A. Pengertian
Secara umum hukum adalah peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hukum berfungsi untuk membatasi
kepentingan dari setiap pendukung hokum, menjamin kepentingan dan hak
mereka masing-masing. Tujuan yang hendak dicapai dari adanya hukum itu
adalah suatu keadaan yang damai, adil, sejahtera dan bahagia. Hukum berfungsi
sebagai pengadilan sosial agar tercapai ketertiban. Ketertiban merupakan syarat
pokok dalam masyarakat. Dalam ilmu hukum dibedakan antara statuta law dengan
common law / natural law yaitu :
- Statuta law adalah hukum yang dibentuk dengan sengaja oleh penguasa
- Common law/ natural law adalah hukum alam yang ada secara ilmiah.
Unsur Unsur yang terpenting dalam peraturan hukum memuat dua hal yaitu :
1. Unsur yang bersifat mengatur /normative
2. Unsur yang bersifat memaksa /refresif
Bagi umat beragama yang juga merupakan warga Negara maka. Harus tunduk
kepada dua kekuasaan hukum yaitu :
1. Hukum yang bersumber pada perundang-undangan Negara, seperti UUD,UUP,UU
dan Peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.
2. Hukum yang bersumber dari kicab suci sesuai agama yang dianut.
Latar belakang kenapa hukum Hindu penting untuk dipelajari antara lain :
1. Hukum hindu merupakan bagian dari hukum positif yang berlaku bagi masyarakat
hindu di Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, khususnya pasal
29 ayat 1 dan 2, serta pasal 2 aturan peralihan UUD 1945
2. Untuk memahami bahwa berlakunya hukum hindu di indonesia dibatasi oleh
falsafah Negara pancasila dan ketentuan ketentuan dalam UUD 1945.
B. Istilah
Keyakinan humat hindu disebut sradha. Alam agama hindu terdapat
lima keyakinan yang disebut dengan Panca Sradha. Salah satu Sradha dalan
agama hindu adalah widhi sradha, yaitu kepercayaan dan keyakinan akan adanya
hukum yag diciptakan oleh Hyang Widhi Wasa. Hukum tersebut merupakan
semacam sifat dari kekuasaan tuhan yang diperlihatkan.
Bentuk hukum tuhan yang murni dalam ajaran agama hindu disebut Rta atau
Rita yaitu hukum tuhan yang bersifat absolut transendental . Rta dijabarkan
kedalam tingkah laku manusia disebut dharma.
Dalam weda dijelaskan bahwa mula-mula tuhan menciptakan alam semesta,
kemudian menciptakan hukum yang mengatur hubungan yang diciptakannya
maka tuhan juga disebut Rtawan dan dalam perkembangan kesusastraan
sansekerta istilah Rta ini kemudian diartikan widhi yang maknanya sama dengan
atur-aturan yang ditetapkan oleh tuhan.
Dalam weda kitab smrti dianggap sebagai kitab hukum hindu karna
didalamnya banyak memuat tentang sariat hukum yang disebut dharma
Dharma mengandung dua hal yaitu :
1. Dharma mengandung pengertian norma
2. Dharma mengandung pengertian keharusan.
Tujuan dharma adalah Jagadhita dan moksa dharma bertujuan untuk menuntun
kepada kesejahtraan rohani. Dharma disebut dalam kitab mahabrata Dharma
dharyate Prajah yang artinya Dharma menyangga manusia
Rta dan Dharma mempunya ruang lingkup yang sangat luas yang meliputi
pengertian hukum abadi sebagai ajaran kesusilaan yang mengandung estetika dan
mengandung pula pengertian sosial. Dan oleh karna itu rta selalu menjadi dasar
pemikiran yang ideal dan diharapkan akan dapat terwujud dalam kehidupan di
dunia.
1. Pokok-pokok pemikiran
Menurut Dharmasastra kekuasaan mengadili atau yudikatif atau eksekutif
dipegang oleh raja. Melaksanakan tugas yudikatif atau eksekutif dapat diangkat
badan peradilan yang bertugas mengadili di kitab wedayang disebut Brahmana.
Penyalahgunaan UU disebut Adharma.
2. Badan Yudikatif
Menurut Manawa dharmasastra badan yudikatif dipegang oleh pemerintah,
tidak bersifat mutlak karena pemerintah dapat menyerahkan fungsi ini kepada
orang lain yang ahli. Hakim majelis menurut manu setidak-tidaknya terdiri dari
tiga orang anggota. Yudikatif berfungsi untuk mengembalikan Dharma yang
merupakan kebenaran tuhan. Kebenaran dinamakan Wrasa (benteng) dan
pelanggaran dinamakan Wrasada (yang dikucilkan)