 4, 5 cm
o i1 4 x10 7 x 4
B1 2 x10 5 wb / m 2
2 a1 2 x0,04
o i2 4 x10 7 x 3
B2 2 x10 5 wb / m 2
2 a2 2 x0,03
Arah medan magnet dititik A diperlihatkan dengan arah ke tas dan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Jika titik A digeser ke bawah sedikit demi sedikit sehingga berada dititik P atau
pusat lingkaran, persamaan medan magnet dititik P dapat dituliskan
lilitan kawat melingkar yang berjari-jari a. Jumlah lilitan tiap satuan panjang
kecil dengan jumlah lilitan sebesar n dx. Titik P berada pada sumbu solenoida
dihitung induksi magnet di titik P yang ditimbulkan oleh arus dalam solenoida
sepanjang dx.
r = a cosec
x = a cotg
maka dx = -a cosec2 d
o nia oi
sehingga dB sin dx dB sin d
2r 2 2
Apabila titik P berada di pertengahan sumbu solenoida dan solenoida itu
adalah,
oi 0
0 ni
B sin d [ cos ]180 0 ni
0
2 180
2
0 Ni
atau B
l
Apabila titik P berada di ujung kiri sumbu solenoida tersebut maka dapat
ujung sumbu soleboida yang ditimbulkan oleh arus dalam seluruh panjang
solenoida adalah,
oi 0
0 ni 0 ni
B sin d [ cos ]90
0
2 90
2 2
0 N i
atau B
2l
dengan perpindahan sekrup bila diputar menurut arah arus dalam lilitan
kawat.
Contoh 2
konduktor (1000 lilitan dan 500 lilitan), masing-masing dialiri arus yang sama
besarnya (0,5A) tetapi berlawan arah. Tentukan besar dan arah medan
Solusi
dari kawat lilitan 1 dan kemudian lilitan kawat kumparan kedua, misalnya B1
dan B2.
0 N 2 i
4 x10 7 x 500 x 0,5
B2 2 10 3 wb/m 2
l 0,05
Jadi medan magnet di tengah sumbu kumparan adalah,
Gambar 10. Induksi magnet yang ditimbulkan oleh arus dalam toroida
Toroida adalah sebuah solenoida yang intinya berbentuk lingkaran.
Ampere,
B.dl = 0 i
i adalah arus yang ada dalam lingkaran sumbu toroida. Jadi i = NI, karena tiap
lingkaran kawat dilalui arus I dan ada N lilitan pada lingkaran sumbu. Karena
garis induksi magnet berupa lingkaran, maka induksi magnet B selalu sejajar
garis
B.dl = B (2 r)
diperoleh,
B.dl = 0 i,
o N i
B
2 r
Induksi magnet di luar toroida adalah nol. Hal ini dapat dijelaskan dengan
luar toroida. Karena arus yang terkandung dalam lengkungan integrasi ini
adalah nol maka induksi magnet di luar toroida juga sama dengan nol.
Medan Magnet di Sekitar kawat Sejajar
Dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap
kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya,
magnetnya.
Medan magnet adalah besaran vector, sehingga apabila suatu titik dipengaruhi
oleh beberapa medan magnet maka di dalam perhitungannya menggunakan
operasi vektor.
Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah
medan magnet.
Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus
bidang menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik
menembus bidang mendekati pengamat.
Pada sumbu koordinat x, y, z kawat berarus listrik berada pada bidang xoz dan
bersilangan dengan sb. Z negative. Arah arus listrik searah dengan sumbu x
positif.
Jarak antara kawat I dengan titik pusat koordinat (O) adalah a maka besarnya
medan magnet dititik (O) tersebut searah dengan sumbu y negative.
Pengaruh medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah penghantar arus terhadap
benda yang ada di sekitarnya sangat kecil. Hal ini disebabkan medan magnet yang
dihasilkan sangat kecil atau lemah.
Agar mendapatkan pengaruh medan yang kuat, penghantar itu harus digulung
menjadi sebuah kumparan. Pada kumparan, medan magnet yang ditimbulkan oleh
lilitan yang satu diperkuat oleh lilitan yang lain. Apabila kumparan itu panjang
disebut solenoida.
Apabila di dalam kumparan diberi inti besi lunak maka pengaruh
pada inti besi lunak akan menimbulkan sebuah magnet yang kuat. Pengaruh
hubungan antara kuat arus dan medan magnet disebut elektromagnet atau
magnet listrik.
bel listrik, kunci pintu listrik, indikator untuk bahan bakar pada mobil (fuel
level), kereta cepat tanpa roda, telepon dengan uang logam dan detektor
logam.
Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah arus
menentukan arah medan magnet pada Solenoida.
Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat dihitung:
Gaya Lorentz
Penghantar yang berarus listrik ataupun muatan listrik yang bergerak berada dalam
medan magnet homogen yaitu diantara kaki magnet dalam akan mendapatkan suatu
gaya yang disebabkan pengaruh medan magnet yang disebut sebagai gaya Lorentz.
Jika kawat panjang (l) yang dialiri arus listrik (I) berada dalam medan magnet (B),
maka kawat tersebut akan mengalami gaya Lorentz. Besarnya gaya Lorentz yang
dialami oleh kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat diketahui melalui
persamaan sebagai berikut.
dimana:
F = gaya Lorentz
B = induksi magnetik
l = panjang kawat
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan sebagai berikut.
Bedasarkan aturan tangan kanan, maka arah ibu jari menyatakan arah arus (I), arah
jari telunjuk menyatakan arah medan magnet (B) dan arah jari tengah menyatakan
arah gaya (F). Untuk menyatakan ketiga besaran tersebut dalam bidang dapat
digunakan tanda silang (x) untuk arah yang masuk bidang gambar dan tanda titik
() untuk arah yang keluar dari bidang.
Sedangkan untuk muatan listrik yang bergerak dengan medan magnet homogen,
maka besarnya gaya Lorentz untuk muatan tersebut dapat diketahui dengan
persamaan berikut.
dimana :
q = muatan listrik
v = kecepatan muatan listrik
B = induksi magnetik
Dua buah kawat lurus yang dialiri arus listrik dan dipasang sejajar akan terjadi gaya
Lorentz menarik (kedua kawat akan saling tarik-menarik) bila kedua arusnya searah
dan terjadi gaya tolak menolak jika kedua arusnya berlawanan arah). Hal ini
menunjukkan bahwa antara kedua kawat tersebut timbul gaya Lorentz.
Gaya Lorentz yang terjadi pada dua kawat sejajar yang berarus yang berlawanan
dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut.
dimana :
F = gaya Lorentz
0 = permeabilitas udara/vakum
i1,i2 = kuat arus pada masing-masing kawat
= 22/7=3,14
Gelombang Elektromagnetik dan Spektrumnya
c=fx
Artinya,
c = gelombang elektromagnetik
f = frekuensi
= panjang gelombang
1. Gelombang Radio
2. Gelombang Televisi
3. Gelombang Mikro (radar)
4. Sinar Inframerah
5. Sinar Tampak (cahaya)
6. Sinar Ultraviolet
7. Sinar-X
8. Sinar Gamma
1. Gelombang Radio
2. Gelombang televisi
Gelombang televisi berbentuk lurus. Gelombang ini tidak bisa dipantulkan oleh
lapisan-lapisan atmosfer. Jika dibandingkan dengan gelombang radio, gelombang
televisi lebih tinggi.
3. Gelombang Mikro
Gelombang mikro atau microwave dengan frekuensi 3 GHz dapat berfungsi untuk
alat komunikasi, radar, dan memasak.
Radar memiliki singkatan dari Radio Detection and Ranging. Radar memiliki
fungsi sebagai pemancar dan penerima gelombang elektromagnetik. Jika selang
waktu antara pengiriman pulsa ke sasaran dan penerimaan pulsa pantulan dari
sasaran adalah t, maka jarak sasaran ke pusat radar s, adalah
S = (c xt )/2
Radar bisa digunakan untuk mendeteksi adanya pesawat terbang yang menuju atau
meninggalkan Bandar udara. Radar tersebut bekerja mendeteksi dengan cara
berputar ke segala arah. Dengan adanya radar membuat cuaca buruk bukanlah
penghalang pendaratan pesawat.
4. Sinar Inframerah
Sinar inframerah tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Manfaat sinar ini yaitu
membuat pesawat dan satelit di udara bisa mengambil gambar dari atas dengan
bantuan sinar inframerah ini.
5. Sinar Tampak
Sinar tampak nama lainnya adalah cahaya. Dengan begitu, sinar ini merupakan
sinar yang mempu membantu penglihatan kita. Panjang gelombang sinar ini yaitu
antara 430 nm 690 nm.
6. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet atau sinarungu dihasilkan oleh beberapa molekul dan beberapa
atom. Sebagian besar atom memancarkan sinar dengan frekuensi yang kahas pada
daerah sinar tampak dan sinar ultraviolet. Frekuensi yang dimiliki oleh sinat
ultraviolet yaitu antara 10^15Hz 10^16Hz. Matahari merupakan sumber
adanya sinbar ultraviolet. Lapisan ozon yang ada di bumi mampu menyerap sinar
ini. Akan tetapi, adanya lubang pada lapisan ozon mengakibatkan sinar ini mampu
mencapai bumi. Akibatnya, makhluk hidup bisa terancam oleh sinar ultraviolet ini.
7. Sinar-X
8. Sinar Gamma
Sinar ini memiliki frekuensi antara 10^20Hz 10^25Hz. Sinar ini dihasilkan
oleh inti-inti atom yang tidak stabil.