SAP Seks Bebas
SAP Seks Bebas
A. Latar Belakang
Sekarang ini seks bebas bukan lagi menjadi hal yang tabu bagi kalangan remaja
Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan
hukum yang berlaku akan tetapi juga dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Aktifitas
seks bebas mungkin sesuatu yang biasa di negara lain khususnya dalam kehidupan barat,
tetapi tidak di negara kita Indonesia. Seks bebas merupakan sesuatu yang dilarang dalam
masyarakat kita.
Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan
kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam
pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta.
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini.
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak
sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Kegiatan seks
(bersetubuh) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah yaitu pernikahan.
Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap
norma-norma (baik norma agama maupun norma-noram yang berlaku lainnya) dan
merupakan suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat hukumannnya. Hubungan seks
diluar nikah dapat berisiko terjadinya kehamilan diluar nikah, putus sekolah, perkawinan usia
muda, pengguguran kandungan yang dapat membahayakan dirinya sendiri, dan yang paling
utama dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah terjadinya penyakit menular
seksual/penyakit kelamin yang disebabkan karena melakukan hubungan seks dengan
berganti-ganti pasangan.
Sebagai praktisi kesehatan khususnya sebagai bidan yang juga bertanggung jawab
terhadap kesehatan reproduksi remaja, maka seharusnya kita ikut menekan angka sex bebas
pada remaja. Melalui penyuluhan-penyuluhan yang dutujukan kepada remaja, diharapkan
mereka dapat semakin mengerti dan memahami bahwa seks bebas hanya akan membawa
akibat negative bagi diri mereka.
B. Tujuan
C. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
H. Media :
Presentasi PPT
2. Pelaksanaan 20 Menit
1. Menjelaskan : 1. Memperhatikan
- Pengertian seks bebas 2. Mengajukan
- Faktor penyebab seks bebas pertanyaan
- Cara-cara pencegahan seks 3. Memperhatikan
bebas
- Mengetahui bahaya seks bebas
2. Memberi kesempatan bagi peserta
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan dari para
peserta
3. Penutup 5 menit
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan 1. Mendengarkan
2. Memberikan motivasi untuk tidak dan
menghindari seks bebas memperhatikan
3. Penutup 2. Menjawab salam
L. Menuliskan Kriteria Evaluasi
1.1.Evaluasi Struktur (persiapan)
Penyuluhan dan peserta dapat hadir sesuai dengan rencana
Tempat, media, serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia sesuai rencana
1.2.Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
1.3.Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audiens dapat :
60% dari peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar.
M. Daftar Pustaka
Boyke.Dr. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta. 2000
Wijayanto, lip. Cinta Antara Realita Seks Pra-nikah. Jogjakarta. 2008
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang
didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di
lingkungan tersebut.
3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih
mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah Anak Gaul.
Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan
nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat
kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang
disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya,
remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya
terjebak dalam perilaku seks bebas.
8. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah
melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti
pasangan.
9. Pengaruh kebudayaan barat
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak
muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan.
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan aborsi dengan cara memberi
ramuan obat pada calon ibu dan menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa
janin dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu
membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin dan
trauma hebat bagi calon ibu.
Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan
seorang wanita.
Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:
- Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
d. Rahim yang sobek
e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen pada wanita)
g. Kanker indung telur
h. Kanker leher rahim
i. Kanker hati
j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan
pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
k. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
l. Infeksi rongga panggul
m. Infeksi pada lapisan rahim
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat
terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau PAS.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak-teriak histeris
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d. Ingin melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
Syphilis
- Disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah berhubungan
intim dengan penderita penyakit ini
- Luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada
umumnya tidak terasa sakit
- Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh
dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini
akan hilang juga dan virus akan menyerang bagian tubuh lain
- shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan penicillin
HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita
meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia masih
tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.
- AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh.
Diakibatkan oleh serangan virus HIV.
- Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi
darah, jarum suntik, luka, maupun penularan dari ibu ke bayi.