Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KESUBURAN TANAH
Pembimbing :
Penyusun :
1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman kangkung, kacang hijau,
gambas, dan kacang panjang.
2. Mengetahui hasil budidaya masing-masing komoditi.
3. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pada saat budidaya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Persiapan Lahan
2. Persiapan Benih
Syarat Benih :
Perhitungan Benih :
3. Persipan Tanam
Waktu Tanam. Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan
dibulan Oktober dan Nopember (disesuai masing daerah karena waktu
musim hujan berbeda-beda).
Pola Tanam dan Jarak Tanam. Pola tanam yang umum digunakan
petani kacahijau di Indonesia mengunakan tumpang sari dengan tanaman
palawija dengan jarak tanam 40 cm x 10 cm dan 40 cm x 15 cm tergantung
dengan luasan dan kebutuhan benih.
4. Pemeliharaan Tanaman
Kriterian Panen :
Teknis Panen
Panen kacang hijau dengan cara dipetik yang dilakukan pada pagi hari.
Dilakukan penjemuran selama 2-3 hari dibawah terik matahari
langsung,sampai benar-benar kering ditandai polong mudah terbuka.
Dilakukan pembijian dengan memasukan polong kering tersebut ke
dalam karung selanjutnya dilakukanpemukulan yang berfungsi untuk
memisahkan kulit polong kering dengan biji.
Dilakukan penapian dan sortasi untuk memisahkan dan tercampurnya
tangkai,kulit polong dan biji-biji kacang hijau yang rusak yang akan
mempengaruhi harga jual.
Dilakukan penjemuran untuk memastikan biji kacang hijau tersebut
benar-benar kering dengan kadar air 8-10 % hal ini untuk menghindari
benih kacang hijau berkecambah akibat kadar air tinggi.
Dilakukan penyimpanan untuk memastikan benih kacang hijau
disimpan dengan beralaskan kayu atau palet dan sinar matahari cukup
untuk mengenhindari benih kacang hijau berjamur (kapang).
Sayuran berbentuk panjang ini, menyukai udara yang panas, karena itu,
pertumbuhannya akan lebih optimal jika berada di rentang suhu 15-24oC dan
curah hujan 600-1500 mm per tahun. Kacang panjang juga sangat menyukai
tipe tanah dengan drainase yang baik, gembur, serta terkena sinar matahari
secara langsung.
1. Pemilihan Benih
a. Biji memiliki bentuk yang lebih besar atau sekitar 80% dari biji
kacang pada umumnya. Biji seperti ini memiliki daya tumbuh yang
tinggi.
b. Biji yang akan dijadikan benih harus murni, artinya tidak tercampur
biji-biji lain yang berasal dari varietas tidak jelas.
c. Umur benih harus cukup tua serta bernas.
d. Benih harus bebas atau tahan dari hama penyakit dan memiliki daya
produksi yang tinggi.
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan dengan cara mencangkul atau
membajaknya sedalam +/- 30 cm. Biarkan tanah yang sudah digemburkan
tersebut terbuka selama +/- 4 hari guna memberi kesempatan tanah untuk
bernapas. Selanjutnya, buatlah bedengan berukuran panjang 8-10 meter,
lebar 1-3 meter, dan tingi 20-30 cm.
2. Penanaman
Penanaman kacang panjang biasanya dilakukan pada akhir musim
hujan, dengan tujuan agar tanaman mendapatkan air dengan mudah, serta
tidak busuk disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Penanaman dapat
juga dilakukan pada musim kemarau asalkan air untuk pengairan bisa
diperoleh dengan mudah.
Begitu tanah siap ditanami, buatlah lubang tanam menggunakan tugal
dengan jarak tanam 30 x 60 cm, atau sesuai dengan keinginan. Isi lubang-
lubang tersebut dengan 2-3 biji benih dan tutup lubang dengan tanah tipis-
tipis agar benih bisa tumbuh ke atas tanah dengan mudah.
Sambil menunggu tumbuhnya benih, siapkan lanjaran atau tongkat
dari bambu atau kayu dengan panjang sekitar 2 meter. Lanjaran ini
dibutuhkan karena kacang panjang adalah tanaman yang tumbuh
merambat dan membelit. Setelah 4-5 hari sejak ditanam, bibit kacang
panjang akan menjulur tumbuh ke atas tanah. Jika ada bibit yang tidak
tumbuh, gantilah segera dengan bibit yang baru.
3. Perawatan
Dalam proses pertumbuhannya, ketika tanaman mencapai ketinggian
25 cm, pada umumnya tanaman akan membelit lanjaran. Jika ternyata ada
tanaman yang merambat ke tanah, bantu tanaman itu dengan
mengikatkannya pada lanjaran menggunakan tali rafia agar
pertumbuhannya merambat pada lanjaran tersebut.
a. Pengairan
Perhatikan pula penyiraman atau pengairan bagi tanaman. Untuk
lahan yang memiliki irigasi, penyiraman dapat dilakukan dengan cara
menggenangi lahan dengan air. Setelah seluruh permukaan tanah
lembab, keluarkan lagi aliran air dari areal lahan penanaman. Sedang
untuk lahan tadah hujan, penyiraman harus dilakukan dengan cara
manual, utamanya pada awal pertumbuhan benih.
b. Penyiangan.
Penyiangan dilakukan jika di dalam bedengan tumbuh gulma dan
rumput liar, utamanya pada awal pertumbuhan tanaman, guna
menghindari persaingan dalam memperoleh nutrisi.
c. Pemupukan
Pemupukan dilakukan di awal masa tanam dan disaat tanaman
berumur 15 20 hari. Pemupukan di awal masa tanam dilakukan
sewaktu pengolahan tanah. Caranya dengan memberikan pupuk
kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 10 ton/hektar. Dapat juga
ditambah dengan pupuk buatan, dengan dosis perhektar sebanyak 125
kg KC1, 200 kg TSP, dan 50 kg Urea.
Untuk pemupukan tambahan ketika tanaman berumur 15 20 hari,
ketiga pupuk buatan dengan dosis yang sama tersebut dapat pula
digunakan. Tetapi yang utama adalah menggunakan pupuk kompos
dengan komposisi 20 ton untuk setiap hektar lahan. Pupuk kompos
tersebut disebar di sekitar tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah
sekaligus untuk meninggikan bedengan.
Jika diperlukan, dapat pula menyemprotkan pupuk organik cair
pada tanaman, guna merangsang keluarnya bunga. Pupuk organik
tersebut terlebih dahulu dilarutkan ke dalam air, dengan dosis 1 liter
pupuk organik untuk 10 liter air. Larutan hasil campuran pupuk organik
dengan air tersebut kemudian disemprotkan ke tanaman. Untuk setiap
satu liter larutan pupuk dapat digunakan untuk menyemprot 10 m2
lahan tanam.
5. Pemeliharaan
Yang butuh di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tak turun
hujan mesti dikerjakan
penyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian gulma saat tanaman
tetap muda serta melindungi tanaman dari serangan hama serta
penyakit.
Tanaman oyong yang akan digunakan untuk dibuat benih adalah tanaman
oyong induk.
Tanaman induk haruslah sehat, tidak ada bekas serangan penyakit atau
hama, buahnya sudah cukup tua, dan bentuk buah harus normal.
Belah oyong menjadi dua bagian.
Pisahkan biji oyong dari buahnya.
Biji oyong ini lah yang digunakan untuk benih.
Jemur biji oyong dibawah sinar matahari.
Itulah cara membuat benih sendiri. Sebelum ditanam sebaiknya benih
diseleksi terlebih dahulu dengan cara direndam di dalam air hangat selama
setengah jam. Benih yang tenggelam merupakan benih yang baik dan bisa
untuk ditanam.
Jika tidak ingin tanaman oyong diserang oleh hama dan penyakit,
sebaiknya gulma disiangi. Bagaimana cara menyiangi gulma? Cara
menyiangi gulma adalah dengan mencangkul tanah terlebih dahulu.
Pemupukan pada tanaman oyong bisa dilakukan dan bisa pula tidak
dilakukan. Tanaman oyong tetap dapat hidup walaupun tidak dilakukan
pemupukan. Namun, jika ingin mendapatkan tanaman oyong yang baik,
pemupukan dapat dilakukan.
Tanaman oyong harus disiram. Air dari hujan saja tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan air tanaman ini. Untuk memenuhi kebutuhan
tanaman oyong, penyiraman perlu dilakukan.
Penyiraman pertama kali pada saat sore hari setelah benih ditanam.
Setelah itu penyiraman rutin dapat dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu
pada pagi dan sore hari.
Total : 3,10 kg
c) Tanaman Gambas
Minggu
No Acara Praktikum Waktu Kegiatan
ke-
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa
masing-masing komoditi yakni tanaman kangkung, kacang hijau, gambas,
serta kacang panjang memiliki teknis budidaya yang berbeda-beda meskipun
dalam tahapannya hampir sama. Komoditi yang paling cepat tumbuh dan
panen paling banyak adalah kangkung dan kacang panjang yakni: kangkung
berat totalnya 3,10 kg, kacang panjang total beratnya 4,05 kg. Gambas berat
totalnya 1,5 kg sedangkan yang paling lambat dan sedikit adalah kacang hijau
total beratnya 500,75 gr. Dilakukan Perawatan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman. Kendalanya kurangnya penyiraman, hama dan
serangan serangga.
5.2 Saran
Sebaiknya metode penulisan laporan di cantumkan dalam Buku
Panduan Kerja Mahasiswa (BKPM) agar praktikan tidak kebingungan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.seputarpertanian.com/2016/05/panduan-teknis-budidaya-kacang-hijau.html
http://tipspetani.blogspot.co.id/2013/10/cara-budidaya-tanaman-kangkung_23.html