Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

Disusun Oleh :
1. Fajar Kurniawan (1219250006)
2. Feti Sutinah (1219250007)
3. Fitriani
4. Dita Indah Pratiwi

Dosen pengasuh :
Drs. Nasral, M.Pd

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI TARBIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2012

i
ABSTRAK (kesimpulan)
Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Manusia Keragaman dan Kesederajatn
Kelompok 5
Fajar Kurniwan

Manusia itu memang unik dan sungguh menarik untuk di pelajari.


Walaupun dipelajari tidak akan pernah rampung hingga ajal menjemput. Suku
bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat
beragam. Mulai dari suku jawa, sunda, batak, betawi dan masih banyak lagi yang
sekuruang-kurangnya ada 5000 suku yang tersebar di Indonesia. Sedangkan
perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan manusia yang memiliki ciri-
ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh,
mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya. Selain itu, faktor pangkat, kedudukan,
harta juga dapat menjadi tinggkat kesederajatan seseorang di lingkungan sekitar
sehingga akan timbul rasa ingin bersaing satu sama lain. Untuk mendapatkan
derajat yang tinggi di sekitar tempat tinggalnya.
Dari Penulisan Makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa perubahan
Dinamis1 dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan masyarakat kita sebagai
bangsa indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang
memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam
memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya budaya lokal
yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain
karena betapa berharganya nilai nilai budaya lokal yang ada di negara ini yang
jika dihitung bisa mencapai ribuan budaya yang ada di Indonesia in.. Untuk itu
seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan
yang ada ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan
keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk
ketahanan budaya bangsa. Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh
bangsa lain. Seperti kejadian reok ponorogo yang mau di akui oleh bangsa
Malaysia bahwa itu adalah berasal dari negaranya. Kekayaan bangsa Indonesia
yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing
baik itu dari budayanya ataupun alamnya. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda
yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita
demi masa depan anak cucu.
Jikalau sekiranya kami ada kesalahahn dalam penulisan atau penyusuna
makalah ini, kami minta maaf kepada para pembaca. Selain itu kami juga
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya dapat memperbaiki makalah kami
agar lebih baik dari yang sekarang. Mudah-mudahakan makahalah kami ini dapat
bermanfaat untuk kita semua . . Aminn

1
bergairah, bergelora, bergerak, bersemangat,

ii
Kata Pengantar

Segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah menganugrahkan


kenikmatan dan kesehatan kepada kita. Sehingga atas izinNYA kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul manusia, keragaman dan
kesederajatan, Dosen pengajar Drs. Nasral, M.Pd. Selawat beriringkan salam tak
lupa kita lantunkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah berjuang bersama
para sahabat mengorbankan harta dan nyawa. Kemudian atas seizinNYA agama
islam dapat di terima bauk oleh umat manusia.
Kami juga berterimakasih atas bantuan dari berbagai pihak dalam
menyelesaikan makalah ini. Karna tanpa di bantu dari pihak lain, bisa jadi
makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Terutama
kepada Alllah yang telah mengizinkan terselesainya makalah ini.
Akhri kata penulis mengharapkan keritikan dan saran yang sifatnya
membangun kesempurnaan makalah ini dari para pembaca sekalian agar untuk
kedepannya kami dapat memperbaiki kesalahan kami untuk menjadi yang lebih
baik.

Bengkulu 10 Oktober 2012

Penulis

iii
DATAR ISI

Halaman judul .. i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar . iii

Daftar Isi . iv

1. Latar Belakang v

2. Rumusan Masalah vi

3. Tujuan . vi

4. Makna Keragaman dan Kesederajatan . 1

5. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia . 1


6. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama,

Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global . 4

7. Problematika Diskriminasi ... 6

8. Manusia Beradab dalam Keragaman ........................................... 7

9. Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial-Budaya . 8

10. Kesimpulan ... 10

11. Kritik Dan Saran . 11

12. Datar Pustaka .... 11

iv
1. Latar Belakang

Banyak sekali perbedaan-perbedaan dalam Negara Indonesia ini , terutama


suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi
ekonomi dalam masyarakat menjadi sesuatu yang dapat memunculkan konflik
diantara masyarakat itu. Dalam perbedaan dan keragaman yang ada itu, manusia
tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan haqiqi yang secara
tidak langsung membuat masyarakat hidup rukun dan berdampingan.

Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai


Merauke sangat beragam. Mulai dari suku jawa, sunda, batak, betawi dan masih
banyak lagi yang sekuruang-kurangnya ada 5000 suku yang tersebar di Indonesia.
Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia
yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit,
ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya. Walaupun
demikian, Allah menciptakan hal tersebut agar kita sesame manusia saling
mengenal satu sama lain. Sebagai mana Allah SWT telah berirman :



Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. (QS. Al-Hujurat : 13)

Masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah kebawah


serta merupakan masyarakat yang beragam dengan bermacam tingkat, pangkat,
dan strata sosial. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan
yang tak dapat dihindari lagi.

Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas


yang disandang. Kesetaraan merupakan hal lazim yang dimiliki manusia sejak

v
lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada
dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia.

Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktek


nyata dengan adanya adat-adat sosial, terutama adat hukum, yang merupakan
mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan mendorong
terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.

2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka


penyusun mengidentifikasi masalah yang meliputi:
1. Makna Keragaman dan Kesederajatan
2. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia
3. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,
Bernegara, dan Kehidupan Global

3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang :
1. Pengertian dari keragaman dan kesedarajatan manusia ?
2. Dapat mengatasi keanekaragaman suku, budaya dan kesederajatan
yang ada di Indonesia.
3. Mengetahui bagaimana hubungan Manusia, Keragaman dan
Kesederajatan dalam kehidupan masyarakat
4. Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.

vi
4 Makna Keragaman dan Kesederajatan

a. Makna Keragaman
Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat
perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
ragam berarti : 1) Tingkah, laku, ulah, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik langgam,
4) Warna, corak, ragi. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1) Perihal berjenis-
jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam. Ragam juga dapat
diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti kerukunan.

b. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya
adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan) dan kesederajatan berarti perihal
kesamaan tingkatan. Dengan demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu
kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap
memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki2.

5. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia

a. Suku Bangsa dan Ras


Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai
merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya
pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama
seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain
sebagainya.

2
jenjang, kedudukan, skala, strata

1
b. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra,
namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia
seharai-hari (Harun Nasution:10 dalam Elly, dkk: 146).
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta gama yang berarti "tradisi".
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari
bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat
kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada
Tuhan.
Masalah agama tak akan mungkin dipisahkan dari kehidupan massyarakat.
Dalam prakteknya, fungsi agama dalam masyarakat antara lain :
1. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan
melarang
2. Berfungsi penyelamat
3. Berfungsi sebagai perdamaian
4. Berfungsi sebagai sosial control
5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6. Berfungsi transformative
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi sublimatif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur penting dalam
keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui
di Indonesia.
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan
manusia, antara lain adalah :
Karena agama merupakan sumber moral
Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

2
Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di
kalasuka,maupun di kala duka

c. Ideologi dan Politik


Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
"sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara
umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis
(lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah
untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah
sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan
pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mnegikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang akurat.(definisi ideologi Marxisme).

d. Tata Krama
Tata krama berasal dari bahasa Jawa yang berarti adat sopan santun, basa-
basi pada dasrnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap
dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
Tata karma dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari
aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang
tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki
beragam suku bangsa di mana setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri
meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma secara turun-temurun
dan berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat
yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan
yang relatif sama.

3
e. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu
perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada di
golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah
pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.

f. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini dapat terlihat
dan dirasakan dengan jelas yaitu adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.
Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja
dapat menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak
hanya itu, bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.

6. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,


Bernegara, dan Kehidupan Global

Berdirinya negara Indonesia dilator belakangi oleh masyarakat yang


demikian majemuk, baik secara etnis, geografis, kultural, maupun religius.
Sehingga kita perlu memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku
bangsa dan kebudayaan beragama yang dianut oleh warga negara Indonesia.
Perbedaan yang mewujud baik secara fisik maupun mental, sebenarnya
merupakan kehendak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi
untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi
Perbedaan-perbedaan tersebut menciptakan ketegangan hubungan antar
anggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh
masyarakat majemuk sebagaimana dijelaskan oleh Van de Berghe:
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali
memiliki kebudayaan yang berbeda.

4
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang
bersifat non-komplementer.
c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang
nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relatif seringkali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan
yang lainnya.
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan
didalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.

Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar


kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan
kesatuan bangsa seperti :
1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara
manusia dengan dunia lingkungannya.
2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang
tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3) Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya
kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1) Semangat Religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Fluralisme
4) Dialog antar umat beragama
5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.

5
7. Problematika Diskriminasi

Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap


seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis,
kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik,
usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan
kebangsaan seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa Setiap
orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu .
Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah
menegaskan bahwa Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat
yang sama dan sederajat
Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi
diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali
kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan
perdamaian.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena
adanya beberapa faktor penyebab antara lain adalah
1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama
ekonomi.
2) Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang
dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan
membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa


dan hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang
sedikit demi sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu
1) Kegagalan kepemimpinan

6
2) Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis sosial
5) Demoralisasi tentara dan polisi
6) Interfensi asing

Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil intraksi sosial dari banyak


suku bangsa dengan beraneka ragam latar kebudayaan, agama, sejarah dan tujuan
yang sama yang disebut kebudayaan Nasional.. Terciptanya Tungal Ika dalam
masyarakat Bhineka dapat diwujudkan melalui Integrasi Kebudayaan atau
Integrasi Nasional.

8. Manusia Beradab dalam keragaman

Hubungan antara kebudayaan dengan peradaban sangat erat. Peradaban


adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah dan
harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan,
misalnya; adat, sopan santun, budi pekerti, budi bahasa, seni dan sebagainya.
Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di
tengah masyarakat antara lain:
1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering
muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidak
percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa
dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak
lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya
sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan
ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda.

7
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya
dan ekonomi.

9. Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial-Budaya

Faktor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial


ada dua macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam
masyarakat itu sendiri.
a. Faktor yang Berasal dari Luar Masyarakat

1. Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang


dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa
sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau
menyatu ke dalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya
kepribadian.
2. Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat
lain, sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya
perpindahan atau penyebaran manusia dari satu ke tempat lain.
3. Penetrasi ialah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa,
sehingga merusak kebudayaan bangsa yang didatangi penetrasi tersebut,
dinamakan penetration violent. Selain itu masih ada jenis penetrasi lain, yaitu
masuknya unsur kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan
dalam kebudayaan setempat sehingga saling mempengaruhi, penetrasi
semacam ini disebut Penetration Pasifique,
4. Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan
setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain
5. Asimilasi kebalikan dari penetrasi adalah proses penyesuaian seseorang atau
kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.

8
6. Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan
campuran antara orang asing dengan penduduk setempat
7. Milenarisme merupakan salah saru bentuk gerakan kebangkitan, yang
berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah
lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi
subkultural yang baru.

b. Perubahan yang Terjadi karena Pengaruh dari Dalam


1. Sistem Pendidikan Yang Maju
Inovasi adalah pembauran unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat
ataupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu masyarakat
Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan
melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error
Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari
dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan sitem norma
(meliputi norma susila, adat, hukum, dan agama) yang hidup dalam
masyarakat
2. Menghargai hasil karya orang lain.
3. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat.
4. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation).
5. Penduduk yang heterogen

9
10. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:


Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan-
perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi. Sedangkan
Kesederajatan adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman
yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan
hierarki.
Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia yaitu Suku Bangsa
dan Ras, Agama dan Keyakinan, Ideologi dan Politik, Tata Krama, Kesenjangan
Ekonomi serta Kesenjangan Sosial
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan
kesatuan bangsa, seperti: Disharmonisasi, Perilaku diskriminatif serta
Eksklusivisme, rasialis.
Diskriminasi adalah sikap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompk orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok,
golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh,
usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara dan
kebangsaan seseorang.
Problematika diskriminasi yang timbul dan harus diwaspadai adalah
adanya disintegrasi bangsa. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus
disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam
faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu:
Kegagalan kepemimpinan, Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama,
Krisis politik, Krisis social, Demoralisasi tentara dan polisi, serta Intervensi asing.

10
11. Saran

Dalam penulisan makalah ini saya meyadari bahwa masih banyak kekeliruan
dan kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan agar dapat memberikan saran
dan kritikan yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Dan kami juga mengharapkan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat. Amin ...

12. Daftar Pustaka

Setiadi, Elly. M, dkk, 2010, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta : Kencana.

11

Anda mungkin juga menyukai