NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus), ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DAN BUAH
SALAM (Syzygium polyanthum wigh walp)
ABSTRAK
Minuman fungsional harus memenuhi dua fungsi utama pangan yaitu memberikan
asupan gizi serta pemuasan sensori seperti rasa yang enak dan tekstur yang baik. Minuman
fungsional berbasis kulit buah naga merah, rosela dan buah salam secara empiris sudah
banyak diketahui memiliki efek yang menyehatkan bagi tubuh. Tahapan pelaksanaan
penelitian pembuatan minuman fungsional berbasis ekstrak kulit buah naga merah, rosela dan
buah salam ini tersusun atas tiga tahapan. Kandungan kimia betasianin pada kulit buah naga
merah 186,90 mg/100g. Antosianin buah salam 38,00 mg CyE/100g dan rosela 32,3 mg
CyE/100g. Aktivitas antioksidan bahan dasar kulit buah naga 53,71%, rosela 54,30% dan
buah salam 54,85%. Hasil pengujian organoleptik menunjukan sampel p6 (50% kulit buah
naga, 10% rosela dan 40% buah salam) merupakan formulasi terbaik. Karakteristik fisik yang
dimiliki oleh minuman fungsional p6 diantaranya pH sebesar 3,69, kecerahan (L)23,8 dan
o
Hue (oH) 345,76. Kandungan kimia yang dimiliki minuman fungsional ini meliputi
betasianin 350,37 mg/100g, antosianin 54,75mg CyE/100g, vitamin C 242,00 mg/100g dan
aktivitas antioksidan 68,97%. Penurunan mutu betasianin dan aktivitas antioksidan pada
minuman fungsional (50% kulit buah naga, 10% rosela dan 40% buah salam) selama
penyimpanan suhu dingin (5-10oC) dan suhu ruang. Penurunan betasianin penyimpanan suhu
dingin dari 100% turun menjadi 83,21%, sedangkan pada suhu ruang dari 100% menurun
hingga 50,29%. Penurunan aktivitas antioksidan penyimpanan suhu dingin dari 68, 97%
hingga 59, 45% dan pada suhu ruang penurunan dari 68, 97% hingga 37, 86%. Hasil
penelitian menunjukan minuman formulasi kulit buah naga 50%,rosela 10% dan buah salam
40% lebih baik digunakan dalam pembuatan minuman fungsional, karena mengandung
antioksidan dan warna yang lebih menarik serta disukai oleh panelis
Key words: Kulit buah naga, rosela, buah salam, minuman fungsional
40
Minuman Fungsional Berbasis Herbal (Novita Herawati, dkk.)
Kelopak bunga rosela mempunyai buah salam. Tahap ke tiga yakni tahap
rasa yang menyegarkan dan warna yang lanjutan yang bertujuan untuk mengetahui
menarik karena kandungan vitamin C dan penurunan kandungan antioksidan dan
antosianin yang dimiliki. Selain betasianin minuman fungsional selama
menyegarkan dan memiliki warna menarik penyimpanan.
rosela mampu meningkatkan daya tahan
tubuh dan dapat mencegah penuaan dini Tempat dan Waktu Penelitian
(Daryanto, 2008).
Buah salam memiliki rasa yang Penelitian ini dilakukan di
masam dan warna merah yang menarik, Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil
hal ini di karenakan buah salam Pertanian dan Rekayasa Bahan Hasil
mengandung senyawa fitokimia berupa Pertanian Jurusan Teknologi Hasil
antosianin, vitamin C, antioksidan dan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
senyawa lainnya. Aktivitas antioksidan Universitas Jember. Waktu penelitian
buah salam lebih besar daripada alfa- dimulai pada bulan juni 2012 sampai
tokoferol (Musanif et al, 2008). dengan November 2012.
Menurut Chaerul (2003)
penggunaan kulit buah naga merah, rosela Bahan dan Alat
dan buah salam dalam pembuatan
minuman fungsional secara bersamaan Bahan
mampu menguatkan warna merah dan Bahan utama yang digunakan adalah
meningkatkan nilai fungsionalnya. kulit buah naga merah yang diperoleh dari
Pembutan minuman fungsional Perkebunan buah naga Rembangan,
perlu dilakukan penambahan beberapa Jember. Kondisi bahan dalam keadaan
bahan seperti sorbitol, asam sitrat dan cmc. masak, bewarna merah dan tidak cacat.
Penambahan bahan bahan tersebut Buah salam di peroleh dari perkebunan
berguna untuk menghambat aktivitas air warga Sumbersari, Jember. Kondisi buah
dan memberikan rasa dari minuman masak, bewarna merah kegelapan dan
fungsional. Walaupun demikian belum tidak cacat. Bunga rosela di peroleh dari
diketahuinya formulasi yang tepat untuk kelompok kerja bina sehat, Banyuwangi.
mendapatkan nilai fungsional yang tinggi Sorbitol, asam sitrat,air, karboksil metil
serta diminati oleh konsumen dari selulosa (CMC). Bahan kimia yang
minuman fungsional berbasis ekstrak kulit digunakan adalah Bufer pH 6.5 (asam
buah naga, rosela dan buah salam. sitrat dan Na2HPO42H2O), DPPH
(Diphenyl Picril Hydrazil), aquadest,
METODE PENELITIAN larutan pati 1%, iodin 0.01 N, bufer
potasium clorida (pH 1), bufer sodium
Pelaksanaan Penelitian asetat (pH 4.5), etanol.
Tahapan pelaksanaan penelitian
pembuatan minuman fungsional berbasis Alat
ekstrak kulit buah naga merah, rosela dan Alat yang digunakan adalah neraca
buah salam ini tersusun atas tiga tahapan analitik (Mettler Toledo), hotplate, stirer
yaitu, tahap pertama,tahap kedua dan tahap (Gerhardt), buret, spektrofotometer
ketiga. Tahapan pertama sebagai penelitian (Genesys), pH-meter (JenWay), colour
pendahuluan bertujuan untuk mengetahui reader (minolta model CR-10),
karakteristik fisiko kimia bahan dasar kulit mikropipet, vortek, ball pipet, oven, kulkas
buah naga merah, rosela dan buah salam. (LG) dan alat gelas.
Tahap kedua merupakan tahapan penelitian
utama yang bertujuan untuk mengetahui Rancangan Percobaan
formulsi yang tepat (dua formulasi terbaik) Rancangan percobaan penelitian
dan karakteristik fisiko kimia pada pembuatan minuman fungsional berbasis
pembuatan minuman fungsional berbahan ekstrak kulit buah naga merah, rosela dan
dasar kulit buah naga merah, rosela dan buah salam:
41
AGROTEK Vol.6, No. 1, 2012:407-50
ulit buah naga merah keri Bunga rosela kering Buah salam kering
Pemanasan
penyaringan
Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan minuman fungsional dari ekstrak kulit buah naga
merah, rosela dan buah salam.
Tahap Ketiga aktivitas antioksidan. Dua perlakuan yang
Tahap ketiga bertujuan untuk terpilih dari uji organoleptik dilakukan
mengetahui penurunan mutu selama penyimpanan. Penyimpanan dihentikan
penyimpanan di lakukan selama 24 hari. apabila kandungan betasianin dan aktivitas
Penyimpanan dilakukan pada suhu dingin antioksidan mencapai dari kandungan
(suhu 5 10oC) dan suhu kamar, parameter awal. Pengamatan dilakukan tiap 3 hari.
yang diamati adalah betasianin dan
42
Minuman Fungsional Berbasis Herbal (Novita Herawati, dkk.)
43
AGROTEK Vol.6, No. 1, 2012:407-50
(a)p1, (b)p2, (c)p3, (d)p4, (e)p5, (f)p6 Gambar 4.3 Hasil uji organoleptik aroma
minuman fungsional
Gambar 4.1 Minuman fungsional berbasis
ekstrak kulit buah naga merah,
Rasa
rosela dan buah salam dengan
berbagai formulasi. Pengamatan uji organoleptik
dengan penilaian rata rata kesukaan
Sifat Organoleptik Minuman fungsional untuk rasa terhadap minuman fungsional
Sifat organoleptik yang dianalisa tersaji dalam Gambar 4.4 dimana pada
meliputi warna, aroma, rasa dan kesukaan gambar menunjukan bahwa sampel p3 dan
keseluruhan. Berikut adalah penilaian sampel p6 memiliki rasa yang banyak
terhadap rata rata kesukaan terhadap sifat diminati oleh panelis.hal ini dapat dilihat
organoleptik. dari nilai persentase yang di hasilkan pada
sampel p3 adalah 21,14% dan sampel p6
Warna adalah 20,56%. Rasa yang di hasilkan
Hasil pengamatan terhadap rata sampel p3 memiliki rasa yang lebih
rata penilaian organoleptik kesukaan diminati dari pada sampel p6 hal ini
terhadap warna. Warna minuman dikarenakan sampel p6 memiliki rasa yang
fungsional yang paling disenangi para lebih masam di banding p3. Rasa yang
panelis adalah sampel p6 (kulit buah naga lebih masam ini dikarenakan persentase
50%: rosela 10%: buah salam40% )dengan buah salam yang terkandung pada sampel
persentase kesukaan 22% dan sampel p3 p6 lebih banyak dibanding sampel p3.
(kulit buah naga 80%: rosela 10%: buah 14,68% 10,38% p1
14,86%
salam10%) dengan persentase kesukaan
p2
21%. Sampel p6 lebih disenangi karena 18,38%
warna yang dihasilkan lebih menarik dan 20,56% p6
21,14%
lebih merah Hasil pengamatan disajikan p3
dalam Gambar 4.2 berikut.
14,68% 10,38% p5
12% 11% p1 14,86% p1
18% 16% p2 18,38% p2
20,56%
21% 22% p6 21,14% p6
Gambar 4.2 Hasil uji organoleptik warna p3
minuman fungsional
Gambar 4.4 Hasil uji organoleptik rasa
Aroma minuman fungsional
Data yang tersaji pada Gambar 4.3 Kesukaan Keseluruhan
dapat di ketahui bahawa aroma pada Hasil pengamatan dan perhitungan
minuman fungsional yang paling diminati kesukaan keseluruhan dengan penilaian
atau di gemari oleh panelis terdapat pada rata rata dapat diketahui sampel p6 dan
sampel p6 dan p3 dengan persentase nilai p3 memiliki nilai persentase yang tinggi di
berturut turut yaitu 20% dan 19%. Aroma
44
Minuman Fungsional Berbasis Herbal (Novita Herawati, dkk.)
banding sampel yang lain. Persentase yang kandungan asam yang tinggi dibanding
dihasilkan berturut turut adalah 22,47% kulit buah naga. Dapat dilihat dari
dan 21,58%. Penilaian p6 lebih tinggi di komposisi sampel p6 dimana kandungan
banding p3 dikarenakan warna, rasa dan kulit buah naga 50% dan buah salam
aroma yang di tawarkan pada sampel p6 40%, sedangakan sampel p3 mengandung
dan p3 lebih memikat panelis sehingga, 80% kulit buah naga dan 10% buah salam.
banyak panelis yang menyukai secara Berikut gambar 4.7 menyajikan perbedaan
menyeluruh terhadap sampel p6 dan p3 kandungan pH dari sampel minuman
dibanding dengan sampel yang tersaji fungsional.
lainnya. Gambar 4.5 menyajikan data
organoleptik kesukaan menyeluruh 3,75
3,76
minuman fungsional.
3,74
pH
17,66% 15,24% 3,7 3,69
p2
3,68
21,58% 22,47% p6 3,66
p3 p6 p3
Sampel
p5 Gambar 4.7 Perbedaan pH sampel minuman
fungsional
Gambar 4.5 Hasil uji organoleptik kesukaan
keseluruhan minuman
fungsional b. Analisis Warna
Pengukuran warna dilakukan untuk
Setelah diketahui dua sampel mengetaui perbedaan warna dan kecerahan
minuman fungsional yang paling di sukai minuman fungsional anatara sampel p6
maka dilanjutkan dalam analisa kandungan dan sampel p3. Hasil penelitian di sajikan
fisik dan kimia dari dua sampel terbaik dalam Tabel 4.2.
tersebut. Gambar sampel dua minuman
fungsional terbaik yang diminati oleh Tabel 4.2 Nilai L,a,b dan 0H minuman
panelis tersaji pada Gambar 4.6 fungsional sampel p6 dan p3
Sampel Parameter warna
Minuman 0
alami L a b H
p6 25,8 09,00 35,47 345,76
p3 31,4 07,63 35,43 347,85
45
AGROTEK Vol.6, No. 1, 2012:407-50
dihasilkan karena dalam sampel dan sampel p3(80% kulit buah naga merah,
mengandung senyawa betasianin dan 10% rosela, 10% buah salam) sebesar
antosianin. 168,67 7,34 mg/100g. Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa sampel p6 memiliki
Karakteristik kimia minuman fungsional kandungan vitamin C lebih tinggi
a. Betasianin sampel minuman fungsional dibanding p3. Hal ini di karenakan
Betasianin merupakan salah satu komposisi buah salam yang lebih banyak
pigmen alami. Betasianin adalah zat warna dan rasa yang lebih asam di banding p3
alami yang berwarna merah. Zat warna Kandungan vitamin C pada minuman
betasianin ini bersifat polar sehingga larut fungsional lebih tinggi dibanding
dalam pelarut polar (Soewandi, 1993). kandungan vitamin C pada jambu biji yaitu
Dari hasil pengamatan yang telah di 108 mg/100g.
lakukan kandungan betasianin pada sampel d. Aktivitas antioksidan sampel minuman
p6 sebesar 350,370,88 (mg/100g D) dan fungsional
sampel p3 sebesar 338,66 0,88 Hasil penelitian menunjukan bahwa
(mg/100g). Kandungan betasianin pada aktivitas antioksidan untuk menghambat
sampel minuman fungsional lebih tinggi di radikal bebas pada sampel p6 adalah
banding bahan dasar kulit buah naga 68,97% dan pada sampel p3 adalah
merah(186,90 0,88 mg /100g) dan 57,27%. Sampel p6 menunjukan persen
tanaman Amaranthus (46 98 mg/100g) penghambatan radikal bebas lebih tinggi di
(Retno, 2010). banding p3. Perbedaan ini dikarenakan
b.Antosianin sampel minuman fungsional kandungan betasianin, antosianin, vitamin
Analisis antosianin bertujuaan untuk C dan lainlain merupakan senyawa yang
mengetahui kandungan antosianin dalam mampu menangkal radikal bebas.
suatu bahan. Kandungan antosianin pada
sampel minuman fungsional p6 dan p3 Penelitian Tahap Ketiga
sebesar 54,750,12 mgCyE/100g dan Penelitian ini merupakan penelitian
54,060,15 mgCyE/100g. Hasil tersebut lanjutan yang bertujuan untuk nmengetahui
dapat diketahui bahwa konsentrasi penenururan mutu selama dilakukannya
antosianin sampel p6 lebih tinggi di penyimpanan.
bandingkan dengan sampel p3 hal ini
dikarena pada sampel p6 memiliki Penurunan betasianin
komposisi buah salam yang lebih banyak. Analisis pengukuran penurunan
Buah salam merupakan bahan yang betasianin pada minuman fungsional
mengandung antosianin, sehingga mampu dengan penyimpanan selama 24 hari.
mempengaaruhi banyaknya kandungan Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
antosianin pada sampel minuman kerusakan betasianin selama penyimpanan
fungsional. Kandungan antosianin yang suhu dingin dan suhu ruang . Dari gambar
dimiliki minuman fungsional lebih tinggi yang tersaji (Gambar 4.8 dan Gambar
di banding kandungan antosianin pada 4.9) menunjukan bahwa kandungan sampel
buah duwet yaitu 29,390,36 mg pada penyimpanan suhu dingin dan suhu
CyE/100g (Lestario et al.2003). ruang mengalami penurunan.
c. Kandungan vitamin c sampel minuman
fungsional
Analisis kandungan vitamin C
digunakan untuk mengetahui besarnya
kandungan vitamin C yang ada di dalam
minuman alami. Dari hasil analisa
kandungan vitamin C pada masing- masing
sampel, dapat diketahui bahwa sampel p6
(50% kulit buah naga merah,10% rosela,
40% buah salam) memiliki kandungan
vitaminC sebesar 242,007,33mg/100g
46
100,00 97,41 95,10 92,89 90,78 88,76
100,00 97,71 86,83 84,98 83,21
90,00 95,38 93,16
% penurunan betasianin
91,04 89,02
80,00 87,09 85,23 83,46
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
sampel p6 ke0 ke3 ke6 ke9 ke12 ke15 ke18 ke21 ke24
Lama penyimpanan
sampel p3
79,94
80,00 100,00 72,67
66,57 61,48
88,72 57,12 53,78
60,00 79,85 72,63 50,29
66,77
40,00 61,05 57,44 53,53 50,07
20,00
0,00
ke0 ke3 ke6 ke9 ke12 ke15 ke18 ke21 ke24
Lama penyimpanan
47
Penurunan aktivitas antioksidan
68,9765,41
70 63,9 63,0262,2261,26 60,46
59,6259,45
% penghambatan
57,27 56,1 55,1453,96
60 52,9651,9550,5749,64
48,39
40
30 sampel p6
20 sampel p3
10
0
ke0 ke3 ke6 ke9 ke12 ke15 ke18 ke21 ke24
Lama penyimpanan
80,00%
68,97% sampel p6
70,00% 64,99% sampel p3
61,13%
57,27% 57,36%
60,00% 53,41%
% penghambatan
51,95% 49,35%
50,00% 46,62% 45,66%
41,30% 41,59%
35,90% 37,86%
40,00%
30,57%
30,00% 25,24%
19,83%
20,00% 14,55%
10,00%
0,00%
ke0 ke3 ke6 ke9 ke12 ke15 ke18 ke21 ke24
Lama penyimpanan
48
Minuman Fungsional Berbasis Herbal (Novita Herawati, dkk.)
50