Anda di halaman 1dari 5

I.

ANALISIS

1. Analisis Percobaan

Pada tanggal 12 Oktober 2017 praktikan melakukan percobaan H-03 Stabilitas Benda
Terapung di laboratorium hidrolika, hidrologi, dan sungai Departemen Teknik Sipil FTUI.
Tujuan dilaksanakannya praktikum H-03 adalah menentukan tinggi titik metacentrum, titik
metacentrum adalah titik perpotongan antara garis vertikal yang melalui titik berat benda dalam
keadaan stabil dengan garis vertikal yang melalui pusat apung setelah benda digoyangkan.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan H-03 adalah 1 buah meja hidrolika,
ponton, air, unting unting dan penggaris. Dalam melakukan percobaan H-03 pertama-tama
praktikan menyiapkan meja hidrolika, lalu praktikan menyiapkan ponton dan
perlengkapannya, selanjutnya praktikan mengatur pengatur beban transversal sehingga tepat di
tengah ponton atau di titik nol.

Untuk mencari titik berat ponton adalah dengan cara mengikat tali pada tiang ponton dan Commented [WU1]: Dengan cara...

menggantungnya secara vertikal, kemudian praktikan mengatur jarak tali dengan titik dasar
tiang maka jarak tersebutlah yang dianggap sebagai jarak titik beratnya. Titik tersebut dianggap
sebagai titik berat(y) apabila tali yang digantungkan tersebut tegak lurus dengan ponton dan
tidak menyentuh ponton. Setelah itu praktikan meletakkan ponton di atas air, lalu praktikan Commented [WU2]: Simbolnya ditulis yakk

dapat membaca skala pengukuran pada sisi samping ponton yang dianggap sebagai nilai d.
Setelah melihat tinggi ponton yang tercelup maka praktikan mulai menggeser beban transversal
pada ponton sebesar 15, 30, 45, 60 mm ke kanan dan kiri maka praktikan kemudian
mendapatkan bahwa unting unting yang tergantung pada tiang ponton akan bergerak ke arah
beban transversal dan membentuk sudut. Sudut yang ditunjukan dapat dilihat dengan skala
derajat. Setelah praktikan mendapatkan nilai sudut yang tertera pada skala pengukuran, maka
praktikan bisa melanjutkan percobaan dengan prosedur yang sama seperti prosedur
sebelumnya dengan mengganti tinggi dari beban vertikal menjadi 250 dan 300 mm. Maka
praktikan akan mendapatkan jumlah sudut dengan beban transversal sebesar 15, 30, 45, dan 60
dari sebelah kanan dan kiri dengan ketinggian beban vertikal 200, 250, dan 300 mm. Percobaan
harus dilakukan dengan sangat hati-hati dengan menyeimbangkan ponton untuk tetap berada
di tengan dan ponton tidak tersentuh sama sekali karena dapat berpengaruh pada data yang
akan diperoleh.
2. Analisis Hasil

Pada percobaan H-03 praktikan memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai dari
tinggimetacentrum pada ponton, perhitungan dalam pengolahan data praktikum H-03 ada dua
yaitu metode teoritis dan metode persamaan GM. Setelah melakukan pengolahan data
praktikan mendapat nilai GM praktikum saat ketinggian beban geser vertikal 200mm adalah
76.2076065605 mm , 250mm sebesar 69.0631434454 mm, dan 300mm sebesar
66.9703209168mm. Setelah mendapatkan GM praktikum, praktikan mencari GM teori dengan
menghitung BM terlebih dahulu, nilai BM adalah pembagian lebar ponton yang dikuadratkan
dengan perkalian 12 dikali tinggi ponton yang terendam air. Nilai GM teori pada 200mm
sebesar 92,66667 mm, 250mm sebesar 61,83333 mm, 300mm sebesar 65,333 mm. Commented [WU3]: Bikin tabel ajaa GM teori GM prak,
KR.
200mm 250mm 300mm
GM Teori 92,66667 mm 61,83333 mm 65,333 mm
GM Praktikum 76.2076065605 mm 69.0631434454 mm 66.9703209168mm
Kesalahan Relatif 17,76% 11,7% 2%

Dari percobaan ini praktikan mendapatkan tiga buah grafik antara nilai jarak pada beban
transversal sebagai x dengan sin rata-rata antara sudut di sebelah kanan dan kiri yang
terbentuk sebagai y. Pada semua grafik yang praktikan dapat, diperoleh grafik berbentuk linear.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar jarak beban yang diletakkan pada ponton dari
titik nolnya maka nilai sin sudut yang terbentuk antara unting unting dengan tiang ponton akan
semakin besar yang berarti pula bahwa sudut yang dibentuk pun semakin besar.

Kesalahan relatif yang praktikan peroleh pada pengolahan data adalah pada beban 200mm
sebesar 17,76%, 250mm sebesar 11,7%, 300mm sebesar 2%.

3. Analisis Kesalahan

Pada percobaan H-03 praktikan mengalami kesalahan yang disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya

Praktikan tidak memastikan sudah tidak ada air yang tersisa pada ponton
sehingga ponton tidak seimbang di permukaan air.
Praktikan tidak teliti dalam mencari titik berat sehingga mempengaruhi hasil
data. Commented [WU4]: Ketidaktelitian praktikan pada saat
mencari titik berat
Praktikan tidak mengunci beban sehingga berpengaruh pada data yang
diperoleh. Commented [WU5]: Beban tidak dikunci maksudnya?

II.KESIMPULAN

Nilai GM akan bergantung pada sudut putar ponton, jarak beban transversal,
massa beban transversal dan massa ponton sendiri.
Nilai tinggi GM adalah nilai untuk menentukan stabilitas benda. Commented [WU6]: ????
copas tabel yang diatas sama ngerangkum analisa
Aplikasi dari percobaan Stabilitas Benda Terapung adalah dalam Teknik kesalahan, dan tulis aplikasi modull

Perkapalan untuk mencari titik keseimbangan kapal agar kapal tidak tenggelam
saat dihantam ombak.
Hasil praktikum Stabilitas Benda Terapung begantung pada beberapa hal seperti
kondisi ponton, titik berat ponton, hingga penguncian beban.

200mm 250mm 300mm


GM Teori 92,66667 mm 61,83333 mm 65,333 mm
GM Praktikum 76.2076065605 mm 69.0631434454 mm 66.9703209168mm
Kesalahan Relatif 17,76% 11,7% 2%

III.LAMPIRAN

Gambar 1: Praktikan sedang menyeimbangkan ponton


Sumber: Dokumentasi Praktikan

Gambar 2: Praktikan sedang menyeimbangkan ponton

Sumber: Dokumentasi Praktikan

Gambar 3: Praktikan sedang mencatat data pengukuran

Sumber: Dokumentasi Praktikan


Gambar 4: Prakikan sedang menunggu ponton seimbang untuk melihat kemiringan Commented [WU7]: Caption?
Gambar X: ....
Sumber: Dokumentasi Praktikan, 2017
Sumber: Dokumentasi Praktikan

Anda mungkin juga menyukai