Makalah Keluarga
Makalah Keluarga
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar
Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan
perlu kepala rumah tangga sebagai tokoh penting yang mengemudikan perjalanan hidup
Anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak merupakan suatu kesatuan
yang kuat apabila terdapat hubungan baik antara ayah-ibu, ayah-anak dan ibu-anak.
Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keserasian dalam hubungan timbal balik antar
semua pribadi dalam keluarga. Interaksi antar pribadi yang terjadi dalam keluarga ini
bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan puas terhadap
seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi atau aktualisasi diri) yang meliputi
aspek fisik, mental, emosi dan sosial seluruh anggota keluarga. Sebaliknya, keluarga
disebut disharmonis apabila ada seorang atau beberapa orang anggota keluarga yang
kehidupannya diliputi konflik, ketegangan, kekecewaan dan tidak pernah merasa puas
keberadaan dirinya.
penyesuaian diri terhadap orang lain atau terhadap lingkungan sosialnya Ketegangan
maupun konflik dengan pasangan atau antara suami dan istri merupakan hal yang wajar
dalam sebuah keluarga atau rumah tangga. Tidak ada rumah tangga yang berjalan tanpa
konflik namun konflik dalam rumah tangga bukanlah sesuatu yang menakutkan.
perasaan, kepribadian, gaya hidup dan pengendalian emosi pasangannya sehingga dapat
mewujudkan kebahagiaan keluarga. Penyelesaian konflik secara sehat terjadi bila masing-
masing pihak baik suami atau istri tidak mengedepankan kepentingan pribadi, mencari
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa-apa saja masalah-masalah yang sering
kali memicu konflik dalam institusi keluarga, agar dapat disikapi lebih dini sebelum
masalah tadi berujung pada sebuah konflik yang dapat menghancurkan keutuhan
keluarga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
keluarga?
Melihat rumusan masalah yang ada, maka yang akan menjadi tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik,
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen
Gillis (1983)
yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti
Duvall
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari
tiap anggota.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan
suatu budaya.
Johnsons (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan
darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang
tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban
Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau
yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya
Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat
berkembang.
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu
rumah.
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
1. Tipe/Bentuk Keluarga
a. Tradisional
satu rumah.
Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah
memisahkan diri.
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
pada wanita.
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan)
Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada
Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama
Kin-network family
saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar
Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau
b. Non-Tradisional
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah
Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara
yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang
pathners
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa
alasan tertentu
Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang
saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama
lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan
Foster family
waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
Homeless family
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam
berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota
keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat
kompleks, misalnya seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu, dll
yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan
dari
keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur keluarga
yang sangat kaku atau sangat fleksibel dapat mengganggu atau merusak fungsi keluarga.
c. Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka : mendorong kejujuran dan
Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai
tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga,
penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi
komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah
Fungsi sosialisasi
Fungsi reproduksi
keturunan.
Fungsi ekonomi
masyarakat
Fungsi fisik
untuk
Memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam
kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan
lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
anggota keluarga
Fungsi melindungi
Fungsi reproduksi
Fungsi ekonomi
Soal penghasilan yang berat sebelah, dimana perempuan memiliki dompet yang
lebih tebal ketimbang pasangan, tak jarang kerap jadi pemicu masalah dalam rumah
tangga. Meski ada juga para istri yang mengaku tak keberatan dengan gaji suami yang
lebih kecil, namun banyak juga yang beranggapan bahwa pria lah yang harus
seperlunya saja.
Uang memang selalu jadi sumber masalah. Malah ada yang bilang bisa jadi
'setan' dalam rumah tangga jika berada dalam tempat yang tak semestinya. Bagi pria,
uang atau pekerjaan bisa jadi kebanggaan utama sekaligus sumber egonya. Makanya
manakala karir si istri melaju pesat, yang berujung pada pundi-pundi uang yang kian
gemuk. Sementara karir si pria tetap tak beranjak atau justru mentok.
Banyak pria menjadi lebih sensitive jika penghasilan istri lebih besar. Hal ini
Pengaruh budaya yang lebih menonjolkan peran laki-laki disbanding perempuan dan
stereotip bahwa pria sebagai kepala keluarga, pencari nafkah sekaligus pelindung.
Makanya, jika pendapatan istri lebih besar, memengaruhi harga diri pria dalam keluarga,
terutama di Asia. Padahal kalau kita tengok Eropa atau Amerika, sudah wajar jika gaji
besar dengan berbagai cara, antara lain berupa kata-kata yang menyinggung perasaan,
tindakan negatif seperti sering meninggalkan rumah dan pulang larut malam. Pokoknya
Akan halnya suami yang bisa menerima kondisi jika penghasilan istri lebih besar,
si pria ini biasanya punya kepribadian yang terbuka dan easy going. Para istri akan
terbantu dengan sikap ini karena bisa saling mendukung. Bahkan tak jarang, para suami
juga mau membantu pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci atau menjaga anak.
a. Saling mendukung
'berantem' hindari membahas masalah uang. Tetap hormati suami sebagai kepala rumah
b. Bangga
Selalu tanamkan dalam pikiran Anda bahwa suami Anda adalah pilihan yang
paling tepat. Dari sekian hal kekurangannya, masih banyak kelebihannya yang bisa Anda
c. Lemah lembut
Jangan sampai terkesan bersikap bossy terhadap suami sendiri. Ucapkan kalimat
dengan lemah lembut. Berperilaku dan bertingkah laku tetap dijaga positif.
d. Berbagi
Berpenghasilan lebih besar bukan berarti semua harus istri yang menanggung.
Berbagilah dengan suami, siapa membayar apa, agar semua punya kontribusi yang sama
e. Bersukacita
memang tidak mudah. Bersukacita adalah sebuah keputusan. Jika Anda memutuskan
untuk tetap bersukacita walaupun suami Anda mempunyai pendapatan yang lebih kecil.
Maka dengan sendirinya kesenjangan finansial ini tidak dapat mengguncang rumah
Wanita karir akhir-akhir ini menjadi fenomena alami yang terjadi pada
masyarakat urban. banyak alasan mengapa wanita lebih memilih berkarir. Faktor
wanita untuk survive dan turun langsung untuk bekerja. Bahkan, banyak dari para wanita
karir ini sukses dengan bisnis yang mereka geluti. hal inilah yang memicu meningkatnya
angka pekerja wanita setiap tahunnya. Namun, dalam beberapa tahun kebelakang banyak
kita saksikan di media massa, tingginya angka kematian wanita karir (terutama wanita
yang memilih menjadi TKW) memberikan efek traumatik bagi suami untuk mengizinkan
istri-istrinya untuk berkarir. Hal inilah yang menjadi dilematik dalam rumah tangga pada
Pada uraian di atas, dapat kita lihat beberapa fakta menarik tentang wanita karir.
Desakan ekonomi dan kebutuhan sehari-hari merupakan alasan yang paling lumrah yang
sering di utarakan oleh wanita karir. Wanita lebih memilih mencari penghasilan
masih tetap menjadi tanggungan suami. Hal ini memberikan efek positif dalam
permasalahan ekonomi, dimana suami dapat sedikit menyisihkan gaji bulanannya untuk
memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier, sedangkan istri selain tetap dapat memenuhi
Selain itu, wanita yang memilih jalur berkarir akan memberikan dampak positif
sangat tinggi dibandingkan pria. Oleh sebab itu, dapat kita lihat banyak perusahaan yang
menempatkan wanita dalam jabatan tertentu yang sifatnya sangat signifikan terhadap
sekertaris.. Hal ini dilakukan untuk memberikan efek positif terhadap pendapatan
perusahaan.
Namun, menjadi wanita karir bukan suatu hal yang tidak beresiko. Sebagai
contoh, kejadian-kejadian yang menimpa TKW Indonesia di luar negeri. Tidak banyak
dari mereka mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari para majikannya. Entah itu
dalam bentuk kekerasan fisik, psikis, bahkan materil. Belum ditemukan fakta penyebab
yang pasti mengenai hal ini. Banyak asumsi-asumsi masyarakat yang dilayangkan baik
itu yang pro dan berempati terhadap korban namun tak banyak juga cibiran dari
masyarakat. Yang pasti, hal inilah yang membuat para suami takut untuk melepas istrinya
berkarir.
Selain itu, kehadiran wanita karir akan memberikan efek negatif terhadap
keharmonisan keluarga. Saat istri memilih untuk berkarir, hal ini akan meningkatkan sisi
sensifitas suami, dimana suami akan merasa tidak memiliki arti sama sekali sebagai
seorang kepala keluarga. Hal inilah yang menjadi awal keretakan rumah tangga. Dalam
beberapa hal, suami dan istri yang memilih sama-sama berkarir dalam bidang berbeda
disebabkan karena kurangnya komunikasi yang intens antara keduanya dimana keduanya
sibuk dengan perusahaannya masing-masing. Hal ini bukan hanya berimbas pada
renggangnya hubungan antara keduanya. Namun juga berimbas pada anak yang notabene
membutuhkan kehadiran orang tua disisinya untuk memberikan pendidikan moral. Anak
akan merasa kesepian. Hal ini memicu tingkat sensifitas anak, sehingga menjadikan anak
sebagai pribadi yang emosional dan mudah tersinggung apalagi jika ditanyai masalah
keluarga.
Ketika kedua orangtuanya sibuk bekerja, anak akan kehilangan institusi keluarga
sebagai media sosialisasi, dan memperoleh kasih sayang. Hal itu tentu tidak baik bagi
untuk menitipkan anaknya kepada sanak keluarga lain, selama mereka bekerja. Namun itu
a. Solusi
Sebagai seorang suami, seharusnya kita sudah memahami fenomena ini. Dalam
menyikapi hal ini, seharusnya kita menjadi kepala rumah tangga yang arif dan bijaksana
dalam hal memberikan keputusan. Jika memang penghasilan kita masih bisa mengatasi
penjelasan kepada istri akan arti pentingnya dia untuk anak-anak. istri akan sangat peka
apabila sebagai suami kita bersikap arif dan memberikan penjelasan kepada istri secara
baik juga mereka akan peka dalam hal anak-anak. Sebagai suami sudah seharusnya kita
memberikan nasehat pada istri sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang kita.
untuk dia dan berikan penjelasan untuk dia mengenai perannya dalam rumah tangga.
Carilah momen yang paling tepat untuk mengkomunikasikan hal ini dengan istri.
Usahakan tetap tegas namun tidak memberikan kesan suami yang otoriter.
membina rumah tangga. Jadi apa salahanya anda setiap jamnya mengabari aktivitas anda
di kantor agar tidak ada rasa saling curiga satu dengan yang lainnya. Menanyai kabar istri
juga menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan bagi istri atau mungkin hanya sekedar
menyatakan perasaan ingin cepat pulang kerumah dan lain-lain akan memberikan kesan
istimewa bagi sang istri. Atau sesekali meluangkan waktu untuk berliburan bersama
dimana hanya ada anda, dia dan anak-anak disana. Mungkin dapat berupa piknik,
kemping, rekreasi ke tempat wisata. Kunci utama adalah, menjaga kearifan kita sebagai
suami dan menjadi suami yang merupakan teladan yang baik untuk istri dan anak-anak.
Permasalahan yang muncul pada sebuah keluarga tanpa anak justru disebabkan
oleh sikap masyarakat atau lingkungan sekitar yang "menuntut" adanya anak. Baik
"tuntutan" secara langsung, misalnya ayah atau ibu mertua yang terus menerus meminta
cucu, maupun tidak langsung, mulai sekedar gunjingan ringan, hingga gosip
menjengkelkan.
Jika di awal pernikahan konsep yang dipegang adalah memiliki memongan, maka
ketidak hadiran si buah hati bisa menjadi masalah besar. Dalam banyak istri merasa lebih
tertekan jika setelah beberapa tahun belum juga mendapatkan keturunan. Apalagi bila
semakin besar. Dalam kasus tersebut, tak jarang muncul tekanan dari lingkungan, bahkan
dari suami agar mengijinkan poligami. Sebagian istri akhirnya menyerah pada tekanan dan
merelakan suaminya berpoligami. Tapi hal itu sangat kecil kemungkinannya, karena pada
dasarnya tidak ada seorang istri pun yang rela suaminya menikah lagi atau pun diduakan.
Ketidak hadiran buah hati ini bisa menimbulkan masalah ketika keduanya atau
salah satu pihak tidak membuka pikiran untuk menerima keadaan dan mudah
terpengaruh pada lingkungan sekitar. Ada yang tidak peduli namun ada juga sebagian
pasangan yang terganggu dengan ketiadaan anak ini. Biasanya hal tersebut dikarenakan
di tengah-tengah mereka. Namun tetap dibutuhkan kedewasaan sikap dan toleransi yang
sangat besar pada masing-masing pihak. Setidaknya mereka perlu memaham bahwa
atau suami).
berkepanjangan antara suami-istri. Apalagi jika suami selalu menyalahkan istri sebagai
pihak yang mandul. Padahal, butuh pembuktian medis untuk menentukan apakah
untuk menghadapi kenyataan tersebut tanpa ada campuran tangan orang ketiga (misal:
sebagai berikut :
a. Cek Ke Dokter
bicarakan dengan pasangan. Ajaklah dia untuk bersama memeriksakan kondisi diri ke
dokter. Jika dokter mengatakan bahwa Anda berdua sehat, kenapa harus resah dan saling
menuduh? Kan, tinggal menunggu waktunya saja. Bisa jadi, iman Anda dan pasangan
Patut pula dipahami bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dan kelemahan,
tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu ketika anak tak kunjung hadir dalam kehidupan
berumah tangga, jangan pernah berpikiran negatif terhadap pasangan kita. Tetap yakinkan
dalam hati kalau ia adalah jodoh kita. Tetaplah saling mendukung, menyayangi, dan
Zaman modern saat ini memberikan kemudahan bagi pasangan suami istri yang
memiliki tidak bisa atau sulit memiliki anak. Cara yang dapat ditempuh antara lain,
dengan bayi tabung. Namun terlebih dahulu tentu harus dibicarakan mengenai rencana
Selain itu, ada alternatif lain dengan mengadopsi anak, ataupun mengalihkan
kasih sayang kita kepada keponakan-keponakan yang dekat. Namun sebelum mengambil
keputusan maka hal utama yang harus dilakukan adalah berfikir secara matang, jangan
kadangkala juga menjadi sumber konflik dalam rumahtangga. Hal sepele yang seharusnya
tidak diributkan bisa berubah menjadi masalah besar. Misalnya soal pemberian uang saku
kepada adik ipar oleh pasangan kita yang tidak dilakukan dengan transparan.
konflik, karena terlalu ikut campurnya mertua dalam urusan rumah tangga anak dan
menantunya. Hal ini tentu akan sangat mengganggu keharmonisan rumah tangga
seseorang.
Dalam kasus ini, kebanyakan istri yang mengeluhkan hubungan mereka dengan
mertua. Sang mertua seringkali dianggap terlalu ikut campur, banyak berkomentar, sering
mengkritisi, hingga cenderung ingin mengatur seluruh aspek dalam rumah tangga
anaknya.
Situasi yang dihadapi jika hal di atas terjadi tentu akan sulit bagi suami Anda. Di
satu sisi, dia ingin membela Anda, namun di sisi lain dia tidak bisa marah pada ibunya.
Sebagai istri, tentu bingung harus bersikap bagaimana. Perasaan kesal dengan
sikap mertua dan suami pun sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa.
Namun, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
Saat Anda kesal dan diharuskan menempatkan diri di posisi orang lain, sudah
pasti sulit. Namun penting Anda ingat, kalau suami sebenarnya berada di dua pilihan. Jika
orangtua. Tapi kalau dia membela ibunya, Anda akan kesal dan mengira suami sudah
Untuk itulah Anda harus berusaha menempatkan diri pada posisi suami. Sebelum
Anda minta suami melakukan sesuatu atas sikap ibunya, pikirkan dulu apa yang Anda
akan buat jika menghadapi situasi tersebut. Bagaimana jika ternyata sikap menjengkelkan
itu dilakukan ibu Anda? Sekali lagi, pikirkan dulu baik-baik sebelum berbuat suatu hal
Saat mertua selalu mengkritik apapun yang Anda lakukan, pahami apa
sebenarnya tujuannya. Kalau tujuannya memang ingin hubungan Anda dan suami
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat suami bahagia
dengan pernikahannya bersama Anda. Jika dia bahagia, tentu apapun yang dikatakan
Tunjukkan juga pada mertua, kalau Anda sebenarnya adalah istri yang luar biasa.
Berusahalah jangan melawan sifat buruknya dengan keburukan juga. Kalau Anda
tersenyum dan tetap baik, hal itu tentu akan membuatnya semakin kesal dan bertanya-
tanya. Namun jika Anda tersulut emosi, mertua akan senang karena bisa jadi itulah yang
diinginkan.
Anggap saja, kritikan yang dilakukan mertua itu sebagai bagian dari sebuah
permainan. Mertua pada akhirnya akan menyerah saat Anda ternyata bisa menerima
c. Kompromi
Minta pada suami untuk menciptakan batasan apa saja yang boleh mertua ikut campur
dalam hubungan Anda. Katakan padanya untuk menyampaikan hasil diskusi itu pada
ibunya.
besar. Kompromi itu sebaiknya juga tetap menguntungkan dari sisi mertua atau suami.
Saat mertua mulai ikut campur hubungan Anda dan suami, dengarkan baik-baik
perkatannya. Apa yang membuatnya selalu mengkritik dan mengggu pernikahan Anda.
Kalau memang kritikannya masuk akal, perbaikilah sikap Anda. Buat mertua
merasa bahwa Anda mengikuti petunjuknya. Tidak ada salahnya juga Anda minta
masukannya saat tidak tahu. Dengan melakukan hal tersebut, mertua akan merasa
5. Seks
sering komplain adalah pihak suami yang tak puas dengan layanan istri. Suami seperti ini
umumnya memang egois dan tidak mau tahu. Padahal, banyak hal yang menyebabkan
istri bersikap seperti itu. Bisa karena letih, stress, datang bulan ataupun hamil.
Sebagian besar masyarakat menyatakan bahwa pria percaya seks jauh lebih
meskipun ada petunjuk kebenaran dari hal ini, yang paling penting adalah kedua belah
pihak memiliki minat yang sama terhadap seksual, sebagian besar. Sangatlah mustahil
bagi dua orang, khususnya dari jenis kelamin yang berbeda, untuk sepenuhnya setuju
berjalan, ada kemungkinan ketertarikan seksual salah satu pihak meningkat maupun
menurun. Ini artinya, saat salah satu pihak mungkin sedang berada di puncak, pihak yang
lain sedang tidak berminat sama sekali, dan saat siklus pasangan ini melalui hormonal
Pria telah diajarkan bahwa kecakapan seksual adalah dukungan yang positif,
sementara wanita telah diajarkan bahwa kecakapan seksual membuat mereka tampak
seperti perempuan jalang dan tidak menarik. Sikap-sikap masyarakat ini dapat
merasa dipaksa untuk melakukan hubungan seks lebih sering dari frekuensi yang
Gesekan seksual seperti ini menyebabkan banyak perasaan sakit hati, dan
pernikahan. Beberapa pasangan menemukan bahwa bagian terberat untuk hidup bersama
adalah belajar untuk memahami kebutuhan seksual satu sama lain, keingin satu sama lain
dan disfungsi yang dialami salah satu pihak. Dan kita semua memiliki sejenis disfungsi
seksual.
Sangat tidak biasa bagi banyak pasangan untuk membawa kehidupan seks
mereka kepada konselor. Wanita telah dipersiapkan untuk menggunakan seks sebagai
senjata, untuk menahannya ketika keadaan tidak berjalan dengan baik untuk mereka dan
mereka alami dengan belajar berkomunikasi apa yang penting bagi mereka dan apa yang
berhasil untuk mereka serta perasaan apa yang tidak dapat ditoleransi dan apa alasannya.
hanya melakukanya sedikit atau tidak ada hubungannya sama sekali dengan seks.
Terkadang wanita hanya perlu disentuh tanpa bermaksud adanya kontak seksual.
Sementara pria benar-benar membutuhkan kontak seksual seperti ini, dan sangat jarang
bagi seorang pria untuk mengakui hal ini secara terbuka, karena sebagian besar anak
laki-laki dipersiapkan oleh ayah mereka pada usia muda untuk tidak terlalu banyak
meminta, tidak cengeng, dan tidak berlari ke sosok ibu saat mereka jatuh dan butuh
melakukan banyak kontak fisik namun tidak mengarah pada seks mungkin akan
Dan wanita tentu saja menginginkan keintiman tanpa memiliki harapan harus melakukan
seks setiap saat. Diskusi sederhana dan harapan yang diperjelas dapat membantu
Seks sebenarnya merupakan bagian dari pernikahan yang sehat. Banyak pasangan
akhirnya jatuh ke dalam tempat yang nyaman, dimana seks tidak lagi memainkan
peranan yang penting dalam hidup mereka. Namun beberapa pasangan mampu
mempertahankan kehidupan seks mereka tetap berjalan dengan baik di usia keenam
puluh maupun tujuh puluh tahun hidup mereka. Ekspresi seksual merupakan sebuah
Ini adalah bagian dari hidup dan mencintai serta bertumbuh bersama. Kurangnya
kesadaran ini mungkin menjadi sinyal masalah, terutama jika pasangan telah bersama
kurang dari lima tahun dan salah satu pihak benar-benar merasa tidak puas dengan
Dalam kasus seperti ini, ada beberapa solusi yang dapat ditempuh, antara lain :
menyalahkan. Ini adalah masalah pasangan. Pasangan itu harus bekerja sama untuk
mencapai resolusi. Bisa melihat diri sendiri sangat penting dalam mengevaluasi masalah
ini.
Ini bukan waktu untuk bertele-tele. Bersikaplah tulus dan jujur dengan diri
sendiri. Bersikaplah tulus dan jujur dengan pasangan Anda. Untuk mengatasi masalah
penyebab dan tingkat keparahan, situasi harus dievaluasi. Sekarang jika anda tidak
Anda yang telah Anda pilih untuk berbagi hidup dengan Anda. Bahas isu-isu. Diskusikan
Ada beberapa sumber daya yang besar di luar sana untuk dijelajahi. Mungkin
masalahnya adalah medis. Apakah ini telah dibicarakan dengan dokter Anda. Mereka
mendengar semua itu. Tak perlu malu. Internet adalah sumber daya yang fantastis.
Namun di saat yang sama hati-hati dengan internet. Informasi hanya sebagai pemasok.
Tahu sumber Anda dan ambil informasi. Lihat artikel di majalah atau buku. Ada juga
dukungan atau kelompok swadaya. Titik utama adalah Anda tidak sendirian. Hal ini biasa
Menyatukan dua hati, berarti menyatukan dua kepribadian dan selera yang tentu
saja juga berbeda. Misalnya suami seorang yang pendiam, sementara istri cerewet dan
meledak-ledak emosinya. Suami senang makanan manis, istri senang makanan yang serba
pedas. Nah, kedua pribadi ini bila disatukan biasanya tidak nyambung, belum lagi soal
hobi atau kesenangan. Suami hobi berlibur ke pantai, sementara istri lebih suka berlibur
di tempat yang ramai. Masing-masing tidak ada yang mau ngalah, akhirnya ribut juga.
karena masalah yang muncul bersifat prinsipil, sehingga tak jarang dalam sebuah
dalam rumah tangga (KDRT), karena banyak hal yang tidak bisa berjalan beriringan baik
Berikut beberapa solusi yang dapat ditempuh dalam meyikapi masalah perbedaan
a. Saling Pengertian
Perbedaan-perbedaan ini akan terus ada, meski umur perkawinan sudah puluhan
tahun. Namanya saja menyatukan dua kepribadian. Jadi, kunci untuk mengatasi perbedaan
Kalau pasangan Anda seorang yang pendiam maka harus diimbangi, jangan
terlalu cerewet. Begitupun soal kesenangan. Tak ada salahnya mengikuti kesenangannya
sebuah mahligai rumah tangga, menandakan sudah adanya komitmen untuk saling
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan wadah sosialisasi yang pertama, dan penting, karena akan
sangat mempengaruhi terbentuknya perilaku seseorang. Anak yang tumbuh dalam sebuah
keluarga akan mencerminkan pola pengasuhan yang diterapkan kepada dia, dalam
kehidupannya sehari. Maka dari itu peran keluarga tempat tumbuh dan berkembangnya
Namun, jika kita dapat menyikapi setiap masalah tadi dengan bijak, dan baik
maka masalah tadi yang malah akan memperkuat keutuhan sebuah keluarga. Masalah
anggota keluarga dalam merumuskan sebuah solusi. Hal itu tentu akan mempererat
haruslah dipahami betul kompleksitas serta kerumitan masalah yang dihadapi. Semua
harus sadar bahwa setiap masalah memiliki kompleksitas masing-masing sehingga tidak
bisa begitu saja mengaplikasikan sebuah teori untuk menyelesaikannya. Semua juga harus
ingat bahwa selain teori-teori yang ada, sebenarnya masyarakat juga memiliki budaya
keluarga-dan-sosial.html