Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN III
ANALISIS SPEKTROMETRI LARUTAN CuS04
SINDI ALVIONITA
H061 17 1307
Asisten, Praktikan,
PENDAHULUAN
banyak digunakan di seluruh kimia analitik. Interaksi radiasi dan materi adalah
pada pengukuran jumlah radiasi yang dihasilkan atau diserap oleh spesies molekuler
atau atomik yang diminati. Hal ini dapat mengklasifikasikan metode spektroskopi
Daerah spektrum yang telah digunakan meliputi sinar-, sinar-x, sinar ultraviolet
(Uv), sinar tampak, inframerah (IR), microwave, dan frekuensi radio (RF).
modern. Selain itu, metode spektrokimia telah menyediakan alat yang paling banyak
berasal dari sumber diarahkan ke prisma atau kisi untuk memilih panjang gelombang
cahaya yang ditransmisikan (dilewatkan) melalui sel sampel, Is, diukur. Untuk
menghilangkan efek akibat absorbsi atau pembauran cahaya oleh dinding sel, berkas
sinar datang sebenarnya dibelah ke dalam dua bagian, salah satunya dilewatkan pada
spektrofotometer.
1.2 Rumusan Masalah
spektrofotometer?
Spektrofotometer
Adapun manfaat dari percobaan kali ini adalah praktikan dapat memahami
benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengenai spesies tersebut. Interaksi ini dapat berupa refleksi, refraksi dan difraksi.
Pada absorbsi atom, atom dieksitasikan ke tingkat lebih tinggi, pada radiasi
berinteraksi dengan elektron terdekat terhadap inti). Biasanya spektra absorbsi atom
molekular pada daerah UV yang tampak dicirikan dengan pita absorbsi pada daerah
radiasi elektromagnetik ultra violet dekat dengan panjang gelombang 190-380 nm,
dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer dengan
suatu materi (senyawa). Metode ini berdasarkan penyerapan sinar ultraviolet maupun
dari tingkat energi yang rendah ketingkat energi yang lebih tinggi). Apabila dua buah
atom saling berikatan dan membentuk molekul maka akan terjadi tumpang tindih dua
orbital dari kedua atom yang masing-masing mengandung satu elektron dan
kemudian terbentuk orbital molekul. Hukum kuantitatif yang terkait dikenal dengan
UV-Vis adalah lampu deuterium, lampu tungsten dan lampu merkuri. Sumber radiasi
tersebut akan mengeksitasi benda ke tingkat energi yang lebih tinggi. Benda atau
materi akan kembali ke tingkat energi yang lebih rendah atau ke dasarnya,
melepaskan foton dengan energi yang sesuai dengan perbedaan energi antara tingkat
merupakan plot serapan (A) terhadap panjang gelombang (). Spektrum elektronik
biasanya memperlihatkan pita yang lebar. Pada metode derivatif, plot A terhadap
ini ditransformasikan menjadi plot dA/d untuk derivatif pertama dan d2A/d2
akurat menggunakan derivatisasi spektra. Proses yang terjadi dalam derivatisasi data
spektra adalah pendiferensialan kurva secara matematis yang tak lain adalah
dA/d. Selalu ada noise yang menutupi sinyal sampel sebagai konsekuensi efek
elektronik dan instrumen, bila dibuat sangat kecil noise akan mendominasi
derivatif. Mode derivatif pertama dan kedua adalah fitur standar microprocessor
ketiga, keempat, kelima sampai dengan ketujuh. Perangkat lunak komputer juga
energi berupa panas, energi listrik, cahaya, partikel, atau reaksi kimia. Sebelum
menerapkan stimulus, analit didominasi dalam keadaan energi terendah atau keadaan
energi yang lebih tinggi atau keadaan tereksitasi. kita memperoleh informasi tentang
kuantitatif zat dalam campuran yang spektrumnya mungkin tersembunyi dalam suatu
bentuk spektrum besar yang saling tumpang tindih dengan mengabaikan proses
Di mana:
A = serapan
Secara teoritis dA/d adalah nol pada maks untuk pita pada spektrum
maksimum pita spektrum asalnya. Pada prinsipnya tinggi puncak (dihitung dari
oleh Herschel, namun ia menolak untuk percaya bahwa "sinar panas" sama sekali
terkait dengan cahaya tampak. Baru pada tahun 1881 Abney dan Festing menemukan
lebih tua, di mana prisma atau kisi dipakai untuk mendispersikan radiasi IR, dan
metode Fourier transform (FT) yang lebih akhir, yang menggunakan prinsip
sampel yang kecil perkembangan spektrum yang cepat, dan kemampuan untuk
menyimpan dan memanipulsai spektrum. Instrumen-instrumen dispersive modern
paduan polimer. Sementara paduan yang tidak dapat campur memperlihatkan suatu
paduan yang dapat bercampur adalah superposisi dari tiga komponen, dua spektrum
homopolimer dan satu spektrum interaksi yang timbul dari interaksi kimia atau fisika
secara khusus sementara secara rutin mendukung pencitraan simultan dari tiga atau
bahkan lebih banyak spesies molekuler dalam satu sel, kuantisasi dan pelokalannya
yang lalu untuk mengukur fluktuasi intensitas partikel fluoresensi yang menyebarkan
koefisien dan konstanta laju kimia. Perbaikan teknik ini terhadap kepekaan molekul
tujuan numerik tinggi dan fotonaksi tunggal menghasilkan gelombang foto dioda
sebagai detektor. Konsep FCS didasarkan pada analisis korelasi fluoresensi dalam
atau lebih komponen bergantung pada perubahan relatif massa pada saat mengikat.
Untuk sistem multikomponen yang terdiri dari reaktan dan produk yang diberi label
dengan pewarna berpendar yang sama, satu-satunya cara untuk membedakan produk
dari reaktan adalah ketika produk memiliki massa molekul yang berbeda dari reaktan
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan CuSO4 0,2 M,
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah spektrofotometer UV, labu
takar 50 mL, pipet gondok 5 mL, pipet gondok 10 mL, gelas ukur, bola pengisap,
Disediakan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,2 M dan akuades sebagai blanko
atau referens. Larutan CuSO4 yang telah disiapkan kemudian dimasukkan ke dalam
kuvet (1) dan akuades ke dalam kuvet (2) dengan volume masing-masing tiga per
empat sel (kuvet). Kemudian, masukkan kuvet yang berisi akuades ke dalam tempat
sel alat, atur hingga serapan (A) menunjukkan angka nol. Selanjutnya, diganti blanko
dengan kuvet yang berisi larutan CuSO4, lalu diukur serapannya pada panjang
Setelah itu, dibuatlah grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi.
serapan blanko atau referens diatur hingga menunjukkan angka nol. Plot serapan
ditunjukkan hasil plot tersebut adalah konsentrasi CuSO4 dalam larutan atau
digunakan persamaan regresi linier pada kurva untuk mengetahui konsentrasi larutan
tersebut.
BAB IV
Keterangan:
x = Konsentrasi
y = Absorban
a. Slope
n(xy)-(x)(y)
a=
n(x2 )-(x)2
5(0,026702)-(0,03)(3,833)
a= 2
5(0,00022)-(0,03)
0,13351-0,11499
a= 0,0011-0,0009
0,01852
A= 0,0002
A = 92,6
b. Intercept
(y)(x2 )-(x)(xy)
B= n(x2 )-(x)
(3,833)(0,00022)-(0,03)(0,026702)
B= 5(0,00022)-(0,03)
0,00084326-0,00080106
B= 0,0011-0,0009
0,0000422
B= 0,0002
B = 0,211
(n(xy)-(x)(y))
R = (n(x2)-(x)2 )(n(y2 )-(y)2 )
(5(0,026702)-(0,03)(3,833))
R = (5(0,00022)-(0,03)2 )(5(3,298849)-(3,833)2 )
(0,13351-0,11499)
R = (0,0011-0,0009)(16,494245-14,691889)
(0,01852)
R = (0,0002)(1,802356)
0,00034299
R = 0,000360471
R = 0,951505114
R = 0,975451236
Viskositas regresi
y1 = 92,6(0,002)+0,211
= 0,1852 + 0,211
=0,3962
y2 = 92,6(0,004)+0,211
= 0,3704 + 0,211
= 0,5814
y3 = 92,6(0,006) + 0,211
= 0,5556 + 0,211
= 0,7666
y4 = 92,6(0,008) + 0,211
= 0,7408 + 0,211
= 0,9518
y5 = 92,6(0,01) + 0,211
= 0,926 + 0,211
= 1,137
Konsentrasi vs Viskositas
1.2
0.8
0.6 ABSORBANSI
KONSENTRASI
0.4
0.2
0
0.002 0.004 0.006 0.008 0.01
Grafik 2. Hubungan Antara Konsentrasi Viskositas Setelah Regresi
Konsentrasi vs viskositas
1.4
1.2
0.8
ABSORBANSI
0.6 KONSENTRASI
0.4
0.2
0
0.002 0.004 0.006 0.008 0.01
y = ax + b
y = 92,6x + 0,211
y = ax + b
0,469 = 92,6x
x = 0,0050647948164147
4.3 Pembahasan
terlebih dahulu dibuat larutan standar tembaga sulfat dengan konsentrasi 0,002 M,
0,004 M, 0,006 M, 0,008 M, dan 0,01 M. Dalam menentukan konsentrasi tembaga,
merupakan yang paling besar, yang berarti kapasitas sinar radiasi yang diserap
Spektrum dari blanko tersebut berbentuk garis lurus horizontal, yang menandakan
blanko tersebut tidak mengandung sampel, namun nyatanya spektrum dari blanko
berbentuk garis lurus horizontal, ini disebabkan karena blanko telah terkontaminasi
absorbansi larutan sampel. Nilai absorbansi pada panjang gelombang maksimum ini
Dalam menentukan konsentrasi tembaga (x), maka dicarilah nilai slope (a)
dan intercept (b) menggunakan rumus yang telah diberikan. Setelah mendapatkan
nilai dari slope dan intercept, maka dimasukkan nilai tersebut ke dalam persamaan
0,0050647948164147 M.
terjadinya serapan radiasi oleh sidik jari pada kuvet, sensitivitas alat, kuvet yang
kurang bersih, adanya serapan oleh pelarut, kuvet tergores, adanya gelembung atau
gas dalam lintasan radiasi panjang gelombang, kurangnya ketelitian praktikan dalam
5.1 Kesimpulan
2. Kurva kalibrasi dari suatu larutan menunjukan hubungan antara absorbansi dan
5.2 Saran
praktikum selanjutnya.
Heinze, K. G., Michael J., Petra S., 2004, Triple-Color Coincidence Analysis: One
Step Further in Following Higher Order Molecular Complex Formation,
Biophysical Journal, 86(1):506-516.
Hwang, L. C., Michael G., Theo L., Thorsten W., 2006, Simultaneous Multicolor
Fluorescence Cross-Correlation Spectroscopy to Detect Higher Order Molecular
Interactions Using Single Wavelength Laser Excitation, Biophysical Journal,
91(2):715-727.
Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimi Analitik, Universitas Indonesia, Jakarta.
Octaviani, T., Any G., Hari S., 2014, Penetapan Kadar -Karoten Pada Beberapa
Jenis Cabe (Genus Capsicum) Dengan Metode Spektrofotometri Tampak,
Pharmaiana,4(2):101-109.
Oxtoby, Gillis, Nachtrieb, 2003, Kimia Modern Edisi Keempat Jilid Dua, Erlangga,
Jakarta.
Siska, P., 2006, University Chemistry, Pearson Education, United States of America.