PENDAHULUAN
BAB 2
2.3 Pathway
Tertusuk jarum yang terkontaminasi virrus retro, hubungan seksual yang berganti
pasangan,air susu ibu.
Mikroorgani
Menginfeksi sel yang mempunyai molekul CO4 (limfosit T4 monosit, sel dendrite sel langerhans)
sme masuk
ke dalam
Penyakit AIDS Mengikat molekul CO4 Kerusakan Page 4
Ganguan pertukaran Peradangan pada saluran Peradangan Peningkatan
Mengaktivasi
jaringan
Masuknya Sistem
O2virus
dan pernafasan
2Infeksi opurtunistik
Mengaktifkan
CO Memiliki
limfosit
Masuknya mukosa B Sistem
Sel
(mikroba
sel
virusKurangnya
dan
mulut limfosit
jamurpencernaan
HIV-AIDS
target
yang
oleh Tjamur
4 hancur
danberasal
memproduksi Sistem
dari dalam
virus
Menstimulasi
pencernaan atauintegumen
luar
Masuknya
limfosit tubuh)
pada
T kulit
virus
sitotoksik Sistem neurologi
termoregulasi
Masuknya ssp
hipotalamus
Imunitas tubuh
Peradangan
menurunjaringan paru Kandidiasis
informasi tentang pemeriksaan
Ganguan Peradangan pada Mikroorganisme Kerusakan Peningkatan
pertukaran O2 mukosa mulut masuk ke dalam jaringan termoregulasi
Ansietas
dan CO2 saluran
pencernaan Integritas
Sulit menelan Proses inflamasi
Pola nafas kulit menurun
Sistem neurologi
tidak efektif Nyeri demam
Mual, muntah
Infeksi ssp
Hipertermi
Diare kronis Nyeri akut
Intake menurun
Cairan output Mengaktivasi
sepsis
Nutrisi kurang dari meningkat hipotalamus
kebutuhan tubuh
Syok sepsis
dehidrasi Peningkatan
termoregulasi
demam
Hipertermi
2.7 Komplikasi
a. Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis,
peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral, nutrisi,
dehidrasi, penurunan berat badan, keletihan dan cacat.
b. Neurologik
a) Kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung Human
Immunodeficiency Virus (HIV) pada sel saraf, berefek perubahan
kepribadian, kerusakan kemampuan motorik, kelemahan, disfasia, dan isolasi
social.
b) Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,
ketidakseimbangan elektrolit, meningitis atau ensefalitis. Dengan efek: sakit
kepala, malaise, demam, paralise, total atau parsial.
e. Dermatologik
Lesi kulit stafilokokus: virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena
xerosis, reaksi otot, lesi scabies atau tuma, dan dekobitus dengan efek
nyeri,gatal,rasa terbakar, infeksi skunder dan sepsis.
f. Sensorik
a) Pandangan: Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaan
b) Pendengaran: otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran
dengan efek nyeri.
BAB 4
PENUTUP
d.1 Kesimpulan
AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency
Virus. Apabila anda terinfeksi HIV, maka tubuh anda akan mencoba untuk
melawan infeksi tersebut. Tubuh akan membentuk antibodi, yaitu molekul-
molekul khusus untuk melawan HIV.
Tes darah untuk HIV berfungsi untuk mencari keberadaan antibodi tersebut.
Apabila anda memiliki antibodi ini dalam tubuh anda, maka artinya anda telah
terinfeksi HIV. Orang yang memiliki antibodi HIV disebut ODHA.
Menjadi HIV-positif, atau terkena HIV, tidaklah sama dengan terkena AIDS.
Banyak orang yang HIV-positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama
bertahun-tahun. Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara
DAFTAR PUSTAKA