OLEH:
16.04.053
( ) ( )
TA.2016/2017
RESUME KEPERAWATAN PADA ANAK M.F DENGAN LEUKIMIA
A. Identitas pasien
Nama : Anak A
Umur /tgl lahir : 8 tahun 9 bulan / 27-11-208
Jenis kelamin : laki-laki
Diagnose medis : Acute Lymphoblastic Leukimia LI High Risk
Pekerjaan : Belum bekerja
No RM : 00688003
Tanggal Masuk :29-08-2017 jam 01.00 menit
Tgl pengkajian :29-08-2017 jam 01.05 menit
C. Triage
1. Keluhan utama : Perdarahan spontan (epistaksis)
2. Riwayat keluhan utama : Perdarahan dari hidung (epistaksis) dialami sejak 1 jam
sebelum masuk RS. Ibu klien mengatakan anaknya demam sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit tidak terus menerus, tidak ada kejang, ada muntah frekuensi 2
kali berisi darah, ada batuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, tidak ada
sesak.
3. TTV : TD:110/60 mmhg : N:110 kali/menit. P:28 kali/menit. S :38,2C
D. Pengkajian primer :
1. Airway :
Tidak terdapat sumbatan jalan napas
Tidak terdapat suara nafas tambahan seperti gurgling, snoring
Ada Hembusan nafas
2. Breathing :
Ada pengembangan dada, simetris antar kedua lapang paru
Tidak terdapat suara nafas tambahan seperti gurgling, snoring
Ada Hembusan Nafas
3. Circulation :
Kulit tampak pucat, Perdarahan spontan dari hidung
Denyut nadi lemah namun cepat, Nadi: 110x/menit, mukosa bibir kering
Diagnosa Keperawatan : Resiko syok
Lanjutkan intervensi :
TD : 110/60 mmHg Bleeding/ reduction,
S : 38,2 1. Lakukan manual
N : 110 kali/menit pressure (tekanan)
P : 28 kali/menit pada area perdarahan
Warna kulit pucat, 2. Gunakan ice pack pada
CRT > 3 detik. area perdarahan
2. Monitor tanda awal
syok 3. Tinggikan ekstremitas
yarg perdarahan
Kulit pucat, mata
cekung, turgor kulit
4. Instruksikan pasien
tidak elastis
untuk menekan area
3. Pantau nilai labor :
luka pada saat bersin
HB, HT, AGD dan
elektrolit atau batuk
Syok prevention
1. Monitor status
sirkulasi BP, warna
kulit, suhu kulit,
denyut jantung, HR,
dan ritme, nadi perifer,
dan kapiler refill dan
pernapasan.
2. Pantau nilai labor :
HB, HT, AGD dan
elektrolit
4. Disability:
Kesadaran penuh, composmenis GCS : E:4 V:5 M:6
5. Exposure :
Pasien mengalami demam, Suhu : 38,20C
Diagnosa Keperawatan : Hipertermi
F. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Kesanya : Bisitopenia
Leokositosis
Trombositopenia
Laboratorium
H. KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
DATA MASALAH
Data Subyektif : Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
1. Ibu klien mengatakan anaknya Perifer
merasa letih dan lemas seperti tak
bertenaga
Data obyektif :
1. Warna kulit tampak pucat,
2. CRT > 3 detik
3. Nadi teraba lemah dan cepat
4. Nadi : 110x/menit
5. Suhu : 38,20C
6. kulit terabah hangat
7. RBC : 3,70 L 106/MM3
8. HGB : 9,9 L g/dL
9. HCT : 29,7 L %
10. PLT : 17 IL 103/mm3
11. WBC : 30,2 H 103/MM3
DS: Hipertermi
1. Ibu klien mengatakan anaknya
demam
2. Ibu klien mengatakan anaknya
demam sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit
3. Ibu klien mengatakan demam yang
dialami anaknya tidak terus
menerus
DO:
1. suhu tubuh 38,20 C
2. kulit terabah hangat
Factor resiko : Risiko Infeksi
1. Leukositosis WBC : 30,2 H
103/mm3
2. Penurunan hemoglobin HGB : 9,9
L g/Dl
3. prosedur invasive : pemasangan
infus
Diagnose keperawatan
rentan normal
3. Tekanan darah sistolik dan
infeksi
3. Mencuci tangan
4. Mengindetinfikasi tanda dan
gejala infeksi
5. Mempertahankan lingkungan
yang bersih
IMPLEMENTASI
Hari I
30 AGUSTUS 2017
No Diagnosa Evaluasi
1 Ketidakefektifan perfusi Subyektif :
1. Ibu klien mengatakan anaknya merasa letih dan lemas seperti tak bertenaga
jaringan perifer
Obyektif :
1. Warna kulit tampak pucat,
2. Nadi teraba lemah dan cepat, CRT > 3 detik
3. RBC : 3,73 L 106/MM3
4. HGB : 10,0 L g/dL
5. HCT : 30,8 L %
6. PLT : 8 L 103/mm3
7. WBC : 2,2 IL 103/MM3
A : setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi dengan kriteria evaluasi
sbb :
1. Pengisian kapiler > 3 detik
2. Denyut nadi lemah dan cepat
3. Tekanan darah 100/90 mmHg
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring status hidrasi
2. Tingkatkan asupan oral
3. Berikan transfuse
2 Hipertermi S:
1. Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam sejak 2 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit.
2. Ibu klien mengatakan demam disertai menggigil
O:
1. suhu tubuh 39,90 C
2. kulit terabah hangat
A : Setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi dengan kriteria evaluasi
sbb :
1. Denyut nadi radial lemah
2. Tingkat pernafasan tidak terganggu, P ;24x/menit
3. Tidak mengalami demam
4. Hipertermia
P : lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
2. Dorong konsumsi cairan
3. Berikan kompres hangat
4. Penatalaksanaan pemberian antipiretik
3 Resiko infeksi S : Ibu klien mengatakan klien masih demam
O:
1. Leucopenia WBC : 2,2 IL 103/mm3
2. Penurunan hemoglobin HGB : 10,0 L g/Dl
3. prosedur invasive : pemasangan infus
A : Setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi dengan kriteria evaluasi
sbb :
1. Menghindari paparan ancaman kesehatan
2. Memonitor prilaku diri yang berhubungan dengan resiko infeksi
3. Mencuci tangan
4. Mengindetinfikasi tanda dan gejala infeksi
5. Mempertahankan lingkungan yang bersih
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi
2. Monitor WBC
3. Tingkatkan asupan nutrisi
4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaimana cara menghindari infeksi
5. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
IMPLEMENTASI
Hari II
1 AGUSTUS 2017
No Diagnosa Evaluasi
1 Ketidakefektifan perfusi Subyektif :
1. Ibu klien mengatakan hari ini anaknya terlihat lebih baik
jaringan perifer
Obyektif :
1. Warna kulit tampak pucat,
2. Nadi 102 kali/menit, CRT > 3 detik
3. Selesai melakukan transfuse trombosit 300 cc
A : setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi dengan kriteria evaluasi
sbb :
1. Pengisian kapiler > 3 detik
2. Denyut nadi lemah dan cepat
3. Tekanan darah 100/90 mmHg
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring status hidrasi
2. Tingkatkan asupan oral
3. Berikan transfuse
2 Hipertermi S:
1. Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya naik turun
O:
1. suhu tubuh 38,50 C
2. Badan terabah hangat
A : Setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi dengan kriteria evaluasi
sbb :
1. Denyut nadi radial lemah
2. Tingkat pernafasan tidak terganggu, P ;24x/menit
3. Tidak mengalami demam
4. Hipertermia
P : lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
2. Dorong konsumsi cairan
3. Berikan kompres hangat
4. Penatalaksanaan pemberian antipiretik