Anda di halaman 1dari 2

Efek menyusui pada imunogenisitas dari vaksin rotavirus oral yang dilemahkan: uji coba secara

acak pada bayi yang tidak terinveksi HIV di Soweto, Afrika selatan

Tujuan : untuk menyelidiki efek abstain dari menyusui,selama 1jam sebelum dan sesudah setiap
vaksinasi, pada respon kekebalan tubuh bayi terhadap dua dosis vaksin rotavirus.

Metode : di soweto, afrika selatan pasangan ibu-bayi yang tidak terinfeksi dengan HIV
dikumpulkan kemudian diberikan imunisasi minggu ke 6 pada bayi. Setiap bayi secara acak di
bagi ke 2 kelompok dimana kelompok 1 dimana menyusi ditunda paling sedikit 1 jam sebelum
dan sesudah setiap pemberian dosis vaksin rotavirus. Kelompok 2 dimana pemberian asi tidak
dianjurkan. Uji imunosorben terkait enzim digunakan untuk mengevaluasi kekuatan larutan dari
IgA spesifik rotavirus dalam sampel serum yang dikumpulkan dari masing-masing bayi segera
sebelum setiap pmeberian vaksin dan 1 bulan setelah pemberian dosis kedua. Diantara bayi, jika
terjadi peningkatan kekuaatan larutan empat kali lipat atau lebih IgA rotavirus spesifik setelah
vaksinasi dianggap indikasi serokonversi

Temuan : Bayi yang dapat dievaluasi pada Kelompok 1 (n = 98) serupa dengan kelompok 2 (n =
106) pada karakteristik demografi awal mereka. dan titer pra-vaksinasi IgA anti-rotavirus.
Setelah dosis vaksin kedua, titer rata-rata geometris anti-rotavirus IgA di sera bayi-bayi
Kelompok-1 serupa dengan sera pada bayi Kelompok-2 (P = 0,685) dan frekuensi serokonversi
pada bayi Kelompok-1serupa dengan pada kelompok-2 bayi (P = 0,485).

Kesimpulan : Di antara bayi Afrika Selatan yang tidak terinfeksi HIV, abstain menyusui
setidaknya 1 jam sebelum dan sesudah vaksinasi dosis tidak berpengaruh signifikan terhadap
respon imun bayi terhadap vaksin rotavirus.

PENDAHULUAN

Rotavirus adalah penyebab utama gastroenteritis berat pada anak-anak. Diperkirakan 453.000
kematian - atau 37% dari semua kematian terkait diare yang terjadi secara global pada tahun
2008 disebabkan oleh infeksi rotavirus. Di Afrika Selatan pada tahun 2009, diare merupakan
penyebab utama kematian di kalangan anak di bawah 5 tahun dan menyumbang 18% dari jumlah
kematian di kelompok usia ini. Dalam penelitian yang diterbitkan, tingkat median deteksi
rotavirus yang dilaporkan di antaranya anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena diare di
Afrika Selatan ditemukan menjadi 24% (kisaran: 13-55%)

Anda mungkin juga menyukai