Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARWODADI

KEPUTUSAN Plt. KEPALA UPT PUSKESMAS SARWODADI


NOMOR : 800/SK/71/2017
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

Plt. KEPALA UPT PUSKESMAS SARWODADI,

Menimbang : a. bahwa dalam memberikan pelayanan klinis yang optimal di UPT


Puskesmas Sarwodadi maka didukung oleh pelayanan obat yang
baik;
b. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di UPT Puskesmas
Sarwodadi diperlukan adanya kebijakan tentang peresepan,
pemesanan dan pengelolaan obat Puskesmas;
c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas maka
perlu menetapkan Keputusan Plt. Kepala UPT Puskesmas
Sarwodadi tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat;
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
3. Undang-undang RI Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
4. Undang-undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN Plt. KEPALA UPT PUSKESMAS SARWODADI


TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

KESATU : Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat tercantum dalam


lampiran keputusan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan.
KEDUA : Hal-hal lain yang belum diatur dalam surat keputusan ini akan
ditetapkan kemudian.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sarwodadi
Pada tanggal : 2017

Plt. KEPALA UPT PUSKESMAS


SARWODADI

MEGY YATNI LAKSMANASARI

LAMPIRAN
KEPUTUSAN Plt. KEPALA UPT PUSKESMAS
SARWODADI
NOMOR : /2017
TANGGAL : 2017

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


DI UPT PUSKESMAS SARWODADI

A. PERESEPAN
1. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi dan perawat atau bidan yang memenuhi syarat tertentu kepada pengelola
obat di UPT Puskesmas Sarwodadi untuk menyediakan atau membuatkan obat dan
menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi profesional
antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan
refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.
Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
a. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
b. Tepat indikasi penyakit.
c. Tepat pemilihan obat.
d. Tepat dosis.
e. Tepat cara pemberian obat.
f. Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan
sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan
(statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah
tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien
rawat jalan dan rawat inap di UPT Puskesmas Sarwodadi harus tercantum:
a. Tanggal penulisan resep.
b. Nama pasien.
c. Umur pasien.
d. Alamat pasien.
e. Diagnosis penyakit.
f. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
g. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
h. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom
suntikan.
i. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
j. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
k. Kode pasien Umum, Jamkesda dan BPJS/KIS.
2. Penyiapan Obat
Petugas obat yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berijin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
a. Nama obat
b. Jenis dan bentuk sediaan obat
c. Nama dan umur pasien
d. Dosis
e. Cara pemakaian dan aturan pemberian
f. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
g. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud
tidak tersedia
h. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
i. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
3. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
a. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
b. Pemberian obat melalui loket
c. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
d. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping
obat kepada pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di UPT Puskesmas Sarwodadi berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Pemalang dan dari dana kapitasi JKN. Obat yang diperkenankan
untuk disediakan di UPT Puskesmas Sarwodadi adalah obatobat yang tercantum
dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPT Puskesmas Sarwodadi
diajukan oleh Plt. Kepala UPT Puskesmas Sarwodadi kepada Plt. Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Pemalang dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan
permintaan dari sub unit ke Plt. Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik
menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di UPT
Puskesmas Sarwodadi sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan
Sarwodadi.
Kegiatankegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Pemalang untuk UPT Puskesmas Sarwodadi.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Kabupaten Pemalang.
d. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada
periode sebelumnya.
SO = SK + SWK + SWT + SP
Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus:
Permintaan = SO SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
Stok Kerja Pemakaian rata rata periode distribusi.
Waktu Kekosongan Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.
Waktu Tunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh UPT Puskesmas Sarwodadi
sampai dengan penerimaan obat di UPT Puskesmas Sarwodadi.
Stok Penyangga Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan
kunjungan, keterlambatan kedatangan obat. Besarnya ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan Gudang Farmasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang.
Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di UPT Puskesmas Sarwodadi pada akhir
periode distribusi.
Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar tidak
terjadi kekosongan.
C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian,
tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

Plt. KEPALA UPT PUSKESMAS


SARWODADI

MEGY YATNI LAKSMANASARI

Anda mungkin juga menyukai