Disusun Oleh :
1. Fajar Kurniawan (1219250006)
2. Feti Sutinah (1219250007)
3. Fitriani
4. Dita Indah Pratiwi
Dosen pengasuh :
Drs. Nasral, M.Pd
i
ABSTRAK (kesimpulan)
Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Manusia Keragaman dan Kesederajatn
Kelompok 5
Fajar Kurniwan
1
bergairah, bergelora, bergerak, bersemangat,
ii
Kata Pengantar
Penulis
iii
DATAR ISI
Halaman judul .. i
Abstrak ... ii
Daftar Isi . iv
1. Latar Belakang v
2. Rumusan Masalah vi
3. Tujuan . vi
iv
1. Latar Belakang
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. (QS. Al-Hujurat : 13)
v
lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada
dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia.
2 Rumusan masalah
3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang :
1. Pengertian dari keragaman dan kesedarajatan manusia ?
2. Dapat mengatasi keanekaragaman suku, budaya dan kesederajatan
yang ada di Indonesia.
3. Mengetahui bagaimana hubungan Manusia, Keragaman dan
Kesederajatan dalam kehidupan masyarakat
4. Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
vi
4 Makna Keragaman dan Kesederajatan
a. Makna Keragaman
Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat
perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
ragam berarti : 1) Tingkah, laku, ulah, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik langgam,
4) Warna, corak, ragi. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1) Perihal berjenis-
jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam. Ragam juga dapat
diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti kerukunan.
b. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya
adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan) dan kesederajatan berarti perihal
kesamaan tingkatan. Dengan demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu
kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap
memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki2.
2
jenjang, kedudukan, skala, strata
1
b. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra,
namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia
seharai-hari (Harun Nasution:10 dalam Elly, dkk: 146).
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta gama yang berarti "tradisi".
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari
bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat
kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada
Tuhan.
Masalah agama tak akan mungkin dipisahkan dari kehidupan massyarakat.
Dalam prakteknya, fungsi agama dalam masyarakat antara lain :
1. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan
melarang
2. Berfungsi penyelamat
3. Berfungsi sebagai perdamaian
4. Berfungsi sebagai sosial control
5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6. Berfungsi transformative
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi sublimatif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur penting dalam
keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui
di Indonesia.
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan
manusia, antara lain adalah :
Karena agama merupakan sumber moral
Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
2
Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di
kalasuka,maupun di kala duka
d. Tata Krama
Tata krama berasal dari bahasa Jawa yang berarti adat sopan santun, basa-
basi pada dasrnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap
dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
Tata karma dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari
aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang
tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki
beragam suku bangsa di mana setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri
meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma secara turun-temurun
dan berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat
yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan
yang relatif sama.
3
e. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu
perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada di
golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah
pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.
f. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini dapat terlihat
dan dirasakan dengan jelas yaitu adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.
Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja
dapat menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak
hanya itu, bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.
4
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang
bersifat non-komplementer.
c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang
nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relatif seringkali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan
yang lainnya.
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan
didalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1) Semangat Religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Fluralisme
4) Dialog antar umat beragama
5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.
5
7. Problematika Diskriminasi
6
2) Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis sosial
5) Demoralisasi tentara dan polisi
6) Interfensi asing
7
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya
dan ekonomi.
8
6. Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan
campuran antara orang asing dengan penduduk setempat
7. Milenarisme merupakan salah saru bentuk gerakan kebangkitan, yang
berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah
lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi
subkultural yang baru.
9
10. Kesimpulan
10
11. Saran
Dalam penulisan makalah ini saya meyadari bahwa masih banyak kekeliruan
dan kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan agar dapat memberikan saran
dan kritikan yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Dan kami juga mengharapkan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat. Amin ...
Setiadi, Elly. M, dkk, 2010, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta : Kencana.
11