PENDAHULUAN
Entrepreneur merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam suatu
mutu wirausaha itu sendiri. Jumlah wirausaha di Indonesia masih sedikit dan mutunya masih
rendah sehingga pembangunan wirausaha merupakan persoalan yang mendesak bagi
suksesnya pembangunan. Pengembangan kewirausahaan pada perguruan tinggi dipandang
penting mendapat perhatian dengan sasarannya yaitu memantapkan penerapan visi dan misi,
menata sistem kelembagaan akademik menjadi lembaga akademik yang mandiri.
Seorang wirausaha dituntut memiliki keahlian baik dalam bidang keuangan, manajerial
maupun yang lainnya. Wirausaha atau entrepreneur tidak dituntut memiliki suatu bakat
khusus yang harus dimiliknya. Seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki
keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas, baik berupa produk
atau jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi
dan kondisi lingkungan.
1.2.2 Bagaimana berbagai bidang keahlian kejuruan dan hubungannya dengan jenis
usaha?
1.3 Tujuan
1.3.2 Mengetahui berbagai bidang keahlian kejuruan dan hubungannya dengan jenis
usaha.
1
1.3.4 Mengetahui iklim organisasi pendorong intrapreneurship.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entreprendre, yang sudah dikenal
sejak abad ke 17, yang berarti berusaha. Dalam hal bisnis, maksudnya adalah memulai
sebuah bisnis. Kamus Merriam-Webster menggambarkan definisi entrepreneur sebagai
seseorang yang mengorganisir dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha.
3
entrepreneur disebut dengan unternehmer, turunan dari kata unternehmen yang diartikan
menjalankan, melakukan dan berusaha.
2.2 Berbagai Bidang Keahlian Kejuruan dan Hubungannya dengan Jenis Usaha
a. Akuntansi
Jurusan ini akan selalu dibekal dengan keterampilan yang baik seperti mengetik
sepuluh jari buta tanpa lihat di keyboard, stenografi, k3, kearsipan, korespondensi,
dengan ditunjang oleh penguasaan bahasa Inggris dan kepribadian yang baik secara
professional di bidangnya.
c. Multimedia
Lulusan dalam jurusan ini diharapkan dapat menjadi tenaga programmer tingkat
menengah dengan penguasaan software pemrograman berbasis database dan internet.
Dengan penguasaan bidang teknologi informasi, kita dapat lebih mudah mencari
pekerjaan dalam lapangan kerja.
4
d. Pemasaran
f. Produksi Grafika
2.2.1 Hubungan antara Bidang Keahlian dan Bakat dengan Jenis Usaha
Dalam setiap bidang pasti selalu mengaitkan keahlian seseorang dengan bakat. Jika
seseorang mampu melakukan sesuatu hal dengan baik, maka orang tersebut akan
berpendapat bahwa yang bersangkutan memang berbakat dalam bidang tersebut dan bisa
di aplikasikan ke dalam jenis usaha, maka orang tersebut akan sukses untuk
mengembangkan bisnisnya, sedangkan jika sesorang tidak mampu menunjukan kualitas
karyanya, maka orang akan berpendapat bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai
bakat.
Pengertian Keahlian Kewirausahaan
Keahlian kewirausahaan adalah kemampuan yang akan menyukseskan atau
menggagalkan bisnis anda. Memiliki keahlian ini sejak dari awal akan mengurangi
rintangan anda dalam memulai karir baru sebagai seorang pengusaha. Keahlian
kewirausahaan harus dimiliki oleh seorang yang akan memulai suatu usaha, agar
5
kegiatan usahanya teratur dan bisa berhasil. Karena keberhasilan suatu usaha tergantung
oleh keahlian manajer dalam perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa keahlian wirausaha yang perlu anda miliki untuk
kesuksesan bisnis anda:
1. Jadilah seorang generalis
Anda tidak harus menguasai satu bidang secara tuntas, tapi kita harus cukup
fleksibel untuk mengetahui setiap aspek dari dasar-dasar bisnis dan bagaimana setiap
hal saling berhubungan satu sama lain.
2. Kemampuan manajerial dan kemampuan administrative
Kebanyakan bisnis besar mempekerjakan ratusan dan bahkan ribuan karyawan
dengan spesialisasi mereka masing-masing. Lupakan dulu hal tersebut jika anda
memulai bisnis dari nol seperti kebanyakan pengusaha sukses memulai bisnis mereka.
Bahkan menyewa seorang asisten adalah cukup mahal bagi anda yang baru memulai
bisnis. Jadi dasar keahlian wirausaha yang perlu anda miliki pertama kali adalah
keahlian administratif untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran bisnis. Selain itu,
kita memerlukan keahlian manajerial untuk mengendalikan setiap situasi yang terjadi
ketika kita mulai menjalankan bisnis kita.
3. Keahlian perencanaan
Perencanaan adalah keahlian penting yang harus anda miliki sebagai seorang
pengusaha. Diantaranya adalah mengelola manajemen waktu sehingga waktu tidak
terbuang percuma ketika banyak hal yang harus diselesaikan.
4. Keahlian manajemen keuangan
Saat kita memutuskan untuk menjalankan bisnis bukan hanya sebagai suatu
sarana mewujudkan keinginan menjadi seorang pengusaha tapi juga untuk
mendapatkan sejumlah uang, tentunya harus mengasah keahlian manajemen
keuangan. Salah satu keahlian penting yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha
adalah kemampuan untuk mengelola keuangan agar kita mempunyai cukup uang
untuk membiayai bisnis dan memperoleh sisanya sebagai keuntungan kita.
5. Keahlian berinteraksi dengan manusia
Mendirikan suatu bisnis akan mewajibkan kita untuk berinteraksi dengan orang-
orang dari berbagai macam latar belakang. Ini adalah suatu keahlian bisnis yang akan
memungkinkan bisnis semakin berkembang dan semakin sukses. Setiap pengusaha
sukses mempunyai keahlian yang cukup baik dalam hal berinteraksi dengan manusia,
6
dan jika tidak memiliki keahlian tersebut, mereka mempekerjakan orang lain untuk
melakukannya.
8
2.3 Pengertian Intrapreneurship
Lebih lanjut Asef Karimi, dkk (2011) menyebutkan bahwa sepertiga dari semua,
pengusaha lebih memilih untuk mengembangkan pengetahuan tacit dalam organisasi
baru daripada menggunakan prosedur atau mekanisme dari perusahaan lain. Di sisi lain,
intrapreneur bekerja dalam organisasi yang sudah memiliki politik mereka sendiri,
bahasa, prosedur, dan birokrasi (Antoncic, 2001; Antoncic dan Hisrich, 2001; Davis,
1999; Honig, 2001).
9
2.4 Iklim Organisasi Pendorong Intrapreneurship
10
8. Kurang dukungan manajemen.
a. Intrapreneur seolah menjadi general manager dari sebuah bisnis baru yang belum ada
di perusahaan.
b. Biasanya memiliki backgroud teknis atau perusahaan, tetapi tidak memusuhi disiplin
kerja yang lain, pandai beradaptasi dan melakukan penyesuaian.
e. Punya dedikasi penuh dan bersedia mencurahkan waktu habis-habisan agar mimpinya
kenyataan.
a. Inovasi
11
menciptakan nilai-nilai manfaat(social/ ekonomik) (Gde Raka, 2001). Untuk
menghasilkan perilaku inofatif seseorang arus melihat inovasi secara mendasar
sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair, 1996).
b. Kreativitas
Kreativitas dan inovasi. Inovasi dan kreativitas berbeda wilayah domain yang
sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama
menuju inovasi yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan
produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan
produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
c. Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya
yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan
dalam rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke
dalam dunia nyata secara kreatif. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang
wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut
sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-
gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk
ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan
baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang
kelihatannya mustahil.
12
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang
jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang
bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku
di pasar.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan
tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi
itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu
dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different)
atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut
secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan
kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk
menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan
meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan
terutama untuk:
2. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service).
13
BAB III
3.1 Simpulan
3.3.2 Berbagai Bidang Keahlian Kejuruan dan Hubungannya dengan Jenis Usaha:
Akuntansi, Administrasi Perkantoran/ Sekretaris, Multimedia, Pemasaran, Usaha
Jasa Perjalanan, dan Produksi Grafika.
3.3.4 Iklim Organisasi Pendorong Intrapreneurship: (1) Faktor lingkungan yang positif
meliputi dinamisme peluang teknologi, pertumbuhan industri, dan permintaan
untuk produk baru, sedangkan antesenden untuk lingkungan yang tidak
dikehendaki meliputi perubahan yang tidak dikehendaki dan persaingan yang
tinggi dan (2) Dari sisi organisasi, karakteristik organisasi yang dapat mendorong
intrapreneurship adalah sistem terbuka, kendali formal pada aktivitas
intrapreneurship, pemindahan intensif pada lingkungan, dukungan organisasional,
dan nilai-nilai perusahaan.
14
target yang ditetapkannya sendiri; (9) Selalu menetapkan standar kerja yang tinggi;
(10) Kegagalannya merupakan proses belajar.
3.2 Saran
Demikian paper yang dapat penulis sajikan, apabila ada kesalahan dalam penulisan
juga kekurangan dalam segi pembahasan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan
hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar dapat
memperbaiki paper ini selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://wirausahasomantri.blogspot.com/
http://almachaniago.blogspot.com/2013/02/makalah-bakat-khusus.html
http://vokasi.ub.ac.id
Antoncic, B. and Hisrich, R.D. (2001), Intrapreneurship: construct refinement and cross-
cultural validitation, Journal of Business Venturing, Vol. 16 No. 5, pp. 495-527.
Antoncic, B. and Hisrich, R.D. (2003), Clarifying the intrapreneurship concept, Journal of
Small Business and Enterprise Development, Vol. 10 No. 1, pp. 7-24.
Narayanan, V., Yang, Y. and Zahra, S. (2009), Corporate venturing and value creation: a
review and proposed framework, Research Policy, Vol. 38 No. 1, pp. 58-76.
http://teorionline.net/intrapreneurship/
16
http://kataloggeografi.blogspot.com/2014/01/karyawan-entrepreneurintrapreneur.html
http://ayuetikas.blogspot.co.id/2015/04/intrapreneurship-kwu-sap-9.html
http://ayuetikas.blogspot.co.id/2015/04/kewirausahaan-sap-8.html
17