Bab 2 Kajian Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art)
Bab 2 Kajian Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art)
BAB 2
Kajian Pustaka
Judul
Peneliti Tahun Hasil Penelitian Perbandingan
Penelitian
Pola Kirana 2014 Berdasarkan hasil penelitian Penelitian tersebut
Komunika Devi yang dilakukan dilapangan, membahas mengenai
si Pradysta maka dapat dijelaskan bahwa arus komunikasi
Organisasi komunikasi vertikal, vertikal, horisontal
Pada komunikasi horisontal, dan lintas saluran
Rumah komunikasi lintas saluran serta dalam menciptakan
Makan pola komunikasi yang tercipta keharmonisan
Paradise di rumah makan Paradise Resto diantara
Resto Di berjalan lancar baik itu karyawannya.
Gamping komunikasi formal ataupun Sedangkan dalam
Yogyakart informalnya. Semua anggota penelitian ini pola
a Dalam organisasi dapat saling komunikasi
Menciptak berkomunikasi dan difokuskan kepada
an menyampaikan pesan dengan pembentukkan
Keharmon baik. Hal ini dapat disimpulkan kerjasama diantara
isan bahwa perusahaan mampu para pegawainya.
Karyawan membentuk pola dan aliran
komunikasi yang baik dan
lancar sehingga mampu
menciptakan hubungan yang
harmonis diantara karyawan di
rumah makan Paradise Resto
Komunikasi Nita 2013 Komunikasi organisasi di Dalam penelitian
Organisasi Setiawati Radio Swaragama FM, tersebut komunikasi
Pada Media berlangsung secara horizontal organisasi yang
Radio maupun secara vertikal. Arah dibahas hanya
Swaragama aliran pun berlangsung antara terbatas pada
FM (Analisis atasan kepada bawahannya, komunikasi vertikal
Deskriptif bawahan kepada atasannya, dan horizontal.
Komunikasi maupun antar sesama Sedangkan dalam
Organisasi karyawan. Dalam melakukan penelitian ini
Media Radio aktivitas komunikasi komunikasi
Swaragama organisasi, Radio Swaragama organisasi yang
Fm, FM menggunakan beberapa dibahas bukan hanya
10
Analisis Pola Nopillo 2014 Hasil dari penelitian ini adalah Dalam penelitian
Komunika menemukan berbagai pola atau milik Nopillo,
si bentuk komunikasi organisasi budaya menjadi
Organisasi yang sedang diterapkan di faktor terpenting
Humas Bagian Humas Sekretariat dalam keberhasilan
Pemerinta Daerah Pemerintah Kota komunikasi
h Kota Palangka Raya. Pola organisasi yang
Palangka komunikasi organisasi yang berlangsung. Tetapi
Raya terjadi di Bagian Humas dalam kegiatan
(Studi Sekretariat Daerah Pemerintah penelitian ini,
Deskriptif Kota Palangka Raya terdiri dari terdapat beberapa
pada komunikasi langsung dan tidak faktor yang
Organisasi langsung. Bentuk dari mendukung
Bagian komunikasi langsung itu keberhasilan arus
Humas berupa komunikasi formal dan komunikasi pada
Pemerinta informal, sedangkan bentuk Bidang Penerangan
h Kota komunikasi tidak langsungnya dan Penyuluhan
Palangka ditandai dengan adanya Hukum.
Raya) penggunaan media
komunikasi. Pada
penerapannya, keberhasilan
komunikasi organisasi itu
dipengaruhi oleh budaya
organisasi dan berbagai
hambatan komunikasi
organisasi di Bagian Humas
Sekretariat Daerah Pemerintah
Kota Palangka Raya.
Internal Alessandra 2014 tindakan komunikatif Hasil dari penelitian
communicatio Karyawan telah dikategorikan tersebut adalah
n for employee Mazzei ke dalam: eksplorasi, komunikasi internal
enablement: interpretasi, berbagi dan yang berlangsung di
Strategies in akting. Strategi komunikasi dalam Perusahaan
American and internal memungkinkan menghasilkan
Italian karyawan untuk menjadi komunikator yang
companies komunikator yang efektif. efektif. Namun hasil
dalam penelitian ini,
bukan hanya
komunikator atau si
pengirim pesan saja
yang mampu
berperan dengan
baik, namun
komunikannya pun
melakukan hal yang
sama.
12
Organizational Hassan Abu 2013 Hasil dari kegiatan penelitian Pada kegiatan
communicatio Bakar yang dilakukan oleh Hassan penelitian tersebut,
n in Malaysia Abu Bakar adalah bahwa komunikasi
organizations: organisasi Malaysia terdiri dari organisasi berada
Incorporating arus informasi, iklim pada cakupan yang
cultural values komunikasi, karakteristik luas, sedangkan
in pesan, dan struktur komunikasi dalam penelitian ini
communicatio hanya akan berfokus
n scale kepada arus
komunikasi yang ada
di dalam Bidang
Penerangan dan
penyuluhan Hukum.
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku Komunikasi Organisasi
dalam Perspektif Teori dan Praktek (2008:5) mengatakan:
Beberapa ciri utama komunikasi organisasional adalah faktor
faktor struktural dalam organisasi yang mengharuskan para
anggotanya bertindak sesuai dengan peranan yang diharapkan.
Misalnya, seorang professor diharapkan berperilaku tertentu dalam
ruang kuliah. Pada acara sosial, dia mungkin sangat berbeda karena
aturan tersebut tidak diterapkan dalam keadaan khusus ini.
13
lainnya dapat terorganisir dengan efektif dan efisien, dalam hal ini dapat
memotivasi para karyawan untuk bekerja secara produktif.
2.2.1.1 Arus Komunikasi dalam Organisasi
Abdullah (2008:64-71) menjelaskan terdapat beberapa arus
komunikasi dalam organisasi, yakni:
1. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa
informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada
mereka yang berotoritas lebih rendah. Biasanya kita berangapan
bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai,
namun dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok
manajemen. Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan
dari atasan kepada bawahan, diantaranya : (1) informasi mengenai
bagaimana melakukan pekerjaan, (2) informasi mengenai dasar
pemikiran untuk melakukan pekerjaan, (3) informasi mengenai
kebijakan dan praktik praktik organisasi, (4) informasi mengenai
kinerja pegawai, dan (5) informasi untuk mengembangkan rasa
memiliki tugas (sense of mission). Sedangkan untuk pemilihan
metode dan media dalam proses komunikasi ke bawah dapat
melalui: (1) tulisan saja, (2) lisan saja, (3) tulisan diikuti lisan, dan
(4) lisan diikuti tulisan.
Komunikasi ke bawah merupakan arus komunikasi dalam
organisasi dimana arah aliran informasi mengalir dari atasan kepada
bawahan. Komunikasi ke bawah yang berlangsung dari atasan kepada
bawahan merupakan arus komunikasi yang perlu untuk dilakukan
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal tersebut dikarenakan
terdapat cukup banyak hal penting yang harus disampaikan oleh atasan
kepada bawahan dalam arus komunikasi ke bawah. Sehingga untuk
karyawan atau bawahan dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh
atasannya, atasan harus mampu mengkomunikasikan dan
menyampaikan hal tersebut di atas dengan baik dan terbuka. Dimana
hal tersebut bertujuan agar pesan dapat dikirim oleh atasan dan
diterima oleh bawahan dengan tepat.
2. Komunikasi ke Atas
15
Fungsi relasional tidak kalah penting dari fungsi fungsi lain dalam
kegiatan komunikasi organisasi. Di dalam suatu organisasi atau
perusahaan, hubungan diantara anggota organisasi berperan untuk
meningkatkan kinerja pegawai. ketika hubungan yang terjalin antar
pegawai di dalam organisasi atau perusahaan terjalin dengan baik,
maka anggota dalam organisasi atau perusahaan pun dapat merasa
nyaman berada di dalam organisasi atau perusahaan tersebut, sehingga
dapat memotivasi mereka untuk bekerja lebih giat dan lebih baik lain.
Dengan demikian, kinerja para anggota organisasi atau perusahaan
menjadi lebih baik. Namun sebaliknya, apabila hubungan antar
anggota organisasi atau perusahaan tidak terjalin dengan baik dan
kondusif, dapat mengganggu berlangsungnya pekerjaan yang
dilakukan oleh anggota organisasi atau perusahaan.
7. Fungsi manajemen ambigu
Artinya, pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam
keadaan yang sangat ambigu. Misalnya, motivasi berganda muncul
karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan
organisasi demikian juga diri sendiri; tujuan organisasi tidak jelas,
dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut mungkin
tidak jelas.
26
3. Perasaan
Hambatan ini merupakan bagaimana perasaan penerima pada saat
dia menerima pesan komunikasi akan mempengaruhi cara dia
menginterpretasikan pesan. Pesan yang sama yang diteriman oleh
seseorang di saat sedang marah akan berbeda penafsirannya jika ia
menerima pesan itu dalam keadaan normal.
4. Bahasa
Kata kata memiliki makna yang berbeda antara seseorang dengan
orang lain. Kadang kadang, arti dari sebuah kata tidak berada
pada kata itu sendiri tetapi pada kita. Umur, pendidikan,
lingkungan kerja dan budaya adalah hal hal yang secara nyata
dapat mempengaruhi bahasa yang dipakai oleh seseorang, atau
definisi yang dilekatkan pada suatu kata. Contohnya, istilah by-
pass oleh pengendara mobil dihubungkan dengan jalan yang
ditempuh, sementara di kalangan kedokteran berhubungan dengan
suatu operasi jantung misalnya, dan di dalam menisme atau
prosedur manajemen diartikan sebagai adanya pejabat yang
dilewati atau dikesampingkan.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa dalam setiap proses
komunikasi yang berlangsung dimanapun termasuk di dalam suatu
organisasi atau perusahaan tidaklah luput dari hambatan hambatan
yang dapat menjadi gangguan atau noise bagi keberlangsungan proses
30
1. Pendekatan Makro
Dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu
struktur global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam
berinteraksi ini organisasi melakukan aktivitas tertentu seperti
memproses informasi dari lingkungan, mengadakan identifikasi,
melakukan integrasi dan menentukan tujuan organisasi.
a. Memproses informasi dari lingkungan
Agar organisasi tetap hidup perlu memproses informasi dari
lingkungannya. Memproses informasi dalam hal ini maksudnya
adalah menyesuaikan apa yang terjadi pada lingkungan dengan jalan
mentransfer informasi yang relevan dengan keadaan dalam
organisasi, kemudian merumuskan suatu respons yang tepat terhadap
input informasi tersebut. Informasi ini kemudian digunakan untuk
melakukan identifikasi dan penentuan tujuan organisasi.
b. Identifikasi
Suatu organisasi menggunakan informasi yang telah diproses dari
lingkungan untuk mencapai beberapa macam negoisasi, persetujuan
dengan relasi relasi yang potensial dari langganannya. Proses
penyesuaian diri dinamakan dengan identifikasi. Misalnya suatu
organisasi transportasi berdasarkan informasi dari lingkungan
mengetahui bahwa langganannya menyenangi transportasi yang
cepat, selamat, dapat dipercaya dan menyenangkan pelayanannya.
Berdasarkan informasi ini organisasi berusaha untuk mengkoordinasi
segala kegiatan supaya dapat memenuhi keinginan dari para
langganannya. Untuk memberi tahu langganan bahwa organisasi
telah meningkatkan pelayanannya, organisasi membuat iklan tentang
31
itu atau melakukan suatu pelayanan percobaan gratis. Dalam hal ini
peranan komunikasi memegang peranan penting. Tanpa
dikomunikasikan kepada langganan, langganan tentu tidak
mengetahui bahwa organisasi telah meningkatkan pelayanannya.
c. Integrasi dengan organisasi lain
Tidak ada organisasi bergerak dalam keadaan terisolasi. Setiap
organisasi dipengaruhi oleh aktivitas organisasi lain dalam
lingkungannya. Organisasi mesti memonitor aktivitas ini,
menentukan apa pengaruh aktivitas aktivitas itu kepadanya. Jika
saingan organisasinya menghasilkan dengan cara yang sama tetapi
dengan kualitas yang lebih baik. Kadang kadang organisasi
menggunakan prosedur pengawasan yang kompleks untuk
memonitor satu sama lain, yang mencakup penggunaan peralatan
elektronik yang sensitif dan membayar seorang mata mata dalam
industri. Tentu saja kebanyakan cara ini tidak menurut hukum dan itu
hanya dilakukan dalam keadaan yang ekstrem. Sebaliknya, beberapa
organisasi hanya menggunakan teknik komunikasi yang lebih
sederhana seperti membaca brosur, pamflet, majalah perdagangan
dan berbicara dengan ahli dalam bidangnya untuk mengawasi
saingannya. Kadang kadang interaksi dengan saingan terlalu
bersifat institusional seperti dalam organisasi perdagangan.
Kelompok kelompok ini mempunyai anggota yang bersifat terbuka
hanya kepada orang orang dalam bidangnya. Mereka melakukan
konvensi dan rapat dan menggunakan materi yang memberikan
informasi yang relevan bagi kepentingan golongannya.
d. Penentuan tujuan
Dari semua kegiatan organisasi secara makro yang memerlukan
komunikasi yang sangat penting adalah menentukan tujuan
organisasi. Organisasi seharusnya tidaklah menentukan tujuannya
sebelum memperoleh informasi mengenai lingkungan
memprosesnya, melakukan identifikasi dengan langganan yang
potensial dan melakukan integrasi yang cukup dengan organisasi lain
untuk memperjelas tujuannya. Informasi yang berasal dari semua
interaksi ini kemudia dapat digunakan untuk menentukan tujuan
organisasi
32
2. Pendekatan Mikro
Pendekatan ini terutama memfokuskan kepada komunikasi dalam
unit dan sub unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan
pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok,
komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan, komunikasi untuk
melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok, komunikasi
untuk menjaga iklim organisasi, komunikasi dalam mensupervisi dan
pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa
kepuasan kerja dalam organisasi.
a. Orientasi dan latihan
Kadang kadang organisasi perlu memberikan orientasi dalam
latihan untuk melatih orang orang dalam suatu organisasi agar
dapat melakukan suatu pekerjaan tertentu. Untuk melakukan
aktivitas latihan ini memerlukan komunikasi. Misalnya untuk
menjelaskan bagaimana suatu pekerjaan seharusnya dilakukan
disampaikan dengan berkomunikasi. Komunikasi yang digunakan
mungkin lisan, mungkin melalui buku buku petunjuk atau manual.
Yang jelas semuanya menggunakan komunikasi.
b. Keterlibatan anggota
Dalam organisasi sangat diperlukan keterlibatan anggota dalam
unitnya masing masing untuk menjaga kelancaran tugas organisasi.
Sebab bila suatu unit kerja organisasi macet akan mempengaruhi
kepada keseluruhan tugas tugas organisasi. Untuk mengajak atau
mendorong anggota unit organisasi mau bekerja adalah dengan
menggunakan komunikasi dan itu adalah merupakan tugas dari
pimpinan unit masing masing. Kadang kadang pemimpin perlu
menyuruh anggota dengan lemah lembut dan secara halus dan
kadang kadang juga diperlukan cara yang agak keras tergantung
kepada tipe pribadi anggotanya. Setiap orang mempunyai
karakteristik tertentu dan dalam hal ini perlu diperhatikan agar
berhasil dalam melibatkan mereka dalam pekerjaan kelompoknya.
c. Penentuan iklim organisasi
Iklim organisasi ditentukan oleh bermacam macam faktor
diantaranya tingkah laku pimpinan, tingkah laku teman sekerja dan
tingkah laku dari organisasi. Tetapi pada umumnya iklim organisasi
ditentukan oleh tingkah laku komunikasi dari pimpinan kepada
33
itu, dengan adanya komunikasi yang baik di dalam suatu organisasi, arus
komunikasi yang mengalir dari atasan kepada bawahan, bawahan kepada atasan,
antar rekan sejawat yang berada pada tingkat otoritas yang sama, maupun
komunikasi yang mengalir antar unit/bidang satu dengan unit/bidang lainnya
dapat menciptakan kerjasama antar atasan dengan bawahan dan sebaliknya,
antar rekan sejawat, maupun antar unit/bidang satu dengan unit/bidang lainnya.
Komunikasi Organisasi
Fungsi Pendekatan
Arus Komunikasi Organisasi Komunikasi
Komunikasi
Organisasi Organisasi
Kerjasama Antar
Pegawai
Gambar 2.1
Alur Kerangka Pemikiran
Sumber: Pemikiran Peneliti
Melalui kerangka pemikiran yang telah ditunjukkan sebelumnya, kegiatan
penelitian kali ini dimulai dengan mengetahui komunikasi organisasi yang
berlangsung di dalam Bidang Penerangan dan Penyuluhan Hukum Kejaksaan
Agung Republik Indonesia. Kemudian kegiatan penelitian kali ini akan masuk
37