PENDAHULUAN
2.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari obat?
Untuk mengetahui arti penting obat dalam kehidupan?
Untuk mengetahui pentingnya penemuan obat-obat baru?
Untuk mengetahui bagaimana proses penemuan obat-obat baru?
1
2.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui behwa keberadaan obat memiliki arti yang penting dalam kehidupan
ini baik itu dalam menyembuhkan penyakit ataupun hal lainnya. Sehingga dapat
memberikan pengetahuan bahwa penemuan obat baru sangatlah penting meningat
anyaknya penyakit yang berkemban dan baru ditemukan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.2 Manfaat Obat
Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat di atas, maka peran obat
secara umum adalah sebagai berikut:
1. Penetapan diagnosa
2. Untuk pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6. Penigkatan kesehatan
7. Mengurangi rasa sakit (Chaerunisaa, dkk, 2009)
4
menggunakan dengan memasukkannya kedalam tubuh manusia
(Chaerunisaa, dkk, 2009).
5
3. Sublingual, dari bawah lidah, kemudian melalui selaput lendirdan
masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat. Untuk penderita
tekanan darah tinggi, Contoh: tablet hisap, hormone.
4. Parenteral, obat suntik melaui kulit masuk ke darah. Ada yang
diberikan secara intravena, subkutan, intramuscular, intrakardial.
5. Langsung ke organ, contoh intrakardial.
6. Melalui selaput perut, intraperitoneal (Anief, 1994).
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Sintesis dan screening molekul, merupakan tahap awal dari rangkaian
penemuan suatu obat. Pada tahap ini berbagai molekul atau senyawa yang
berpotensi sebagai obat disintesis, dimodifikasi atau bahkan direkayasa untuk
mendapatkan senyawa atau molekul obat yang diinginkan. Oleh karena penelitian
obat biasanya ditargetkan untuk suatu daerah tertapetik yang khas, potensi relatif
pada produk saingan dan bentuk sediaan untuk manusia bisa diketahui. Serupa
dengan hal tersebut, ahli kimia medisinal mungkin mendalami kelemahan molekul
tersebut sebagai hasil usaha untuk mensintesis senyawa tersebut. Setelah
disintesis, suatu senyawa melalui proses screening, yang melibatkan
pengujianawal obat pada sejumlah kecil hewan dari jenis yang berbeda (biasanya
3 jenis hewan) ditambah uji mikrobiologi untuk menemukan adanya efek
senyawa kimia yangmenguntungkan. Meskipun ada faktor lucky
(kebetulan) dalam upaya ini, umumnya pendekatannya cukup terkontrol
berdasarkan struktur senyawa yang telah diketahui. Padatahap ini sering kali
dilakukan pengujian yang melibatkan teratogenitas, mutagenesis
dankarsinogenitas, di samping pemeriksaan LD50, toksisitas akut dan kronik. Uji
praklinik merupakan persyaratan uji untuk calon obat. Dari uji ini diperoleh
informasi tentang efikasi (efek farmakologi), profil farmakokinetik dan toksisitas
calon obat. Pada mulanya yang dilakukan pada uji praklinik adalah pengujian
ikatan obat pada reseptor dengan kultur selterisolasi atau organ terisolasi,
selanjutnya dipandang perlu menguji pada hewan utuh. Hewan yang baku
digunakan adalah galur tertentu dari mencit, tikus, kelinci, marmot,
hamster,anjing atau beberapa uji menggunakan primata. Hewan-hewan
ini sangat berjasa bagi pengembangan obat. Karena hanya dengan
menggunakan hewan utuh dapat diketahui apakah obat menimbulkan efek toksik
pada dosis pengobatan atau tidak (Syamsuni, 2005).
Setelah diperoleh bahan calon obat, maka selanjutnya calon obat tersebut
akan melalui serangkaian uji yang memakan waktu yang panjang dan biaya yang
tidak sedikit sebelum diresmikan sebagai obat oleh Badan pemberi izin. Biaya
yang diperlukan dari mulai isolasiatau sintesis senyawa kimia sampai diperoleh
obat baru lebih kurang US$ 500 juta per obat. Uji yang harus ditempuh oleh calon
8
obat adalah uji praklinik dan uji klinik. Uji praklinik merupakan persyaratan uji
untuk calon obat, dari uji ini diperoleh informasi tentang efikasi (efek
farmakologi), profil farmakokinetik dan toksisitascalon obat. Pada mulanya yang
dilakukan pada uji praklinik adalah pengujian ikatanobat pada reseptor dengan
kultur sel terisolasi atau organ terisolasi, selanjutnya dipandang perlu menguji
pada hewan utuh. Hewan yang baku digunakan adalah galur tertentu dari
mencit, tikus, kelinci, marmot, hamster, anjing atau beberapa uji
menggunakan primata, hewan-hewan ini sangat berjasa bagi pengembangan obat.
Dilakukan studi pasca pemasaran (postmarketing surveillance) yang diamati pada
pasien dengan berbagai kondisi, berbagai usia dan ras, studi ini dilakukan dalam
jangka waktu lama untuk melihat nilai terapeutik dan pengalaman jangka panjang
dalam menggunakanobat. Setelah hasil studi fase IV dievaluasi masih
memungkinkan obat ditarik dari perdagangan jika membahayakan sebagai contoh
cerivastatin suatu obat antihiperkolesterolemia yang dapat merusak ginjal,
Entero-vioform(kliokuinol) suatu obat antidisentri amuba yang pada
orang Jepang menyebabkan kelumpuhan pada otot mata (SMON disease), fenil
propanolamin yang sering terdapat pada obat flu harus diturunkan dosisnya dari
25 mgmenjadi tidak lebih dari 15 mg karena dapat meningkatkan tekanan darah
dankontraksi jantung yang membahayakan pada pasien yang sebelumnya
sudahmengidap penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, talidomid
dinyatakantidak aman untuk wanita hamil karena dapat menyebabkan kecacatan
padajanin, troglitazon suatu obat antidiabetes di Amerika Serikat ditarik
karenamerusak hati (Syamsuni, 2005).
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa obat adalah suatu bahanatau
paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalammenetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah danrohaniah pada manusia atau
hewan dan untuk memperelok atau memperindahbadan atau bagian badan
manusia termasukobat tradisional. Penemuan obat dilakukan dalam berbagai
proses uji yang tidak sederhana dan menelan banyak biaya karena prosedur yang
ditempuh sangat rumit guna mendapatkan hasil akhir berupa obat baru yang
memberikan efek terapeutik dalam penyembuhan penyakit.
4.2 Saran
Dengan perkembangan teknologi yang terus meningkat, perkembangan
dalam dunia kesehatan juga terus mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan
ditemukannya berbagai penyakit baru yang pengobatannya masih dalam
penelitian. Oleh karena itu perlu dikembangkan penemuan-penemuan obat baru
agar penyakit-penyakit yang baru ditemukan dapat ditemukan obat dan solusi
penyembuhannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Farmakologi FKUI. 1995. Farmakologi Dan Terapi Edisi IV. Jakarta:
Gaya Baru.
11