A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia bekerja dan beraktivitas setiap harinya untuk memelihara
dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun seiring kebutuhan manusia
yang tak pernah ada habisnya, terkadang memaksa manusia untuk selalu
bekerja tanpa mempedulikan kondisinya. Akan tetapi manusia mempunyai
keterbatasan dalam melakukan aktivitas itu. Salah satu dari keterbatasan
manusia adalah pasti akan mengalami kelelahan dan kejenuhan pada saat
bekerja yang kemudian dapat berakibat pada menurunnya produktivitas
dalam bekerja. Besarnya penggunaan tenaga pada saat melakukan
aktivitas juga akan berpengaruh pada kekuatan dan daya tahan tubuh
untuk melaksanakan aktivitas tersebut, pekerjaan dengan menggunakan
tenaga yang lebih besar dan lebih cepat akan menimbulkan kelelahan
dibandingkan dengan tenaga yang lebih kecil, selain itu sikap pekerja
dalam melakukan pekerjaannya juga merupakan faktor yang
mempengaruhi terhadap pengeluaran energi.
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
a. Mampu memahami bahwa perbedaan beban kerja/cara kerja dapat
berpengaruh terhdap aspek fisiologi manusia.
b. Mampu melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan meode
fisiologi.
c. Mapu menentukan besar beban, berdasarkan kriteria fisiologi.
d. Mampu merancang system kerja dengan memanfaatkan hasil
pengukuran kerja dengan metode fisiologi.
B. LANDASAN TEORI
Dalam suatu kerja fisik, terjadi proses di dalam tubuh manusia yang
akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen, heart rate,
temperature tubuh, dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.
Kerja fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller, antara lain:
1. Kerja total seluruh tubuh, yang mempergunakan sebagian besar otot,
biasanya mleibatkan 2/3 atau otot tubuh.
2. Kerja sebgian otot yang membutuhkan lebih sedikit energy Expenditure,
karena otot yang digunakan lebih sedikit.
3. Kerja otot statis, otot yang digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi
tanpa kerja mekanik. Membutuhkan kontraksi sebagian otot.
1. Konsumsi energi
2. Denyut jantung
3. Peredaran udara dalam paru-paru
4. Temperatur tubuh
5. Konsentrasi kimia dalam darah dan air seni
6. Tingkat penguapan dan faktor lainnya.
Dengan,
a : usia (tahun)
KE = E1 - Ei
Dengan,
Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka
waktu pemulihan untuk beristirahat meningkat, sejalan dengan beban kerja.
Dalam keadaan yang ekstrim, pekeja tidak mempunyai waktu istirahat yang
cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis. Murrel (1965) membuat
metode untuk menentukan waktu istirahat sebgai kompensasi dari pekerjaan
fisik.
(WS)
R = Tx (W1,5)
Dengan,
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
DN1 DN2 DN3 DN4 DN5 DN6
140
120
100
80
60
40
20
0
DN1 DN2 DN3 DN4 DN5 DN6