Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kasus

Diare Akut Enterotoksigenik, Sindrom Nefrotik dan


Asites

Disusun oleh :
Frista Nathalia Hasugian
112015180

Pembimbing :
dr. Suzanna Ndraha, Sp.Pd KGEH FINASIM
dr. Lies Luthariana, Sp.Pd
dr. Benyamin T, Sp.Pd
dr. Hendra D Kurniawan, Sp.Pd

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


Rumah Sakit Umum Daerah Koja
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta
2016

1
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA

Nama Mahasiswa : Frista Nathalia Hasugian


NIM : 112015180 Tanda Tangan

.......................

Dr. Pembimbing / Penguji: .......................

IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn Novita Sari Alamat :
No. RM : 00-20-78-30 Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 17 tahun Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar Pendidikan : SMA
Tanggal masuk : 27-06-2016 / 19.39 WIB

A. ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis Tanggal: 29-06-2016 Jam : 08.00 WIB

Keluhan utama:
Lemas karena BAB > 10 x

Riwayat Penyakit Sekarang:


Tiga minggu SMRS Os merasa kedua kaki membengkak dan perut sedikit membesar.
Awal mula bengkak pada telapak kaki, kemudian menjalar sampai ke betis dan pada akhirnya

2
bengkak pada perut. Selama 3 minggu bengkak dirasakan hilang timbul. Jika kaki diganjal
dengan bantal, bengkak akan berkurang. Selain bengkak yang hilang timbul, os juga merasa
bahwa ketika bangun pagi kedua mata sembab, sering mengalami sakit kepala berdenyut, dan
kepala terasa lunak. Os sudah berobat ke dokter dan diberi obat yang menyebabkan BAK
bertambah banyak. Bengkak berkurang sedikit ketika minum obat, tetapi setelah obat habis
bengkak kembali timbul. BAK 4x/hari warna kuning keruh, kurang lebih setengah gelas
aqua, tidak sakit dan tidak ada darah. BAB 1x/hari warna coklat. Ibu os mengatakan bahwa
os tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya saat masih kecil.

Satu hari SMRS os mengalami BAB >10x/hari warna kuning, konsistensi encer, ada
ampas, ada lendir, sakit perut, mual, muntah, pusing dan badan terasa lemas. Demam
disangkal oleh os. BAK 4x/hari warna kuning keruh kurang lebih sebanyak setengah gelas
aqua. Bengkak pada kedua tungkai dan perut tetap ada dan mata terasa bengkak. Riwayat
jajan sembarangan diakui os.

Penyakit Dahulu
(-) Cacar (-) Malaria (-) DBD
(+) Cacar Air (-) Disentri (-) Hemia inguinal sinistra
(-) Difteri (-) Hepatitis (-) Rematik
(-) Batuk Rejan (-) Tifus Abdominalis (-) Wasir
(-) Campak (-) Skrofula (-) Diabetes
(-) Influenza (-) Sifilis (-) Alergi
(-) Tonsilitis (-) Gonore (-) Tumor
(-) Khorea (-) Hipertensi (-) Penyakit Pembuluh
(-) Demam Rematik Akut (-) Ulkus Ventrikuli (-) Pendarahan Otak
(-) Pneumonia (-) Ulkus Duodeni (-) Psikosis
(-) Pleuritis (+) Gastritis (-) Neurosis
(-) Tuberkulosis (-) Batu Empedu Lain-lain : (-) Operasi
(-) Kecelakaan
(-) BPH

Riwayat Keluarga

Hubungan Umur Jenis Kelamin Keadaan Penyebab

3
(Tahun) Kesehatan Meninggal
Kakek 80 Laki-laki Sehat -
Nenek 74 Perempuan Sehat -
Ayah 53 Laki-laki Sehat -
Ibu 41 Perempuan Sehat -
Saudara 15 Perempuan Sehat -

12 Laki-laki Sehat -

Adakah Kerabat yang Menderita ?

Penyakit Ya Tidak Hubungan


Alergi
Asma
Tuberkulosis
Artritis
Rematisme
Hipertensi
Jantung
Ginjal
Lambung

ANAMNESIS SISTEM
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringat Malam
(-) Kuku (-) Kuning/Ikterus (-) Sianosis
(-) Lain-lain
Kepala
(-) Trauma (+) Sakit Kepala
(-) Sinkop (-) Nyeri pada Sinus
Mata
(-) Nyeri (-) Radang
(-) Sekret (-) Gangguan Penglihatan

4
(-) Kuning/Ikterus (-) Ketajaman Penglihatan menurun
(+) Udem Palpebra
Telinga
(-) Nyeri (-) Gangguan Pendengaran
(-) Sekret (-) Kehilangan Pendengaran
(-) Tinitus
Hidung
(-) Trauma (-) Gejala Penyumbatan
(-) Nyeri (-) Gangguan Penciuman
(-) Sekret (-) Pilek
(-) Epistaksis
Mulut
(-) Bibir kering (-) Lidah kotor
(-) Gangguan pengecapan (-) Gusi berdarah
(-) Selaput (-) Stomatitis
Tenggorokan
(-) Nyeri Tenggorokan (-) Perubahan Suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri Leher
Dada ( Jantung / Paru paru )
(-) Nyeri dada (-) Sesak Napas
(-) Berdebar (-) Batuk Darah
(-) Ortopnoe (-) Batuk
Abdomen ( Lambung Usus )
(-) Rasa Kembung (-) Wasir
(+) Mual (+) Mencret
(+) Muntah (-) Tinja Darah
(-) Muntah Darah (-) Tinja Berwarna Dempul
(-) Sukar Menelan (-) Tinja Berwarna Ter
(-) Nyeri Perut, Kolik (-) Benjolan
(-) Perut Membesar
Saluran Kemih / Alat Kelamin
(-) Disuria (-) Kencing Nanah
(-) Stranguri (-) Kolik
5
(-) Poliuria (-) Oliguria
(-) Polakisuria (-) Anuria
(-) Hematuria (-) Retensi Urin
(-) Kencing Batu (-) Kencing Menetes
(-) Ngompol (-) Penyakit Prostat

Haid
Haid teratur sebulan sekali dengan lama haid 7 hari, ganti pembalut 2x sehari, nyeri haid
tidak sampai menggangu aktivitas. Menarche pada umur 13 tahun.

Saraf dan Otot


(-) Anestesi (-) Sukar Mengingat
(-) Parestesi (-) Ataksia
(-) Otot Lemah (-) Hipo / Hiper-esthesi
(-) Kejang (-) Pingsan
(-) Afasia (-) Kedutan (tick)
(-) Amnesia (-) Pusing (Vertigo)
(-) Gangguan bicara (Disartri)

Ekstremitas
(+) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis

Berat Badan :
Tetap (-)
Turun (-)
Naik (+)

RIWAYAT HIDUP

Riwayat Kelahiran
Tempat Lahir : (-) di rumah (+) Rumah Bersalin (-) R.S Bersalin

6
Ditolong oleh : (-) Dokter (+) Bidan (-) Dukun (-) lain - lain

Riwayat Imunisasi
(-) Hepatitis (+) BCG (+) Campak (+) DPT
(+) Polio (+) Tetanus

Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : 3 kali/hari
Jumlah / kali : cukup (1 piring/kali makan)
Variasi / hari : bervariasi
Nafsu makan : berkuran sejak bengkak timbul

Pendidikan
(-) SD (+) SLTP (-) SLTA (-) Sekolah Kejuruan
(-) Akademi (-) Universitas (-) Kursus (-) Tidak sekolah

Kesulitan
Keuangan : tidak ada
Pekerjaan : tidak ada
Keluarga : tidak ada

B. PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tinggi Badan : 146 cm
Berat Badan : 58 kg
Tekanan Darah : 97/60 mmHg
Nadi : 91 kali/menit
Suhu : 36,2 0C
Pernafasaan : 22 kali/menit
Keadaan gizi : Tidak dapat dinilai karena sedang edema
Sianosis : Tidak ada

7
Ikterus : Tidak ada
Udema umum : Ada
Habitus : Piknikus
Cara berjalan : Normal
Mobilitas ( aktif / pasif ) : Aktif
Umur menurut taksiran pemeriksa : Tidak sesuai umur. 24 tahun

Aspek Kejiwaan
Tingkah Laku : tenang
Alam Perasaan : biasa
Proses Pikir : wajar

Kulit
Warna : sawo matang
Effloresensi : tidak ada
Jaringan Parut : tidak ada
Pigmentasi : tidak ada
Pertumbuhan rambut : normal, merata
Lembab/Kering : lembab
Suhu Raba : suhu meningkat
Pembuluh darah : tidak tampak pelebaran
Keringat : umum (+)
Turgor : baik
Ikterus : tidak ada
Lapisan Lemak : distribusi merata
Edema : ada
Lain-lain : (-)

Kelenjar Getah Bening


Submandibula : tidak teraba membesar Leher : tidak teraba membesar
Supraklavikula : tidak teraba membesar Ketiak : tidak teraba membesar
Lipat paha : tidak teraba membesar

Kepala
8
Ekspresi wajah : Tampak lemas
Simetri muka : Simetris
Rambut : Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah rontok
Pembuluh darah temporal : Teraba pulsasi

Mata
Exophthalamus : Tidak ada
Enopthalamus : Tidak ada
Kelopak : Edema
Lensa : Jernih
Konjungtiva : Anemis
Visus : Normal
Sklera : Ikterik (SI +/+)
Gerakan Mata : Normal (ke segala arah), tidak ada jerky, tidak ada nistagmus
Lapangan penglihatan : Normal
Tekanan bola mata : N+
Deviatio Konjugate : Tidak ada
Nistagmus : Tidak ada

Telinga
Tuli : Tidak ada
Selaput pendengaran : Tidak ada tanda radang/hiperemis, tidak ada bulging, refleks
cahaya positif langsung dan tidak langsung
Lubang : Lapang di kedua liang telinga
Penyumbatan : Tidak ada
Serumen : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Cairan : Tidak ada

Mulut
Bibir : Tidak sianosis, kering, simetris
Tonsil : T1-T1, tidak hiperemis
Langit-langit : Tidak ada kelainan
Bau pernapasan : Tidak ada
9
Gigi geligi : Utuh, tidak ada karies dentis
Trismus : Tidak ada
Faring : Tidak hiperemis
Selaput lendir : Normal
Lidah : Lidah tidak kotor, tidak terlihat deviasi lidah
Sariawan : Tidak ada

Leher
Tekanan Vena Jugularis (JVP) : 5 - 2 cmH2O
Kelenjar Tiroid : Tidak teraba membesar
Kelenjar Limfe : Tidak teraba membesar
Deviasi trachea : Tidak ada

Dada
Bentuk : Simetris kanan dan kiri, sela iga tidak mencekung atau mencembung
Pembuluh darah : Spider nevi (-)
Buah dada : Normal, simetris, tidak ada massa, tidak ada ginekomastia

Paru Paru
Depan Belakang
Inspeksi Kiri Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis
Sela iga normal, benjolan (-) Sela iga normal, benjolan (-)
Kanan Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis
Sela iga normal, benjolan (-) Sela iga normal, benjolan (-)
Palapasi Kiri Sela iga normal, benjolan (-), Sela iga normal, benjolan (-),
nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris
Kanan Sela iga normal, benjolan (-), Sela iga normal, benjolan (-),
nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris
Perkusi Kiri Sonor Sonor
Kanan Sonor Sonor
Auskultasi Kiri Vesikular, Rhonki (-), Wheezing (-) Vesikular, Rhonki (-), Wheezing (-)
Kanan Vesikular, Rhonki (-), Wheezing (-) Vesikular, Rhonki (-), Wheezing (-)

10
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga 4 garis mid-clavicularis kiri
Perkusi :
Batas atas : Sela iga 2 garis parasternalis kiri
Batas kanan : Sela iga 4 garis sternalis kanan
Batas kiri : Sela iga 5, dua jari lateral dari garis mid-clavicularis kiri
Auskultasi : Katup Mitral : BJ I > BJ II, murni reguler, tidak ada murmur,
tidak ada gallop
Katup Trikuspid : BJ I > BJ II, murni reguler, tidak ada murmur,
tidak ada gallop
Katup Aorta : BJ II > BJ I, murni reguler, tidak ada murmur,
tidak ada gallop
Katup Pulmonal : BJ II > BJ I, murni reguler, tidak ada murmur,
tidak ada gallop

Pembuluh Darah
Arteri Temporalis : Teraba pulsasi
Arteri Karotis : Teraba pulsasi
Arteri Brakhialis : Teraba pulsasi
Arteri Radialis : Teraba pulsasi
Arteri Femoralis : Teraba pulsasi
Arteri Poplitea : Teraba pulsasi
Arteri Tibialis Posterior : Teraba pulsasi
Arteri Dorsalis Pedis : Teraba pulsasi

Perut
Inspeksi : Membesar
Palpasi
Dinding perut : supel, nyeri tekan (-), benjolan (-), defense muscular (-)
Hati : Tidak teraba pembesaran hati
Limpa : Tidak teraba pembesaran limpa
Ginjal : Ballotement (-), nyeri ketok CVA (-)
Lain-lain : -
11
Perkusi : Timpani, shifting dullness (+), undulasi (-)
Auskultasi : Bising usus normoperistaltik, tidak ada bruit
Refleks dinding perut : Baik

Colok Dubur (atas indikasi) : Tidak dilakukan pemeriksaan

Alat Kelamin (atas indikasi) : Tidak dilakukan pemeriksaan

Anggota Gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Eutrofi Eutrofi
Sendi : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : 5 5
Lain-lain : CRT < 2s CRT < 2s

Tungkai dan Kaki Kanan Kiri


Luka : Tidak ada Tidak ada
Varises : Tidak ada Tidak ada
Otot
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Eutrofi Eutrofi
Sendi : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : 5 5
Oedem : Ada (pitting udema) Ada (pitting udema)
Lain-lain :

Reflex
Kanan Kiri
Refleks Tendon Positif Positif

12
Bisep Positif Positif
Trisep Positif Positif
Patela Positif Positif
Achiles Positif Positif
Refleks patologis Negatif Negatif

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium 27 Juni 2016
Hematologi
Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Haemoglobin 13,8 g/dL 13,5-18,0 g/dL
Leukosit 11.020/mm3 4.000-10.500/mm3
Hematokrit 35,5 % 42-52 %
Trombosit 511/uL 163000-337000/uL

Kimia Klinik
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Natrium (Na) 136 mEq/L 135 147 mEq/L
Kalium (K) 3,70 mEq/L 3,5 5,0 mEq/L
Klorida (Cl) 104 mEq/L 96 108 mEq/L

SGOT 25 U/L < 42 U/L


SGPT 28 U/L < 47 U/L
Ureum 16,8 mg/dL 16,6 48,5 mg/dL
Kreatinin 0,61 mg/dL 0,51 0,95 mg/dL
Glukosa Sewaktu POCT 102 mg/dL < 200 mg/dL

13
USG 28 Juni 2016

Hasil :
Efusi pleura sinistra
Asites
Gambaran sonografi ini mendukung sindroma nefrotik

Laboratorium 29 Juni
Urinalisa

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Makroskopis

14
Warna Kuning Kuning pucat
Kekeruhan Jernih Jernih
Berat Jenis 1.020 1.002 1.035
pH 8,0 4,6 8,0
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Darah samar Negatif Negatif
Leukosit Esterase Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilinogen 0,2 0,1 1,0

Mikroskopis
Leukosit 1-3 < 10
Eritrosit 0-2 <3
Silinder Negatif Negatif
Sel Epitel 1+
Kristal Negatif Negatif
Bakteria Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Kolesterol Total 125 mg/dL < 200 mg/dL
Kolesterol HDL 30,5 mg/dL 48,9 mg/dL 73,5 mg/dL
Kolesterol LDL 135 mg/dL < 130
Trigliserida 45 mg/dL <200
Asam Urat 1,7 mg/dL 2,4 mg/dL 5,7 mg/dL

15
D. RINGKASAN (RESUME)
Pasien perempuan berusia 17 tahun, 3 minggu SMRS ekstremitas bawah dan perutnya
mulai bengkak. Udem palpebra (+), sakit kepala berdenyut (+), BAK berwarna kuning keruh.
Satu hari SMRS os BAB encer > 10x / hari, konsistensi encer, berwarna kuning, tidak ada
ampas, ada lendir, dan tidak ada darah. Mual muntah dan sakit kepala.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 97/60 mmHg, FN 91x/menit, FP 22x/menit,
kedua tungkai membengkak, shifting dullness (+), udem palpebra (+).
Dari pemeriksaan lab didapatkan Leukosit 11.020/uL, trombosit 511.000/uL,
kolesterol HDL 30,5 mg/dL, kolesterol LDL 135 mg/dL. Pemeriksaan USG menunjukkan
hasil efusi pleura sinistra, asites dan sindroma nefrotik.

E. MASALAH
Diare Akut Enterotoksigenik

Sindrom Nefrotik

Asites

F. PENGKAJIAN MASALAH
1. Diare Akut Enteroksigenik

Dipikirkan diare akut enterotoksigenik berdasarkan gejala klinis pasien yaitu


mual, muntah, BAB encer> 10x/hari, tanpa demam dan tidak ada darah serta
leukositosis yang sangat ringan.

Rencana Diagnostik:

Pemeriksaan Feses Lengkap

Rencana Pengobatan:

Rehidrasi oral : Oralit


Biodiar (Attalpugite) 2 x 630 mg
Ondansentron 2x4 mg

16
Diet :
Tidak puasa, minuman yang tidak mengandung gas, hindari kafein dan
alkohol, makanan yang mudah dicerna, hindari susu sapi

2. Sindrom Nefrotik
Dipikirkan sindrom nefrotik berdasarkan klinis pasien udem anasarka (generalisata),
pada pemeriksaan penunjang didapatkan kadar kolesterol HDL 30,5 mg/dL ,
kolesterol LDL 135 mg/dL , pemeriksaan USG adanya gambaran sesuai sindroma
nefrotik.

Rencana Diagnostik:
Melakukan pemeriksaan darah perifer lengkap, kadar albumin, fungsi hati,
profil lipid, elektrolit, gula darah.
Urinalisis (proteinuria, albuminuria, hematuria, sedimen urin)
Protein urin kuantitatif 24 jam
Biopsi ginjal untuk diagnosis pasti

Rencana Pengobatan:
Terapeutik
1. Prednison dosis awal 60 mg/m2/24 jam dibagi menjadi tiga dosis.
Waktu yang ditunggu untuk berespon dengan steroid sekitar 2 minggu.
Respon : urin bebas protein 3 hari berturut-turut
Tappering-off.
Supportif
1. Diet : Garam dibatasi 2 gr/hari, diet tinggi kalori, protein dibatasi 2
gr/hari, diet vegetarian yang mengandung kedelai untuk menurunkan
hiperlipidemia.
2. Edema : tiazid dan spironolakton. Bila tidak ada respon, berikan
furosemid 2 x 40 mg
3. Proteinuria dan hipoalbuminemia : Ace-inh atau ARB.
Captopril 2 x 6,25 mg
4. Hiperlipidemia : Simvastatin 1 x 20 mg

17
Rencana Edukasi:
Menjelaskan cara pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari Sindrom
nefrotik yang harus diketahui pasien dan keluarganya.
Menjelaskan mengenai diet yang baik dan konsumsi obat yang sebaiknya
diperhatikan atau dilihat langsung oleh dokter, dan keluarga pasien yang
telah memahami serta mampu melaksanakan.

3. Asites
Dari pemeriksaan klinis perut pasien tampak membesar dan dari anamnesis juga
pasien mengatakan perut semakin membesar. Dari pemeriksaan USG didapatkan
gambaran asites pada abdomen.

Rencana Diagnostik:
Pemeriksaan hematologi rutin, fungsi ginjal, dan urinalisis
Parasentesis dan analisis cairan asites.

Rencana Pengobatan:
Diet retriksi garam
Retriksi asupan cairan
Spironolakton 1 x 100 mg dikombinasi dengan furosemid 2 x 20 mg pada
pengobatan sindrom nefrotik.

G. KESIMPULAN & PROGNOSIS


Perempuan 17, dengan Diare Akut Enterotoksigenik, Sindrom Nefrotik, dan Asites

Ad vitam : Dubia ad bonam


Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam

H. FOLLOW UP
Tanggal 30 Juni 2016 pukul 08.20
1. Diare Akut Enteroksigenik

18
S : BAB masih cair namun frekuensi berkurang
O : TD 90/80, Bising usus (+) suara nafas vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-. BJ1 BJ2,
reguler, murmur (-), gallop (-)
A : Diare Akut Enterotoksigenik
P : Sementara terapi dilanjutkan

2. Sindrom Nefrotik
S : Bengkak pada kedua kaki, kaki berat jika dibawa jalan
O : TD 90/80, Bising usus (+) suara nafas vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-. BJ1 BJ2,
reguler, murmur (-), gallop (-) Udem anasarka (+)
A : Sindrom Nefrotik
P : Terapi dilanjutkan. Anjuran pemeriksaan kadar albumin

3. Asites
S : Perut masih membesar
O : TD 90/80, Bising usus (+) suara nafas vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-. BJ1 BJ2,
reguler, murmur (-), gallop (-) Pekak pada perkusi abdomen
A : Asites
P : Terapi dilanjutkan, anjuran minum sedikit.

Tanggal 1 Juli 2016 pukul 10.50


1. Diare Akut Enterotoksigenik
S : BAB sudah mulai keras, mual muntah berkurang
O : TD 110/90mmHg, suara nafas vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-. BJ1 BJ2,
reguler, murmur (-), gallop (-) bising usu (+), nyeri tekan abdomen (-)
A : Diare Akut Enteroksigenik teratasi
P : Rawat jalan

2. Sindrom Nefrotik
S : Bengkak pada kaki mulai berkurang
O : TD 110/90mmHg, suara nafas vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-. BJ1 BJ2,
reguler, murmur (-), gallop (-) bising usu (+), nyeri tekan abdomen (-) udem
anasarka (+) Kolesterol LDL 130 mg/dL
A : Sindrom Nefrotik
19
P : Rawat Jalan

3. Asites
S : Perut mulai sedikit mengecil, sudah mengurangi minum air
O : TD 110/90mmHg, suara nafas vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-. BJ1 BJ2,
reguler, murmur (-), gallop (-) bising usu (+), nyeri tekan abdomen (-) pekak
pada perkusi abdomen (+).
A : Asites mulai teratasi
P : Rawat Jalan.

20

Anda mungkin juga menyukai