Selain proses pembelajaran, penilaian hasil belajar merupakan salah satu hal yang
penting, dimana akhir dari pembelajaran merupakan penilaian untuk mengetahui
kemampuan peserta didik. Penilaian hasil merupakan proses pengumpulan informasi
tentang pencapaian pembelajaran dalam kompetensi sikap spriritual dan sikap sosial,
pengetahuan serta keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran (Fajar, 2013).
2
BAB II ISI
2.1 Kurikulum 2013 di SMP ditinjau dari standar isi, standar proses dan standar penilaian
Kurikulum 2013 pada jenjang SMP/MTs (dalam Rahim, 2013) menjelaskan bahwa di
jenjang SMP/MTs kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran dengan
pengelompokkan mata pelajaran ke dalam kelompok A dan kelompok B. Alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran ditambah, sedangkan mata pelajarannya ada yang dikurangi sehingga
dalam setiap pembelajaran siswa dapat memiliki pemahaman materi yang lebih baik dan
mendalam dengan proses pencariannya sendiri (Discovery Learning). Selain itu, dalam
kurikulum 2013 juga akan dikembangkan Project Based Learning yaitu pembelajaran yang
berbasis proyek. Kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 harus
mengembangkan scientific method di mana siswa dibelajarkan untuk mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasikan/mengolah informasi,
mengkomunikasi pada langkah-langkah pembelajaran yang dirancang.
Dalam pasal 3 UU No. 20 Sisdiknas Tahun 2003 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan
nasional Indonesia yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
3
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan
pendidikan nasional tersebut menggambarkan harapan terbentunya sikap spiritual (beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa), sikap sosial (berakhlak mulia, sehat, mandiri,
dan demokratis serta bertanggung jawab), serta berilmu pengetahuan dan keterampilan yang
cakap dan kreatif.
Setiap pelaksanaan pendidikan selalu memiliki tujuan yang hendak dicapai, begitu pula
dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Pendidikan dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat
mempersiapkan manusia Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup menjadi pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Kemendikbud,
2013). Dalam pelaksanaan pendidikan di SMP/MTs diharapkan tercapai keseimbangan antara
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk membangun soft skill dan hard skill. Tujuan-
tujuan pendidikan peserta didik tersebut sedemikian rupa akan diwujudkan melalui proses
pembelajaran yang dilandasi oleh kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang jelas.
standar isi Kurikulum 2013 diatur dalam Permendikbud No 64 Tahun 2013. Di SMP
direncanakan pengurangan dari 12 mata pelajaran menjadi 10 mata pelajaran. Dalam hal ini,
mata pelajaran TIK dihapus. Kebijakan menjadikan TIK sebagai sarana pembelajaran adalah
kebijakan yang tepat. Hal ini akan mendorong kemajuan penggunaan teknologi oleh siswa dan
guru. TIK tidak efektif sebagai mata pelajaran tersendiri, sebab peredaran produk-produk
teknologi sudah menyentuh hingga penduduk di pelosok. Siswa SMP dengan mudah belajar
memahami istilah dan belajar mengoperasikan produk-produk teknologi canggih. Siswa hanya
perlu dibekali dengan pengetahuan bahasa Inggris yang selalu menjadi bahasa perintah produk
teknologi.
Pengintegrasian Muatan Lokal juga merupakan kebijakan tepat. Sebab, seni dan budaya
merupakan kearifan lokal yang cenderung dijadikan materi Muatan Lokal. Walaupun ada
daerah lain yang menjadikan bahasa asing atau pertanian sebagai muatan lokal. Tetapi yang
terbaik, tetaplah kebudayaan lokal yang menjadi materi mata pelajaran Seni Budaya.
4
Kompetensi dan Mata Pelajaran pada kurikulum 2013 dimulai dari analisis kebutuhan.
Selengkapnya digambarkan sebagai berikut:
Individu
Peradaban
(1) sikap
(2) keterampilan
(3) pengetahuan
SK/KD dijabarkan dengan menjaga keseimbangan antara soft skill dengan hard skill yang
mengacu pada kompetensi inti. Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti yang
ingin dicapai.
Kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar nantinya yang lebih dominan adalah
afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa dalam proses lebih menonjolkan afektif
dan psikomotornya. Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek
kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Aspek standar isi. Jumlah
mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di kurikulum 2013 berkurang. Contoh:
untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran, tetapi esensi yang
5
diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang digunakan didalam
kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut
pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian
berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4 jam
dalam 1 minggu.
6
menggunakan tes dan penilaian keterampilan menggunakan tugas proyek. Teknik penilaian
tes menggunakan soal-soal yang berhubungan dengan materi ajar dan guru menyiapkan
jawaban dari setiap soal tersebut.
Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan
ekonomi berbasis pengetahuan.Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan
berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi
moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.Fenomena sosial yang
mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm
berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini
terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan
karakter.
Perubahan zaman adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat. Perubahan
zaman telah memberikan dampak yang besar terhadap seluruh segi kehidupan masyarakat
tidak terkecuali dalam segi pendidikan. Dewasa ini, masyarakat sebagai agen perubahan itu
sendiri mulai berinovasi dan mulai menangkap akan adanya tantangan zaman. Kenyataan
tersebut tentunya adalah hal yang positif, namun tidak boleh ditampikkan bahwa dalam setiap
perubahan zaman tentunya ada pula dampak negatif yang ditimbulkan. Tidak semua pengaruh
perubahan zaman positif bagi masyarakat Indonesia, ada hal-hal yang perlu untuk disikapi
dengan bijak dan ditolak mentah-mentah karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-
sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013.
Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013
mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP .
9
KURIKULUM 2013
1. Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi,
masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan
teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
2. Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan
berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
3. Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba,
korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.
4. Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada
aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.
Kurikulum 2013
10
9. Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan
pendalaman minat.
10. SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar dasar
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan dan pendalaman.
KTSP 2006
11
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum 2013 pada jenjang SMP/MTS (dalam Rahim, 2013) menjelaskan bahwa di
jenjang SMP/MTS kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran dengan
mengelompokkan mata pelajaran ke dalam kelompok A dan kelompok B. Alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran ditambah, sedangkan mata pelajarannya ada yang dikurangi sehingga
dalam setiap pembelajaran siswa dapat memiliki pemahaman materi yang lebih baik dan
mendalam dengan proses pencariannya sendiri (Discovery Learning). Penyelenggaraan
sekolah menengah pertama sejalan dengan tujuan kurikulum 2013 tersebut, yaitu
menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter, kecakapan, dan keterampilan kuat dalam
hidup yang dipergunakan dalam berinteraksi dengan lingkungan social, budaya, dan alam
sekitar, serta untuk mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau pada pendidikan
lanjut (Direktorat Pembinaan SMP, 2009:140)
3.2 Saran
12