PERCOBAAN 02
KARAKTERISTIK DIODA
Disusun oleh :
Kelompok :1
Kelas : LT2A
2012
1. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah selesai melalukan percobaan ini mahasiswa dapat :
2. Teori dasar
Dioda semikonduktor adalah komponen elektronika yang terdiri dari
pertemuan semikonduktor jenis P dan semikonduktor jenis N ( P-N Junction ).
Elektroda yang dihubungan dengan material jenis P disebut anoda dan yang
dihubungkan dengan material jenis N disebut katoda
Dioda akan mengalirkan arus ( konduksi ) jika diberi bias maju ( forward )
yaitu anoda mendapat tegangan positif dan katoda mendapat tegangan negatif.
Sebaliknya jika diberi bias mundur ( reverse ) yaitu anoda mendapat tegangan
negatif dan katoda mendapat tegangan positif , maka dioda akan mempunyai
resistansi tinggi, sehingga dioda tidak konduksi.
2
Dioda dapat dipergunakan sebagai saklar elektronik, karena pada saat dioda
diberi bias maju akan terjadi aliran arus ( saklar menutup ) dan apabila diberi bias
mundur arus tidak akan mengalir ( seperti saklar yang terbuka ). Keadaan ini
hanya terjadi pada dioda yang ideal, pada kenyataannya dioda akan konduksi jika
diberi tegangan maju 0.7 V untuk silikon dan 0,2 untuk germanium. Tegangan ini
disebut Tegangan tegangan Dadal ( Breakdown ) .Setelah mencapai tegangan ini
setiap kenaikan tegangan akan mengakibatkan kenaikan arus yang cukup besar.
Gb. 2.2 Rangkaian Untuk mengukur Gb. 2.3 . Kurva Karakteristi Dioda
Karakteristik Dioda
Bila harga Vs diubah, maka arus ID dan VD akan berubah pula. Bila kita
mempunyai Karakteristik statik dioda dan kita tahu harga Vs dan RL , maka harga
arus ID dan VD dapat ditentukan sebagai berikut :
3
Bila hubungan di atas digambarkan pada karakteristik statik dioda , maka
akan didapat garis lurus dengan kemiringan ( I/R L ). Garis ini disebut garis beban
( Load Line ) , seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
Pada Gambar di atas garis beban memotong sumbu V dioda pada harga Vs
yaitu bila arus I = 0 , dan memotong sumbu I pada harga Vs/R L. Titik potong
antara karakteristik statik dengan garis beban memberikan harga tegangan dioda
VD(q) dan arus dioda ID(q). Dengan mengubah harga Vs kita akan mendapatkan
garis garis beban sejajar seperti pada gambar di atas.
4
4. Diagram Rangkaian
Gb. 2.5 Dioda bias maju Gb. 2.6 Dioda bias Mundur
5. Langkah Percobaan
1. Rangkailah dioda seperti pada gambar 2.5
2. Pastikan Posisi range alat ukur sudah benar sesuai dengan fungsinya
dan catu daya pada kondisi minimum.
3. Hidupkan Catu daya, naikkan tegangan Catu Daya ( Vs ) dari 0 Volt
sampai dengan 5 Volt dengan penambahan 0.2 Volt . Ukur Arus dan
Tegangan dioda serta tegangan Beban , catat hasil pengukuran pada
tabel 2.1 untuk setiap harga Vs.
4. Kembalikan pengatur tegangan pada posisi minimum.
5. Ubah rangkaian dioda seperti pada gambar 2.6
6. Naikkan tegangan catu daya, sehingga tegangan dioda VAB sesuai
dengan tabel 2.2
7. Catat penunjukkan ammeter untuk setiap kenaikan tegangan dan catat
pada tabel 2.2.
8. Kembalikan Pengatur tegangan pada posisi minimum dan matikan
semua peralatan.
9. Ulangi langkah 1 8 untuk dioda germanium.
5
6. Lembar Kerja
VAB [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
6
= 0,7 + (0,7 0,55) = 0,85
0,85
= = 3863
220
7
8. Analisa Percobaan
Berdasarkan tabel hasil percobaan 2.1 dapat dilihat bahwa ketika dioda
mendapat tegangan 0,2 hingga 0,6 pada bias maju, dioda mengalirkan arus
yang sangat kecil yaitu dari 0-22 A. Ketika tegangan dinaikkan menjadi 0,8
V arus yang mengalir naik secara signifikan menjadi 1136 A dan terus naik
ketika tegangan dinaikkan. Hal ini menunjukkan bahwa dioda silikon
memiliki tegangan lutut pada kisaran 0,7 V yaitu tegangan dimana arus mulai
bertambah cepat. Berdasarkan perhitungan pada soal no 3, dioda pada bias
maju memiliki nilai hambatan yang sangat kecil.
Pada tabel 2.2 menunjukkan karakteristik dioda pada bias mundur. Ketika
dioda mendapat tegangan yang terbalik, maka dioda tersebut akan bersifat
menghambat sehingga arus yang mengalir akan sangat kecil. Berdasarkan
perhitungan, nilai resistansi dioda pada bias mundur sangat besar. Dalam
praktikum ini nilai hambatan dioda pada bias mundur mencapai 1,6 M.
9. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dioda silikon memiliki tegangan lutut mendekati 0,7 V. Sedangkan
sebuah dioda germanium, mempunyai tegangan lutut sekitar 0.3 V.
2. Pada bias maju, dioda memiliki nilai hambatan yang sangat kecil,
sedangkan pada bias mundur dioda memiliki nilai tahanan yang sangat
besar.