Anda di halaman 1dari 26

Lamp. : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.

Nomor : 621 / KEP / III.5.AU / D / 2006


Tentang : Program Pengembangan SDM RSM Lamongan Tahun 2006-2010

PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI ( SDI )


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2006 2010

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG
Pengembangan Sumber Daya Insani merupakan kunci keberhasilan peningkatan
mutu pelayanan Rumah Sakit, karena pengembangan SDI akan menghasilkan jenis dan
kualitas SDI yang sesuai dengan standar profesi yang diinginkan. Oleh karena itu
pengembangan SDI merupakan salah satu prioritas kegiatan Rumah Sakit yang harus
dilaksanakan, agar jenis dan kualitas SDI yang ada lebih meningkat seiring dengan
peningkatan sarana lainnya.
Pengembangan SDI terdiri dari perencanaan kebutuhan, pendidikan dan pelatihan
serta pengelolaan tenaga Rumah Sakit. Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan
penyediaan jumlah dan mutu SDI yang mampu mengemban tugas untuk mewujudkan
mutu pelayanan Rumah Sakit yang sesuai dengan profesi dan kebutuhan konsumen atau
pasien.
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan merupakan unit pelayanan kesehatan
swasta, yang tentunya dalam penyediaan dan pengembangan SDI nya sangat tergantung
pada kemampuan finasial yang dimilikinya. Hal inilah yang menjadi hambatan dalam
pengembangan SDI, karena disatu sisi kita menginginkan adanya SDI yang berkualitas,
tapi disisi yang lain sumber dananya sangat terbatas. Oleh karena itu pengembangan SDI
yang ada harus direncanakan dan diupayakan secara hati hati dan bertahap yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan keuangan Rumah Sakit.
B. DASAR PEMIKIRAN
Master Plan RS Muhammadiyah Lamongan telah memberi inspirasi kepada pihak
manajemen RSML dalam melaksanakan pelayanan, upaya peningkatan mutu dan
pedoman dalam pengembangan sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh RSML.
Pengembangan sumber daya tersebut tidak terbatas hanya dalam hal fisik belaka, namun
juga ke arah pengembangan Sumber Daya Insani dan pemenuhan sarana dan prasarana
sebuah Rumah Sakit yang memiliki performa dan dinaggakan bagi masyarakat.
RS Muhammadiyah Lamongan merupakan RS Swasta yang dijadikan percontohan
bagi RS Muhammadiyah di Jawa Timur. Berkenaan dengan hal tersebut, yang perlu
ditanamkan kepada semua karyawan adalah RSML harus menjadi RS yang Mandiri,
Maju dan Berdaya Saing Tinggi.
Untuk itu dalam melaksanakan semua program pengembangan SDI di Rumah
Sakit Muhammadiyah Lamongan harus mengacu dan berlandaskan pada :
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Pedoman Penyelenggaran Amal Usaha Muhammadiyah / Aisyiyah Bidang Kesehatan
( Surat PP muhammadiyah Nomor : 154/I.O/B/2005 & SK MKKM PPM Nomor :
51/KEP/I.5/H/2005 )
4. Keputusan Menkes No. 983/Menkes/SK/XI/92 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit.
5. Pedoman Pelimpahan Wewenang Pengelolaan Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan.
6. SK PD Muhammadiyah Lamongan Nomor : 39/SK. PDM/I.A/1.a/2000, tentang
Tanfidz Master Plan ( Rencana Induk ) Pengembangan Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan.
7. SK Majelis KKM Nomor : 023/KEP/III.5/A/2004, tentang Struktur Organisasi Rumah
Sakit Muhammadiyah Lamongan Tahun 2004.

C. TUJUAN
Tujuan dari pengembangan Sumber Daya Insani di Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan adalah :

372007344.doc 2
1. Umum
Terbentuknya SDI yang cukup, Profesional dan Mukhlis dalam memberikan
sumbangsih kepada masyarakat guna mewujudkan derajad kesehatan yang
optimal sehingga terbentuk masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi oleh
Allah SWT.
Memberikan palayanan kesehatan secara paripurna yang terjangkau oleh
masyarakat dalam nuansa yang Islami.
2. Khusus
terpenuhinya kebutuhan SDI Rumah Sakit yang sesuai dengan standar jumlah
ketenagaan dan standar profesi sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Terwujudnya SDI yang tetap, istiqomah dalam memberikan pelayanan kepada
konsumen secara islami sebagai implementasi dari tekat Amar Maruf dan Nahi
Mungkar.
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi tenaga Medis, Paramedis
Keperawatan, Paramedis Non Keperawatan dan tenaga Non Medis atau
Administrasi sesuai dengan kebutuhan RSML dan minat karyawan.

372007344.doc 3
BAB II
KONDISI UMUM KETENAGAAN RSML

A. KEADAAN DAN MASALAH

1. Kondisi Umum
Standar SDI RSML untuk Jajaran Direksi dan Pejabat Struktural telah ditetapkan
oleh Majelis KKM Lamongan berdasarkan Surat keputusan Nomor : 023 / KEP / III.5 /
A / 2004 dan Surat Keputusan Direktur RSML Nomor : 604 / KEP / III.5 / A / 2004
mengenai Pedoman Analisis Jabatan Struktural dan Bagan Struktur Organisasi RSML.
Untuk itu standar SDI yang akan dipaparkan dalam kesempatan ini
dikelompokkan berdasarkan Bagian-Bagian sesuai dengan pembagian Pejabat
setingkat Manajer atau berdasarkan Struktur Organisasi RSML Tahun 2005.
Adapun secara keseluruhan jumlah ketenagaan berdasarkan Unit Kerja, jenis
ketenagaan dan pendidikan yang ada di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan per
Desember 2005 dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :

Tabel 1 : Keadaan SDI RSML Menurut Unit Kerja


Per Desember 2005
YANG KETERA
NO UNIT KERJA STANDAR SDI ADA NGAN
1. DIREKSI
-DIREKTUR -DOKTER + S2 = 1 1
-WADIR KLINIS -DOKTER / + S2 = 1 1
-WADIR ADM.KEU. -AKUNTAN + S2 = 1 1 Masih S1
2. ASSISTEN WADIR
- Ass. Medis & Profesi Lain -DOKTER = 1 0 Rangkap
- Ass. Bid. Keperawatan -S1 PERAWAT = 1 1
- Ass. Bid. Umum & Keu -AKUNTAN = 1 0 Rangkap
3. BID. KEPERAWATAN
-Kasie Bid. Rawat Jalan -S1 / AKPER = 1 1 Akper
-Kasie Bid. Rawat Inap -S1 / AKPER = 1 1 Akper
4. INST. RAWAT INAP -Spesialis/dr. Umum = 1 1 dr. Umum
-PAV. ROUDLOH ( 14 TT ) -Dokter Sp.A = 1 0 Masih PPDS
-AKPER = 14 10

372007344.doc 4
YANG KETERA
NO UNIT KERJA STANDAR SDI ADA NGAN
-PAV. MARWAH ( 46 TT ). -Doter Sp.PD = 1 0 Masih PPDS
-AKPER / SPK = 23 15
-PP = 0 4 1 Adm.
-PAV. SHOFA ( 25 TT ). -Dokter Sp.B. = 1 0 RangkapIBS
-AKPER = 18 11
-PP = 0 3 1 Adm.
-PAV. SAKINAH ( 16 TT ) -Dokter Sp. Obsgyn = 1 1 RangkapIBS
-AKBID / P2B = 12 8
-PP = 0 5 1 Adm.
-INTENSIVE CARE UNIT -Dokter Sp. An = 1 0 RangkapIBS
(7 TT) -AKPER ICU = 12 5
-AKPER = 0 4
5. INST. BEDAH SENTRAL -Dokter Sp. Bedah = 1 1
-Dokter Sp. Anast = 1 1
-AKPER = 12 11
-AKNES = 4 2
-SPK / P2B = 0 2
-SLTA / SLTP = 0 1
6. INST. RAWAT JALAN -Dok Sp./ S2 = 1 1 RangkapIBS
-Poli Umum -Dokter = 2 2
-AKPER = 4 2
POLI SPESIALIS
- Bedah Umum -Dokter Bedah = 1 1 Rangkap
-Akper = 1 1 (+) di Bedah
- Bedah Syaraf -Dokter Bedah Sya = 1 1 Mitra
-Akper = 1 0
- Bedah Urologi -Dokter Bedah Uro = 1 1 Mitra
-Akper = 1 0
- Bedah Orthopedi -Dokter Orthopedi = 1 1 Mitra
-Akper = 1 0
- Obsgyn -Dokter Obsgyn = 1 1 Rangkap
-Akbid / P2B = 1 1 (+) Anak
- Interne -Dokter Interne = 1 1 Mitra
-Akper = 1 1 (+) Jantung
- Anak -Dokter Anak = 1 1 Mitra
-Akper / Akbid = 1 0
- Jantung -Dokter Jantung = 1 1 Mitra
-Akper = 1 0
- Paru -Dokter Paru = 1 1 Mitra
-Akper = 1 1 (+) syaraf
- Syaraf -Dokt er Syaraf = 1 1 Mitra
-Akper = 1 0
- Mata -Dokter Mata = 1 1 Organik
-Akper Mata = 1 1 (+) THT
- THT -Dokter THT = 1 1 Mitra
-Akper = 1 0

372007344.doc 5
YANG KETERA
NO UNIT KERJA STANDAR SDI ADA NGAN
- Rehab Medis -Dokter Rehab Med = 1 1 Mitra
-D3 Fisio Therapi = 3 2
- Kulit, Kelamin -Dokter Kulkel = 1 1 Mitra
-Akper = 1 0
-Instalasi Gawat Darurat -Dokter/Spes = 1 1 Dok. umum
-AKPER = 11 11
-Poli Gilut -DOKTER GIGI = 1 1
-Kesehatan Masyarakat -Dokter/SKM = 1 1 Dokter
-Dokter BP/RB = 5 3
7. BAG. LABORATORIUM -DOKTER Sp. PK = 1 1 Dokt Umum
-AAM = 2 1
-Analis Kesehatan = 4 3
-SMAK = 6 3
8. BAGIAN RADIOLOGI -DOKTER Sp. Rad = 1 0 Mitra
-Radiographer = 4 3
-SLTA = 1 2 1 terlatih Ro
-Administrasi = 1 1
9. BAGIAN FARMASI -APOTEKER + S2 = 1 2
-D3 Farmasi = 1 1
-SAA/ SMF = 12 8
-SLTA / SLTP = 0 4
10. BAGIAN GIZI -S2/S1 KES = 1 0 Dr. Gigi
-Konsultasi Gizi -D3 Gizi/AKZI = 2 2
-Pengolahan Makanan -D3 Boga = 2 1
-D3 Perhotelan = 1 0
-SLTA = 20 17
11. BAG. REKAM MEDIS -S2/S1 RM = 1 0
-Pengolahan dan Pelaporan -S1 Statistik Kes = 1 0
-D3 Rekam Medis = 1 1
-Penerimaan & Pencatatan -D3 Rekam Medis = 1 0
-SLTA / SMEA = 10 6
12. K3 & KESLING -S2/Dokter PH = 1 1 Dokter
-K3 -S1/D3 = 1 1 D3 Sipil
-D3/SLTA = 1 0
-Sanitasi & Cucian -S1/D3 Kesling = 1 2 SLTA
-Cleaning Service -SLTA = 26 26
-Loundry -SLTA = 6 5
13. BAG. KEUANGAN -S2/S1 Akuntansi = 1 1 SLTA
-Bendahara & Adm Pasien -S1 / D3 = 1 1
-Pengendali Bea + Anggaran -S1 / D3 = 1 1 SMEA
-Kasir -SLTA/SMEA = 3 3
14. BAG. AKUNTANSI & -S2/S1 Akuntansi = 1 1 S1
PERPAJAKAN
-Penjagaan Asset -S1/D3 Akuntansi = 1 0
-SLTA/SMEA = 2 2
-Perpajakan & Verifikasi -S1/D3 Perpajakan = 1 1 D3

372007344.doc 6
YANG KETERA
NO UNIT KERJA STANDAR SDI ADA NGAN
-SLTA/SMEA = 1 0
15. BAG. SDI & BINROH -S2 RS/S1 = 1 1 S1 Agama
-Pelayanan Karyawan -S1 Ek/Sos = 1 1 S1 S.Sos
-SLTA/SMEA = 1 0
-PSDI & Diklat -S1 Psi/Hum = 1 1 S1 Psikologi
-SLTA/SMEA = 1 0
-Bina Rohani -S1 Agama Islam = 4 3
-SLTA+Ponpes = 1 0
16. BAG. UMUM & SEKRET -S2 RS/S1 = 1 1 SKM
-Sekretariat -S1 Manag/SKM = 1 0
-D3 Perpus = 1 0
-SLTA = 2 2
-Satpam -S1 / SLTA = 1 1 SLTA
-SLTA = 12 11
-Kendaraan -SLTA = 6 5 1 SD
17. BAG. PEMASARAN S2 RS/S1 PMR = 1 0 Dirangkap
-Pelayanan Pelanggan -S1 Pemasaran = 1 1
-SLTA = 4 2
-Pengembangan Pasar -S1 PMR+English = 1 0
-D3/SLTA = 2 0
18. BAG. LOGISTIK & PS -S2/S1 = 1 1 S1
-Logistik Umum -S1 Manajemen = 1 0 Dirangkap
-SLTA = 2 1
-Pemelihara Sarana -S1 / D3 = 1 1 D3
-D3 / SLTA = 6 4
19. SPI -S2 / S1 / Dokter = 1 1 S2=Dokter
-S1 Akuntansi = 1 1
-D3/SLTA = 2 1
20. DOKTER JAGA - Post PTT & PTT = 9 6

372007344.doc 7
Tabel 2 : Keadaan Sumber Daya Insani RSML
Menurut Pendidikan Yang Diakui Per Desember 2005

372007344.doc 8
Tabel 3 : Keadaan SDI RSML Menurut Jenis Tenaga
Yang Sedang PPDS I Per Desember 2005
MULAI PENDIDIKAN TAHUN
No JENIS PPDS I
>2001 2002 2003 2004 2005
1. Spes. Penyakit Dalam
1
2. Spes. Anak
3. Spes. Obsgyn
4. Spes. Paru
.
5. Spes. Bedah Ortopedi
.
6. Spes. Farmasi Klinis
.

Tabel 4 : Keadaan SDI RSML Menurut Jenis Tenaga


Dibandingkan Dengan Standar Depkes
Untuk RS Tipe C/Madya & B/Utama Per Desember 2005

Catatan : * Jumlah Tempat Tidur per Desember 2005 = 104 TT


* Tenaga Medis yang PPDS I belum dijumlahkan dalam SDI RSML

Standarisasi Ketenagaan dibanding jumlah tempat tidur untuk :


RS Type C / Madya ( Kapasitas 100 TT ) sebagai berikut :
Standar tenaga medis : TT = 1 :9
Standar tenaga paramedis perawatan : TT = 1:1
Standar tenaga paramedis non perawatan : TT = 1 : 5
Standar tenaga non medis : TT = 3 :4
RS Type B / Utama ( Kapasitas > 126 TT ) sebagai berikut :
Standar tenaga medis : TT = 1 : 4-7
Standar tenaga paramedis perawatan : TT = 3-4 : 2

372007344.doc 9
Standar tenaga paramedis non perawatan : TT = 1 : 3
Standar tenaga non medis = 1 :1
2. Masalah SDI
a. Masalah Jumlah Tenaga ( kuantitas )
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah tenaga yang ada di Rumah
Sakit Muhammadiyah secara totalitas telah mencukupi standar yang ditetapkan
Depkes untuk RS Type C/Madya. Sedangkan untuk menuju ke RS Type B/Utama
masih perlu penambahan terutama pada tenaga medis speslialis.
Ditinjau dari sisi Master Plan ( Rencana Induk ) RS Muhammadiyah
Lamongan, kondisi ketenagaan tersebut di atas telah melampui Rencana
Pengembangan Ketenagaan Tahap II ( sebanyak 190 orang ), namun dari sisi
rencana pembangunan dan ketersediaan Tempat Tidur RSML masih berada pada
Pembangunan Tahap I dengan kapasitas 107 TT ( jumlah TT APB 2005 sebanyak
104 TT ). Secara kuantitas, ketersediaan tenaga di RSML adalah sebagai berikut :
1) Tenaga Medis
- Medis spesialistis yang dimiliki RSML masih terbatas baik dari sisi jumlah
secara umum maupun jumlah per spesialis.
- Jumlah medis spesialis yang sedang dipersiapkan (sedang PPDS) juga
masih terbatas.
2) Tenaga Paramedis Keperawatan
- Jumlah tenaga perawat dan bidan untuk menuju ke RS Tipe B masih
kurang 80 orang, bila di breakdown per tahun sesuai dengan program
pengembangan ini, setiap tahunnya membutuhkan 16 karyawan baru.
- Jumlah tenaga keperawatan ke depan sudah tidak dibantu oleh tenaga
pembantu perawat/bidan.
3) Tenaga Paramedis Non Keperawatan
- Secara angka-angka jumlah tenaga paramedis non keperawatan
( penunjang medis ) sudah melebih standar kebutuhan tenaga yang
ditetapkan oleh Depkes RI, namun dari sisi yang lain, kompetensi, dan
kualifikasi masih perlu diperhatikan.
4) Tenaga Non Medis ( Administrasi )

372007344.doc 10
- Tenaga administrasi RSML dari sisi jumlah tidak terlalu banyak butuh
penambahan.
Untuk menuju kearah pengembangan RSML pada RS Type B/Utama, maka
kekurangan dari segi jumlah tidak terlalu banyak, sebagaimana dapat dilihat pada
Tabel 4 : Keadaan SDI RSML Menurut Jenis Tenaga Dibandingkan Dengan
Standar Depkes Untuk RS Tipe C/Madya dan Tipe B/Utama Per Desember 2005,
dengan asumsi kapasitas Tempat Tidur sebanyak 126 TT.

b. Masalah Kompetensi
1) Tenaga Medis
- Belum mempunyai Dokter Spesialis Anak, dan Penyakit Dalam yang
berstatus tenaga tetap, sementara yang ada adalah Dokter Mitra.
- Belum mempunyai Dokter Radiologi, Patologi Klinis, dan Patologi
Anatomis dalam bidang Penunjang Medis Diagnostik.
- Belum meiliki Dokter Spesialis Bedah syaraf, Orthopedi, Orologi dan
dokter bedah lainnya yang terkait dengan arah pengembangan RSML
menuju RS Traumatic Center.
2) Tenaga Paramedis Keperawatan.
- RSML baru memiliki 1 (satu) Sarjana Keperawatan. Sekurang-kurangnya
RSML harus punya 3 (tiga) orang sarjana keperawatan.
- Masih terbatasnya tenaga D3 Perawat Anastesi.
- Masih adanya perawat lulusan SPK walaupun tinggal 2,25%.
- Masih adanya Pembantu Perawat/Bidan sebanyak 11,24%
- Masih banyak tenaga paramedis Kebidanan lulusan P2B.
3) Tenaga Paramedis Non Keperawatan.
- Masih terbatasnya tenaga Analis Medis, sehingga sebagaian besar
tenaganya adalah Analis Kesehatan.
- Masih adanya tenaga Radiografer lulusan SLTA yang belum tersertifikasi.
- Belum adanya Sarjana Bidang Gizi dan Makanan, sementara profesi Gizi
masih dipegang lulusan Diploma III.
- Masih adanya tenaga Farmasi lulusan SLTA.

372007344.doc 11
4) Tenaga Non Medis.
- Belum adanya tenaga pemasaran yang sesuai.
- Belum adanya Sarjana Tehnik Lingkungan, Tenaga khusus K3, dan lain-
lain yang terkait.
- Belum adanya tenaga lulusan D3 Perpustakaan di Bagian Sekretariat.
- Belum adanya tenaga lulusan S 1 Menejemen Kepegawaian di Bagian SDI
dan Binroh.
- Belum adanya Sarjana manajemen atau Akuntansi yang menguasi
administrasi sekaligus keuangan di Bagian Assisten Bidang Administrasi
dan Keuangan.

c. Masalah Kualitas
1) Tenaga Medis
- Belum memiliki tenaga dokter dengan kualifikasi K3
- Sebagian besar Dokter belum mempunyai sertifikat Pelatihan PPGD / BLS /
BTLS / ACLS.
2) Tenaga Paramedis Perawatan.
- Belum semua tenaga paramedis mengikuti program On The Job Trainning
dan pelatihan lainnya.
- Sebagian besar Pejabat Bidang Keperawatan belum mempunyai sertifikat
Menejemen Keperawatan / Manajemen Bangsal.
- Sebagian besar Perawat belum mempunyai kualifikasi / sertifikat Pelatihan
PPGD / BLS / BTLS / ACLS.
- Belum terpenuhinya katagori perawat mahir / trampil bidang ICU, Kamar
Operasi, Neonatus Life Support, Manajemen Laktasi, kegawatdaruratan
Perinatal Neonatal dan lain-lain sesuai dengan standar yang diinginkan.

3) Tenaga Paramedis Non Perawatan.


- Belum rutinya pelatihan dan refresing bagi Tenaga Laboratorium yang
diberikan oleh tenaga ahli dan dari prifesi laboratorium.

372007344.doc 12
- Belum semua tenaga Radiologi memiliki ijin / sertifikan PPR ( Petugas
Proteksi Radiasi ).
- Belum rutinnya pelatihan dan Upgreat bagi tenaga Farmasi dan asisten
apotiker, serta tenaga yang lain.
- Paramedis di Instalasi Rawat Darurat mempunyai sertifikat Belum semua
paramedis di Instalasi lainnya memiliki sertifikat sesuai dengan bidang
tugasnya masing masing.

4) Tenaga Non Medis.


- Masih adanya Pejabat di jajaran Direksi yang belum memiliki ijazah S2 /
Pasca Srjana.
- Belum adanya tenaga dibagian Sanitasi yang memiliki sertifikat Kesehatan
Lingkungan.
- Sebagian besar tenaga Rekam Medik belum nengikuti pelatihan Rekam
Medik Dasar dan pelatihan Rekam Medik Lanjutan.
- Belum seluruh tenaga Satpam mengikuti pelatihan Pelatihan Keamanan
Dasar (Diksar Satpam), Pelatihan Kegawatdaruratan Awam dan Pelatihan
Evakuasi Bencana.

372007344.doc 13
BAB III
KEBIJAKAN DAN LANGKAH STRATEGIS
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI

A. KEBIJAKSANAAN
1. Pengembangan SDI Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan diarahkan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan hasil kerja maksimal dalam rangka pencapaian visi,
misi dan tujuan Rumah Sakit melalui peningkatan kuantitas ( penambahan tenaga baru
), dan peningkatan kualitas ( pendidikan dan pelatihan karyawan tetap ), yang selaras
dan seimbang dengan perkembangan RSML dan Perumah-sakitan di Indonesia.
2. Pengembangan SDI dilaksanakan secara bertahap dimasing masing unit kerja, tenaga
fungsional maupun struktural sesuai dengan tingkat perkembangan, kebutuhan dan
kemampuan finansiel Rumah Sakit.
3. Pendidikan dan Pelatihan ( DIKLAT ) di RSML dilaksanakan secara internal dan
eksternal dengan tetap mengedepankan profesionalisme dan proporsionalisme.
4. Diklat Internal dilaksanakan oleh Tim Diklat RSML dan Bagian SDI RSML
bekerjasama dengan Institusi Terakreditasi dan/atau Nara Sumber yang berkompeten
agar dapat dikeluarkan sertifikat yang terakreditasi atau diakui oleh Institusi atau
profesi tertentu.
5. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan dengan cara mengikut sertakan SDI RSML
pada Institusi Pendidikan Formal yang ada, sesuai dengan tingkat kebutuhan profesi
dan perkembangan Iptek perumah-sakitan, melalui program mandiri dan/atau beasiswa
dari RSML.

B. LANGKAH STRATEGIS PENGELOLAAN SDI


Untuk mendorong semangat meningkatkan kualitas, profesionalisme dan
kualifikasi karyawan RSML, maka pihak manajemen kesempatan seluas-luasnya melalaui
berbagai wahana, antara lain :
1. Kesempatan belajar melalui program Mandiri dan beasiswa kepada SDI RSML yang
ada, untuk meningkatkan kemampuan profesi dan jenjang pendidikannya di Institusi /
Lembaga Pendidikan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan Rumah Sakit. Apabila

372007344.doc 14
Ijazah hasil studi sesuai dengan formasi kebutuhan RSML, maka yang bersangkutan
dapat diakui Ijazahnya dengan Kenaikan Pangkat/Penyesuaian Ijazah.
2. Menjalin hubungan kerja sama dengan Lembaga / Institusi Pendidikan Formal yang
ada disekitar RSML dalam upaya pembinaan dan penyelenggaraan pelatihan SDI di
lingkungan Rumah Sakit.
3. Pemberian beasiswa atau tugas belajar bagi Siswa atau Mahasiswa berprestasi yang
memiliki komitmen terhadap pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah dan mau
mengamalkan ilmunya di RS Muhammadiyah Lamongan.
4. Meningkatkan status Diklat dan Pengelolanya, melengkapi sarana dan prasarana
menunjang kegiatan Diklat internal.
5. Mempersiapkan dan meningkatkan kualitas pembimbing klinis dan intruktur yang
memberikan bimbingan dan arahan bagi tenaga magang dan siswa praktik.
6. Meningkatkan kemampuan SDI, menejemen dan Organisasi ( Unit Kerja ) Pengelola
Pengembangan SDI Rumah Sakit.
7. Meningkatkan anggaran biaya peningkatan SDI melalui APB Rumah Sakit dan
sumber anggaran lain yang halal.
8. Sentralisasi pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan sendiri atau
yang mengikutkan karyawan RSML ke Instansi penyelenggara lain.

C. SASARAN PENGEMBANGAN SDI


1. Tenaga Medis Rumah Sakit, meliputi Dokter Umum, Dokter Gigi dan Dokter
Spesialis.
2. Tenaga Paramedis Keperawatan Rumah Sakit, meliputi tenaga Paramedis Keperawatan
dan Kebidanan, serta perawat dan bidan mahir/trampil diseluruh Pavilyun dan unit
pelayanan.
3. Tenaga Paramedis Non Keperawatan Rumah Sakit, meliputi seluruh tenaga Penunjang
Medis Diagnostik ( Laboratorium dan Radiologi ) dan tenaga Penunjang Medis Non
Diagnostik ( Farmasi dan Gizi ) serta tenaga Rekam Medis.
4. Tenaga Non Medis Rumah Sakit, meliputi tenaga struktural, keuangan, Akuntansi,
Administrasi, K3, kesehatan lingkungan dan tenaga lainnya.

372007344.doc 15
BAB IV
PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI

A. PROGRAM PENINGKATAN KUANTITAS SDI


Program kuantitas diarahkan untuk memenuhi kebutuhan SDI sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh Depkes RI menuju kepada RS Tipe B atau Utama
dengan harapan agar kinerja Rumah Sakit lebih optimal. Rencana rekruitment tenaga baru
untuk masing masing jenis tenaga dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3 : Rencana Rekruitment Tenaga Baru RSML


Tahun 2006 - 2010

372007344.doc 16
Khusus untuk tenaga Dokter spesialis, apabila tidak dapat dipenuhi dari rekruitmen
maka akan dipenuhi melalui program pendidikan spesliasi mandiri dan/atau beasiswa dari
RSML sebagaimana direncanakan dalam Tabel 8 ( Rencana Pendidikan PPDS I RSML
Tahun 2006 2010 ).

B. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS SDI


1. Orientasi Tenaga Baru
Orientasi bagi karyawan RSML dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu Orientasi
Karyawan Baru, Reorientasi (karyawan yang mutasi) dan Orientasi bagi Pejabat.
Kesemua jenis orientasi ini dilaksanakan di bawah tanggung jawab Tim Diklat dan
Bagian SDI Rumah Sakit. Untuk penyelenggaraan orientasi bagi karyawan RSML
akan diatur secara tersendiri dalam suatu Pedoman Orientasi Karyawan RSML.
Adapun secara umum materi orientasi karyawan meliputi antara lain :
a. Materi Umum :
Pengenalan Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit.
Pengenalan Struktur Organisasi dan tatakerja Rumah Sakit.
Pengenalan Peraturan Kepegawaian Rumah Sakit.
Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Pengenalan ruangan dan Pejabat Pejabat Rumah Sakit.
b. Materi Khusus :
Profesi / Protap ruangan sesuai dengan pola penyelenggaraan Diklat masing-
masing ruangan.
Profesi Dasar / Protap ruangan lain yang terkait dengan ruangan yang
bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung.
Lain lain yang dianggap relevan dengan kondisi saat orientasi dilaksanakan.

2. Pendidikan dan Pelatihan In House


Diklat In House dilaksanakan terhadap seluruh SDI Rumah Sakit, sesuai
dengan kebutuhan masing masing unit kerja / Instalasi.

372007344.doc 17
Tabel 4 : Rencana Pelatihan Internal RSML
Tahun 2006 2010
TAHUN
No JENIS PELATIHAN
2006 2007 2008 2009 2010
1. Refresing Medis 3x 3x 3x 3x 3x
Presentasi Produk Obat 12 x 12 x 12 x 12 x 12 x
2.
& Alkes
3. Asuhan Keperawatan 2x 2x 2x 2x 2x
4. BLS, dll 1x 1x 1x 1x 1x
5. BLS Non Medis 1x 1x 1x 1x 1x
Presentasi Hasil Diklat 12 x 12 x 12 x 12 x 12 x
6.
Ex House
7. Penangggulangan Inos. 1x 1x 1x 1x 1x
Penanggulangan musi-
8. 2x 2x 2x 2x 2x
bah masal ( Disarter )
9. Public Reletion ( PR ) 2x 2x 2x 2x
10. Disaster 1x 1x 1x 1x 1x
11. Manaj & Leadership - 1x - 1x -
12. PKMRS & PDP 6x 6x 6x 6x 6x
13. Darul Arqom 1x 1x 1x 1x 1x
14. PHBI 2x 2x 2x 2x 2x
15. Reorientasi ( Mutasi ) 2x 2x 2x 2x 2x
JUMLAH 13x 4x 4x 4x 4x

3. Pendidikan dan Pelatihan Ex House


Selain Diklat In House bagi seluruh karyawan, untuk meningkatkan kualitas
dan profesionalisme para klinisi, profesi perawat, profesi penunjang medis, dan
profesi yang lainnya, RSML juga mengikutsertakan karyawannya dalam Diklat Ex
House yang diselenggaran oleh Lembaga Diklat yang profesional dan terakreditasi.

Tabel : Rencana Pelatihan External RSML


Tahun 2006 2010
TAHUN
No JENIS PELATIHAN
2006 2007 2008 2009 2010
1. PKB Medis 24x 24x 24x 24x 24x
PKB Keperawatan & 12 x 12 x 12 x 12 x 12 x
2.
Kebidanan
3. Diklat oleh IKAMARS Unair 2x 2x 2x 2x 2x

372007344.doc 18
TAHUN
No JENIS PELATIHAN
2006 2007 2008 2009 2010
4. Seminar Radiologi 2x 2x 2x 2x 2x
5. Seminar radiografer 2x 2x 2x 2x 2x
6. Pelatihan PPR 1x - - 1x -
7. Rekualifikasi PPR - 1x - - 1x
Seminar/Workshop oleh PDS 2x 2x 2x 2x 2x
8.
PATKLIN
Workshop oleh APTTELKI & 2x 2x 2x 2x 2x
9.
ILKI
10. Workshop oleh LABKESDA 2x 2x 2x 2x 2x
11. Seminar oleh ISFI 2x 2x 2x 2x 2x
12. Seminar oleh HISFARSI 2x 2x 2x 2x 2x
13. Seminar oleh PAFI 2x 2x 2x 2x 2x
14. Seminar oleh PERSAGI 2x 2x 2x 2x 2x
15. Diklat oleh BTKL 3x 3x 3x 3x 3x
16. Diklat oleh HIPERKES 3x 3x 3x 3x 3x
Seminar Keuangan, Akuntansi 3x 3x 3x 3x 3x
17.
& Perpajakan
18. Diklat Pemasaran 3x 3x 3x 3x 3x
Diklat Manajemen dan 2x 2x 2x 2x 2x
19.
Administrasi RS
20. Diklat Manajemen Karyawan 2x 2x 2x 2x 2x
21. Diklat Sarana Prasarana RS 4x 4x 4x 4x 4x
JUMLAH TOTAL 77x 77x 76x 77x 77x

4. Beasiswa Pendidikan ke Jenjang Diploma

Tabel 5 : Rencana Pendidikan Diploma RSML


Tahun 2006 2010
TAHUN
No JENIS PENDIDIKAN
2006 2007 2008 2009 2010
1. Akademi Keperawatan 6 2 - - -
2. Akademi Kebidanan 4 - 3 - 2
3. Akademi Anastesi - 1 - 1 -
4. Akademi Rekam Medik - - 1 - -
JUMLAH

372007344.doc 19
5. Beasiswa Pendidikan Ke Jenjang Sarjana

Tabel 6 : Rencana Pendidikan Sarjana RSML


Tahun 2006 2010
TAHUN
No JENIS PENDIDIKAN
2006 2007 2008 2009 2010
1. S1 Keperawatan - 1 - - 1
2. Fakultas Ekonomi 1 - - - 1
3. Fak. Kes. Masyarakat - - 1 - -
4. S1 Tehnik Lingkungan - 1 - - -
5. S1 dg. Profesi Aktuaris - - 1 - -
6. S1 Elektro Medis - - - 1 -
JUMLAH 2 2 1 1 2

6. Beasiswa pendidikan ke Jenjang Pasca Sarjana

Tabel 7 : Rencana Pendidikan Pasca Sarjana RSML


Tahun 2006 2010
TAHUN
No JENIS PENDIDIKAN
2006 2007 2008 2009 2010
1. MAKSI 1 - - - -
2. Kebijakan Adm. RS - 1 - - 1
3. Spesialis K3 - - 1 - -
4. AKTUARIS - - - 1 -
JUMLAH

7. Beasiswa Pendidikan Spesialis.

Tabel 8 : Rencana Pendidikan PPDS I RSML


Tahun 2006 2010
TAHUN
No JENIS PENDIDIKAN
2006 2007 2008 2009 2010
1. Spes. Peny. Dalam - - - - 1
2. Spes. Bedah. - - - 1 -
3. Spes. Anak - - - - -

372007344.doc 20
TAHUN
No JENIS PENDIDIKAN
2006 2007 2008 2009 2010
4. Spes. Obsgyn - - - - -
.
5. Spes. Bedah Orthopedi 1 - - - -
6. Spes. Bedah Saraf 1 - - - -
7. Spes. Saraf 1 - - - -
8. Spes. Jantung & PD - 1 - - -
9. Spes. Radiologi - 1 - - -
10. Spes. Anastesi - - 1 - -
11. Spes. Patologi Klinis - - 1 - -
12. Spes. Bedah Urologi - 1 - - -
13. Spes. Kulit Kelamin - - 1 - -
14. Spes. THT - - 1 - -
15. Spes. Patologi Anatomis - - - - 1
JUMLAH 3 3 4 1 2

372007344.doc 21
BAB V
INDIKATOR KEBERHASILAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI

Untuk mengetahui pencapaian dari semua program pengembangan SDI di RSML ini
sebagai standar evaluasi, maka ditentukan indikator keberhasilan program pengembangan SDI
berdasarkan indkator umum dan indikator khusus.

A. INDIKATOR UMUM
Indikator umum adalah tanda tanda keberhasilan yang didapatkan secara
menyeluruh tanpa memandang apakah kuantitas, kualitas dan kompetensi tersebut
diperoleh dari dan atau berdasarkan program ini atau tidak. Contoh dalam hal ini adalah
RS butuh komptensi perawat D3, berdasarkan hasil rekruitmen perawat D3 hasil rekrut
tersebut telah memiliki sertifikat mahir Kamar Operasi, maka secara keseluruhan telah
terjadi peningkatan dari 3 sisi sekaligus yaitu kuantitas, kualitas dan kompetensi walaupun
kegiatannya adalah dalam rangka penambahan jumlah tenaga (kuantitas). Demikian
dengan hal yang lain dan sejenisnya yang dapat dikatagorikan peningkatan Sumber Daya
Insani RS Muhammadiyah Lamongan.

B. INDIKATOR KHUSUS
Indikator khusus adalah tanda tanda keberhasilan dalam program pengembangan
berdasarkan realisasi program dibandingkan dengan jumlah program dari masing-masing
sasaran pengembangan SDI. Hasil perbandingan ini dibuat dalam bentuk prosentase
pencapaian kegiatan. Selain berdasarkan besar kecilnya prosentase, skor/tanda
keberhasilan juga ditentukan dengan jangka waktu yang telah ditentukan sesuai dengan
lamanya pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan.
1. Penambahan Karyawan Baru
Indikator ini dapat dikatagorikan berhasil bila tercapai sekurang-kuranganya 75%.
Namun selain itu harus dilihat juga dari segi kesesuaian dengan perkembangan
bagunan fisik ( penambahan tempat tidur, fasilitas dan lain-lain ).

372007344.doc 22
2. Orientasi Karyawan
Indikator ini dikatakan berhasil apabila dapat mengcapai sekurang-kurangnya 90% dari
total seharusnya pelaksanaan oerientasi karyawan baru.
3. Diklat In House
Indikator ini dikatakan berhasil apabila dapat mencapai sekurang-kuranganya 90% dari
target yang direncanakan dan dapat ditambahkan kegiatan Diklat yang dilaksanakan
diluar perencanaan dengan berbagai pertimbangan dan alasan yang mengharuskan
kegiatan tersebut dilaksanakan.
4. Diklat Ex House
Indikator ini dapat dikatagorikan berhasil bila dapat mencapai sekurang-kurangnya
75%. Hal ini dikarenakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan ini sangat
banyak, selain tergantung dengan Institusi penyelenggara Diklat, penyesuaian dengan
formasi kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan yang berkembang saat itu, juga
anggaran Diklat yang tersedia untuk semua kegiatan pengembangan ini.
5. Beasiswa Pendidikan Diploma
Indikator ini dikatakan berhasil bila tercapai 100%. Hal ini disebabkan standar
kompetensi ketenagaan terutama keperawatan harus minimal D3, sehingga selanjutnya
RSML penerimaan tenaga untuk jenis ini harus D3, baik keperawatan maupun
kebidanan. Oleh karena itu penuntasan bagi tenaga keperawatan RSML yang masih
SPK atau P2B harus dapat diselesaikan dalam kurun waktu perencanaan ini.
6. Beasiswa Pendidikan Sarjana
Indikator ini dapat dikatakan berhasil jika sekurang-kurangan mencapai 60%. Hal ini
karena kebutuhan lulusan sarjana saat sekarang ini telah banyak tersedia, sehingga
kalau tidak karena pertimbangan yang sangat menguntungkan bagi perkembangan RS
dan karyawan yang memiliki kinerja sangat bagus untuk mendapatkan beasiswa ke
Pendidikan Tinggi, maka peningkatan kualitas dalam bidang ini dapat ditunda.
7. Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana
Indikator ini dikatakan berhasil jika sekurang-kurangnya dapat mencapai 60%. Hal ini
dikarenakan pemberian Beasiswa ke Pasca Sarjana kemungkinan realisasinya butuh
berbagai pertimbangan, baik dari sisi RSML maupun dari sisi karyawan yang
bersangkutan.

372007344.doc 23
8. Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis
Indikator ini dikatakan berhasil jika sekurang-kurangnya terealisasi 80%. Hal ini
seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan RSML yang secara spesialistis masih
belum dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan tenaganya. Untuk itu pola mandiri
dan atau Beasiswa PPDS I ini sangat diprioritaskan oleh RSML dalam jangka waktu
pengembangan ini.

C. INDIKATOR PELAYANAN
Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program pengembangan Sumber
Daya Insani ( HRDP ) ini harus ada peningkatan yang siqnifikan di unit pelayanan
sekurang-kurangnya 25% setelah menerima lulusan atau penempatan karyawan dengan
kualifikasi baru tersebut.
Indikator pelayanan ini juga dapat diukur berupa antara lain : respons time,
pengertian, pemahaman, pelaksanaan dan budaya kerja yang bersangkutan di unit kerja
tersebut dengan peningkatan minimal 50% dari sebelum karyawan tersebut mengikuti
program pengembangan ini.

D. INDIKATOR PERSONAL
Indikator ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana karyawan yang dikirim atau
telah mengikuti Diklat tersebut mengalami perubahan yang lebih baik dari segi
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang bermuara pada peningkatan pelayanan di unit
kerja yang bersangkutan berada.
Setiap karyawan yang mengikuti Diklat diharuskan melakukan follow up hasil
Diklat antara lain sebagai berikut :
1. Laporan Pendidikan dan Pelatihan tanggal
2. Desiminasi hasil Pendidikan dan Pelatihan pada tanggal dalam acara atau pertemuan
3. Hasil Pendidikan dan Pelatihan telah diterapkan dalam kegiatan layanan dan lainnya
mulai tanggal
4. Bentuk penerapan berupa
5. Hasil Penerapan

372007344.doc 24
Untuk pengawasan dan penilaian terhadap indikator ini harus dilakukan oleh
Atasan Langsung mulai dari kegiatan sosialisasi atau presentasi hasil mater sampai dengan
penerapannya dengan membuat catatan mengenai perubahan yang lebih baik terhadap :
1. Pengertian dan pemahaman terhadap materi dan target Diklat
2. Perubahan sikap yang lebih baik dibandingkan sebelum dikirim Diklat
3. Peningkatan ketrampilan
4. Penerapan dalam pelayanan

372007344.doc 25
BAB V
PENUTUP
Program pengembangan Sumber Daya Insani ( SDI ) Rumah Sakit
Muhammdiyah disusun berdasarkan kemampuan dan kebutuhan selama lima tahun
mendatang ( 2006 2010 ). Oleh karena itu diharapkan dalam kurun waktu tersebut
seluruh SDI yang ada sudah dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh
Penyelenggara yang mengacu pada standar Depkes RI , baik kuantitas maupun kualitas.
Dengan telah terpenuhinya kebutuhan SDI, maka diharapkan pula kinerja Rumah
Sakit akan lebih optimal, sehingga visi, misi dan tujuan Rumah Sakit dapat terwujud,
yaitu terwujudnya Rumah Sakit Muhammadiyah yang Mandiri, Maju dan berdaya saing
tinggi, sehingga sesuai dengan mottonya yang cepat, bermutu, terjangkau dan Islami.

Lamongan, 08 Syawal 1427 H


31 Oktober 2006 M

Direktur,
RS Muhammadiyah Lamongan.

Dr. H. Faisol Ama, M.Sc


NRP : 0005400

372007344.doc 26

Anda mungkin juga menyukai