Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

KESUBURAN TANAH

Aplikasi Pupuk Organik pada Tanaman Kacang Panjang, Kacang


Hijau, Gambas dan Kangkung

Pembimbing :

Triono Bambang Irawan

Penyusun :

1. Mohamad Riski Hariyanto (A43160687)


2. Wildannisa Maghfirotul F. (A43160710)
3. Reza Dania B. A. K (A43160859)
4. Doni Anggriawan R. (A43160937)
5. Gofi Gunawan (A43161135)
6. Puput Oktaviasari (A43161359)

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN


BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memungkinkan
dikembangkannya tanaman sayur-sayuran atau tanaman budidaya lain yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sayuran sangat berperan dalam
pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan gizi karena mengandung
sumber vitamin, serat dan mineral yang dibutuhkan manusia. Namun tingkat
konsumsi sayuran di Indonesia masih di bawah standar. Aswaldi et al. (2005)
menyatakan bahwa konsumsi sayuran di Indonesia diprediksikan akan
mengalami peningkatan sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian
dan meningkatnya taraf pendidikan masyarakat. Peluang meningkatnya
permintaan tersebut perlu diantisipasi dengan meningkatkan kuantitas dan
kualitas produk sayuran yang dihasilkan petani Indonesia.

Oleh karena itu untuk memenuhi permintaan sayuran tersebut,


diharapkan sayuran yang diproduksi petani bebas dari penggunaan bahan-
bahan sintetik yang dapat membahayakan tubuh manusia, menyebabkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan sehingga sayuran tersebut aman dan
sehat jika dikonsumsi dengan menerapkan pertanian organik. Pupuk Organik
adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan
sisa-sisa tanaman,hewan, dna manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat
atau cair dan ada yang granule yang digunakan unuk memperbaiki sifat
fisik,kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik memiliki banyak kanduhan
bahan organik daripada kadar haranya.
Pada laporan ini akan dibahas mengenai pengolahan dan perawatan
dengan menggunakan pupuk organik pada tanaman kangkung, kacang hijau,
gambas, dan kacang panjang mulai persiapan lahan hingga pemanenan.

1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman kangkung, kacang hijau,
gambas, dan kacang panjang.
2. Mengetahui hasil budidaya masing-masing komoditi.
3. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pada saat budidaya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pupuk Organik


Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian atau seluruhnya
berasal dari hewan maupun tumbuhan yang berfungsi sebagai penyuplai
unsur hara tanah sehingga dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah menjadi lebih baik (Nurhidayati, dkk., 2008). Pupuk organik dapat
memperbaiki sifat fisik tanah karena pembentukan agregat yang lebih stabil,
memperbaiki aerasi dan drainase tanah, dapat mengurangi erosi karena
infiltrasi air hujan berlangsung baik serta kemampuan tanah menahan air
meningkat. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat kimia tanah karena dapat
meningkatkan unsur hara tanah baik makro maupun mikro, meningkatkan
efisiensi pengambilan unsur hara, meningkatkan kapasitas tukar kation, dan
dapat menetralkan sifat racun Al dan Fe. Pupuk organik juga dapat
memperbaiki sifat biologi tanah karena pupuk organik menjadi sumber energi
bagi jasad renik/mikroba tanah yang mampu melepaskan hara bagi tanaman.
Pupuk dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan bentuk fisiknya,
yaitu padat dan cair. Bentuk onggokan, remahan, butiran atau kristal
merupakan bentuk pupuk padat, sedangkan pupuk cair biasanya dibuat dalam
bentuk konsentrat atau cairan.Berdasarkan asalnya, pupuk organik dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu pupuk kandang (kotoran hewan), pupuk kompos
(bagian tanaman yang telah lapuk), pupuk hijau (bagian tanaman yang masih
hijau) (Nurhidayati, dkk., 2008).

2.2 Teknis Budidaya Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan jenis komoditas jenis palawija dari golongan


kacang-kacangan (Fabaceae) tumbuh baik beriklim Tropis. Tanaman kacang
hijau di Indonesia dan saat ini menempati urutan ketiga (3) tanaman
terpenting jenis polong-polongan setelah kedelai dan kacang tanah.

Tanaman dengan susunan karateristik morfologi berakar


tunggang,berbatang tegak dan bulat,dengan susunan daun terdiri dari tiga(3)
helai daun yang berselingan,bunga muncul pada batang dan tersusun pada
tandan dengan sistem penyerbukan sendiri dan bentuk buah kacang hijau
berbentuk polong . Tanaman kacang hijau merupakan jenis tanaman dengan
sumber penghasil protein nabati tertinggi.

Syarat tumbuh tanaman kacang hijau :

Tumbuh optimal di daerah beriklim Tropis


Tekstur tanah liat berlempung,gembur,kaya bahan organik dan
berdrainase baik
Ketinggian tanah optimal 300-500 meter dpl
Curah hujan optimum 50-200 mm/bulan
Temperatur maksimal 25-27Celcius
Kelembapan udara antara 50-80 % dan mendapat sinar matahari
cukup
Keasaman Tanah (pH )antara 5.8-7.0

Biji Kacang Hijau

1. Persiapan Lahan

Tanaman kacang hijau tumbuh baik dilahan persawahan dan lahan


tegalan dengan saluran drainese (saluran pembuangan air) yang baik
dengan sistem tanaman monokultur dan tumpang sari dengan tanaman
lain.

Pengolahan Tanah. Pengolahan tanah berfungsi memperbaiki


struktur tanah agar pertumbuhan akar untuk mengambil unsur hara
didalam tanah baik agar pertumbuhan kacang hijau optimal. Pengolahan
tanah dapat dilakukan dengan cara manual (cangkul) dan mesin (bajak)
tergantung dengan luasan area tanam dan finansial biaya budidaya.
Budidaya kacang tanah dilahan kering dapat dilakukan diawal musim
penghujan dengan pembuatan saluran pengairan.

Pembajakan dan Saluran Irigasi. Lahan area tanam kacang hijau


dibajak sedalam 15-20 cm dilanjutkan dengan meratakan dan
menghaluskan dengan mengunakan cangkul,kemudian pembuatan saluran
irigasi yang berfungsi menjaga kelembapan tanah dengan jarak 3-5 meter
dengan kedalam 20-30 cm.

2. Persiapan Benih

Syarat Benih :

Pilih jenis varietas unggul kacang tanah


seperti;sriti,nuri,kenari,murai,kutilang dan virma-1
Pilih jenis varietas yang jelas asal-usul indukannya
Pilih jenis varietas yang memiliki warna yang cerah tidak kusam dan
berjamur
Pilih jenis varietas yang tahan dan toleran terhadap penyakit
Pilih jenis varietas benih yang produksi tingg

Perhitungan Benih :

Pola jarak tanah 40 cm x 15 cm (0,4 m x 0,15 m).


Kerapatan tanam: 166.000 benih/hektar.(menyesuaikan dengan luasan
area tanam)
Kebutuhan benih berkisar sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh
mencapai 90%.

3. Persipan Tanam
Waktu Tanam. Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan
dibulan Oktober dan Nopember (disesuai masing daerah karena waktu
musim hujan berbeda-beda).

Cara Tanam. Penanaman dilakukan dengan mengunakan sistem


tugal,yang setiap tugalnya berisi dua benih kacang hijau untuk tiap
lubangnya, dengan kedalaman lubang 5-7 cm.

Pola Tanam dan Jarak Tanam. Pola tanam yang umum digunakan
petani kacahijau di Indonesia mengunakan tumpang sari dengan tanaman
palawija dengan jarak tanam 40 cm x 10 cm dan 40 cm x 15 cm tergantung
dengan luasan dan kebutuhan benih.

4. Pemeliharaan Tanaman

Penyulaman. Penyulaman bertujuan menganti yang mati diganti


dengan tanaman baru dan produktif penyulaman baik dilakukan tidak lebih
dari 5-7 hari setelah tanam hal ini untuk menyeragamkan waktu panen.

Penyiangan dan Pembumbunan. Penyiangan bertujuan untuk


menghambat pertumbuhan gulma (rumput liar) yang menjadi pesaing bagi
tanaman utama,untuk penyiangan pada tanaman kacang hijau dilakukan
sebanyak dua (2) kali selama proses budidaya berlangsung. Pada umur
tanaman 15-20 hari dan pada umur 35-45 hari dan umumnya petani kacang
hijau melalukan penyiangan baru kemudian dilanjutkan dengan
pemupukan untuk memaksimalkan waktu dan biaya
budidaya. Pembumbunan bertujuan untuk remahkan dan gemburkan tanah.
Pembumbunan dilakukan bersamaan penyiangan.

Pemupukan. Bertujuan untuk memastikan ketersedian unsur hara


(mikro dan makro) didalam tanah tercukupi. Pemupukan dapat dilakukan
dengan pemberian pupuk organik (kompos) dan anorganis (pupuk
kimia:urea,tsp,sp-35 dan kcl).
Waktu Pemupukan. Waktu pemupukan ideal diberikan diawal
musim penghujan dan diakhir penghujung musim kemarau,hal ini untuk
menghindari hilang pupuk secara berlebihan akibat musim curah hujan
tinggi.

Cara Pemupukan. Cara pemupukan diberikan cara disebar merata


atau dengan cara ditugal dengan masukan pupuk kedalam lubang tanam
selanjutkan ditutup kembali.

Dosis Pemupukan. Pemupukan tanaman kacang tanam dalam proses


budidaya dilakukan dengan dua (2) tahapan.

Tahap I. Pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman memasuki


umur 15-20 hari dengan komposisi urea 250 kg/ha,SP-36 100 kg dan
KCL 100 kg/ha.
Tahap II. Pemupukan dilakukan pada saat umur tanaman memasuki
umur 35-45 hari dengan komposisi urea 250 kg/ha,Phonska150 kg/ha.

5. Identifikasi Pengendalian Hama dan Penyakit

Berfungsi untuk mengendalikan dan menganalisa tingkat serangan


hama dan penyakit dan penerapan pratik pengendalian secara hayati dan
kimiawi secara bijaksana dan terarah.

Hama utama kacang hijau antara lain Lalat Kacang (Agmmyxa


phaseoti), Ulat Jengkal (Piusia chaitites), dan Penggerek Polong (Maruca
testutalis).

6. Panen Kacang Hijau

Kriterian Panen :

Umur tanaman kacang hijau memasuki 58-85 hari


Polong berwarna hitam atau coklat
Polong menujukkan tanda-tanda telah mengering mengering dan
mudah pecah

Teknis Panen

Panen kacang hijau dengan cara dipetik yang dilakukan pada pagi hari.
Dilakukan penjemuran selama 2-3 hari dibawah terik matahari
langsung,sampai benar-benar kering ditandai polong mudah terbuka.
Dilakukan pembijian dengan memasukan polong kering tersebut ke
dalam karung selanjutnya dilakukanpemukulan yang berfungsi untuk
memisahkan kulit polong kering dengan biji.
Dilakukan penapian dan sortasi untuk memisahkan dan tercampurnya
tangkai,kulit polong dan biji-biji kacang hijau yang rusak yang akan
mempengaruhi harga jual.
Dilakukan penjemuran untuk memastikan biji kacang hijau tersebut
benar-benar kering dengan kadar air 8-10 % hal ini untuk menghindari
benih kacang hijau berkecambah akibat kadar air tinggi.
Dilakukan penyimpanan untuk memastikan benih kacang hijau
disimpan dengan beralaskan kayu atau palet dan sinar matahari cukup
untuk mengenhindari benih kacang hijau berjamur (kapang).

2.3 Teknis Budidaya Tanaman Kacang Panjang


Kacang panjang ( Vigna sinensis ), adalah tanaman yang masuk kedalam
golongan famili leguminosa. Golongan tanaman ini seringkali dimanfaatkan
para petani untuk memulihkan kandungan nitrogen tanah dengan cara
menjadikannya tanaman sela. Namun, disamping fungsinya sebagai tanaman
sela, bercocok tanam kacang panjang juga berpotensi dari sisi ekonomi.
Apalagi kacang panjang memiliki kemampuan adaptasi terhadap iklim yang
baik, sehingga dapat ditanam di sepanjang musim.

Sayuran berbentuk panjang ini, menyukai udara yang panas, karena itu,
pertumbuhannya akan lebih optimal jika berada di rentang suhu 15-24oC dan
curah hujan 600-1500 mm per tahun. Kacang panjang juga sangat menyukai
tipe tanah dengan drainase yang baik, gembur, serta terkena sinar matahari
secara langsung.

Palawija lainnya, mudah ditanam dan gampang perawatannya. Tetapi


bukan berarti boleh dibiarkan tumbuh begitu saja. Karena untuk bisa
memperoleh hasil yang maksimal, ada langkah-langkah yang mesti
dilakukan. Berikut ini langkah-langkah dan cara menanam kacang panjang
yang benar :

1. Pemilihan Benih

Benih kacang panjang yang akan dikembangkan, sebelumnya harus


sudah matang dari pohon. Benih tersebut kemudian dijemur hingga kering
di bawah sinar matahari, dikupas dan dijemur lagi. Setelah melalui proses
tersebut, biji kacang panjang bisa langsung ditanam tanpa harus melalui
proses penyemaian. Namun, jika cara tersebut dirasa kurang, benih kacang
panjang sesuai pilihan bisa dibeli di tempat penjual tanaman.

Untuk mengetahui benih kacang panjang yang baik, perhatikan ciri-


ciri benih berikut ini:

a. Biji memiliki bentuk yang lebih besar atau sekitar 80% dari biji
kacang pada umumnya. Biji seperti ini memiliki daya tumbuh yang
tinggi.
b. Biji yang akan dijadikan benih harus murni, artinya tidak tercampur
biji-biji lain yang berasal dari varietas tidak jelas.
c. Umur benih harus cukup tua serta bernas.
d. Benih harus bebas atau tahan dari hama penyakit dan memiliki daya
produksi yang tinggi.
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan dengan cara mencangkul atau
membajaknya sedalam +/- 30 cm. Biarkan tanah yang sudah digemburkan
tersebut terbuka selama +/- 4 hari guna memberi kesempatan tanah untuk
bernapas. Selanjutnya, buatlah bedengan berukuran panjang 8-10 meter,
lebar 1-3 meter, dan tingi 20-30 cm.
2. Penanaman
Penanaman kacang panjang biasanya dilakukan pada akhir musim
hujan, dengan tujuan agar tanaman mendapatkan air dengan mudah, serta
tidak busuk disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Penanaman dapat
juga dilakukan pada musim kemarau asalkan air untuk pengairan bisa
diperoleh dengan mudah.
Begitu tanah siap ditanami, buatlah lubang tanam menggunakan tugal
dengan jarak tanam 30 x 60 cm, atau sesuai dengan keinginan. Isi lubang-
lubang tersebut dengan 2-3 biji benih dan tutup lubang dengan tanah tipis-
tipis agar benih bisa tumbuh ke atas tanah dengan mudah.
Sambil menunggu tumbuhnya benih, siapkan lanjaran atau tongkat
dari bambu atau kayu dengan panjang sekitar 2 meter. Lanjaran ini
dibutuhkan karena kacang panjang adalah tanaman yang tumbuh
merambat dan membelit. Setelah 4-5 hari sejak ditanam, bibit kacang
panjang akan menjulur tumbuh ke atas tanah. Jika ada bibit yang tidak
tumbuh, gantilah segera dengan bibit yang baru.
3. Perawatan
Dalam proses pertumbuhannya, ketika tanaman mencapai ketinggian
25 cm, pada umumnya tanaman akan membelit lanjaran. Jika ternyata ada
tanaman yang merambat ke tanah, bantu tanaman itu dengan
mengikatkannya pada lanjaran menggunakan tali rafia agar
pertumbuhannya merambat pada lanjaran tersebut.

a. Pengairan
Perhatikan pula penyiraman atau pengairan bagi tanaman. Untuk
lahan yang memiliki irigasi, penyiraman dapat dilakukan dengan cara
menggenangi lahan dengan air. Setelah seluruh permukaan tanah
lembab, keluarkan lagi aliran air dari areal lahan penanaman. Sedang
untuk lahan tadah hujan, penyiraman harus dilakukan dengan cara
manual, utamanya pada awal pertumbuhan benih.
b. Penyiangan.
Penyiangan dilakukan jika di dalam bedengan tumbuh gulma dan
rumput liar, utamanya pada awal pertumbuhan tanaman, guna
menghindari persaingan dalam memperoleh nutrisi.
c. Pemupukan
Pemupukan dilakukan di awal masa tanam dan disaat tanaman
berumur 15 20 hari. Pemupukan di awal masa tanam dilakukan
sewaktu pengolahan tanah. Caranya dengan memberikan pupuk
kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 10 ton/hektar. Dapat juga
ditambah dengan pupuk buatan, dengan dosis perhektar sebanyak 125
kg KC1, 200 kg TSP, dan 50 kg Urea.
Untuk pemupukan tambahan ketika tanaman berumur 15 20 hari,
ketiga pupuk buatan dengan dosis yang sama tersebut dapat pula
digunakan. Tetapi yang utama adalah menggunakan pupuk kompos
dengan komposisi 20 ton untuk setiap hektar lahan. Pupuk kompos
tersebut disebar di sekitar tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah
sekaligus untuk meninggikan bedengan.
Jika diperlukan, dapat pula menyemprotkan pupuk organik cair
pada tanaman, guna merangsang keluarnya bunga. Pupuk organik
tersebut terlebih dahulu dilarutkan ke dalam air, dengan dosis 1 liter
pupuk organik untuk 10 liter air. Larutan hasil campuran pupuk organik
dengan air tersebut kemudian disemprotkan ke tanaman. Untuk setiap
satu liter larutan pupuk dapat digunakan untuk menyemprot 10 m2
lahan tanam.

4. Hama dan Penyakit


Hama dan penyakit adalah salah satu faktor yang mengurangi
produktivitas kacang panjang. Hama dan penyakit tersebut diantaranya
adalah:
a. kutu hitam dan kutu putih,
b. kepik daun,
c. penggerek polong,
d. ulat grayak,
e. serta penyakit karat dan bercak daun Cercospora.

Untuk menangani hama dan penyakit tersebut, dapat dilakukan secara


organic, yakni dengan menggunakan pestisida hayati. Namun, penanganan
lewat cara ini biasanya tidak berlangsung lama, itu sebabnya dibutuhkan
penanganan secara manual, yakni dengan pengambilan kumbang secara
manual. Pada lahan seluas 1002 m, biasanya terdapat kumbang sekitar 50
100 ekor.

5. Panen dan Pasca Panen


Setelah berumur 45 50 hari, kacang panjang siap untuk dipanen.
Ketika itu warna kacang panjang hijau keputihan. Untuk memanennya
dilakukan secara periodik dengan cara dipetik. Cara memetik juga harus
diperhatikan, agar bunga tidak rusak saat dilakukan pemetikan. Caranya
adalah dengan mematahkan tangkai buah kea rah yang berlawanan atau
dengan cara memutar buah hingga lepas dari tangkai.

2.4 Teknis Budidaya Tanaman Kangkung


Sistem sayuran kangkung jadi penggugah selera masakan lezat. Bukan
sekedar baik untuk jadi oseng-oseng saja, sayuran rebus lezat di buat dengan
sayuran baru - baru ini dalam saus benar-benar pedas. Kangkung simpel
untuk melacak serta juga nilai yg rendah-biaya. Ini budidaya kangkung tak
terlampau susah untuk di kembangkan.
a. Macam-Macam Type Tanaman Kangkung
Ada dua langkah yg tidak sama dalam budidaya tanaman kangkung
ini, bergantung dari type tanaman kangkung yg ditanam. Ada dua type
tanaman kangkung yg di kenal menurut perbedaan habitatnya, yakni :
Kangkung darat (Ipomea reptans).
Kangkung darat ini cuma dapat tumbuh di tempat kering. Ciri-
cirinya yaitu batangnya lebih kecil serta berwarna putih kehijauan,
daunnya lebih tidak tebal serta lebih lunak, apabila dimasak lebih cepat
layu/masak, serta mempunyai bunga yg berwarna putih bersih.
Kangkung air (Ipomea aquatica).
Kangkung air ini bisa tumbuh di daerah basah seperti parit, kolam
atau genangan sawah. Ciri-cirinya yaitu batangnya semakin besar,
berwarna hijau lebih gelap, daunnya lebih lebar serta sedikit keras,
lebih lama layu bila dimasak serta mempunyai bunga yg berwarna putih
kemerahan.
b. Budidaya Kangkung Darat Dengan cara Organik
Kangkung (Ipomoea sp.) bisa ditanam di dataran rendah serta dataran
tinggi.. Kangkung adalah type tanaman sayuran daun, terhitung kedalam
famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-
putihan adalah sumber vit. pro vit. A. Menurut area tumbuh, kangkung
dibedakan jadi dua jenis yakni : 1) Kangkung darat, hidup ditempat yg
kering atau tegalan, serta 2) Kangkung air, hidup di tempat yg berair serta
basah.
Petanian Organik yaitu suatu wujud jalan keluar baru manfaat hadapi
kebuntuan yg dihadapi petani berkenaan dengan maraknya intervensi
beberapa barang sintetis atas dunia pertanian saat ini ini. Bisa dipandang,
dimulai dari pupuk, insektisida, perangsang tumbuh, seluruhnya sudah di
buat dari beberapa bahan yg disintesis dari senyawa-senyawa murni
(umumnya un organik) di laboratorium. Pertanian organik bisa berikan
perlindungan pada lingkungan serta konservasi sumber daya yg tidak bisa
diperbaharui, melakukan perbaikan mutu hasil pertanian, melindungi
pasokan product pertanian hingga harga nya relatif stabil, dan mempunyai
tujuan serta penuhi keperluan hidup ke arah keinginan pasar.
c. Tehnologi Budidaya
1. Benih
Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan cara
generatif yakni dari biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek
pucuk batang. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji. Untuk
luasan satu hektar dibutuhkan benihsekitar 10 kg. Varietas yg
disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah
menyesuaikan.
2. Persiapan Tempat
Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur,
kemudian di buat bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya
memperoleh sinar penuh. Lebar bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi
30 cm serta panjang sama keadaan tempat. Jarak antar bedengan + 30
cm. Tempat yg asam (pH rendah) kerjakan pengapuran dengan kapur
kalsit atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan pupuk
kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20. 000 kg/ha atau pupuk
kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yg sudah difermentasi)
dengan dosis 4 kg/m2. Untuk starter ditambahkan pupuk anorganik 150
kg/ha Urea (15 gr/m2) pada usia 10 hari sesudah tanam. Supaya
pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik
lalu diberikan dengan cara larikan disamping barisan tanaman, bila
butuh imbuhkan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 serta 2
minggu sesudah tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang sudah disiapkan.
Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang tanamkan 2
- 5 biji kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan cara zigzag
atau system garitan (baris).

5. Pemeliharaan
Yang butuh di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tak turun
hujan mesti dikerjakan
penyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian gulma saat tanaman
tetap muda serta melindungi tanaman dari serangan hama serta
penyakit.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)


Hama yg menyerang tanaman kangkung diantaranya ulat grayak
(Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) serta Aphis
gossypii. Sedang penyakit diantaranya penyakit karat putih yg
dikarenakan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, pakai
type pestisida yg aman gampang terurai seperti pestisida biologi,
pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu
mesti dikerjakan dengan benar baik penentuan type, dosis, volume
semprot, langkah penerapan, interval serta saat aplikasinya.
7. Panen
Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam, lewat
cara mencabut tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian
pangkal tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah.
8. Pasca Panen
Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesegaran
kangkung, yakni lewat cara meletakkan kangkung yang baru dipanen
ditempat yang teduh atau merendamkan sisi akar dalam air serta
pengiriman product secepat-cepatnya.

2.5 Teknis Budidaya Tanaman Gambas / Oyong

Tanaman oyong merupakan tanaman yang diperbanyak dengan


menggunakan biji. Benih tanaman oyong dapat dibeli ditoko pertanian
terdekat atau pun benih dibuat sendiri. Bagaimana cara membuat benih
sendiri? Cara membuat benih sendiri adalah sebagai berikut.

Tanaman oyong yang akan digunakan untuk dibuat benih adalah tanaman
oyong induk.
Tanaman induk haruslah sehat, tidak ada bekas serangan penyakit atau
hama, buahnya sudah cukup tua, dan bentuk buah harus normal.
Belah oyong menjadi dua bagian.
Pisahkan biji oyong dari buahnya.
Biji oyong ini lah yang digunakan untuk benih.
Jemur biji oyong dibawah sinar matahari.
Itulah cara membuat benih sendiri. Sebelum ditanam sebaiknya benih
diseleksi terlebih dahulu dengan cara direndam di dalam air hangat selama
setengah jam. Benih yang tenggelam merupakan benih yang baik dan bisa
untuk ditanam.

A. Teknik menanam Oyong/Gambas.

Lahan yang digunakan untuk menanam oyong tidak perlu diolah


terlebih dahulu asalkan tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan
subur. Namun, ada baiknya jika gulma atau rumput liar yang ada
dibersihkan terlebih dahulu. Cara menanam benih oyong adalah sebagai
berikut :

1. Buatlah lubang tanam terlebih dahulu.


2. Jarak antarlubang tanam adalah 60 cm.
3. Taburkan pemupukan dasar. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
kandang yang telah matang.
4. Diamkanlah lahan selama 24 jam.
5. Setelah itu barulah benih dimasukkan ke dalam lubang tanam.
6. Satu buah lubang tanam berisikan 3 buah benih.
7. Tutuplah lubang dengan menggunakan tanah yang tipis.
B. Perawatan harian Tanaman Oyong
Tanaman oyong atau sering disebut sebagai gambas ini telah banyak
yang mengkonsumsinya. Karena banyak yang mengkonsumsi tanaman
oyong membuat tanaman oyong juga banyak yang membudidayakannya.
Membudidayakan tanaman oyong bukanlah hal yang sulit. Mengapa
dikatakan tidak sulit? Hal ini dikarenakan lahan yang digunakan untuk
budidaya tanaman oyong tidak perlu diolah. Hal tersebutlah yang membuat
budidaya tanaman oyong menjadi mudah. Tidak hanya dalam hal
pengolahan lahan, pemeliharaan oyong juga terkesan mudah. Namun,
memelihara oyong juga tidak boleh sembarangan dan harus dilakukan
tepat waktu. Bagaimanakah cara memelihara tanaman oyong yang baik?
Cara untuk memelihara tanaman oyong yang baik adalah sebagai berikut.

C. Penyiangan gulma Pada Oyong/Gambas.

Penyiangan gulma haruslah dilakukan tepat pada saat gulma telah


tumbuh dengan panjang sekitar 12 cm. Ketika gulma telah tumbuh
dengan panjang 12 cm, segera dilakukan penyiangan dan jangan ditunda-
tunda lagi. Mengapa penyiangan tidak boleh ditunda-tunda? Karena,
gulma atau rumput liar merupakan penyebab dari adanya hama dan
penyakit.

Jika tidak ingin tanaman oyong diserang oleh hama dan penyakit,
sebaiknya gulma disiangi. Bagaimana cara menyiangi gulma? Cara
menyiangi gulma adalah dengan mencangkul tanah terlebih dahulu.

Setelah tanah di cangkul otomatis gulma akan terangkat keatas dan


memudahkan untuk dicabuti. Penyiangan pertama kali dapat dilakukan 14
hari setelah tanam. Setelah itu, penyiangan dapat dilakukan 14 hari sekali.

D. Pupuk terbaik Untuk tanaman oyong/Gambas.

Pemupukan pada tanaman oyong bisa dilakukan dan bisa pula tidak
dilakukan. Tanaman oyong tetap dapat hidup walaupun tidak dilakukan
pemupukan. Namun, jika ingin mendapatkan tanaman oyong yang baik,
pemupukan dapat dilakukan.

Pemupukan setelah tanam dapat dilakukan 7 hari setelah tanam.


Pupuk yang diberikan adalah jenis pupuk SP, pupuk KCl, dan pupuk urea.

Cara memberikan pupuk adalah dengan memasukkan pupuk ke dalam


lubang pupuk. Lubang pupuk dibuat 6 cm dari tanaman. Masukkanlah
campuran semua pupuk ke dalam lubang pupuk. Setelah itu barulah
lubang pupuk ditutup dengan menggunakan tanah tipis.

E. Penyiraman oyong/gambas harian.

Tanaman oyong harus disiram. Air dari hujan saja tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan air tanaman ini. Untuk memenuhi kebutuhan
tanaman oyong, penyiraman perlu dilakukan.

Penyiraman pertama kali pada saat sore hari setelah benih ditanam.
Setelah itu penyiraman rutin dapat dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu
pada pagi dan sore hari.

F. Pemasangan para-para Pada oyong Gambas.

Tanaman oyong merupakan tanaman merambat. Supaya pertumbuhan


tanaman oyong tertata rapi, diperlukan pemasangan para-para. Para-para
merupakan tempat untuk tanaman oyong merambat.
Pemasangan para-para dapat dilakukan setelah tanaman memiliki
panjang 60 cm. Para-para yang digunakan dapat terbuat dari belahan
bambu dengan ketinggian 150 cm.

Cara memasang para-para adalah dengan menancapkan lima bambu


mengelilingi tanaman. Pada bagian atas bambu hubungkan dengan bambu
lainnya. Dengan begitu, para-para akan membentuk kotak. Para-para ini
harus dipasang supaya pertumbuhan tanaman oyong tertata dengan rapi.
BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Praktek Budidaya ini dilakasankan pada tanggal 22 Maret


2017 sampai 8 Juni 2017 dan berlokasi di Lahan Politeknik Negeri Jember

3.2 Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Gembor 1. Benih Kacang Panjang
2. Knepsek Sprayer 2. Benih Kacang Hijau
3. Cangkul 3. Benih Gambas
4. Meteran 4. Benih Kangkung
5. Sabit 5. Air
6. Koret 6. Kompos
7. Timba 7. POC
8. Pestisida

3.3 Prosedur Pelakasanaan


A. Persiapan Lahan
1. Lahan dibongkar dan dibuat bedengan. Buat sebanyak 4 bedengan
untuk masing masing tanaman.
2. Bedengan digemburkan dan dicampur dengan kompos kemudian
ditutup dengan untuk mengembalikan unsur hara tanah.
B. Penanaman
1. Mengatur jarak tanam terlebih dahulu untuk setiap tanaman.
Kacang Panjang = 80 x 40
Kacang Hijau = 20 x 40
Gambas = 80 x 40
Kangkung = 10 x 10
2. Berdasarkan jarak tanam maka didapatkan beberapa lubang dari
setiap tanaman.
3. Membuat lubang tanam dengan kedalaman 5 cm
4. Mengisi setiap lubang dari tanaman dengan benih
a. Kacang panjang = 2 biji/ lubang
b. Kacang Hijau = 3 biji/ lubang
c. Gambang = 2 biji/lubang
d. Kangkung = disebar garis
e. Untuk kangkung, tinggal buat garis lurus dari
bedengan,kemudian sebar benih kangkung ke setiap lubang
lurus tersebut.
f. Tutup lubang tanam dengan kompos
C. Pemeliharaan Tanaman
1. Pemasangan ajir untuk tanaman kacang panjang dan gambas. Jarak
antar tanamn dengan ajir adalah 7 cm dan panjang ajir kurang lebih 2
cm
2. Penyulaman juga dilakukan apabila ada tanaman yang tidah tumbuh
pada lubang tanaman
3. Pemupukan dengan penyemprotan menggunakan air dan POC
4. Pemupukan selanjutnya dilakukan dengan penyemprotan
menggunakan POC yang dicampur dengan asam dan kelapa dan
pestisida organik
5. Pemupukan dilakukan setiap minggu 2 kali pada pagi dan sore hari
6. Penyiraman juga diperlukan pada pagi dan sore hari selama tidak
hujan
7. Penyiangan juga dilakukan selama seminggu sekali. Penyiangan
pada saluran drainase dilakukan dengan cara mengikisnya dengan
menggunakan sekop. Sedangkan penyiangan pada gulma disekitar
lubang tanam dilakukan secara manual menggunakan tangan. Dan
tanah digemburkan kemudian disiram lagi.
D. Pemanenan
1. Pelaksanaan panen dimulai dengan menentukan waktu panen yaitu
dilihat dari ciri-cirinya, yaitu :
a. Kacang Panjang : ukuran polong telah maksimal,mudah
dipatahkan, dan biji polong tidak menonjol.
b. Kacang Hijau : berubahnya warna polong dari hijau menjadi
hitam atau coklat da kering
c. Gambas : ukurannya sudah mencapai maksimum namun tidak
terlalu tua, belum berserat, serta mudah dipatahkan batang
penyangganya.
d. Kangkung : setelah tanaman berumur kurang lebih 30 hari
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


a) Tanaman Kangkung
Minggu
No Acara Praktikum Waktu Kegiatan
ke-

1. 1 Persiapan Rabu, 15 Maret Persiapan


2017

2. 2 Pengolahan Rabu, 22 Maret Persiapan


Media Tanam 2017 Pembukaan
Lahan
Pemupukan

3. 3-5 Penyiapan Benih, Rabu, 29 Maret Penyemaian


Penanaman, 2017 Benih
Pemeliharaan/pen Rabu, 5 April Penentuan
yiraman, 2017* PolaTanam
Penyulaman Penanaman
Penyiraman
Penyulaman*

4. 6-8 Pemeliharaan Rabu, 19 Penyemprotan


Tanaman April 2017 POC (25ml/1
Rabu, 26 liter)
april 2017* Pembuatan
Rabu 3 Mei pestisida
2017 alami*
6. 9 Panen 1. Rabu, 10 1. Panen
Mei 2017 Kangkung 1
2. Kamis, 15 bedeng, 0,6 kg
Juni 2017 2. Panen ke-2 ,
2,50 kg

Total : 3,10 kg

b) Tanaman Kacang Hijau


Minggu
No Acara Praktikum Waktu Kegiatan
ke-

1. 1 Persiapan Rabu, 15 Maret Persiapan


2017

2. 2 Pengolahan Rabu, 22 Maret Persiapan


Media Tanam 2017 Pembukaan
Lahan
Pemupukan

3. 3-5 Penyiapan Benih, Rabu, 29 Maret Penyemaian


Penanaman, 2017 Benih
Pemeliharaan/pen Rabu, 5 April Penentuan
yiraman, 2017* PolaTanam
Penyulaman Penanaman
Penyiraman
Penyulaman*

4. 6-8 Pemeliharaan Rabu, 19 Penyemprotan


Tanaman April 2017 POC (25ml/1
Rabu, 26 liter)
april 2017* Pembuatan
Rabu 3 Mei pestisida
2017 alami*
6. 9 Panen Rabu, 17 Mei 1. Panen ke-1 0,05
2017 - Kamis , 8 gr
Juni 2017 2. Panen ke-2 0,1
gr
3. Panen ke-3 0.1
gr
4. Panen ke 4 0.5
gr
5. Panen ke 5 500
gr
Total 500,75 gr

c) Tanaman Gambas
Minggu
No Acara Praktikum Waktu Kegiatan
ke-

1. 1 Persiapan Rabu, 15 Maret Persiapan


2017

2. 2 Pengolahan Rabu, 22 Maret Persiapan


Media Tanam 2017 Pembukaan
Lahan
Pemupukan
3. 3-5 Penyiapan Benih, Rabu, 29 Maret Penyemaian
Penanaman, 2017 Benih
Pemeliharaan/pen Rabu, 5 April Penentuan
yiraman, 2017* PolaTanam
Penyulaman Penanaman
Penyiraman
Penyulaman*

4. 6-8 Pemeliharaan Rabu, 19 Penyemprotan


Tanaman April 2017 POC (25ml/1
Sabtu 22 liter)
April 2017 Pembuatan
Rabu, 26 pestisida
april 2017* alami*
Jumat, 28 Aplikasi
April 2017 pestisida #
Rabu 3 Mei
2017#
6. 9 Panen Rabu, 24 Mei 1. Panen ke-1 300
2017 Kamis, 8 gr
Juni 2017 2. Panen ke-2 600
gr
3. Panen ke-3 200
gr
4. Panen ke-4 450
gr
Total panen 1550
gr = 1,55 kg
d) Tanaman Kacang Panjang
No Minggu Acara Praktikum Waktu Kegiatan
. ke-

1. 1 Persiapan Rabu, 15 Persiapan


Maret 2017

2. 2 Pengolahan Rabu, 22 Persiapan


Media Tanam Maret 2017 Pembukaan
Lahan
Pemupukan

3. 3-5 Penyiapan Benih, Rabu, 29 Penyemaian


Penanaman, Maret Benih
Pemeliharaan/pen 2017 - Kamis, Penentuan
yiraman, 31 Maret 2017 PolaTanam
penyulaman. Selasa, 4 April Penanaman
2017* Penyiraman
Penyulaman*
4. 6-8 Pemeliharaan Rabu, 19 Penyemprotan
Tanaman April 2017 POC (25ml/1
Sabtu 22 liter)
April 2017 Pembuatan
Rabu, 26 pestisida alami*
april 2017* Aplikasi
Rabu 3 pestisida #
Mei 2017#
6. 10 Panen Rabu, 17 Mei 1. Panen ke-1 0,1
2017 Senin kg
12 Juni 2017 2. Panen ke-2 0,6
kg
3. Panen ke-3 0,45
kg
4. Panen ke-4 1 kg
5. Panen ke-5 0,1
kg
6. Panen ke-6 1,5
kg
7. Panen ke-7 0,3
kg
Total panen 4,05 kg

4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa
masing-masing komoditi yakni tanaman kangkung, kacang hijau, gambas,
serta kacang panjang memiliki teknis budidaya yang berbeda-beda meskipun
dalam tahapannya hampir sama. Komoditi yang paling cepat tumbuh dan
panen paling banyak adalah kangkung dan kacang panjang yakni: kangkung
berat totalnya 3,10 kg, kacang panjang total beratnya 4,05 kg. Gambas berat
totalnya 1,5 kg sedangkan yang paling lambat dan sedikit adalah kacang hijau
total beratnya 500,75 gr. Dilakukan Perawatan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman. Kendalanya kurangnya penyiraman, hama dan
serangan serangga.

5.2 Saran
Sebaiknya metode penulisan laporan di cantumkan dalam Buku
Panduan Kerja Mahasiswa (BKPM) agar praktikan tidak kebingungan
DAFTAR PUSTAKA

http://www.seputarpertanian.com/2016/05/panduan-teknis-budidaya-kacang-hijau.html

http://tipspetani.blogspot.co.id/2013/10/cara-budidaya-tanaman-kangkung_23.html

Anda mungkin juga menyukai