Anda di halaman 1dari 3

1. A newborn baby was delivered from a 28 years old woman, primigravida. Mrs.

Siti,
the babys mother had premature ruptured of membrane 4 days ago. The liquor was
thick, smelly, and greenish. She also had fever since one day before delivery. The
pregnancy was fullterm.
a. Apa makna klinis KPD 4 hari yang lalu dan bagaimana dampaknya?
Ketuban pecah 4 hari sebelum bayi lahir merupakan faktor resiko terjadinya
infeksi intra uterine karena normalnya, setelah terjadi pecah ketuban,bayi
diusahakan dilahirkan dalam kurun waktu kurang dari 12-18 jam.
Dampak KPD terhadap bayi dan ibu :
a. Infeksi
Risiko ibu dan anak meningkat pada KPD.Pada ibu terjadi
korioamnionitis.Pada bayi dapat terjadi septikemia, pneumonia,
omfalitis.Umumnya terjadi korioamnionitis sebelum janin terinfeksi.
b. Hipoksia dan Asfiksia
Dengan pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan tali
pusat hingga terjadi asfiksia atau hipoksia.Terdapat hubungan antara
terjadinya gawat janin dan derajat oligohidramnion.Semakin sedikit air
ketuban, janin semakin gawat.
c. Sindrom Deformitas Janin
KPD yang terjadi terlalu dini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat,
kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan janin, serta hypoplasia
pulmonary.
2. The baby was not cried spontaneously after birth. The midwife cleared the babys
airways using manual suction and stimulate the baby by patting his feet, and then he
started to cry. The midwife said APGAR score 5 for 1st minute and 9 for 5th minutes.
a. Bagaimana interpretasi APGAR score menit ke 1 dan ke 5?
Apgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum
bayi sesaat setelah kelahiran (Prawirohardjo : 2002). Penilaian ini perlu untuk mengetahui
apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantung (Heart
rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan
reaksi terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam kateter ke lubang
hidung setelah jalan nafas dibersihkan (Prawirohardjo : 2002). Setiap penilaian diberi
angka 0,1,2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi normal (vigorous
baby = nilai apgar 7-10), asfiksia ringan (nilai apgar 4-6), asfiksia berat (nilai apgar 0-3)
(Prawirohardjo : 2002).

Apgar skor 1 menit pertama 5


Interpretasi : menunjukkan bayi mengalami depresi sedang dan membutuhkan
tindakan resusitasi. Bayi segera memerlukan penghisapan lendir di jalan napas
dan pemberian oksigen. Skor Apgar 1 menit digunakan untuk mengidentifikasi
perlu tidaknya resusitasi segera. Sebagian besar bayi saat lahir berada dalam
kondisi sempurna, seperti ditunjukkan oleh skor apgar 7-10, dan mereka tidak
memerlukan bantuan kecuali mungkin pengisapan nasofaring. Bayi dengan skor
4-6 pada 1 menit memperlihatkan depresi pernapasan, falksiditas, dan warna
pucat hingga biru. Namun, denyut jantung dan iritabilitas refleks baik.
Apgar skor 9 menit 5
Interpretasi : normal. Skor Apgar 5 menit, dan terutama perubahan skor antara 1
dan 5 menit merupakan indeks yang bermanfaat untuk menilai efektivitas upaya
resusitasi.

3. Apa diagnosis banding pada kasus?


Gejala/Tanda Bronkopneumonia TTN Aspirasi PMH
(Transient Mekonium
Tachypnea of
the Newborn)
Usia Aterm/preterm Aterm/preterm Aterm/preterm Preterm
Kehamilan
Onset Beberapa saat Beberapa saat Beberapa saat Segera (primary
timbulnya lahir lahir lahir distress)
gejala
Grunting + + + +
Sianosis +/- +/- (jarang) ++ ++
Perbaikan Membaik Membaik Sementara Sementara
dengan O2 dengan
oksigen
sementara
Sucking Reflex - + - +
Retraksi + +/- (jarang) + +
dinding dada
Gejala Khas Adanya ronki dan Penyembuhan Adanya cairan Retraksi dinding
lain leukositosis yang amnion yang dada
mendadak berwarna
kehijauan
pada saat
kelahiran
Gambaran Terdapat infiltrat star burst Terdapat Gambaran
Rontgen dan konsolidasi banyak berkas infiltrat retikuloendotelial
paru corakan yang kasar dan berkabut
vaskuler atau berkabut ground Glass
dibagian
tengah

4. Apa diagnosis kerja dan definisi kasus?


Diagnosa bayi ini adalah bronkopneumonia + sepsis neonatorum

SEPSIS NEONATORUM
sepsis neonatal adalah sindrom klinik penyakit sistemik, disertai
bakteremia yang terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama kehidupan.
Angka kejadian sepsis neonatal adalah 1-10 per 1000 kelahiran hidup, dan
mencapai 13-27 per 1000 kelahiran hidup pada bayi dengan berat
<1500gram. Angka kematian 13-50%, terutama pada bayi prematur (5-10
kali kejadian pada neonatus cukup bulan) dan neonatus dengan penyakit
berat dini. Infeksi nosokomial pada bayi berat lahir sangat rendah,
merupakan penyebab utama tingginya kematian pada umur setelah 5 hari
kehidupan.

1. Arif M. Dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, fakultas


kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2001.
2. Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
3. http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-2-5.pdf

Anda mungkin juga menyukai