Disusun Oleh :
Dosen pengasuh :
Dra. Uswatuh Hasanah
Thaharah berdasarkan arti harfiah berarti bersih dan suci, sedangkan berdasarkan
pengertian syara`, thaharah berarti mensucikan diri, pakaian dan tempat dari hadats dan najis,
khususnya pada saat kita hendak shalat. Lebih jauh lagi, thaharah berarti mensucikan diri dan
hati. Thaharah hukumnya wajib bagi setiap mukmin. Allah swt berfirman :
Hai orang yang berselimut. Bangunlah, kemudian berilah peringatan !, dan agungkanlah
Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. (QS. Al-Muddatstsir : 1-4).
Dan pada surat al- baqorah ayat 222: artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan orang- orang yang mensucikan diri .
Ditinjau dari segi hukumnya, air itu dapat dibagi empat bagian :
1. Air suci dan mensucikan, yaitu air muthlaq artinya air yang masih murni, dapat digunakan
untuk bersuci dengan tidak makruh. Seperti air sumur, air mata air, air lembah, air sungai, air
salju, dan air laut,
2. Air suci dan dapat mensucikan, tetapi makhruh digunakan yaitu air musyammas ( air yang
dipanaskan dengan matahari dalam bejana selain emas dan perak) .
Dari Aisyah, Sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya matahari, maka Rasulullah
Saw. Berkata padanya, Janganlah engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang
di jemur itu dapat menimbulkan penyakit sopak. ( Riwayat Baihaqi )
3. Air suci tetapi tidak dapat mensucikan, seperti : Air mustamal ( telah digunakan untuk bersuci
) menghilangkan hadats.
4. Air mutanajis yaitu air yang kena najis ( kemasukan najis ) sedang jumlahnya lebih dari dua
kullah, maka air yang semacam ini tidak suci dan tidak dapat mensucikan. Dua kullah sama
dengan 216 liter, jika berbentuk bak maka besarnya 60 cm tinggi 60 cm.
Alat Thaharah
1). Air mutlak, yaitu air asli yang tidak tercampuri oleh sesuatu apa pun dari najis, berdasarkan
dalil-dalil berikut.. Rasulullah saw. bersabda,Air itu suci, kecuali bila sudah berubah aromanya,
rasanya, atau warnanya karena kotoran yang masuk padanya. (HR Al-Baihaqi. Hadis ini daif,
namun mempunyai sumber yang sahih).
2) Tanah yang suci, atau pasir, atau batu, atau tanah berair. Rasulullah saw. bersabda, Dijadikan
bumi itu sabagai masjid dan suci bagiku. (HR Ahmad). Tanah dijadikan sebagai alat thaharah
jika tidak ada air, atau tidak bisa menggunakan air karena sakit, dan Karena sebab lain. Allah
berfirman, kemudian kalian tidak mendapatkan air, maka bertayammumlah kalian dengan
tanah yang suci. (An-Nisa: 43).
Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya tanah yang baik (bersih) adalah alat bersuci seorang
muslim, kendati ia tidak mendapatkan air selama sepuluh tahun. Jika ia mendapatkan air, maka
hendaklah ia menyentuhkannya ke kulitnya. (HR Tirmizi, dan ia menghasankannya).
3). Mandi Wajib Menurut lughat, mandi di sebut al- ghasl atau al- ghusl yang berarti mengalirnya
air pada sesuatu. Sedangkan di dalam syara ialah mengalirnya air keseluruh tubuh disertai
dengan niat. . Niat dianggap sah dengan berniat untuk mengangkat hadats besar, hadats , janabah,
haidh, nifas, atau hadats lainnya dari seluruh tubuhnya, untuk membolehkannya shalat.
Apabila kamu berjinabat karena mengeluarkan air mani atau bertemunya kedua persunatan atau
kamu hendak menghadiri shalat Jum'ah atau kamu baru lepas dari haidl atau nifas, maka
hendaklah kamu mandi dan mulailah membasuh (mencuci) kedua tanganmu dengan ikhlas
niyatmu karena Tuhan Allah lalu basuhlah (cucilah) kemaluanmu dengan tangan kirimu dan
gosoklah tanganmu pada tanah atau apa yang menjadi gantinya lalu berwudlulah sebagai yang
tersebut di atas; kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jarimu pada pokok rambut dengan
sedikit wangi-wangian, sesudah dilepaskan rambutnya. Dan mulailah pada sisi yang kanan, lalu
tuangkan air ke atas kepalamu tiga kali, lalu ratakanlah atas badanmu semuanya, serta digosok,
kemudian basuhlah (cucilah) kedua kakimu dengan mendahulukan yang kanan daripada yang
kiri , dan janganlah berlebih-lebihan dalam menggunakan air
Untuk kesempurnaan mandi, di sunatkan pula mengerjakan hal-hal berikut ini:
1. membaca basmalah serta niat
2. membasuh tangan sebelum memasukannya ke dalam bejana
3. bewudhu dengan sempurna sebelum memulai mandi
4. menggosok seluruh tubuh yang terjangkau oleh tangannya
6. mendahulukan menyiram bagian kanan dari tubuh
7. menyiram dan mengosok badan sebanyak- banyaknya tiga kali
4). Whudu
Whudu Menurut lughat ( bahasa ), adalah perbuatan menggunakan air pada anggota tubuh
tertentu. Dalam istilah syara wudhu adalah perbuatan tertentu yang dimulai dengan niat,
kemudian membasuh muka, kedua tangan, kepala dan kedua kaki dengan air, untuk mensucikan
diri kita dari hadats kecil. Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan
salat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku, dan sapulah kepala
kalian, dan (basuh) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki. (Al-Maidah: 6).
Hadits Rasulullah SAW. artinya : Allah tidak menerima shalat seseorang kamu bila Ia berhadats,
sampai Ia berwudhu ( HR Baihaqi, Abu Daud, dan Tirmizi )