Anda di halaman 1dari 4

KASUS 6

Seorang wanita, 50 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya jam 22.00 WIB karena mengalami
luka bakar akibat sambaran api dari kompor minyak tanah di rumahnya. Berdasarkan penuturan
keluarga, kejadian terjadi sekitar pukul 19.00 saat pasien akan memasak air panas. Pasien masih
menggunakan pakaian lengkap karena keluarga takut melepaskan pakaian pasien.
Hasil pemeriksaan, tampak luka bakar di wajah, leher, dada serta perut pasien. Pada dada dan
perut, tampak luka tampak putih pucat. Berat badan pasien 65 kg, dengan tinggi badan 160cm.
TD 90/60 mmHg, HR 120 x/menit, RR 20x/menit , CRT > 3 detik

Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana initial assessment dan penatalaksanaan pada pasien di atas?
2. Bagaiamana resusitasi cairan pada pasien di atas?
3. Pemeriksaan penunjang apa saja yang harus dilakukan? Jelaskan kemungkinan hasilnya!
4. Bagaimana NCP pada kasus di atas?

Learning Objective
1. Mahasiswa mampu menjelaskan derajat luka bakar, luas luka bakar
2. Mahasiswa mampu menjelaskan initial assessment dan penatalaksanaan pada kondisi
kegawatdaruratan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada
pasien
4. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab data abnormal pada pemeriksaan penunjang
5. Mahasiswa mampu melakus kan komunikasi efektif dengan dosen dan mahasiswa lain

No Pertanyaan Guide
Pasin mengalami luka bakar pada area wajah, leher, dada dan perut
Curigai pasien mengalami trauma inhalasi
Luas luka bakar pasien (dengan rules of nine)
4.5 + 9 + 9 = 22.5 %

Termasuk luka bakar berat


Pada area perut dan dada, tampak luka bakar berwarna putih derajat
III
1 Bagaimana 1. Pastikan kondisi aman
initial 2. Lepaskan pakaian korban, perhiasan, tutup dengan selimut yang
assessment dan tidak lengket ke luka
penatalaksanaan 3. Kaji jalan nafas, suara nafas
pada pasien di 4. Curiga trauma inhalasi,
atas? 5. Kaji respirasi rate, pergerakan dada, sesak / tidak, saturasi
oksigen
6. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
7. Persipakan intubasi jika dibutuhkan, persiapkan ventilasi
mekanik
8. Lakukan suction jika dibutuhkan
9. Evaluasi pernafasan pasien
10. Kaji TD, HR, CRT, hitung luas LB
11. Pasang jalur intravena
12. Lakukan resusitasi cairan sesuai kebutuhan
13. Jika ada percarahan : lakukan control/ hentikan pada perdarahan
14. Evaluasi cairan pasien,
15. Kaji GCS pasien,
16. Berikan antibiotic pada pasien dengan luka bakar berat,
17. Berikan analgetik sesuai kebutuhan
18. Berikan tetanus profilaksis jika dibutuhkan
19. Berikan anti inflamasi
20. Pasang kateter pasien
21. Evaluasi balance cairan
22. Evaluasi suhu tubuh pasien : waspadai hipotermi
23. Berikan terapi nutrisi jika memungkinkan
24. Persipakan pemeriksaan laboratorium
25. Persiapkan jika dibutuhkan tindakan pembedahan
26. Persiapkan pemindahan ke ICU / unit luka bakar

2 Bagaiamana LLB : wajah 4,5 + dada 9 + perut 9 = 22,5 %


resusitasi cairan BB : 65 kg
pada pasien di Kebutuhan cairan (Baxter / Parkland)
atas? = 4 cc x 22,5 x 65 = 5,850 cc RL dalam 24 jam

Pemberian cairan dibagi dalam 3 tahap waktu dalam 24 jam sejak


kejadian
8 jam pertama (s.d pukul 03.00 ) = 50% x 5850 = 2925 cc RL
8 jam kedua = 1.462,5 cc
8 jam ketiga = 1.462,5 cc

Pertimbangakan pemberian koloid pada jam ke 12 14

3 Pemeriksaan AGD normal pada stage awal hipoksemia & asidosis


penunjang apa metabolik
saja yang harus Carboxyhemoglobin naik >> inhalasi asap
dilakukan?
Jelaskan CBC Hb turun; Hct naik ; leukosit naik
kemungkinan Hb < karena hemolisis
hasilnya! Hct > karena hemokonsentrasi
Leukosit > karena SIRS atau karena sepsis

Elektrolis Na turun ; K naik ; BUN naik ; protein total dan


albumin turun
Na < karena cairan pindah masiv
K > karena perpindahan cairan dan lisis sel
BUN > karena kehilangan cairan atau kaarena peningktan
pemecahan protein
Protein total dan albumin < karena protein plasma pindah ke ruang
intersisial

Creatin kinase & myoglobin naik


Creatin kinase & myoglobin >menunjukkan kerusakan otot
Myoglobin di urin : kerusakan tubular akut
Lakukan pemeriksaan EKG

4 Bagaimana NCP Defisit volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler,


pada kasus di peningkatan tekanan hidrostatik kapiler, penurunan tekanan osmotic
atas? koloid kapiler, peningkatan kehilangan evaporative.
Kriteria: pasien akan mempertahankan keseimbangan cairan dan hidrasi
1. Lakukan resusitasi cairan pada pasien dengan segera
2. Pasang kateter urin
3. Evaluasi intake output
4. Evaluasi balance cairan
5. Catat dan konsultasikan jika urine < 30 atau > 70 cc/jam
6. Pantau Ht, BUN, elektrolit setiap 12 jam / sesuai kebutuhan
7. Jika memungkinkan, timbang berat badan pasien periodic
8. Evaluasi suara paru : adanya edema paru
9. Pada luka bakar berat, berikan digoksin untuk menginduksi
fungsi ventrikel kiri

Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan cedera inhalasi


Kriteria : pasien mempertahankan oksigenasi yang memadai; sekresi (-)
1. Berikan oksigen tambahan
2. Tinggikan bagian kepala tempat tidur
3. Lakukan suction jika dibutuhkan
4. Evaluasi sekret
5. Evaluasi saturasi oksigen
6. Evaluasi bunyi nafas
7. Evaluasi RR
8. Monitor adanya obstruksi jalan nafas : stridor, mengi, rales,
serak, desaturasi O2
9. Siapkan intubasi tracheal jika dibutuhkan
10. Siapkan ventilasi mekanik

Resiko tinggi cedera b.d gangguan perfusi jaringan / respon stress /


imoboliasi / kehilangan integritas kulit
Kriteria : perfusi jaringan baik, perdarahan GI (-), kulit / jaringan yang
tidak cedera tetap utuh
1. Lepaskan pakaian, perhiasan,
2. Evaluasi tanda gangguan perfusi jaringan
3. Kaji pengeluaran naso gastric
4. Kolaborasi pemberian antasida dan antagonis reseptor histamine
H2
5. Lakukan pencegahan terjadinya dekubitus / luka tekan
6. Siapkan latihan ROM aktif /pasif

Resiko tinggi infeksi b.d cedera luka bakar, imobilitas


Kriteri : pasien bebas dari luka bakar
1. Tutupi luka pasien dengan kain steril
2. Bersihkan luka sesuai prosedur
3. Kolaborasi pemberian antibiotik topikal
4. Kolaborasi pemberian profilaksis toksoid tetanus jika
dibutuhkan
5. Evaluasi tanda tanda infeksi
6. Lakukan uji kultur
7. Batasi pengunjung

Daftar Pustaka

Becker, D., et al. (2004). Critical Care Nursing made Incredibly Easy. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
Hudak, C.M, & Gallo, B.M. (2010). Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik Volume 2 Edisi 6.
Jakarta : EGC
Pro Emergency . (2008). Basic Trauma Life Support for Nurse. Jakarta : Pro Emergency.
Schumacher, L., & Chernecky, C. (2010). Saunders Nursing Survival Guide : Critical care &
Emergency Nursing Second Edition. USA : Elsevier.
Tim Penyusun. (2013). Pelatihan Emergency Nursing Intermediate Level. Jakarta : -.

Anda mungkin juga menyukai