Ilmu Ukur Tanah - I
Ilmu Ukur Tanah - I
Pekerjaan dasar survei adalah pekerjaan yang dilakukan guna menentukan kedudukan
titik-titik atau penggambaran keadaan fisik yang terdapat di permukaan bumi. Secara
umum tujuan dan pekerjaan survei adalah:
1. menentukan panjang, arah, dan kedudukan posisi dan suatu garis yang merupakan
batas dan suatu luas areal;
2. menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi;
3. menentukan letak ketinggian/elevasi suatu titik di atas permukaan tanah dengan
berpedom an pada permukaan air laut yang tenang;
4. menentukan bentuk dan relief permukaan tanah.
Manfaat dari pekerjaan survei sebenarnya banyak sekali, antara lain untuk menentukan
batas-batas tanah dan areal lainnya, sebagai dasar perencanaan pekerjaan konstruksi
dalam pembuat an jalan, pembuatan jembatan, pembangunan gedung, pembuatan
saluran irigasi dan lain-lain. Beberapa ketentuan umum yang digunakan dalam pekerjaan
survei akan di uraikan pada bagian ini.
Ukuran panjang dinyatakan dalam dua sistem yaitu sistem Metrik dan sistem British.
1. Metrik :
1 kilometer = 10 hektometer
1 hektometer = 10 dekameter
1 dekameter = 10 meter
1 meter = 10 desimeter
1 desimeter = 10 sentimeter
1 sentimeter = 10 milimeter
2. British :
1 mile = 1760 yard
1 yard = 3 feet (1 yard = 3 )
1 feet = l3 inchi(1=12)
1 inchi = 2,54 cm
1 feet = 0,3 048 m
1 m = 3,23 023 feet
1 cm = 0,3 97 inchi
2
Skala adalah perbandingan antara jarak di atas peta dan jarak yang sama di atas
permukaan bumi. Misalkan:
1) skala 1: 25.000 artinya 1 km = 4 cm dan dinamakan peta 4 cm,
2) skala 1: 50.000 artinya 1 km = 2 cm dan dinamakan peta 2 cm, dan
3) skala 1: 100.000 artinya 1 km = 1 cm dan dinamakan peta 1 cm.
Peta adalah bayangan yang diperkecil dari sebagian besar atau sebagian kecil
permukaan bumi. Jenis peta berdasarkan skalanya dibagi menjadi tiga.
1) Peta teknik atau peta rencana dengan skala 1:5.000 dan lebih besar lagi 1:100
atau 1:50.
2) Peta topografi skala 1:10.000 sampai 1:200.000.
3) Peta geografi dengan skala 1:200.000 dan lebih kecil lagi 1:50.000 atau
1:200.000.
Secara garis besar, pekerjaan survei mempunyai ruang lingkup yang luas. Dalam bidang
teknik sipil, meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk pembuatan gedung-gedung, pembuatan
jembatan, perencanaan bendungan/irigasi, dan lain-lain. Dalam garis besarnya, kegiatan
pengukuran menjurus pada kegunaannya, sebagai berikut.
1) Pengukuran kadaster, yaitu untuk memperoleh gambar batas dan dua buah persil,
mengetahui luas persil, dan lain-lainnya.
2) Pengukuran topografi, yaitu untuk memperoleh gambar topografis suatu areal atau
persil, mengetahui posisi benda-benda alam atau buatan yang terdapat pada
permukaan bumi dan lain-lainnya.
3) Pengukuran teknik sipil, yaitu pengukuran untuk keperluan teknik sipil,
pembangunan gedung-gedung, dan lain-lainnya. Termasuk di dalamnya rute dan
pengukuran-pengukuran bawah tanah.
4) Pengukuran fotogrametri, yaitu pekerjaan pengukuran yang salah satu unsurnya
menggunakan foto udara.
5) Pengukuran hidrografi, yaitu pengukuran untuk memperoleh gambar permukaan
dasar laut, dan lain-lainnya. Selain itu, terdapat juga pekerjaan pengukuran untuk
mengetahui kecepatan arus sungai dan arus laut.
3
Mencari titik di lapangan adalah suatu pekerjaan pengukuran yang hasilnya nanti akan
digambar. Sebelum titik diukur, hasil pengukuran diberi tanda terlebih dulu sehingga
dalam pengukuran tanda mudah dilihat dari dekat atau dari jauh. Dalam pengukuran yang
terpenting adalah pengukuran titik-titik baik yang sudah ada atau baru mencari. Alat
pemberi tanda titik di lapangan bermacam-macam bentuknya, antara lain sebagai berikut.
1) Jika titik tersebut hanya dipakai saat pengukuran itu saja, sifat titik ini sangat
sementara maka disebut titik sementara. Alat untuk memberi tanda titik tersebut
dapat berupa jalon atau rambu ukur.
2) Jika titik tersebut, setelah pengukuran akan dilanjutkan lagi pada hari yang akan
datang atau hari berikutnya, sifat titik ini setengah sementara maka disebut
sebagai titik semi sementara/semi permanen. Alat untuk memberi tanda titik ini
dapat berupa jalon yang ditancapkan, diambil, dan diganti dengan patok-patok
kayu
3) Jika titik tersebut setelah pengukuran selesai, akan digunakan sebagai tanda
untuk selamanya harus ada, sifat titik ini adalah tetap maka disebut sebagai titik
tetap/permanen. Alat untuk memberi tanda ini berupa bekas jalon yang
ditancapkan, diambil dan diganti dengan pemasangan batu atau beton. Titik itu
sendiri diartikan sebagai posisi dan letak titik yang bersangkutan.
Tanda titik yang bersifat tetap ini selalu dipakai dalam pekerjaan pengukuran. Karena
selalu dipakai maka tidak boleh rusak dan dipakai sebagai pangkal pengukuran. Bahan-
bahan yang dipakai untuk membuat titik tetap harus bahan yang tahan lama dan kuat,
biasanya terbuat dari batu, beton, atau batang besi. Syarat-syarat tanda titik tetap adalah
harus mudah dilihat dari jauh dan tidak boleh berubah-ubah.
Dalam pekerjaan survei banyak sekali peralatan yang digunakan. Akan tetapi, jenis-jenis
yang disebut adalah alat-alat yang dipakai pada saat pengukuran pendahuluan. Adapun
4
untuk peralatan pengukuran jarak dan lain-lain disebutkan dalam setiap memulai
pembahasan.
Gambar 1. Jalon. Gambar 2. Patok Gambar 3.Patok Gambar 4. Rambu Bambu Kayu.
Ukur.
Gambar 5. Unting-unting.
2. Patok
Patok dalam pekerjaan survei berfungsi untuk memberi tanda batas jalon, dimana
titik setelah diukur dan akan diperlukan lagi pada waktu lain, misalnya tanda
bangunan, jalan raya, pengairan dan sebagainya. Patok biasanya ditanam di
dalam tanah dan yang menonjol antara 5 10 cm, dengan maksud agar tidak
lepas atau mudah dicabut, dan mudah dilihat dari jauh maupun dengan tanda
6
3. Rambu Ukur
Rambu ukur dapat terbuat dan kayu, campuran alumunium yang diberi skala
pembacaan. Ukuran lebamya 4 cm, panjang antara 3 m - 5m pembacaan
dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter dan milimeter. Rambu
ukur ini mempakan titik sementara di lapangan pada saat pengukuran. Biasanya
alat ini merupakan perlengkapan pengukuran dengan menggunakan alat sipat
datar. Rambu ukur didirikan di atas titik yang telah ditentukan secara tegak lurus
dengan bantuan nivo atau unting-unting.
5. Unting-unting
Unting-unting terbuat dari besi atau kuningan berbentuk kerucut dengan ujung
bawah lancip dan di ujung atas digantungkan pada seutas tali. Unting-unting
berguna untuk memproyeksikan suatu titik pada pita ukur di permukaan tanah
7
atau sebaliknya. Arah unting-unting pada berbagai tempat adalah sejajar dan
mengarah ke titik pusat bumi. Unting-unting cukup digantungkan pada instrumen
yang akan ditentukan kedataran atau kevertikalannya, atau untuk memindahkan
suatu titik tegak lurus dari atas ke bawah atau sebaliknya.