Anda di halaman 1dari 3

Mengkreasi Sastra

Puisi Kangen WS.Rendra 1992

Dikreasikan Menjadi Cerpen

Kangen

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku


menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.


Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api.

WS Rendra

Cerpen kreasi

Bersamaan datangnya pagi,

Aku terbangun dari tidur yang panjang,sengajah kuhelak nafasku perlahan lahan sampai ku dekap
hulu nafasku,aroma itu terasa lagi,daun daun berguguran di hempas jatuh lalu ditinggal
menghampiri jendela kamarku seolah olah mengejekku, kemudian jatu tergelicir dari kaca jendelaku
yang berdebu kesepian.

Ah,ahhhhh,,,, aku tidak sedang sendiri saat ini,berkata kata dalam hati,

Dia selalu saja menghantui pikiranku walaupun Cuma sebentar namu sangat mengangu pikiran ku ,

Dia selalu saja hadir tanpa di undang walau sudah cukup lama ku coba menyembunyikan luka
ini,masih saja belum sembu.

Namanya sinta, anak dari ustad ahmad,

Lima tahun lalu dia kekasihku,Dia sangat cantik, berkerudung ,putih mancung ,rambutnya???

Ahhhhhhhh,,aku juga tidak tahu rambutnya air, bergelombang atau keriting,karna belum sekalipun
Dia melepaskan kerudungnya ,tapi yang aku tahu dia ituuuu,,cantik raut dan pula hati.sulit
menjelaskan dengan kata kata,Aku sangat menyanyanginya diapun sebaliknya,
Dia siap menerima aku apaadanya,namu ketika memsuki tahun ke lima ,dia mulai dingin terhadap
ku,jarang jalan bersama-Sama,dia hanya terkurung dari rumahnya,sapai pada akhirnya aku tidak lagi
melihat dia ,sangat tersiksa tanpa kepastian yang tak kunjung terbalas,ku kirimkan surat lewat
temanmu lindah,

Dear panji,

sudah lama Aku sepih dari siapa ,

Tahuka kamu kalau terang di sini masih setia,.

Panas menantikan dingin,

Mendung menantikan hujan,mengapa api yang kau berikan belum juga padam,hari berganti
hari,bulan berganti bulan aku setiap menunggu surat darinya,

Dan pada akhirya di suatu sore Lindah datang kepadaku sambil memberikan sehelai surat yang
katanya dari dia .Aku sangat terkejut,kemudian berterima kasih kepada lindah tanpa
memandanginya aku hanya memandang surat di tangganku

,isisisis,,,,!!!!!,.

Mentang- mentang dapat surat dari sinta, kamu tidak hiraukan aku,sudalhhh !!

Eh,, sabar Lindah..

Makasih yahhhh,, sambil memberikan senyum ,lalu lindah pun pergi.

Aku tak langsung membacanya di teras,aku menuju kamar kemudia menutup pitu rapat-rapat,

Kemudian mengambil surat yang masih terbungkus amplop putih,.

Dear Sinta,

Terangku termikasih atas penantianmu,

Aku disini selalu menantikan terang, tapi ku rasa.

Terang itu tak lagi datang darimu tapi darinYa,

Maaf bukan mauku menerima lamaran orang lain

mlainkan terangNya yang memisahkan gelapku.


Aku tak menyangkah sintah berkata begitu kepadaku,biarlah aku begini bersama rasa sabarku yang
masih tersisah saat ini,

Ku pikir dia terangku melainkan gelapku,.

Aku baru memnyadarinya,,

Baru menyadari ketika angin membawa aroma di pagi ini,.

Anda mungkin juga menyukai