3.2.1. Wettabilitas
Pada interaksi kontak permikaan antara fluida dan batuan, terjadi gaya tarik-
menarik antara cairan denga benda padat (gaya adhesi), yang merupakan faktor
dari tegangan permukaan antara fluida dan batuan. Suatu cairan dapat dikatakan
membasahi zat padat jika tegangan adhesinya positif ( < 900), yang berarti batuan
bersifat water wet. Apabila sudut kontak antara cairan dengan benda padat tepat
900, maka batuan tersebut bersifat intermediet. Apabila air tidak membasahi zat
padat maka tegangan adhesinya negatif ( > 900), berarti, bauan bersifat oil wet.
Gambaran tentang water wet dan oil wet ditunjukkan pada Gambar 3.1., yaitu
pembasahan fluida dalam pori-pori batuan.
Gambar 3.1.
Wettabilitas pada Sistem Minyak-Air-Padatan1)
Pada proyek injeksi air untuk batuan yang mempunyai sifat cenderung oil-
wet, maka fluida cendeung masuk ke dalam porositas yang besar dan untuk masuk
ke porositas yang kecil diperlukan tekanan injeksi yang besar, sedang tekanan
injeksi dibatasi tekanan rekah alami formasi. Apabila batuan bersifat water-wet
dengan dilakukan injeksi air maka antara dua fluida tersebut tidak terdapat front
sehingga fluida injeksi dengan mudah ke porositas yang kecil. Ini berarti
dibutuhkan tekanan injeksi yang kecil. Pada umumnya reservoir bersifat water
wet, sehingga air cenderung untuk melekat pada permukaan batuan sedangkan
minyak akan terletak diantara fasa air.
Mobilitas merupakan fungsi dari sifat fluida dan batuan reservoir, dimana
harganya bervariasi sesuai denga saturasi, tekanan dan temperaturnya. Mobilitas
fluida akan berbeda-beda tergantung pada tempat fluida dan berada dan waktu
pelaksanaan injeksi fluidanya.
Mobilitas rasio (M) didefinisikan sebagai perbandingan mobilitas fluida
pendesak dengan mobilitas fluida yang didesak. Mobilitas rasio air terhadap
minyak dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
w k rw o
M w,0 x (3-2)
o k ro w
dimana:
v = kecepatan aliran, cm/sec
= viskositas fluida yang mengalir, cp
dP/dL = gradien tekanan dalam arah aliran, atm/cm
k = permeabilitas media berpori
Berdasarkan jumlah fasa yang mengalir dalam batuan reservor,
permeabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Permeabilitas absolut, adalah yaitu dimana fluida yang mengalir
melalui media berpori tersebut hanya satu fasa, misalnya hanya minyak
atau gas saja.
Permeabilitas efektif, yaitu permeabilitas batuan dimana fluida yang
mengalir lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas
dan minyak atau ketiganya.
Permeabilitas relatif, merupakan perbandingan antara permeabilitas
efektif dengan permeabilitas absolut.
Pada prakteknya di reservoir, jarang sekali terjadi aliran satu fasa, akan
tetapi dua atau bahkan tiga fasa. Oleh karena itu dikembangkan pula konsep
mengenai permeabilitas efektif dan permeabilitas relatif. Harga permeabilitas
efektif dinyatakan sebagai, ko, kg, kw, dimana masing-masing untuk minyak, gas
dan air. Sedangkan permeabilitas relatif untuk masing-masing fluida reservoir
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
k0 kg k
Kro = , k rg , k rw w (3-6)
k k k
Keterangan : o = minyak, g = gas dan w = air)
Gambar 3.2.
Profil saturasi Air Berdasarkan Konsep Desaturasi 6)
Gambar 3.3.
Profil Saturasi Air Berdasarkan Konsep Pendesaklan Torak6)
k.k ro dPc
1 ( gsin d )
t. o dL
Fw =
k
1 w 0
0 k0
Dimana :
fw = fraksi air yang mengalir di setiap titik batuan
k = permeailitas formasi
kro = permeabilitas relatif minyak
ko = permeabilitas efektif minyak
kw = permeabilitas efektif air
w = viskositas minyak
t = viskositas air
Pc = tekanan kapiler (P0 Pw)
L = jarak pergerakan searah
g = percepatan gravitasi
p = perbedaan densitas air-minyak = pw p0
ad = sudut kemiringan formasi terhadap bidang horizontal
Persamaan (3-7), diatas dalam satuan lapangan menjadi:
k.k ro A dPc
1 0,0001127 0,433,433 d
0 q t dL
fw = (3-8)
w k0
1
0 kw
dimana permeabilitas, milidarcy; viskositas, cp; area, ft2; laju alir, B/D; tekanan,
psi; jarak, ft; dan perbedaan densitas, gm/cc.
Dari persamaan di atas terlihat bahwa fraksi aliran, fw yang diberikan batuan
formasi dan kondisi pendesakan merupakan fungsi saturasi air, karena
permeabilias relatif dan tekanan kapiler adalah fungsi-fungsi saturasi itu sendiri.
Semua faktor yang diperlukan untuk menghitung harga fw secara lengkap
telah tersedia kecuali gradient tekanan kapiler. Gradient ini diformulasikan
sebagai berikut:
Pc Pc.S w
(3-9)
L S w .L
oleh karena itu harga Pc/Sw dapat ditentukan secara tepat dari kurva
tekanan kapiler air-minya, dan harga gradient saturasi, dSw/dL, tidak tersedia; jadi
dalam prakteknya digunakan istilah tekanan kapiler seperti Persamaan (3-7).
diabaikan. Dan karena pendesakan terjadi dalam sistem horisontal maka
Persamaan (3-7) disederhanakan menjadi:
1
fw = 1 w k 0 (3-10)
0 k w
Persamaan (3-10), di atas merupakan bentuk sederhana dari persamaan
fraksi aliran, dimana permeabilitasnya relatif minyak dan air juga termasuk di
dalamnya, sehingga dapat ditunjukkan sebagai berikut:
1
fw = w k r 0 (3-11)
1
0 k rw
dimana kro dan krw masing-masing adalah permeabilitas relatif air dan minyak.
Dari kurva permeabilitas relatif air dan minyak apabila fraksi air sebagai
saturasi meningkat maka harga permeabilitas relatif air meningkat dan
permeabilitas minyak menurun. Secara lebih sederhana Persamaan (3-11)
didefinisikan bahwa fraksi adalah laju aliran dibagi dengan laju aliran total atau
1
fw (3-12)
qw q0
q 0 k r0 w
(3-14)
q w 0 k rw
Gambar 3.4.
Konfigurasi Reservoir untuk Metode Dykstra-Parson
Metode Dysktra-Parson ditemukan untuk sebuah laposan reservoir yang
rectangular yang terdiri dari n lapisan dengan sumber injeksi dan produksi
diakhiri lapisan n.
Asumsi yang dikembangkan model Dystra-Parsons untuk menghitung
perilaku karakteristik reservoir dengan konfigurasi dari Gambar 3.4. seperti di
bawah ini:
- Aliran linier
- Liquid incompresible yaitu aliran 2 fasa, minyak didesak air tanpa gas
- Pendesakan piston pada front
- Tiap lapisan horisontal mempunyai permeabilitas yang sama
- Semua lapisan mempunyai kesamaan dalam porositas, saturasi mula-
mula, dan saturasi tersisa
- Batas antar lapisan tidak diijinkan aliran melintang (yaitu aliran dalam 1
dimensi dari injektor ke prosedur)
- Gradient tekanan, p, melewati smeua lapisan adalah sama
- Laju injeksi konstan
- Kecepatan injeksi di front sebanding dengan permeabilitas absolut dari
lapisan dan nilai akhir dari mobilitas rasio.