Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Fillum
artrophoda sebagaimana mestinya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi. Dalam
penyusunan makalah ini, banyak kendala yang penulis temukan. Namun, berkat bantuan
dari berbagai pihak, makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar yang telah
memberi masukan dalam mengerjakan makalah ini dan pihak terkait yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari para
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 22 Desember 2013

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar... ............. i


Daftar Isi............. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ............................ 1
1.2 Rumusan Masalah..................... 2
1.3 Tujuan Penulisan.... 2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... . 4
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data................................................................... 5
3.2 Tahap Penulisan................................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 PENGERTIAN ARTHROPODA. .......... .. 6
4.2 PEMBAGIAN KELAS FILUM ARTHROPODA .................... 8
1. Kelas Crustacea (golongan udang). ................................................. 11
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).................. 14
3. Kelas Myriapoda (golongan luwing). .............................................. 16
4. Kelas Insecta (serangga)................................................................... 17
4.3 PERANAN ANGGOTA KELAS FILUM ARTHROPODA. 18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 19
5.2 Saran.............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... ............... 20


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arthropoda (arthros = sendi atau ruas dan podos = kaki) adalah hewan yang memiliki kaki
bersendi/beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.
Jumlah spesiesnya lebih banyak dari filum-filum lainnya. Arthropoda dapat ditemukan di
berbagai habitat, antara lain di air, di darat, di dalam tanah dan ada juga yang hidup
sebagai parasit pada hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Arthropoda adalah hewan triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan
bilateral simetris. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhannya
dibungkus oleh zat kitin dan merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara
ruas-ruas terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
digerakkan. Pada waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat mengalami pergantian
kulit (eksdisis.
Arthropoda memiliki sistim pencernaan yang sempurna (memiliki anus). Mulut
dilengkapi dengan rahang. Sistim peredaran darahnya terbuka dan darahnya berwarna
biru, karena mengandung disebabkan oleh hemosianin (bukan hemoglobin). Sistem
pernapasannya ada yang berupa trakea, insang, paru-paru buku, atau melalui seluruh
permukaan tubuhnya. Organ ekskresinya berupa tubulus malphigi yang bermuara pada
usus belakang. Reproduksi dilakukan dengan perkawinan, tetapi ada juga beberapa
hewan yang melakukan parthenogenesis. Partenogenesis adalah proses perkembangan
embrio dari telur yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya terpisah (gonokori). Artinya ada
hewan jantan ada hewan betina. Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali.
Arthropoda memiliki empat kelas, diantaranya yaitu :
1. Kelas Myriapoda.
2. Kelas Crustacea.
3. Kelas Arachnida.
4. Kelas Insecta.
Arthropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Empat dari lima
bagian spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern
yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu
sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies
hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan
praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda dianggap
berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu
terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas
dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel.
Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung
terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. apakah pengertian dari filum arthropoda ?
2. bagaimanakah ciri-ciri dari filum arthropoda ?
3. bagaimanakah pembagian kelas filum arthropoda ?
4. peranan dan fungsi dari filum arthropoda ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui lebih dalam tentang filum arthropoda.
2. untuk mengetahui ciri-ciri anggota filum arthropoda.
3. untuk mengetahui pembagian kelass filum arthropoda.
4. untuk mengetahui peranan serta fungsi anggota filum arthropoda.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis, sebagai salah satu sarana untuk melatih kemampuan dalam
menganalisis berdasarkan data dan fakta yang tersedia tentang filum arthropoda.
2. Bagi Pembaca, makalah ini dapat dijadikan sumber acuan dalam penulisan makalah-
makalah selanjutnya mengenai kajian filum arthropoda
1.5 Batasan Masalah
Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan dalam menyusun makalah ini dan
agar tidak terjadi pelebaran masalah, serta tidak menyimpang dari permasalahan yang
akan di bahas. Maka kami akan membatasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Dalam makalah ini kami hanya membahas tentang filum arthropoda.
2. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan apa saja pembagian kelas filum arthropoda
serta ciri-ciri filum arthropoda.
3. Dalam makalah ini kami hanya membahas masalah peranan beserta fungsi anggota filum
arthropoda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Arthropoda berasal dari dua kata Yunani yaitu arthros yang berarti berbuku - buku atau
beruas dan podos yang berarti kaki. [arthos podos] biggrin. jadi secara umum kelompok
afthopoda dicirikan dangan kaki yang berbuku - buku atau kotak - kotak atau beruas.
antara ruas yang satu dengan ruas yang lain dihubungkan oleh lembaran tipis yang elastis
untuk memudahkan pergerakan badan dan kakinya.

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas


dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas.
Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan
kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka
luarnya.
Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip
lainnya.Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalahArthropoda, dengan
jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil
yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air
tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk
simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang
diketahui orang adalah Arthropoda.Arthropoda dianggap berkerabat dekat
denganAnnelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.

Secara evolusi kelompok arthropoda merupakan hewan yang paling berhasil dalam
mengembangkan jenisnya . hampir 75% hewan dibumi ini adalah arthropoda.

ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak mempunyai sertuktur tulang di dalam
tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh
bagian dalam tubuh yang biasanya disebut aksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai
struktur yang paling keras namun struktur ini masih memungkinkan pergerakan disetiap
ruas.

BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penulisan makalah ini adalah penulis menggunakan
studi kepustakaan . Adapun sumber-sumber data yang diambil, yaitu :
Buku tentang fillum artrophoda
Artikel-artikel dan makalah tentang filum artrophoda dari internet

3.2 Tahap Penulisan


1. Mengumpulkan sumber referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas serta
mempelajarinya.
2. Setelah sumber referensi terkumpul diklasifikasikan data yang akan di bahas dengan
landasan teori yang telah diperoleh dari sumber-sumber referensi.
3. Dilakukan proses analisa
4. Penulis menyusun makalah

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. PENGERTIAN ARTHROPODA
Arthropoda adalah hewan triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan
bilateral simetris. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhannya
dibungkus oleh zat kitin dan merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara
ruas-ruas terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
digerakkan.
Pada waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat mengalami pergantian kulit
(eksdisis).Arthropoda memiliki sistim pencernaan yang sempurna (memiliki anus). Mulut
dilengkapi dengan rahang. Sistim peredaran darahnya terbuka dan darahnya berwarna
biru, karena mengandung disebabkan oleh hemosianin (bukan hemoglobin). Sistem
pernapasannya ada yang berupa trakea, insang, paru-paru buku, atau melalui seluruh
permukaan tubuhnya. Organ ekskresinya berupa tubulus malphigi yang bermuara pada
usus belakang.
Reproduksi dilakukan dengan perkawinan, tetapi ada juga beberapa hewan yang
melakukan parthenogenesis. Partenogenesis adalah proses perkembangan embrio dari
telur yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya terpisah (gonokori). Artinya ada hewan jantan
ada hewan betina. Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali
Ciri-Ciri Umum Filum Arthropoda :
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai berikut:
1. Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang
(abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu
(cephalothoraks).
2. Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan
rongga tubuh.
3. Bentuk tubuh simetris bilateral.
4. Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin.
5. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus.
6. Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi
terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesisdan paedogenesis).
7. Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya berupa
jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka .
8. Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan otak terletak di atas saluran
pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah
ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang
lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah
saluran pencernaan.
9. Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi
10. Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-
paru buku)
11. Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas
12. Hidupnya di darat, air tawar dan laut.
Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya mencapai lebih
dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages) namun
sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau berubah bentuk dan fungsi sesuai
dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di dalam
tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh
bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton.
Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh khitin.
Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di tiap ruas.
Sistem organ dalam tubuh arthropoda antara lain :

Sistem Keterangan
organ
Sistem Alat pencernaan makanan lengkap terdiri dari mulut,
pencernaan kerongkongan, usus, dan anus. Mulut dilengkapi alat-alat
makanan mulut. Anus terdapat pada segmen posterior.
Sistem Ekskresi dengan kelenjar hijau atau dengan pembuluh
ekskresi malpigih
Reproduksi secara seksual dan aseksual (partenogenesis
Sistem dan paedogenesis). Sistem reproduksi pada arthropoda
reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan
betina.
Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa
Sistem saraf
antena.

4.2 PEMBAGIAN KELAS FILUM ARTHROPODA


Berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya, arthropoda dikelompokkan
menjadi lima kelas, yaitu Custacea, Insekta, Diplopoda, Arachoinidea, dan Chilopoda.
Persamaan dan perbedaan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
Crustacea Insekta Arachnoidea Diplopoda Chilopoda
(udang (serangga): (laba-laba (kaki (kelabang):
udangan): seribu):
Susunan Kepala (5 Kepala, Kepala, dada, kepala dan Kepala dan
Tubuh ruas), dada dada, dan dan perut.. badan yang badan yang
(8 ruas), dan perut. bentuknya memanjang
perut (6 silindris.. agak
ruas) . gepeng
Antena 2 pasang sepasang Tak ada sepasang sepasang
Anggota Sepasang 3 pasang 4 pasang kaki 2 pasang Sepasang
Tubuh pada setiap Kaki pada kaki pada kaki pada
ruas untuk sefalotoraks setiap ruas setiap ruas
berbagai tubuh
fungsi, 5
pasang kaki
pada dada
Sayap Tak ada Ada Tak ada Tak ada Tak ada
Alat Insang atau Trakea Paru-paru trakea trakea
respirasi permukaan buku
tubuh
Habitat air Darat Darat darat darat

Karakteristik umum anggota arthropoda

Ciri-ciri Crustacea Chelicerata Myriapoda Hexapoda

Pembagian Sefalotoraks Dada dan Kepala Kepala Kepala,


tubuh (kepala dan abdomen dan badan dan dada dada, dan
dada bersatu. panjang pendek, abdomen
menyatu) Kepala yang sedangkan dapat
dan sesungguhnya abdomen dibedakan
abdomen tidak ada, panjang
(perut) tetapi berupa
alas kepala
(kapitulum)

Antena 2 pasang Tidak ada 1 pasang 1 pasang 1 pasang


dan dan
panjang pendek

Bagian-bagian 1 pasang 1 pasang 1 pasang 1 pasang 1 pasang


mulut mandibula, kalisera mandibula, mandibula, mandibula,
1 pasang 1 pasang 2 pasang 1 pasang 1 pasang
maksila, 2 pedipalpus maksila maksila maksila
pasang labium
maksiliped

Kaki 1 pasang 4 pasang 1 pasang 2 atau 1 3 pasang


per ruas pada kepala peruas pasang per pada dada
atau tidak dada ruas
ada

Organ Insang Paru-paru Trakea Trakea Trakea


pernapasan buku

Lubang 2 di bidang 1 di ruas 1 di ujung 1 di ruas 1 di ujung


kelamin belakang kedua dari abdomen ke-3 dekat abdomen
dada abdomen kepala

Perkembangan Umumnya Langsung, Tidak Tidak Umumnya


melalui fase kecuali melalui melalui melaui fase
larva caplak atau fase larva larva larva
tungau

Habitat Air tawar, Terutama di Terutama Semuanya Terutama


air darat di darat di darat di darat
laut,sedikit
di darat
Perbedaan kenampakan morfologi lima kelas utama Arthropoda antara lain :

Perbedaan Crustacea Arachnida Diplopoda Chilopoda Insecta

Pembagian Cepahalotorax Cepahalotorax Kepala Kepala Kepala,


badan dan abdomen dan abdomen dan badan dan badan thorax dan
abdomen
Bentuk Bervariasi Pipih Globular Pipih Bersvariasi
badan

Kaki Banyak Empat pasang Banyak Banyak Tiga pasang

Antena 2 pasang Tidak ada Sepasang Sepasang Sepasang

Alat mulut Mandibula Chelicera dan Mandibula Mandibula Mandibula


pedipalpus

Habitat Kebanyakan Teristerial Teristerial Teristerial Teristerial


di laut dan air
tawar, jarang
terrestrial

Contoh hewan Arthropoda, ada banyak hewan arthropoda dinunia mulai dari semut,
kalajengking, kelabang, kaki seribu, dll
Klasifikasi (penggolongan) Arthoproda Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya,
Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu:
1. Kelas Crustacea (golongan udang).
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
3. Kelas Myriapoda (golongan luwing).
4. Kelas Insecta (serangga).

1. Crustacea
Merupakan hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut :
a. Struktur Tubuh
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada
menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan
lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
- pasang antena
- pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
- pasang maksilla
- pasang maksilliped
Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk
berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
b. Sistem Organ
1) Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan
berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung,
usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau
hati yang terletak di kepala dada di kedua sisi abdomen.Sisa pencernaan selain dibuang
melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di
dalam kepala.
2) Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat
indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet)
yang bertangkai.
3) Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah
beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan
hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4) Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh
sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5) Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat
kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan
terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya,seperti udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang
dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda
mengalami ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi
(pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian
pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki
tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
Klasifikasi Crustacea Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai
berikut :
1) Entomostraca (udang tingkat rendah).
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-
layang di dalam air dan merupakan makanan ikan. Adapun pembagian ordo yang
termasuk Entomostraca antara lain
Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton.
Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan
antena.
Copepoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup di air laut dan air tawar, dan
merupakan plankton dan parasit,
segmentasi tubuhnya jelas.
Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut
melekat pada batu atau benda lain.
Cirripedia ada yang bersifat parasit
Cara hidup Cirripedia beraneka ragam, salah satu diantaranya adalah Bernakel yang
terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau
mengapung di laut.
2) Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Malakostraca (udang tingkat tinggi). Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang
hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu
serta perut (abdomen).
Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.
Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:Onicus asellus (kutu perahu) dan Limnoria lignorum, keduanya adalah pengerek
kayu.
Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang
mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen
anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
Decapoda (si kaki sepuluh).
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki
dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan
manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan
protein.
Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan.
Kepala dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh
mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh.
Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Peran Crustacea bagi Kehidupan Manusia.
Menguntungkan :
1. Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2. Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan,
misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
merugikan :
1. Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2. Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3. Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

2. Arachnida
Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan
hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida
bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida: Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang
dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
- Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata
tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
- Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
- Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
- Alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
- Alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
- Sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia.
- Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta
memiliki kelenjar racun.
- Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
Arachnida dibedakan menjadi :
a. Scorpionida
Contohnya : Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) dan Ketonggeng
(Buthus). Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat
pembela diri.
b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
- Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
- Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
- Laba-laba penjerat (di Malaysia
- Laba-laba pemburu (di Meksiko
- Laba-laba srigala
- Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa
- Tarantula (Rhechostica hentz)
- Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.

c. Aracina
Contoh nya:
- Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
- Caplak unggas (Dermanyssus)
- Caplak sapi (Boophilus annulatus)
- Tungau (Dermacentor sp.)
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku- buku .
umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga
hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia
terutama hewan Acarina misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
3. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopodadengan tubuh beruas-
ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut).
Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat
yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda :
- Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
- Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
- Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
- Susunan saraf tangga tali.
- Sistem pernafasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas
tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
- Sistem peredaran darah terbuka.
- Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
- Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi (penggolongan Myriapoda)
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
1. Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-cirinya Chilopoda
Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 173 ruas).
Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua
segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang taring bisa
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang
antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut.
Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil
lainnya, sehingga bersifat karnivora.
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang
terbuka hampir pada setiap ruas.
Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah
membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipede.
2. Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda :
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 100 segmen) terdiri atas kepala dan
badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring
bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi
sebagai organ kopulasi.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal. Hidup
di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
4. Insecta
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda.
Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki.
Heksapoda berarti hewan berkaki enam.
Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insectabaik bentuk
maupun sifat dan kebiasaannya
Ciri-ciri Insecta, antara lain:
Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
Kepala dengan:
a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena
sebagai alat peraba.
b.Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila),
dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas
yaitu prothorax,mesothorax danmetathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)

4.3 PERANAN ANGGOTA KELAS FILUM ARTHOPODA


Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi
manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan
sandang yaitu sebagai berikut :
1. Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu
(Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang
karang (panulirus versicolor)
2. Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
3. Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
1. Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam
berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor
penyakit tifus.
2. Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala,
dan kutu busuk
3. Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
4.Perusak makanan.Contohnya kutu gabah
5.-Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Ciri utama hewsan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas
ruas-ruas. Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya
lebih dari 800.000 spesies, contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga,
laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies jenis lain yang dikenal
hanya berdasarkan bfosil.
2. Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariadi. Pada tiap
segmen tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung
membentuk bagian tubuh , yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri
lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentukrangka luar
(eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.
3. Arthropoda dibagi menjadi empat sub-filum, yaitu Trilobita, Chelicerata,
Onychopora, dan Mandibulata.

5.2 Saran
1. Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena
itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi buntuk
kepentingan sendiri.
2. Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak
merusak salah satu anggota dari ekosistemkehidupan, Arthropoda.
DAFTAR PUSTAKA

http://bagusdtatsumi.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-dan-apa-itu-hewan-arthropoda.html

Anda mungkin juga menyukai