Anda di halaman 1dari 6

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

DI INDONESIA

Nama: Ni Made Anggi Setiani


NIM : 1601541042

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS


UNIVERSITAS UDAYANA
KEBUDAYAAN SUNDA

Oleh Harsojo

Secara antropologi budaya dapat dikatakan, bahwa yang disebut suku bangsa sunda adalah
orang orang yang secara turun temurun menggunakan bahasa ibu yaitu bahasa sunda serta
dialeknya dalam kehidupan sehari hari dan berasal serta bertempat tinggal di daerah jawa
barat, daerah yang juga sering disebut tanah pasundan atau tatar sunda.Pada daerah
percampuran, di mana digunakan bahasa sunda dan bahasa jawa,ada kecenderungan pada
beberapa keluarga yang menggunakan bahasa sunda untuk tidak menyebut dirinya orang
sunda akan tetapi menyebut dirinya misalnya orang cirebon atau orang banten dan
mengunakan istilah orang sunda bagi orang sunda priangan.Salah satu ketersngan yang di
dapat mengenai hal ini adalah dari sudut bahasa di priangan lebih halus.Akan tetapi
dikembaliikan pula bahwa orang cirebon dan banten melihatnya dari sudut penyebaran agama
islam.Dilihat dari sudut kronologi sejarah agama islam lebih dahulu tersebar di daerah banten
dan cirebon.Sebaliknya bagi orang sunda di priangan semua orang yang berbahasa sunda
sebagai bahasa ibunya di manapun ia tinggal adalah orang sunda.

Dalam pemakaian bahasa sunda dikebal pembagian atas tiga tingakatan,yaitu

1. Bahasa sunda lemes : Bahasa yang dipergunakan dengan orangtua ,orang yang
dituakan atau orang yang dihormati,disegani.
2. Bahasa sunda sedang : Bahasa yang dipergunakan antara orang yang setaraf baik
dalam usia maupun status sosialnya.
3. Bahasa sunda kasar : Bahasa yang dipergunakan oleh atasan untuk berkomunikasi
dengan bawahannya.

Mengenai orang badui ini antara lain baca karangan B.van Tricht,Levende Antiquiteiten in
West Java dan Karangan N.J.C. Geise, Baduys en Moslems in Lebak Parahiyangan Leiden
1953 bentuk puisi diselang seling oleh prosa berirama seperti bentuk penglipur lara.Tukang
tukang pantun ini mendongengkan cerita-cerita pantunnya dengan iringan bunyi kecapi.Cerita-
cerita ini mengetengahkan pahlawan-pahlawan dan raja-raja pada zaman Sunda Purba,zaman
Galuh dan Pajajaran dan selalu menyebut nama raja Sunda yang tekenal ialah Prabu
Siliwangi.Bagi orang Sunda cerita-cerita pantun in mendudukin tempat yang khas dalam
hatinya.Permainan pantun dapat menggugah perasaan kebesaran orang Sunda yang melihat
cerita sejarah di masa lampau semakin jauh semakin terang semakin lama semakin
terkenang.Sesudah zaman pantun,dikenal sebagai zaman wayang dan wawancan-wawancan
sebagai pengaruh dari Mataram Islam,setelah jatuhnya Pajajaran.Cerita-cerita wayang
kebanyakan berasal dari epos Ramayana dan Mahabrata,tetapi sekrang sudah banyak sekali
variasi-variasi karangan dari ki dalang sendiri.Wayang di Sunda lebih merupakan hiburan ,dan
orang yang menyaksikannya biasanya tidak selalu tertarik oleh lakonnya, melainkan oleh
keterampilan sang dalang untuk memainkan wayangnya,atau lebih tertarik oleh nyanyian-
nyanyian sindennya.

Kesusasteraan-kesustateraan Sunda itu bukan suatu unsur kebudayaan yang hanya dikenal di
lingkungan yang kecil saja,akan tetapi dikenal secara luas dalam masyarakat.Dalam
pertunjukan reog,permainan yang selalu dapat menyesuaikan dirinya dengan setiap
zaman,tampaklah betapa bahasa dan sastra Sunda itu merupakan bagian yang esensiil dari
kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.Di samping bahasa Sunda sebagai identitas
kesundaan,ciri kepribadian orang Sunda yang lain adalah bahwa orang Sunda sangat
mencintai dan menghayati keseniannya.Dalam pada itu tidak boleh kita luapakan,bahwa dalam
mempelajari manusia dan kebudayaan Sunda,masyarakat Sunda itu sendiri sedang
mengalami perubahan-perubahan.Perubahan itu misalnya disebabkan oleh bertambahnya
penduduk.Dinyatakan bahwa pada permulaan abad ke-20 ini jumlah penduduk di Jawa Barat
adalah kira kira lima juta orang.Dan pertambahan penduduk ini tentu saja menimbulkan
perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kebudayaan dan masyarakat.

DESA DI JAWA BARAT

Desa di Jawa Barat dapat dilihat sebagai suatu kesatuan administratif terkecil,yang menempati
tingkat yang paling bawah dalam susunan pemerintahan nasional.Di samping itu desa juga
dapat dipandang sebagai suatu kesatuan hidup yang kecil sifatnya,di suatu wilayah
tertentu.Sebagai satu kesatuan administratif suatu desa mempunyai suatu sistem
pemerintahan desa,yang mengurus rumah tangga desa.Diseluruh jawa barat sistem
pemerintahaan desa itu pada garis besarnya sama,hanya dalam hal sebutan bagi pejabat-
pejabatnya terdapat beberapa perbedaan.Desa Bojongloa misalnya,sebuah desa yang terletak
di lereng gunung tampomas di sebelah barat Sumedang di kepalai oleh seorang kuwu yang
dipilih oleh rakyatnya.Adapun kuwu berkewajiban mengurus rumah tangga desa,mengadakan
musyawarah dengan warga desa mengenai hal-hal yang menyangkut kepentingan warga
desa,mengurus pekerjaan umum yang menyangkut kepentingan warga desa,mengurus
pekerjaan umum seperti jalan dan selokan,serta mengurus harta benda desa.

Sesudah Perang Dunia Ke-II dan sesuda Zaman Revolusi,masyarakat desa di Indonesia pada
umumnya dan di Jawa Barat pada khususnya telah mengalami banyak
perubahan.Isolasi,keseimbanagan dan ketenangan sebetulnya telah ditrobos oleh pengaruh-
pengaruh baru dari luar.Ekonomi,politik dan ideologi modern,administrasi
pemerintahan,komunikasi,pendidikan,telah menyebabkan suatu lapisan atas yang terdiri dari
atas pamong desa,para guru,juru juru penerang,pegawai pegawai,pelajar,anggota
ABRI,pedagang dan pengusaha yang semua mempunyai orientasi keluar.Akan tetapi apabila
kita selidiki di Jawa Barat tentunya tidak semua desa mengalami perubahan yang sama.

Desa Dukuh yang letaknya terpencil di Garut selatan misalnya,memperlihatkan betapa kuat
masih adat istiadat itu.Penduduk desa Dukuh berjumlah 142 orang yang tinggal dalam rumah
sebanyak 42 susunan.Perkawinan di dalam desa sering diadakan antara warganya,sehingga
antara warga desa yang satu dengan yang lain ada hubungan kekerabatan yang erat.Di
samping itu merekapun percaya pada makam-makam yang keramat dan pantang-pantangan
adat.Sebuah makam yang dikeramatkan dan menjadi pusat kehidupan kerohanian masyarakat
Dukuh adalah makam seorang penyebar agama Islam Syech Abdul Jalil atau lebih terkenal di
kalangan penduduk dengan sebutan Eyang Wali.Berdasarkan Fungsinya,penduduk dapat
dibagi bagi menjadi golongan juragan atau majikan,golongan buruh nelayan atau anak
payang.Struktur sosial yang menunjukkan sedikit banyak adanya difrensiasi tidak
mengakibatkan adanya relasi relasi sosial yang kompleks,baik dalam kelompok nelayan pada
khususnya,maupun dalam masyarakat desa seperti Pelabuhan pada umumnya.Masyarakat
diorganisasi dengan pranata pranata pemerintahan,agama dan adat yang merupakan
kesatuan yang terintegrasikan.

EKONOMI DAN SISTEM KEMASYARAKATAN DI JAWA BARAT


Kehidupan perekonomian di daerah Jawa Barat telah terlalu kompleks,dan mempunyai
berbagai macam aspek sehingga tidak mungkin untuk dapat diuraikan dalam satu bab yang
singkat.Sekiranya antropoogi sosial hendak menyoroti kehidupan ekonomi rakyat jawa
barat,maka ruang lingkup penyelidikan yang paling sesuai adalah hubungan antara ekonomi
dan struktur sosial dalam masyarakat di Jawa Barat.Dilihat dari sudut kehidupan ekonomi
maka kota kota merupakan pusat pusat pengambilan bahan bahan mentah dari daerah
daerah pertanian pedesaan ata merupakan tempat tempat transit bahan bahan mentah untuk
diteruskan pada kota kota yang lebih besar seperti Jakarta,Cirebon,dan Cilacap agar
selanjutnya di export ke luar negeri.Perkebunan perkebunan terlihat sebagai daerah dengan
ciri khas di tengah tengah daerah pertanian rakyat pedesaan.Tanah yang subur dan iklim yang
baik menjadikan Jawa Barat salah satu daerah perkebunan yang terpenting di
Indonesia.Terutama wilayah Priangan Bogor mempunyai daerah daerah perkebunan yang
besar besar.Pada umumnya pertanian rakyatpedesaan masih bersifat tradisional. Di Jawa
Barat ada 2 macam penggarapan tanah pertanian pedesaan yaitu : 1.bercocok tanam di
sawah dan 2. bercocok tanam di sawah yang harus memperhatikan bahwaada sawah yang
mendapatkan air dari sistem irigasi yang dibangun dan diatur manusia dan ada juga sawah
yang hanya mengandalkan air hujan,sehingga sawah itu sangat tergantung kepada alam.

Bercocok tanam di ladang masih dilakukan di Jawa Barat bagian barat daya,seperti di desa
Lamajang misalnya,dimana berladang di tanah kehutanan dilakukan pada waktu tertentu
saja.Hal ini didasarkan pada peraturan peraturan dari Departemen Kehutanan.Rakyat
setempat tidak boleh sekehendak hati bercocok tanam pada tanah milik kehutanan.Pekerjaan
di ladang hampir sama di mana mana yaitu membersihkan belukar,menebang pohon
pohon,membakar dahan dahan,dan batang batang yang telah di tebang,memagari
ladang,menanam,menuai,mengikat padi dan mengangkut padi ke lumbung.Dalam mempelajari
ekonomi pertanian di desa , dimana sektor bercocok tanam secara lama masih tetap
memegang suatu peranan yang utama disamping sektor perikanan dan peternakan.

SISTEM KEKERABATAN ORANG SUNDA

Sistem kekerabatan orang sunda dipengaruhi oleh adat yang diteruskan secara turun temurun
oleh agama Islam.Karena agama islam telah lama dipeluk oleh orang sunda,maka susah
kiranya untuk memisahkan mana adat dan mana agama dan biasanya kedua unsur itu terjalin
erat menjadi adat kebiasaan dan kebudayaan orang sunda.Perkawinan di tanah sunda
misalnya dilakukan baik secara adat maupun secara agama islam.Ketika upacara akad nikah
atau ijab kabul dilakukan maka tampak sekali bahwa di dalam upacara yang terpenting ini
terdapat unsur agama dan adat.Sebelum menentukan seseorang itu untuk diambil menjadi
calon menantu,terlebih dahulu diadakan penyelidikan dari kedua belah pihak.Penyelidikan itu
biasanya dilakukan secara serapih mungkin,dan sering sering secara tertutup.Diusahakan agar
mendapat menantu yang baik.

Pada umumnya di daerah pedalaman telah dikenal pula moralitas perkawinan yang dapat
dilihat dari bahasa dan pepatah dalam bahasa itu.Dipasundan dikatakan misalnya : Lampu
nyiar joko kudu kakupuna artinya kalau mencari jodoh harus kepada orang yang sesuai
dalam segalanya baik rupa kekayaan maupun keturunannya.Atau Lamun nyiar joko,kudu
kanu sajawa sabeusi artinya mencari jodoh itu harus mencari yang sesuai dan cocok dalam
segala hal.
Apabila anak gadis itu belum bertunangan dan juga orang tuanya setuju atas yang diusulkan
oleh orang tuan pemuda itu,maka perembugan itu dinamai neundeun omong artinya menaruh
perkataan.Perihal waktu perkawinan sudah mereka bicarakan.Biasanya penyerahan anaklaki
laki itu dikerjakan tiga hari sebelum diadakan upacara pernikahan.Setelah anak laki laki
diserahkan,pada prinsipnya segala sesuatu telah menjadi tanggung jawab orang tua
perempuan.Pada orang sunda ,upacara pernikahannya sendiri dilakukan sederhana secara
agama,tetapi upacara nyawer dan buka pintu adalah yang paing menarik.Semua orang
gembira dan mengikuti dengan sepenuh perhatian dan mengikuti dialog yang dilakukan
dengan bahasa puisi dan lagu.

Di tanah Sunda, bentuk keluarga yang terpenting adalah keluarga batih.Keluarga batih ini
terdiridari suami isteri dan anak anak.Keluarga batih merupakan tempat yang paling aman bagi
anggotanya di tengah tengah hubungan kerabat yang lebih besar dan di tengah tengah
masyarakat.

Apabila kita melihat istilah kekerabatan orang sunda maka tampak istilah istilah yang
dipergunakan untuk dua generasi ke atas dan ke bawah dilihat dri sudut Ego adalah
berbeda,sedangkan sejak generasi ke tiga ke atas maupun ke bawah istilahnya sama.

KEHIDUPAN KEAGAMAAN ORANG SUNDA

Agama dari sebagian orang sunda adalah agama islam,tetapi di dalam kehidupan
keagamaan,orang sunda sebagai juga pada suku suku bangsa lain di indonesia terdapat unsur
unsur yang bukan islam.Orang sunda kebanyakan patuh menjalankan kewajiban
beragama,seperti melakukan salat lima waktu,menjalankan puasa,sedangkan hasrat untuk
menunaikan ibadah haji ke tanah suci adalah pada umumnya besar.Di samping itu orang
sunda terutama dari daerah pedesaan banyak pula yang pergi ke makam makam suci tanda
kaul atau untuk menyampaikan permohonan dan restu sebelum mengadakan sesuatu
usaha,pesta atau perlawatan.

Dalam bab mengenai religi ini tidak dikemukakan tentang ajaran agama islam sendiri,yan
menjadi kepercayaan orang sunda karena uraian mengenai ini lebih baik diberikan pada
tempat yang lain,misalnya dalam uraian mengenai agama islam itu sendiri,sejarah dan
ajarannya.Di dalam buku tentang antropologi yang diuraikan adalah agama sebagai bagian
dari kebudayaan.Kehidupan agama itu juga tampak amat kuat pada orang sunda apabila kita
pelajari tahap tahap dalam lingkaran hidupnya dari sejak masa perkawinan,memasuki rumah
untuk menetap,masa kelahiran,dan masa masa proses pertumbuhannya,dari sejak turun
tanah,memotong rambut,tumbuh gigi yan pertama,sunatan waktu sakit,dan pada saat
meninggal dunia.Sampai seribu hari sesudah seseorang meninggal upacara agama masih
mengikuti seseorang.Tidaklah mengherankan apabila nilai nilai keagamaan itu memainkan
peranan yang amat besar dalam kehidupan manusia dan masyarakat.

Agama Pemeluk
1. Islam 19.344.622
2. Kong Hu Tju 150.000
3. Kristen/Protestan 65.000
4. Budha 43.128
5. Katolik 24.072
6. Hindu Bali 2.500
7. Animisme 2.584
8. Kepercayaan Lain 55.205

Di samping agama islam seperti di atas,telah diberi catatan terdapat pula agama agama lain
seperti agama katolik dan agama kristen protestan.Kedua agama ini terutama bergerak dalam
penyiaran dan penyebaran agama dan pendidikan serta bergerak pula dalam bidang bidang
sosial lainnya seperti lapangan kesehatan dan pemeliharaan anak anak yatim piatu atau orang
oang yang sudah lanjut usianya.Seperti pula pada pemeluk agama agama islam,ada pula
diantara para pemeluk agama Katholik dan Protestan yang bergerak dalam bidang politik.

PEMBANGUNAN DI JAWA BARAT

Terutama sejak bangsa Indonesia memproleh kemerdekaannya,terjadi perubahan perubahan


sosial yang besar dalam masyarakat Sunda.Timbulnya partai partai politik sampai ke desa
desa menimbulkan pengelompokan baru berdasarkan ideologi ideologi modern,yang
memotong sistemsistem pengelompokan lama yang berdasarkan ikatan kekerabatan atau
keagamaan.Di samping itu kemajuan dalam bidang pendidikan berjalan sangat cepat.Malahan
di sebuah ibukota kecamatan sekarang ini terdapat sekolah tinggi.Di dalam
mempelajarimanusia dan kebudayaan Sunda itu amat pentinglah melihatnya pada latar
belakang perubahan sosial yang sedang berlaku itu,agar kita mendapatkan pengetahuan yang
lebih realistis lagi.Dari pada itu selalu ada unsur unsur kebudayaan yang amat lambat
mengalami perubahan seperti pranata pranata adat,seperti perkawinan,hak waris dan
beberapa aspek dari kehidupan pertanian rakyat pedesaan.Di samping itu walaupun telah
terjadi banyak perubahan oleh karena pengaruh medernisasi dalam bidang
politik,ekonomi,administrasi,pendidikan,pertahanan,dan dalam bidang komunikasi masa,akan
tetapi dapat kita katakan bahwa kehidupan keagamaan orang Sunda amat kuat.

Pembangunan masyarakat desa adalah produk dari dua macam kekuatan yaitu :

a.Organisasi komuniti dan

b.Pembangunan ekonomi

Anda mungkin juga menyukai